Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193063 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yesa Crystalia
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan merupakan salah satu cara untuk memberikan pembekalan bagi para
calon apoteker mengenai regulasi terkait bidang kefarmasian dan alat kesehatan di
Indonesia. Seorang apoteker perlu mengetahui struktur, tugas dan fungsi posisi
terkait agar dapat berperan sebagai personil yang dapat memberikan pandangan
dan masukan dalam merumuskan kebijakan dan penyusunan norma dalam
pelayanan kesehatan dengan latar belakang kefarmasian yang dimiliki, sehingga
diharapkan regulasi yang dihasilkan dapat mencakup dan menjamin obat,
perbekalan kesehatan, pelayanan kefarmasian, serta alat kesehatan memiliki mutu
yang baik untuk diberikan kepada masyarakat. Tugas Khusus adalah mengenai
monitoring dan evaluasi sarana distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tanggga(PKRT) sebagai bagian dari Post Market Surveillance yang
merupakan salah satu tugas dari Subdirektorat Inspeksi Alat Kesehatan dan
PKRT. Monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan setiap tahun untuk mengevaluasi
sarana yang memenuhi persyaratan agar keamanan, mutu, dan manfaat alat
kesehatan dan PKRT yang beredar terjamin.

ABSTRACT
Apothecary Profession Program Internship at Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan is a way to give knowledge for pharmacist
candidates about pharmaceutical regulation and regulation about medical devices
in Indonesia. A pharmacist need to know the pharmaceutical related
organizational stucture and their job’s description to give input and suggestion
base on their pharmaceutical knowledge in arranging the related regulation. It will
ensure that the regulation produced are able to cover and assure drugs, medical
devices and household health care supplies—which are used by people—has
good quality, safe, and affordable. Tugas Khusus given was about monitoring and
evaluating medical devices and household health care supplies distribution
facilities as one of the tasks of Subdirektorat Inspeksi Alat Kesehatan dan PKRT.
It is executed every year to ensure the distribution facilities always distribute
medical devices and household health care supplies whict meet the requirements."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raudhatur Rahmah
"Kesehatan merupakan suatu upaya yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun seluruh komponen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat untuk setiap orang agar terwujud derajat kesehatan msayarakat yang setingg-tingginya. Dengan memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat tentunya pemenuhan perbekalan mengenai obat dan perbekalan kesehatan merupakan hal yang utama. Pada Direktorat Jendral Bina kefarmasian dan Alat Kesehatan khususnya Direktorat Bina Produksi Dan Distribusi Alat Kesehatan Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan Repbublik Indonesia 7 April - 18 April 2014.

Health is an effort by the government and the entire community which aims to increase awareness, willingness and ability of healthy life for every person to manifest health status msayarakat the settings for-height. It has been the main thing by fullfilling the needs of public health course supplies fulfillment of drug and medical supplies At the Direktorat Bina Produksi Dan Distribusi Alat Kesehatan Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan Repbublik Indonesia 7 to 18 April 2014."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuriza Ulul Azmi
"Kementerian Kesehatan dengan peranan pentingnya dalam pembangunan kesehatan berupaya agar seluruh fasilitas terkait kesehatan, mulai dari pelayanan, obat-obatan, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan yang memiliki standar dan mutu yang terjamin dapat tersalurkan kepada masyarakat dalam keadaan baik. Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan bertanggung jawab merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dibagi menjadi empat direktorat, yaitu Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Bina produksi dan Distribusi Alat Kesehatan, Direktorat Bina produksi dan Distribusi Kefarmasian. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga. Apoteker sebagai tenaga kefarmasian perlu ikut berperan sebagai personil yang dapat memberikan pandangan dan masukan dalam merumuskan kebijakan dan penyusunan norma dalam pelayanan kesehatan, sehingga diharapkan regulasi yang dihasilkan dapat mencakup dan menjamin obat, perbekalan kesehatan, pelayanan kefarmasian, serta alat kesehatan memiliki mutu yang baik untuk diberikan kepada masyarakat.

