Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156340 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agita Diora Fitri
"Sejak adanya laporan penelitian Heinrich tahun 1951 yang memperlihatkan bahwa pelaku tidak aman bertanggung jawa atas lebih dari 90% kecelakaan kerja dan telah banyak perusahaan dan industri yang menggunakan pendekatan behavioral based safety (BBS) dalam program kesehatan dan keselamtan kerjanya. Sebagai sebuah industri kimia, PT Pupuk Sriwijaya (PT Pusri) juga memiliki banyak resiko kecelakaan kerja bagi karyawannya dan sejak tahun 2012 PT Pusri telah melaksanakan program K3. Pada tahun 2012 PT Pusri berada pada level 3 dari maksimum level 5 berdasarkan hasil survai Safety culture Maturity Level (SCML).
Tujuan utama dari penelitian ini adalah melakukan tinjauan terhadap pelaksanaan BBS dalam program K3 di PT Pusri Palembang. Penelitian ini adalah sebuah penelitian potong lintang yang menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dilaksanakan pada bulan Mei 2013 dengan fokus utama pada implementasi 9 kriteria BBS yaitu ownership, ketetapan baku definisi safe/unsafe, behavior, pelatihan, observasi, pengukuran performa program, umpan balik, reinforcement, goal-setting dan review di PT Pusri Palembang. Sampel penelitian adalah karyawan dan manajer yang telah bekerja sekurang-kurangnya satu tahun yang setuju menjadi partisipan dalam penelitian ini, dengan 44 orang dari unit produksi dipakai sebagai informan kunci. Data dikumpulkan dengan memakai kuesioner yang dirancang khusus, daftar tilik, observasi dan wawancara mendalam. Semua data kemudian dianalisis secara deskriptif dan analisis konten serta analisis triangulasi.
Ditemukan bahwa pelaksanaan program K3 di PT Pusri masih belum sejalan dengan kriteria pencapaian BBS. Walaupun demikian ditemukan juga adanya kesadaran akan kelemahan tersebut dan adanya sikap positif dikalangan pimpinan dan staf untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Berdasarkan temuan ini peneliti ingin memberikan rekomendasi kepada PT Pusri untuk merancang ulang program K3 yang sesuai dengan pendekatan BBS sebagaimana telah dilaksanakan oleh perusahaan dan industri besar diselutuh dunia.

Since Heinrich reproted in 1951 that unsafe behaviors were responsible for up to 90% of harms and injuries among workers, Behavioral Based Safety approach has been implemented by many industries and corporates around the world. As a chemical industry, PT Pupuk Sriwijaya brings occupational risks to the workers and since 2012 Occupational Health and Safety (K3) programs has been implemented. In 2012 PT Pusri was in level 3 from maximum level of 5, according to Safety Culture Maturity Level (SCML) score.
The main objective of this study is to review the implementation of Behavioral Based Safety (BBS) approach integrated in the Occupational Health and Safety Programs at PT Pusri Palembang. This is a cross-sectional study with quantitative and qualitative approach, carried out in May 2013 focusing at the implementation of the 9 BBS criteria i.e., ownership, predetermined definitions of the safe/unsafe behaviors, trainings, observations, program performance assessment, feedbacks, reinforcements, goal-setting and reviews as practiced so far at PT Pusri Palembang. The study participants form the production unit were treated as key source-persons. data and information were collected by means of a specially devised questionnaire, check-list, observations and in-depth interviews. All data were analyzed using descriptive analysis, content-analysis and triangulation analysis.
It was found out that the K3 programs performed at PT Pusri has not been in line with the BBS implementation criteria yet. However it is fortunate to find out that the awareness of the flaws and the need of improvement are profound among the PT Pusri management. Based on these findings, I would like to recommend PT Pusri Palembang to redesign its K3 programs according to the BBS criteria as already practised by others big corporates around the world."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T41436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyanah Azhrika Putri
"Tingkat kejadian cyberbullying pada remaja di Indonesia masih tinggi. Hal ini menjadi perhatian yang besar dikalangan remaja mengingat kejadian cyberbullying dapat mempengaruhi perilaku berisiko kesehatan pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kejadian cyberbullying, khususnya cybervictim, dengan perilaku kesehatan berisiko remaja meliputi perilaku merokok, perilaku diet, dan perilaku berisiko seksual pada remaja. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional kepada 107 siswa SMA yang bersekolah di salah satu sekolah di Jakarta Timur. Alat pengumpulan data pada penelitian ini merupakan kuesioner Cybervictim, Global School-based Health Survey, dan kuesioner Perilaku Berisiko Seksual Remaja. Uji chi square dilakukan pada penelitian ini. Hasil Terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian cyberbullying (cybervictim) dengan perilaku merokok (p < 0.05). Namun, tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian cyberbullying (cybervictim) dengan perilaku diet dan perilaku berisiko seksual pada remaja (p > 0.05). Intervensi program anti-cyberbullying oleh perawat dan tenaga kesehatan lain dapat dilakukan untuk mencegah kejadian cyberbullying yang berdampak terhadap perilaku kesehatan berisiko pada remaja.

