Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192437 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Novitasari
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk memahami tugas dan fungsi Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah memberikan informasi obat yaitu Flufenazin dekanoat diantara 259 item obat dalam Formularium Nasional (FORNAS) yang tidak tercantum dalam software PIO 2013.

Pharmacist Professional Practice in Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Republik Indonesia aims to understand the duties and functions of parts of Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Republik Indonesia. While the purpose of the special task is to give information about drug Fluphenazine decanoate between 259 items drugs from Formularium Nasional (FORNAS) but there is nothing from software PIO 2013.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Esther Lamria Purba
"Salah satu Direktorat Jenderal di bawah Kementerian Kesehatan yang berperan dalam upaya peningkatan pelayanan kefarmasian adalah Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk mengetahui program kerja yang terdapat di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, khususnya di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian beserta implementasinya serta mengetahui dan memahami peran apoteker di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, khususnya di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah mengolah informasi obat Setuksimab dan Goserelin Asetat dalam melengkapi item obat dalam Formularium Nasional (FORNAS) yang belum tercantum dalam software PIO 2013.

One of Directorate General under the Ministry of Health Republik of Indonesia that contributes in improving pharmacy services is the Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. This Apothecary Profession Internship aims to study the duties and functions of the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices, particularly at Directorate of Pharmaceutical Services, plus their implementation, and to comprehend the role of pharmacists at the workplace. Specific project assignment was also comprised with the aim to compile drug information of Gosereline Acetate and Cetuximab as complementary drug items on the National Formulary (FORNAS) which had not listed at PIO software 2013."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Mitasari
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk mengetahui program kerja yang
terdapat di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, khususnya
di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian beserta implementasinya, dan
mengetahui dan memahami peran apoteker di Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, khususnya di Direktorat Bina Pelayanan
Kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan berjudul Pengolahan Informasi Obat
Asparaginase dan Sevofluran untuk Software Pelayanan Informasi Obat (PIO) di
Subdirektorat Farmasi Komunitas, bertujuan untuk mengolah informasi obat
Asparaginase dan obat Sevofluran untuk software PIO 2013; dan mengetahui
harapan dalam pengolahan informasi kedua obat tersebut dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan kefarmasian yang lebih baik menuju pelayanan
kesehatan yang paripurna.

ABSTRACT
Pharmacists Professional Practice at Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia aims to determine the work program contained in
the Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, particularly in the
Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian and its implementation, and to know and
understand the role pharmacist at the Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan
Alat Kesehatan, particularly in the Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian.
Specific assignment has given titled Asparaginase and Sevoflurane Drug
Information Processing for software Service Drug Information or Pengolahan
Informasi Obat (PIO) in the Subdirektorat Farmasi Komunitas, aims to cultivate
Asparaginase and Sevoflurane drug information for software PIO 2013; and know
the expectations in information processing of both drugs in order to improve the
quality of pharmaceutical services towards better health services plenary."
2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azmah Hidayati
"Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk mengetahui dan memahami program kerja serta peran Apoteker yang mencakup pembuatan dan perumusan kebijakan, Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK), pemberian bimbingan teknis di bidang standarisasi, farmasi klinik, farmasi komunitas dan penggunaan obat rasional, serta menganalisis program kerja subdirektorat Farmasi Komunitas mengenai software Pelayanan Informasi Obat (PIO). Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah membandingkan item obat dari software PIO dengan item obat di FORNAS (Formularium Nasional) dan mengembangkan studi farmasetik obat albendazol dan vankomisin.

Pharmacists Professional Practice (PKPA) in the Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Republik Indonesia aims to identify and understand the work program and the role of pharmacists which includes the manufacture and formulation of policies, norms, standards, procedures and criteria, providing technical guidance in the field of standardization, clinical pharmacy, community pharmacy and rational use of drugs, as well as analyzing the work program of the Sub-Directorate of community pharmacy about drug Information Service software (PIO). While the purpose of the special spesific is to compare drug items of software PIO with drug items in FORNAS (National Formulary) and develop the study of pharmaceutical albendazole and vancomycin drugs.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Triani Dian Anggraini
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan bertujuan untuk mengetahui dan memahami tugas Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, khususnya di Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian serta memahami peran dan fungsi apoteker dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Tugas khusus yang diberikan berjudul Pengolahan data survey terhadap industri farmasi mengenai kapasitas terpasang, kapasitas produksi, dan kapasitas idle. Tugas khusus ini untuk mengetahui kapasitas terpasang, kapasitas produksi, dan kapasitas idle dari seluruh obat yang berada pada Fornas secara nasional dengan pengolahan data hasil survey.

