Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167158 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Wahjuni
"Arsitektur jaringan overlay P2P berjenjang terstruktur (structured hierarchical P2P) sangat sesuai untuk jaringan heterogen karena mempertimbangkan keberagaman kapabilitas peer. Pada penelitian ini diusulkan pendekatan baru mekanisme rejoin yang dinamakan collective rejoin, dimana proses rejoin dilakukan secara per kelompok, sebagai alternatif dari pendekatan individual rejoin yang selama ini diterapkan pada arsitektur P2P berjenjang terstruktur berbasis Chord. Setiap kelompok yang mengalami kegagalan superpeer akan menunjuk normal peer dengan kapabilitas tertinggi dalam kelompoknya sebagai superpeer baru. Superpeer baru ini yang akan mengirimkan pesan rejoin ke sistem. Dengan pendekatan ini, jumlah trafik rejoin akan jauh berkurang dibandingkan pendekatan individual rejoin, sehingga konsumsi bandwidth untuk overhead trafik pengelolaan dapat dikurangi.
Kinerja pendekatan collective rejoin ini dievaluasi dengan menggunakan parameter: variasi nilai rasio superpeer, tingkat dinamika jaringan (churn), ukuran jaringan, dan tingkat kesibukan jaringan (lookup query rate). Evaluasi kinerja dilakukan dengan mengamati jumlah trafik yang dihasilkan oleh proses rejoin pada saat terjadi kegagalan superpeer (rejoin traffic load), rasio antara lookup query yang berhasil diselesaikan terhadap seluruh lookup query yang terjadi (successful lookup rate), dan banyaknya hop yang harus ditempuh untuk menyelesaikan sebuah lookup query (lookup query cost). Nilai efisiensi diperoleh berdasarkan penghitungan penghematan penggunaan bandwitdh yang dapat dilakukan oleh pendekatan collective rejoin. Pada seluruh parameter yang diujikan, pendekatan collective rejoin menghasilkan jumlah trafik rejoin yang lebih sedikit dibandingkan dengan pendekatan individual rejoin. Hal ini dibarengi juga dengan successful lookup rate yang rata-rata lebih baik, dengan tanpa meningkatkan lookup query cost. Rasio superpeer dan ukuran jaringan berpengaruh signifikan terhadap nilai efisiensi. Sedangkan pada pengujian terhadap parameter tingkat dinamika jaringan dan tingkat kesibukan jaringan, nilai efisiensi relatif tetap. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pendekatan collective rejoin efektif jika diterapkan pada jaringan P2P berjenjang terstruktur dengan ukuran kelompok yang besar (pada penelitian ini, dengan rasio superpeer terbesar adalah 10%).

By considering the diversity of p overlay network architecture is weeer capability, structured hierarchical P2Pll suited for heterogeneous networks. In this research, a new approach of rejoin mechanism is proposed, called collective rejoin, whereby rejoin process is done per group. Each group that experiences a superpeer failure will appoint a normal peer that has highest capabilities in the group as the group's new superpeer. This new superpeer will send rejoin message to the system. Using this approach, the number of rejoin traffic is less than individual rejoin. In turn, it will decrease the bandwidth consumption of management traffic overhead The collective rejoin approach performance is evaluated using parameters: variety of superpeer ratio, network dynamics level (churn), network size, and overlay network activities level (lookup query rate).
Performance evaluation is conducted by observing the number of rejoin traffic, the successful lookup rate, and the lookup query cost. The efficiency value is obtained by calculating bandwidth consumption saving by the collective rejoin approach. On all tested parameters, the collective rejoin approach produces fewer rejoin traffics than the individual rejoin approach. The successful lookup rate of collective rejoin is outperform the individual rejoin. The lookup query cost of the collective rejoin can be maintained at the same value as in the individual rejoin. Superpeer ratio and network size significantly impact the efficiency. Meanwhile, networks dynamic and activities provide a relative stable efficiency. The results show that the collective rejoin approach is useful for large group size hierarchical structured P2P (in this research the maximum superpeer ratio is 10%).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
D1939
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salihun Z.
