Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192418 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Novitasari
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk memahami tugas dan fungsi Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah memberikan informasi obat yaitu Flufenazin dekanoat diantara 259 item obat dalam Formularium Nasional (FORNAS) yang tidak tercantum dalam software PIO 2013.

Pharmacist Professional Practice in Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Republik Indonesia aims to understand the duties and functions of parts of Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Republik Indonesia. While the purpose of the special task is to give information about drug Fluphenazine decanoate between 259 items drugs from Formularium Nasional (FORNAS) but there is nothing from software PIO 2013.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Esther Lamria Purba
"Salah satu Direktorat Jenderal di bawah Kementerian Kesehatan yang berperan dalam upaya peningkatan pelayanan kefarmasian adalah Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk mengetahui program kerja yang terdapat di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, khususnya di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian beserta implementasinya serta mengetahui dan memahami peran apoteker di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, khususnya di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah mengolah informasi obat Setuksimab dan Goserelin Asetat dalam melengkapi item obat dalam Formularium Nasional (FORNAS) yang belum tercantum dalam software PIO 2013.

One of Directorate General under the Ministry of Health Republik of Indonesia that contributes in improving pharmacy services is the Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. This Apothecary Profession Internship aims to study the duties and functions of the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices, particularly at Directorate of Pharmaceutical Services, plus their implementation, and to comprehend the role of pharmacists at the workplace. Specific project assignment was also comprised with the aim to compile drug information of Gosereline Acetate and Cetuximab as complementary drug items on the National Formulary (FORNAS) which had not listed at PIO software 2013."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azmah Hidayati
"Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk mengetahui dan memahami program kerja serta peran Apoteker yang mencakup pembuatan dan perumusan kebijakan, Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK), pemberian bimbingan teknis di bidang standarisasi, farmasi klinik, farmasi komunitas dan penggunaan obat rasional, serta menganalisis program kerja subdirektorat Farmasi Komunitas mengenai software Pelayanan Informasi Obat (PIO). Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah membandingkan item obat dari software PIO dengan item obat di FORNAS (Formularium Nasional) dan mengembangkan studi farmasetik obat albendazol dan vankomisin.

Pharmacists Professional Practice (PKPA) in the Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Republik Indonesia aims to identify and understand the work program and the role of pharmacists which includes the manufacture and formulation of policies, norms, standards, procedures and criteria, providing technical guidance in the field of standardization, clinical pharmacy, community pharmacy and rational use of drugs, as well as analyzing the work program of the Sub-Directorate of community pharmacy about drug Information Service software (PIO). While the purpose of the special spesific is to compare drug items of software PIO with drug items in FORNAS (National Formulary) and develop the study of pharmaceutical albendazole and vancomycin drugs.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yesa Crystalia
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan merupakan salah satu cara untuk memberikan pembekalan bagi para
calon apoteker mengenai regulasi terkait bidang kefarmasian dan alat kesehatan di
Indonesia. Seorang apoteker perlu mengetahui struktur, tugas dan fungsi posisi
terkait agar dapat berperan sebagai personil yang dapat memberikan pandangan
dan masukan dalam merumuskan kebijakan dan penyusunan norma dalam
pelayanan kesehatan dengan latar belakang kefarmasian yang dimiliki, sehingga
diharapkan regulasi yang dihasilkan dapat mencakup dan menjamin obat,
perbekalan kesehatan, pelayanan kefarmasian, serta alat kesehatan memiliki mutu
yang baik untuk diberikan kepada masyarakat. Tugas Khusus adalah mengenai
monitoring dan evaluasi sarana distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tanggga(PKRT) sebagai bagian dari Post Market Surveillance yang
merupakan salah satu tugas dari Subdirektorat Inspeksi Alat Kesehatan dan
PKRT. Monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan setiap tahun untuk mengevaluasi
sarana yang memenuhi persyaratan agar keamanan, mutu, dan manfaat alat
kesehatan dan PKRT yang beredar terjamin.