Pharmacists Internship Program at Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian and Alat Kesehatan aims to understand the main duties and functions of Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian and Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, specifically in Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian, and also to understand the role of a pharmacist at Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian and Alat Kesehatan. The specific assignment that is given entitled processing of data survey on the pharmaceutical industry regarding installed capacity, production capacity, and idle capacity. This assignment aims to determine the installed capacity, production capacity, and idle capacity of all drugs that are on Fornas with national acumulation."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yesa Crystalia
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan merupakan salah satu cara untuk memberikan pembekalan bagi para
calon apoteker mengenai regulasi terkait bidang kefarmasian dan alat kesehatan di
Indonesia. Seorang apoteker perlu mengetahui struktur, tugas dan fungsi posisi
terkait agar dapat berperan sebagai personil yang dapat memberikan pandangan
dan masukan dalam merumuskan kebijakan dan penyusunan norma dalam
pelayanan kesehatan dengan latar belakang kefarmasian yang dimiliki, sehingga
diharapkan regulasi yang dihasilkan dapat mencakup dan menjamin obat,
perbekalan kesehatan, pelayanan kefarmasian, serta alat kesehatan memiliki mutu
yang baik untuk diberikan kepada masyarakat. Tugas Khusus adalah mengenai
monitoring dan evaluasi sarana distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tanggga(PKRT) sebagai bagian dari Post Market Surveillance yang
merupakan salah satu tugas dari Subdirektorat Inspeksi Alat Kesehatan dan
PKRT. Monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan setiap tahun untuk mengevaluasi
sarana yang memenuhi persyaratan agar keamanan, mutu, dan manfaat alat
kesehatan dan PKRT yang beredar terjamin.

ABSTRACT
Apothecary Profession Program Internship at Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan is a way to give knowledge for pharmacist
candidates about pharmaceutical regulation and regulation about medical devices
in Indonesia. A pharmacist need to know the pharmaceutical related
organizational stucture and their job’s description to give input and suggestion
base on their pharmaceutical knowledge in arranging the related regulation. It will
ensure that the regulation produced are able to cover and assure drugs, medical
devices and household health care supplies—which are used by people—has
good quality, safe, and affordable. Tugas Khusus given was about monitoring and
evaluating medical devices and household health care supplies distribution
facilities as one of the tasks of Subdirektorat Inspeksi Alat Kesehatan dan PKRT.
It is executed every year to ensure the distribution facilities always distribute
medical devices and household health care supplies whict meet the requirements."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"[Praktek Kerja Profesi Apoteker di Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia bertujuan agar calon apoteker mengetahui dan memahami fungsi dan
program kerja Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen
Binfar Alkes), khususnya di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. Laporan
praktek kerja ini membahas tugas pokok dan fungsi Kementerian Kesehatan,
Dirjen Binfar Alkes, serta Sekretariat dan Direktorat-Direktorat Bina yang berada
di bawahnya.. Laporan ini secara khusus membahas Direktorat Bina Pelayanan
Kefarmasian dalam hal tugas pokok dan fungsi, sasaran kebijakan, struktur
organisasi, dan kegiatan. Salah satu kebijakan Direktorat Bina Pelaanan
Kefarmasian yang dianalisa adalah Pengembangan Software Pelayanan Informasi
Obat (PIO), The objectives of Pharmacist Internship in Ministry of Health Republic of
Indonesia is introducing the function and role of Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Binfar Alkes), especially Direktorat Bina
Pelayanan Kefarmasian to the pharmacists and their related role within it. This
report contains main function and role of Ministry of Health Dirjen Binfar Alkes,
and other secretariats and directories below it. This report specifically describes
Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian: its the function and role, policy
objectives, organization structure, and activity. One of the policy of Direktorat
Bina Pelaanan Kefarmasian which is analized in this report it the development of
Drug Information Service (Pelayanan Informasi Obat) Software]"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sumayyah
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di pemerintahan yaitu di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dilaksanakan dengan tujuan calon apoteker mengetahui dan memahami struktur organisasi dan program kerja Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Binfar Alkes), khususnya di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. Laporan praktek kerja ini antara lain berisi teori mengenai tugas pokok dan fungsi Kementerian Kesehatan, Dirjen Binfar Alkes, serta Sekretariat dan Direktorat-Direktorat Bina yang berada di bawahnya. Laporan ini membahas lebih khusus mengenai Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dalam hal tugas pokok dan fungsi, sasaran kebijakan, struktur organisasi, dan kegiatan. Selain itu, laporan ini juga memaparkan analisa salah satu program kerja dari Sub Direktorat Farmasi Komunitas yaitu Pengembangan Software Pelayanan Informasi Obat.
Pharmacist profession internship program in government, Ministry of Health Republic of Indonesia, aimed to enable the prospective pharmacist to know and understand organizational structure and work program Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Binfar Alkes), spesifically in Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. This report contains theories about main tasks and functions of Ministry of Health, Dirjen Binfar Alkes, and organizations under Dirjen Binfar Alkes. The report discussed in more details about Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian in the terms of main tasks and functions, policy objectives, organizational structures, and activities. Furthermore, the report analized a program of Sub Direktorat Farmasi Komunitas, Development of Drug Information Software.