"Jaringan syaraf tiruan (Arrgficial Neural Nerwork) merupakan salah satu bagian dari kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang mengambil prinsip kerja jaringan syaraf manusia. Perhitungan propagasi balik (Back Propagartion) adalah algoritma belajar yang populer, yang merupakan generalisasi kaidah least square untuk jaringan syaraf berlapis jamak (Mulfflayer Neural Network).
Proses aromatisasi heptana menjadi toluena, dengan nama hydroforming, telah dikembangkan ketika Perang Dunia II (World War II) dengan tujuan untuk mendapatkan bahan baku peledak. Kondisi operasi diatas sangatlah riskan dan penuh resiko.
Pendeteksian yang akurat dan dini diperlukan guna mencegah kesalahan yang timbul, yang dapat mengakibatkan kerugian baik material maupun immaterial. Diagnosa kesalahan proses pada aromatisasi heptana dapat dilakukan dengan metode Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik (ANN/JNA BP) ini. Berdasarkan data lapangan (kondisi masukan dan kondisi keluaran), jaringan syaraf akan melakukan pembelajaran (learning) secara simultan dan kontinyu, yang pada akhirnya akan terbentuk sebuah pengetahuan. BP inilah metode ajar yang paling sederhana dan cocok sekali untuk diterapkan, karena sanggup mengenali pola (pattern recognition).
Sebagai studi kasus, proses aromatisasi heptana, penerapan ANN/JNA BP yang diteliti oleh Watanabe dan Himmelblau dapat dibuktikan dengan baik pada skripsi ini. Model ANN/JNA BP dapat melakukan pengenalan pola dengan balk dimana toleransi error lebih kecil dari 0.001, dengan jumlah iterasi pelatihan lebih dari 5000 iterasi, dan waktu pelathan lebih dari 40 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosandi Prarizki
"ABSTRAK
Algoritma pembelajaran jaringan saraf tiruan dewasa ini semakin beragam.
Masing-masing algoritma memiliki kelebihan dan kekurangan dan menjadi hal
yang menarik untuk dipelajari. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai
algoritma pembelajaran metode Levenberg-Marquardt yang akan digunakan
untuk jaringan saraf tunggal dan Ensemble Neural Network. Hasil percobaan
menunjukan bahwa metode Levenberg-Marquardt memiliki keunggulan dalam
kecepatan dan kestabilan.

ABSTRACT
Neural network learning algorithm is more diverse today. Each algorithm has
advantages and disadvantages, and those are interesting thing to learn. This
research will be discussed on the learning algorithm Levenberg-Marquardt
method to be used for a single neural network and Ensemble Neural Network.
Results of this research shows Levenberg-Marquardt learning algorithm has a
good speed and stability."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42239
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Agustina
"Untuk mengindentifikasi kondisi janin di dalam kandungan, dewasa ini masih dilakukan tindakan konvensional yang dapat menyakiti janin dalam kandungan dan si ibu.
Di dalam penelitian ini dirancang bangun program identifikasi kondisi janin dengan near infrared spectroscopy yang dikenal melalui metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST). Gelombang cahaya yang diterima dari proses penyinaran NIRS ke jaringan otak dikonversi ke gelombang audio, selanjutnya gelombang audio tersebut dihubungkan ke komputer melalui input audio. Pada tahap awal pendeteksian gelombang, pertama-tama dilakukan pra-pengolahan terlebih dahulu. Gelombang spektroskopi diperbesar untuk mendapatkan bentuk gelombang yang baik, dan selanjutnya gelombang ini dipotong- potong hingga didapat spektrum yang dapat mewakili karakteristik gelombang dalam bentuk matriks 75x1. Nilai karakteristik dilatih dan dimasukkan ke dalam database sebagai input pembanding untuk proses identifikasi. JST terdiri dari 100 layer tersembunyi dan 1 layer keluaran, dengan fungsi aktifasi tansig dan purelin.
Setelah dilakukan pelatihan untuk 30 gelombang audio yang masing?masing terdiri dari 10 gelombang audio kondisi janin normal, 10 gelombang audio kondisi janin asfiksia dan 10 gelombang audio janin preasfiksia, identifikasi kondisi janin ini mencapai tingkat akurasi rata-rata sebesar 66,67% dengan 4 kali pengukuran pada 15 sampel input.

To identifying fetal condition on the womb nowadays, some people still using conventional method that can harm the fetal it self and the mother.