Ministry of Health with the important role in health development seeks to ensure that all health-related facilities, starting from services, medicines, medical devices and medical supplies that have guaranteed quality standards, can be channeled to the public in good condition. The Ministry of Health through Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan has the responsibility in formulating and implementing policies and technical standardization in the field of coaching of pharmaceutical and medical devices. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan are divided into four directorates, Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Bina produksi dan Distribusi Alat Kesehatan, Direktorat Bina produksi dan Distribusi Kefarmasian. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan has the tasks of preparing formulation and implementation of policies, preparation of norms, standards, procedures, and criteria, providing technical guidance and evaluation in production and distribution of medical devices and household health supplies. Pharmacists need to come into play as the personnel who can provide insight and input in policy formulation and preparation of the norm in health care, so that the resulting regulations are expected to be able to include and ensure medicines, medical supplies, pharmacy services, and medical devices has a good quality for provided to the public."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rieka Widihasputri
"Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Apoteker. Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan memiliki bertujuan untuk:
a. Apoteker dapat mengetahui dan memahami tugas Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, khususnya di Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian.
b. Calon Apoteker dapat memahami peran dan fungsi profesi apoteker dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, khususnya di Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian.
Tugas khusus di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan berjudul Pengkajian Hasil Suvey Kapasitas Terpasang, Kapasitas Produksi, dan Kapasitas Idle Industri Farmasi di Indonesia. Tujuan tugas khusus ini adalah untuk mengetahui kapasitas terpasang, kapasitas produksi, dan kapasitas idle dari seluruh obat yang berada pada Fornas secara nasional dengan dilakukannya pengolahan data dari hasil survey.

Pharmacist Professional Working Practice report (PKPA) is proposed as one of the requirements to obtain a Pharmacists degree. Pharmacist Professional Working Practice (PKPA) in the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices is aimed to:
a. Pharmacists can know and understand the duties in the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices of the Ministry of Health, particularly in the Directorate of Production and Distribution of Pharmaceutical.
b. The candidate of pharmacists can understand the role and function of the pharmacist profession in carrying out the work of pharmacy in the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices of Ministry of Health, particularly in the Directorate of Production and Distribution of Pharmaceutical.
Special assignement in the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices titled the study of survey result of Installed Capacity, Production Capacity and Idle Capacity of Pharmaceutical Industry in Indonesia. The objective of this special assignment is to determine the installed capacity, production capacity, and idle capacity of all drugs in Fornas nationally by doing data processing of the survey results. With the complete database, the scarcity of drugs can be pevented and the national health can be achieved.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Esther Lamria Purba
"Salah satu Direktorat Jenderal di bawah Kementerian Kesehatan yang berperan dalam upaya peningkatan pelayanan kefarmasian adalah Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk mengetahui program kerja yang terdapat di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, khususnya di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian beserta implementasinya serta mengetahui dan memahami peran apoteker di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, khususnya di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah mengolah informasi obat Setuksimab dan Goserelin Asetat dalam melengkapi item obat dalam Formularium Nasional (FORNAS) yang belum tercantum dalam software PIO 2013.

One of Directorate General under the Ministry of Health Republik of Indonesia that contributes in improving pharmacy services is the Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. This Apothecary Profession Internship aims to study the duties and functions of the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices, particularly at Directorate of Pharmaceutical Services, plus their implementation, and to comprehend the role of pharmacists at the workplace. Specific project assignment was also comprised with the aim to compile drug information of Gosereline Acetate and Cetuximab as complementary drug items on the National Formulary (FORNAS) which had not listed at PIO software 2013."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Novitasari
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk memahami tugas dan fungsi Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah memberikan informasi obat yaitu Flufenazin dekanoat diantara 259 item obat dalam Formularium Nasional (FORNAS) yang tidak tercantum dalam software PIO 2013.

Pharmacist Professional Practice in Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Republik Indonesia aims to understand the duties and functions of parts of Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Republik Indonesia. While the purpose of the special task is to give information about drug Fluphenazine decanoate between 259 items drugs from Formularium Nasional (FORNAS) but there is nothing from software PIO 2013.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilya Tri Susanti
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan memahami kerja dan memahami peranan apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai identifikasi dan bahaya bahan kimia obat (BKO) dalam jamu sehingga masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan produk jamu.