ABSTRACT
Pharmacist profession internship program in government, Ministry of Health Republic of Indonesia, aimed to enable the prospective pharmacist to know and understand organizational structure and work program Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Binfar Alkes), spesifically in Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. This report contains theories about main tasks and functions of Ministry of Health, Dirjen Binfar Alkes, and organizations under Dirjen Binfar Alkes. The report discussed in more details about Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian in the terms of main tasks and functions, policy objectives, organizational structures, and activities. Furthermore, the report analized a program of Sub Direktorat Farmasi Komunitas, Development of Drug Information Software."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Nurhasanah
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan agar calon apoteker mengetahui dan memahami fungsi dan program kerja Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Binfar Alkes), khususnya di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. Laporan
praktek kerja ini membahas tugas pokok dan fungsi Kementerian Kesehatan, Dirjen Binfar Alkes, serta Sekretariat dan Direktorat-Direktorat Bina yang berada di bawahnya.. Laporan ini secara khusus membahas Direktorat Bina Pelayanan
Kefarmasian dalam hal tugas pokok dan fungsi, sasaran kebijakan, struktur organisasi, dan kegiatan. Salah satu kebijakan Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian yang dianalisa adalah Pengembangan Software Pelayanan Informasi
Obat (PIO)

The objectives of Pharmacist Internship in Ministry of Health Republic of Indonesia is introducing the function and role of Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Binfar Alkes), especially Direktorat Bina
Pelayanan Kefarmasian to the pharmacists and their related role within it. This report contains main function and role of Ministry of Health Dirjen Binfar Alkes, and other secretariats and directories below it. This report specifically describes
Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian: its the function and role, policy objectives, organization structure, and activity. One of the policy of Direktorat Bina Pelaanan Kefarmasian which is analized in this report it the development of
Drug Information Service (Pelayanan Informasi Obat) Software
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuriza Ulul Azmi
"Kementerian Kesehatan dengan peranan pentingnya dalam pembangunan kesehatan berupaya agar seluruh fasilitas terkait kesehatan, mulai dari pelayanan, obat-obatan, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan yang memiliki standar dan mutu yang terjamin dapat tersalurkan kepada masyarakat dalam keadaan baik. Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan bertanggung jawab merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dibagi menjadi empat direktorat, yaitu Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Bina produksi dan Distribusi Alat Kesehatan, Direktorat Bina produksi dan Distribusi Kefarmasian. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga. Apoteker sebagai tenaga kefarmasian perlu ikut berperan sebagai personil yang dapat memberikan pandangan dan masukan dalam merumuskan kebijakan dan penyusunan norma dalam pelayanan kesehatan, sehingga diharapkan regulasi yang dihasilkan dapat mencakup dan menjamin obat, perbekalan kesehatan, pelayanan kefarmasian, serta alat kesehatan memiliki mutu yang baik untuk diberikan kepada masyarakat.

Ministry of Health with the important role in health development seeks to ensure that all health-related facilities, starting from services, medicines, medical devices and medical supplies that have guaranteed quality standards, can be channeled to the public in good condition. The Ministry of Health through Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan has the responsibility in formulating and implementing policies and technical standardization in the field of coaching of pharmaceutical and medical devices. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan are divided into four directorates, Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Bina produksi dan Distribusi Alat Kesehatan, Direktorat Bina produksi dan Distribusi Kefarmasian. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan has the tasks of preparing formulation and implementation of policies, preparation of norms, standards, procedures, and criteria, providing technical guidance and evaluation in production and distribution of medical devices and household health supplies. Pharmacists need to come into play as the personnel who can provide insight and input in policy formulation and preparation of the norm in health care, so that the resulting regulations are expected to be able to include and ensure medicines, medical supplies, pharmacy services, and medical devices has a good quality for provided to the public."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>