ABSTRACT
Apothecary Profession Program Internship at Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan is a way to give knowledge for pharmacist
candidates about pharmaceutical regulation and regulation about medical devices
in Indonesia. A pharmacist need to know the pharmaceutical related
organizational stucture and their job’s description to give input and suggestion
base on their pharmaceutical knowledge in arranging the related regulation. It will
ensure that the regulation produced are able to cover and assure drugs, medical
devices and household health care supplies—which are used by people—has
good quality, safe, and affordable. Tugas Khusus given was about monitoring and
evaluating medical devices and household health care supplies distribution
facilities as one of the tasks of Subdirektorat Inspeksi Alat Kesehatan dan PKRT.
It is executed every year to ensure the distribution facilities always distribute
medical devices and household health care supplies whict meet the requirements."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuriza Ulul Azmi
"Kementerian Kesehatan dengan peranan pentingnya dalam pembangunan kesehatan berupaya agar seluruh fasilitas terkait kesehatan, mulai dari pelayanan, obat-obatan, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan yang memiliki standar dan mutu yang terjamin dapat tersalurkan kepada masyarakat dalam keadaan baik. Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan bertanggung jawab merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dibagi menjadi empat direktorat, yaitu Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Bina produksi dan Distribusi Alat Kesehatan, Direktorat Bina produksi dan Distribusi Kefarmasian. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga. Apoteker sebagai tenaga kefarmasian perlu ikut berperan sebagai personil yang dapat memberikan pandangan dan masukan dalam merumuskan kebijakan dan penyusunan norma dalam pelayanan kesehatan, sehingga diharapkan regulasi yang dihasilkan dapat mencakup dan menjamin obat, perbekalan kesehatan, pelayanan kefarmasian, serta alat kesehatan memiliki mutu yang baik untuk diberikan kepada masyarakat.