The incidence of cyberbullying among adolescents inĀ  Indonesia is still high. This is a big concern among adolescents since the incidence of cyberbullying can affect adolescents to do unhealthy risk-taking behaviors. This study aims to identify the association between the incidence of cyberbullying, especially cybervictim, with health risk behaviors including smoking behavior, dietary behavior, and sexual risk behavior among adolescents. The method of this study used a cross-sectional to 107 participants, senior high school students in East Jakarta. Instruments Cybervictim questionnaire, the Global School-based Health Survey, and the Adolescent Risk Sexual Behavior were used in this study. Chi square test was used. Findings show that there is the association between the incidence of cyberbullying victimization with smoking behavior among adolescents (p < 0.05). However, the incidence of cyberbullying victimization was not related to adolescents' dietary behavior and sexual risk behavior (p > 0, 05). Anti-cyberbullying program interventions can be carried out by nurse and other health professionals to prevent the incidence of cyberbullying that can caused some health risk behaviors among adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nohan Arum Romadlona
"ABSTRAK
Perilaku merokok, minum alkohol, penggunaan narkoba, dan seks pranikah merupakan perilaku berisiko kesehatan. Pengetahuan dan persepsi remaja terhadap perilaku berisiko tersebut dapat dibentuk dengan siapa remaja berdiskusi tentang informasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai sejauh mana lawan diskusi mempengaruhi perilaku berisiko kesehatan remaja. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perilaku merokok, minum alkohol, penggunaan narkoba, dan seks pranikah. Kemudian yang berperan sebagai lawan diskusi yaitu teman, ayah, ibu, saudara, keluarga, guru, tokoh agama, dan petugas kesehatan digunakan sebagai variabel independen. Sosiodemografi, akses media, dan keberadaan teman berisiko menjadi variabel kontrol. Analisis data menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 Komponen Kesehatan Reproduksi Remaja. Populasi penelitian adalah remaja laki-laki dan perempuan belum menikah usia 15-24 tahun. Hasil analisis memperlihatkan bahwa lawan diskusi terbukti berhubungan dengan perilaku remaja. Remaja yang berdiskusi dengan teman akan meningkatkan risiko terhadap semua perilaku berisiko. Remaja yang berdiskusi dengan ayah memiliki risiko lebih tinggi untuk merokok dan minum alkohol. Sebaliknya, ibu memiliki peranan penting untuk mencegah perilaku berisiko pada remaja. Kualitas lawan diskusi dan nilai-nilai informasi perlu menjadi pertimbangan untuk membantu remaja terproteksi dari perilaku negatif. Penelitian ini memperlihatkan bahwa ibu perlu terlibat dalam upaya penanggulangan perilaku berisiko.