The objective of this research, we try to build up a program to identify fetal condition through spectroscopy that also known as Artificial Neural Network method. Light wave that collected from NIRS to the fetal's brain cell converted to be audio wave, then we connect this audio wave to the computer with the audio input tools. In the first step of the wave detection, we should do the pre-processing of the wave. The signal wave from spectroscopy are zoomed out to get a good specific wave. And then we broke it down to get specific charasteristic spectrum of the wave in the form of matrix 75x1. The value of its charasteristic is trained and input on the database as the input comparator for the identify process. ANN is contain of 100 layer as the hidden layer and 1 layer as the output layer, with tansig function and purelin function as the activation function.
After training for 30 spectroscopy wave, that contains of 10 audio wave of the fetal condition in normal, 10 audio wave in asphyxia and 10 audio wave in pre-asphyxia condition, identification of the fetal condition reach average of the accuracy in 66,67% with 4 times measuring for 15 input sample.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42652
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Bernadi
"Penelitian yang telah dilakukan dalam menentukan kondisi optimum dari preparasi katalis CuO/Zeolit untuk mengeliminasi SOx ternyata memakan biaya yang besar karena harga parameter-parameter kondisi preparasi katalis yang banyak jumlahnya itu dilakukan secara trial dan error di laboratorium. Salah satu metode yang banyak mendapat perhatian karena keunggulannya dalam memecahkan permasalahan yang melibatkan banyak parameter dengan derajat non-linearitas yang tinggi adalah Jaringan Neural Artifisial. Oleh karena im kondisi preparasi katalis CuO/Zeolit akan disimulasikan oleh Jaringan Neural Propagasi Maju dengan metode pelatihan Jaringan Neural Conjugate Gradient.Simulasi ini sendiri bertujuan untuk mendapatkan luas perrnukaan zeolit yang paling optimal dengan data masukan berupa suhu kalsinasi dan % loading. Metode preparasi katalis yang digunakan adalah metode presipitasi da.n metode impregnasi sulfat. Data-data preparasi katalis diambil dari penelitian RUT IV TGP-FTUI.
Hasil pembelajaran menunjukkan bahwa Janingan Neural Conjugate Gradient berhenti melakukan pencarian vektor bobot W pada error 0-01793 untuk presipitasi dan 0.03479 untuk impreguasi sulfat dari error tollerance sebosar 0.01 yang diset. Berhentinya proses pembelajaran sebelum tercapainya error toilerance ini disebabkan oleh terjebaknya Jaringan Neural Conjugate Gradient pada daerah lokal optima. Analisa simulasi dengan Propagasi Maju juga menunjukkan bahwa kondisi data latih yang digunakan untuk pelatihan jaringan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keakurasian hasil simulasi Jaringan Neural dengan data aktual yang diperoleh dari laboratorium. Makin banyak jumlah data dan makin bagus kondisi data (benar-benar didapatkan dari hasil percobaan di laboratorium) maka makin baik pula hasil simulasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Suara adalah suatu cara ideal bagi hewan-hewan untuk berkomunikasi di lautan. Suara sangat berguna dilautan ketika tidak ada cahaya. Jenis ikan yang tergolong dalam ikan jenis soniferous mempunyai suara yang khas. Beberapa diantaranya dapat mengeluarkan lebih dari satu jenis suara. Sebagai contoh ikan waekfish (Cynoscion regalis) jantan akan mengeluarkan suara drumming pada masa bertelur dan suara cattering untuk aktifitas hidup sehari-hari, sedangkan untuk betina hanya mengeluarkan suara cattering. Untuk dapat mengenali suara ikan tersebut diperlukan suatu proses identifikasi. Penggunaan voice recognition dapat diterapkan untuk melakukan proses identifikasi. Dengan diketahuinya suara ikan, selain jenis ikan kita juga dapat mengetahui keberadaan jenis ikan dan aktivitas hidup beberapa jenis ikan tertentu di dalam laut. Pada skripsi ini penggunaan voice recognition dengan mengaplikasikan neural network (jaringan syaraf tiruan) dilakukan untuk mengidentifikasi 5 jenis suara ikan. Hasil pengenalan sistem dari uji coba yang dilakukan menghasilkan tingkat pengenalan dengan keberhasilan sampai 97 %."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Iskandar
"Pada skripsi ini akan dirancang suatu sistem pengendalian ketinggian air untuk sistem coupled tank pp-00 berdasarkan pengendali jaringan syaraf tiruan dengan metode pelatihan adaptive interaction. Sistem yang digunakan disusun berdasarkan bentuk tangki terhubung dengan satu masukan dan satu keluaran (SISO). Sesuai dengan waktu cuplik yang telah ditentukan, komputer akan menerima data-data hasil cuplikan sensor berupa ketinggian air pada tangki kedua dengan memberikan masukan air pada tangki pertama.