Ministry of Health with the important role in health development seeks to ensure that all health-related facilities, starting from services, medicines, medical devices and medical supplies that have guaranteed quality standards, can be channeled to the public in good condition. The Ministry of Health through Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan has the responsibility in formulating and implementing policies and technical standardization in the field of coaching of pharmaceutical and medical devices. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan are divided into four directorates, Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Bina produksi dan Distribusi Alat Kesehatan, Direktorat Bina produksi dan Distribusi Kefarmasian. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan has the tasks of preparing formulation and implementation of policies, preparation of norms, standards, procedures, and criteria, providing technical guidance and evaluation in production and distribution of medical devices and household health supplies. Pharmacists need to come into play as the personnel who can provide insight and input in policy formulation and preparation of the norm in health care, so that the resulting regulations are expected to be able to include and ensure medicines, medical supplies, pharmacy services, and medical devices has a good quality for provided to the public."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Olivia Herawati
"Apothecary Profession Internship at Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan aims to understand the general structure organization of Kementerian Kesehatan dan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, to understand the duties and functions of Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan, as well as gain insight and knowledge about the role of pharmacists in the field of pharmacy services, especially in the field of production and distribution of medical devices and household health supplies. Given a special assignment titled Study Activity of Vigilance and Monitoring Advertising in Sub Direktorat Inspeksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) that aims to make students aware implementation as well as the principle of vigilance and surveillance activities undertaken by the Sub Direktorat Inspeksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) and knowing problem and solutions related to the activities of vigilance and surveillance activities advertising."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irna Rini Mutia Sari
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan gambaran mengenai kebijakan, pengawasan dan pengendalian alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan mempunyai tugas dalam melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan penyusunan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK), serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan serta perbekalan kesehatan rumah tangga.
Untuk mendapatkan gambaran mengenai aktivitas yang dilakukan, maka penulis ditempatkan di direktorat tersebut untuk melakukan pemeriksaan dan penilaian berkas permohonan yang diajukan oleh perusahaan untuk memperoleh izin edar. Penilaian terhadap daftar obat essensial yang beredar pada tahun 2011 dan kemudian persiapan untuk membuat daftar obat essensial 2013. Pelaksanaan sampling ini berpedoman pada Pedoman Tekhnis Pelaksanaan Sampling dan Pengujian Alat Kesehatan (ALKES) dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang dibuat oleh Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Pharmacists Profession Practice Directorate Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia of Health aims to gain knowledge and an overview of policy, supervision and control of medical equipment and medical supplies household. Directorate of Production and Distribution of Medical Devices has a duty to carry out the preparation of the formulation and implementation of policies and preparation of Norms, Standards, Procedures and Criteria (NSPK), and providing technical guidance and evaluation in the field of production and distribution of medical equipment and medical supplies household.
To get an overview of the activities carried out, the authors placed in the directorate to carry out inspection and assessment of the file the petition filed by the company to obtain authorization. Assessment of the list of essential drugs in circulation in 2011, and then prepare to make a list of essential medicines 2013. Execution sampling is based on the Technical Implementation Guidelines for Sampling and Testing of Medical Devices (ALKES) and Household Health Supplies (PKRT) made by the Directorate of Production and Distribution of Medical Devices Ministry of Health of the Republic of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ennisa Sonia
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk memahami tugas Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, khususnya di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan memahami peran serta fungsi profesi apoteker dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, khususnya di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. Direktorat Pelayanan Kefarmasian mencakup standarisasi, farmasi komunitas, farmasi klinik, dan penggunaan obat rasional. Tugas khusus yang diberikan berjudul Kajian Urgensi Penyusunan Kebijakan Tentang Peresepan di Indonesia. Tugas khusus ini bertujuan untuk mengkaji pentingnya penyusunan kebijakan tentang peresepan di Indonesia serta pembuatan draft kebijakan mengenai peresepan di Indonesia."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lasmida Angela FT
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Pelayanan Kefarmasian Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan gambaran mengenai
kebijakan, pengawasan dan pengendalian pelayanan kefarmasian. Direktorat Bina
pelayanan kefarmasian mempunyai tugas dalam melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan penyusunan Norma, Standar, Prosedur
dan Kriteria (NSPK), serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
pelayanan kefarmasian. Untuk mendapatkan gambaran mengenai aktivitas yang
dilakukan, maka penulis ditempatkan di direktorat tersebut untuk memberikan
masukan mengenai peningkatan pelayanan kefarmasian di bidang kesehatan
terutama di setiap sarana kesehatan. Untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian
maka dibutuhkan keberadaan apoteker di setiap sarana kesehatan terutama di
puskesmas.

ABSTRACT
Apothecary Internship Report at Direktorat Pelayanan Kefarmasian Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia aims to gain knowledge and an overview of policy, supervision and
control of pharmacy services. Directorate of pharmacy services have a duty to
carry out the preparation of the formulation and implementation of policies and
preparation of Norms, Standards, Procedures and Criteria (NSPK), and providing
technical guidance and evaluation in the field of pharmacy services. To get an
overview of the activities carried out, the authors placed in the directorate is to
provide input regarding the improvement of pharmaceutical services in the areas
of health, especially in all health facilities. To improve service pharmacy where
pharmacists are needed in every health facility, especially in health centers.
Keywords : Direktorat Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia; Health Facility; Health Centers
General Assignment"
2013
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Kurniawan
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk memahami tugas pokok dan fungsi Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan tugas pokok dan fungsi Subdirektorat Farmasi Komunitas, Subdirektorat Farmasi Klinik, Subdirektorat Penggunaan Obat Rasional (POR). Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah mengetahui peran apoteker dalam memberikan pelayanan kefarmasian di ICU dan mengetahui manfaat apoteker dalam memberikan pelayanan di ICU.

Pharmacists Professional Practice at Directorate of Pharmaceutical Care in General Directorate Pharmacy and Medical Device Health Minsitry Republik of Indonesia aims to understand the basic duties and functions of Directorate of Pharmaceutical Care and also to understand basic duties and function of subdirectorate of community pharmacy, subdirectorate of clinical pharmacy, and subdirectorate of rationality in drug use . While the purpose of the special task is to understand the role of pharmacist in pharmaceutical care in ICU and the advantages that given from the role of pharmacist in ICU.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>