Pharmacist Internship Program at Directorate of Pharmaceutical Production and Distribution Directorate General of Pharmaceutical Services and Medical Devices Ministry of Health Republic of Indonesia aims to understand the work and understand the role of the pharmacist at the Directorate of Pharmaceutical Production and Distribution. While the purpose of the special assignment is to give an understanding to the public about the dangers and identification of chemicals drugs in herbal medicine so that people can be more careful in the use of herbal products.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Olivia Herawati
"Apothecary Profession Internship at Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan aims to understand the general structure organization of Kementerian Kesehatan dan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, to understand the duties and functions of Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan, as well as gain insight and knowledge about the role of pharmacists in the field of pharmacy services, especially in the field of production and distribution of medical devices and household health supplies. Given a special assignment titled Study Activity of Vigilance and Monitoring Advertising in Sub Direktorat Inspeksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) that aims to make students aware implementation as well as the principle of vigilance and surveillance activities undertaken by the Sub Direktorat Inspeksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) and knowing problem and solutions related to the activities of vigilance and surveillance activities advertising."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Hermawati
"Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa calon Apoteker mengenai tugas dan fungsi Direktorat tersebut serta peran Apoteker dalam pelaksanaan pekerjaan kefarmasian di Direktorat tersebut. PKPA dilaksanakan selama dua minggu. Hasil pengamatan selama menjalani PKPA, dapat disimpulkan bahwa tugas dan fungsi Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian adalah untuk membuat kebijakan, norma, standar, prosedur, dan kriteria yang mendukung pelaksanaan kinerja perindustrian farmasi yang optimal. Apoteker dengan kompetensi yang dimilikinya berperan di dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan program-program kerja yang tepat dalam rangka memajukan bidang perindustrian farmasi di Indonesia. Sementara itu, tugas khusus yang diperoleh selama PKPA di Kementerian Kesehatan bertujuan untuk memahami permasalahan yang dihadapi dalam implementasi program SIPNAP di Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta mengumpulkan saran-saran yang berguna untuk perbaikan program SINAP ke depannya.

Pharmacist Internship Program at Directorate of Pharmaceutical Production and Distribution Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices Ministry of Health Republic of Indonesia was aimed to give the Pharmacist rookie student an understanding about the duties and functions of the Directorate, also the role of Pharmacists in working the pharmaceutical tasks. The internship was held for two weeks. As the student doing the internship there, it can be concluded that Directorate of Pharmaceutical Production and Distribution’s duties and functions are to make policies, norms, standards, procedures, and criteria which support an optimal pharmaceutical industries performance. Pharmacists with their competencies play role in the management and execution of the proper programs in order to promote pharmaceutical indutries in Indonesia. Meanwhile, the specific assignment that student had during the internship was aimed to understand problems which faced in the implementation of SIPNAP program at Health Department of Provinces and Sub-Provinces/Cities, also to collect useful suggestions for the improvement of SIPNAP program forward.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mely Mailandari
"Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian merupakan direktorat yang pembagian subdirektorat-nya berdasarkan komoditi, yaitu SubDirektorat Produksi dan Distribusi Obat dan Obat Tradisional, SubDirektorat Produksi Kosmetika dan Makanan, SubDirektorat Produksi dan Distribusi Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Sediaan Farmasi Khusus serta SubDirektorat Kemandirian Obat dan Bahan Baku Obat. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian mempunyai tanggung jawab mensinergikan melalui penyusunan kebijakan dan pedoman-pedoman yang dapat dipergunakan, termasuk di dalamnya upaya-upaya peningkatan mutu produksi dan distribusi kefarmasian. Dalam pengaturan distribusi obat oleh industri farmasi maka diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur dan mengontrol peredaran obat di dalam sarana pendistribusian obat. E-Report PBF merupakan sistem pelaporan dinamika obat di sarana distribusi obat yaitu pedagang besar farmasi atau PBF yang berbasis web dengan sistem online. Kegiatan pembuatan laporan ini dimaksudkan untuk mempermudah pelaporan data e-report PBF khususnya untuk obat kelas terapi antiansietas dan antinsomnia seperti alprazolam dan diazepam dalam periode pertama tahun 2012.

Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian is a division of Sub-directorate was based commodities, namely SubDirektorat Produksi dan Distribusi Obat dan Obat Tradisional, SubDirektorat Produksi Kosmetika dan Makanan, SubDirektorat Produksi dan Distribusi Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Sediaan Farmasi Khusus and SubDirektorat Kemandirian Obat dan Bahan Baku Obat. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian has responsibility for synergy through policy and guidelines that can be used, including efforts to increase the quality of the production and distribution of pharmacy. In the setting of drug distribution by the pharmaceutical industry, we need a system that can organize and control the means of distribution of the drug in the drug distribution. E-Report PBF is a drug reporting system dynamics in the drug distribution facility or a pharmaceutical wholesaler PBF web-based online system. Manufacturing activity report is intended to facilitate the reporting of data e-report PBF especially for drugs and therapeutic classes antiansietas antinsomnia as alprazolam and diazepam in the first period of 2012.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>