Pengendalian ketinggian air didasarkan pada error yang dihasilkan antara data-data yang berasal dari sensor pada tangki kedua sebagai titik ketinggian air sistem yang akan diatur dan titik acuan yang telah didefinisikan terlebih dahulu sebagai nilai setpoint. Digunakan dua buah masukan pada pengendali jaringan syaraf tiruan yaitu error pada waktu pencuplikan sekarang dan waktu pencuplikan sebelumnya. Untuk melihat bagaimana kerja dari pengendali jaringan syaraf tiruan ini akan dilakukan perubahan parameter-parameter dari jaringan syaraftiruan ini, seperti banyaknya neuron pada lapisan tersembunyi, dan konstanta pelatihan. Untuk membantu pengendali jaringan syaraf tiruan, akan diberikan pengendali tambahan yaitu pengendali feedforward. Pengendali ini kemudian akan dibandingkan performa kerjanya dengan pengendali konvensional yang telah lama dikenal, yaitu pengendali PI.
Hasil simulasi memperlihatkan bahwa pengendali jaringan syaraftiruan ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dengan pengendali PI, selain itu dengan melakukan perubahan-pembahan pada parameter jaringan syaraf tiruan dapat membantu kinerja pengendali agar dapat mengendalikan sistem menjadi lebih baik. Pada akhirnya rancangan pengendali jaringan syaraf tiruan ini ditambahkan dengan pengendali feedforward yang terbukti dapat meningkatkan kinerja pengendali jaringan syaraftiruan ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mendrofa, Gabriella Aileen
"Pilar adalah unit struktural penting yang digunakan untuk memastikan keselamatan penambangan di tambang batuan keras bawah tanah. Oleh karena itu, prediksi yang tepat mengenai stabilitas pilar bawah tanah sangat diperlukan. Salah satu indeks umum yang sering digunakan untuk menilai stabilitas pilar adalah Safety Factor (SF). Sayangnya, batasan penilaian stabilitas pilar menggunakan SF masih sangat kaku dan kurang dapat diandalkan. Penelitian ini menyajikan aplikasi baru dari Artificial Neural Network-Backpropagation (ANN-BP) dan Deep Ensemble Learning untuk klasifikasi stabilitas pilar. Terdapat tiga jenis ANN-BP yang digunakan untuk klasifikasi stabilitas pilar dibedakan berdasarkan activation function-nya, yaitu ANN-BP ReLU, ANN-BP ELU, dan ANN-BP GELU. Dalam penelitian ini juga disajikan alternatif pelabelan baru stabilitas pilar dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan SF. Stabilitas pilar diperluas menjadi empat kategori, yaitu failed dengan safety factor yang sesuai, intact dengan safety factor yang sesuai, failed dengan safety factor yang tidak sesuai, dan intact dengan safety factor yang tidak sesuai. Terdapat lima input yang digunakan untuk setiap model, yaitu pillar width, mining height, bord width, depth to floor, dan ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ANN-BP dengan Ensemble Learning dapat meningkatkan performa ANN-BP dengan average accuracy menjadi 86,48% dan nilai F2 menjadi 96,35% untuk kategori failed dengan safety factor yang tidak sesuai.

Pillars are important structural units used to ensure mining safety in underground hard rock mines. Therefore, precise predictions regarding the stability of underground pillars are required. One common index that is often used to assess pillar stability is the Safety Factor (SF). Unfortunately, such crisp boundaries in pillar stability assessment using SF are unreliable. This paper presents a novel application of Artificial Neural Network-Backpropagation (ANN-BP) and Deep Ensemble Learning for pillar stability classification. There are three types of ANN-BP used for the classification of pillar stability distinguished by their activation functions: ANN-BP ReLU, ANN-BP ELU, and ANN-BP GELU. This research also presents a new labeling alternative for pillar stability by considering its suitability with the SF. Thus, pillar stability is expanded into four categories: failed with a suitable safety factor, intact with a suitable safety factor, failed without a suitable safety factor, and intact without a suitable safety factor. There are five inputs used for each model: pillar width, mining height, bord width, depth to floor, and ratio. The results showed that the ANN-BP model with Ensemble Learning could improve ANN-BP performance with an average accuracy of 86.48% and an F2-score of 96.35% for the category of failed with a suitable safety factor."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ilham Fauzi
"ABSTRAK
Tesis ini membahas identifikasi sistem kiln semen dengan Jaringan Syaraf Tiruan (JST), yang meliputi penentuan parameter yang dibutuhkan untuk pemodelan sistem tersebut, dan perancangan JST yang digunakan untuk identifikasi tersebut. Dalam tesis ini digunakan struktur Multi-Layer Feedforward Network yang terdiri dari lapisan masukan, lapisan keluaran dan 2 buah lapisan tersembunyi. Data diperoleh dari kiln semen yang sebenarnya yaitu dari Pabrik Tuban-II PT. Semen Gresik (Persero) tbk., kemudian data tersebut digunakan untuk melatih JST. Untuk melakukan identifikasi menggunakan model masukan-keluaran dengan struktur serial-paralel dan pelatihan JST tersebut menggunakan algoritma Error Back Propagation. Hasil identifikasi selanjutnya disimulasikan dan dibandingkan dengan plant yang sebenarnya.

ABSTRACT
This thesis discuss about system identification of cement kiln using Artificial Neural Network (ANN). The process of system identification using ANN requires to define of the input and output parameters, and to decide ANN's structure. In this thesis, the Feedforward Multi-Layer Network is used which contain input layer, output layer and two hidden layers. The data are collected from the real cement kiln at Pabrik Tuban-II PT. Semen Gresik (Persero) tbk, then good data are selected for training the ANN. In this thesis is using Serial-Parallel Structure and training algorithm is using Error Back Propagation method. The result of the identification is then simulated and compared to the real plant.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adam Bachtiar
"Memprediksi Pergerakan Harga Saham selalu menjadi isu yang menarik dan memiliki implikasi yang signifikan dalam membuat keputusan investasi, khususnya di Bursa Efek Indonesia sebagai pasar yang menggeliat. Penelitian membahas prediksi pergerakan harga saham dengan menggunakan Artificial Neural Network (ANN) atau jaringan syaraf tiruan dan Box-Jenkins Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan tergolong dalam studi eksplanatif. Rentang waktu yang digunakan ialah dari Januari 2008 hingga Desember 2012. Penelitian ini berusaha menganalisis signifikansi dari metode ANN dalam peramalan harga saham LQ45 di Indonesia.
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat membantu para investor dan pihak lain yang berkepentingan dalam memilih metode peramalan yang terbaik dan juga keputusan bisnis terbaik. Terdapat empat faktor yang dipilih sebagai variabel independen, yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), volume perdagangan harian tiap saham, kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika dan harga minyak dunia. Penelitian ini menemukan bahwa metode ANN lebih signifikan dibandingkan dengan metode ARIMA dalam peramalan harga saham LQ45 di Indonesia.

Predicting Stock Price Movement is always considered as an interesting issues and has significant impacts in creating investment decision, particularly in the Indonesian Stock Exchange as an emerging market. This research discusses the prediction of stock price movements using Artificial Neural Networks (ANN) method and Box Jenkins Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) in Indonesian Stock Exchange.
This research is quantitative and explanation in nature. The time scope of this research was from January 2008 up to December 2012. This research intends to analyze the significant of ANN method in forecasting Indonesian LQ45 Stock prices.
It is expected that the results of this research might assist the investors and other interested parties in selecting best forecasting methods and also best investment decision. There are four factors selected as independent variables, such as: Indonesian Composite Index, trading volume of each stocks, local currency exchange rate to USD and oil spot price. The research reveals that ANN is statistically more significant compared.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>