ABSTRACT
Smoking, alcohol drinking, drug use, and premarital sex are health risk behaviors. The adolescent knowledge and perception on such risk behaviors might be shape by whom the health related information has been discussed. This research aims to assess to what extent discussion partner influence on adolescent health risk behaviour. Dependent variables used in this research are smoking, alcohol drinking, drug use, and premarital sex. Then, Those who role as discussion partners such as friends, fathers, mothers, relatives, teachers, religious leaders, health service provider are functioned as independent variables. Sociodemographic, the access of media, and the existence of peers behaving risky become control variables. Data used in this research is Indonesia Demographic and Health Survey 2012, Adolescent Reproductive Health component. The population of the research is unmarried young men and women aged between 15-24 years old. The result shows that a discussion partner is proven to have association with young behavior. Adolesecent who discuss with friends will increase the risk to any risky behavior. Adolescent who discuss with fathers have potentially higher risk to drinking alcohol and smoking than the other one. Contrast to fathers, mothers have an important role to prevent any risky behaviors on adolescent. The quality of discussion partner and information values need to become consideration to help protect adolescent from negative behaviors. This research shows that mothers need to involved in the effort to overcome risky behaviors"
2016
S64639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfira Rusiana
"Pendahuluan: Remaja memiliki faktor-faktor yang membuatnya rentan melakukan perilaku berisiko seperti mencederai diri dan penyalahgunaan NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dan faktor protektif yang berhubungan dengan perilaku mencederai diri dan penyalahgunaan NAPZA pada remaja. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif-korelatif dengan teknik sampling stratified cluster sampling dan purposive sampling dengan jumlah sampel 263 remaja SMA di Jakarta Barat. Penelitian menggunakan lima kuesioner yaitu data demografi, Strenght and Difficulties Questionnaire (SDQ), Typology of Parenting Styles, Deliberate Self Harm Inventory (DSHI), dan Drug Abuse Screening Test-20 (DAST-20). Hasil: Remaja SMA di Jakarta Barat sebagian besar tidak memiliki perilaku mencederai diri dan penyalahgunakan NAPZA. Masalah emosional dan perilaku, perilaku prososial, dan pola asuh memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku mencederai diri. Tidak ada faktor yang berhubungan dengan penyalahgunaan NAPZA pada remaja. Rekomendasi: Promosi dan prevensi perilaku mencederai diri dan penyalahgunaan NAPZA dengan Coping-Skills Training, Problem-Solving Therapy, Cognitive Behavior Therapy (CBT) dan Dialectical Behavioral Therapy (DBT).

Introduction: Adolescent has factors that make them vulnerable to health risky behavior such as self-injury and drug abuse. The purpose of this study was to find risk factors and protective factors related to self-injury and drugs abuse in adolescents. Methods: The study used descriptive correlative design and sampling techniques named stratified-cluster sampling and purposive sampling with a total sample of 263 adolescents in high school in West Jakarta. The data was collected by five questionnaires, which are demographic data, Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ), Typology of Parenting Style, Deliberate Self Harm Inventory (DSHI), and Drug-Abuse Screening Test 20 (DAST-20). Results: Most high school adolescents in Jakarta does not have self-injurious behavior and drug abuse. Emotional-behavior problems, prosocial behavior, and parenting style have a significant relationship with self-injury. There are no factors related to drug abuse. Recommendation: Promotion and prevention of self-injury problems and drug abuse by Coping-Skills Training, Problem-Solving Therapy, Cognitive Behavior Therapy (CBT), and Dialectical Behavioral Therapy (DBT)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agita Diora Fitri
"Sejak adanya laporan penelitian Heinrich tahun 1951 yang memperlihatkan bahwa perlaku tidak aman bertanggung jawab atas lebih dari 90% kecelakaan kerja dan telah banyak perusahaan dan industri yang menggunakan pendekatan behavioral based safety (BBS) dalam program kesehatan dan keselamatan kerjanya. Sebagai sebuah industri kimia, PT Pupuk Sriwijaya (PT Pusri) juga memiliki banyak resiko kecelakaan kerja bagi karyawannya dan sejak tahun 2012 PT Pusri telah melaksanakan program K3. Pada tahun 2012 PT Pusri berada pada level 3 dari maksimum level 5 berdasarkan hasil survai Safety Culture Maturity Level (SCML). Tujuan utama dari penelitian ini adalah melakukan tinjauan terhadap pelaksanaan BBS dalam program K3 di PT Pusri Palembang. Penilitian ini adalah sebuah penelitian potong lintang yang menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dilaksanakan pada bulan Mei 2013 dengan fokus utama pada implementasi 9 kriteria BBS yaitu ownership, ketetapan baku definisi safe/unsafe behavior, pelatihan, observasi, pengukuran performa program, umpan balik, reinforcement, goal-setting dan review di PT Pusri Palembang. Sampel penelitian adalah karyawan dan manejer yang telah bekerja sekurang-kurangnya satu tahun yang setuju menjadi partisipan dalam penelitian ini, dengan 44 orang dari unit produksi dipakai sebagai informan kunci. Data dikumpulkan dengan memakai kuesioner yang dirancang khusus, daftar tilik, observasi dan wawancara mendalam. Semua data kemudian dianalisis secara deskriptif dan analisis konten serta analisis triangulasi. Ditemukan bahwa pelaksanaan program K3 di PT Pusri masih belum sejalan dengan kriteria pencapaian BBS. Walaupun demikian ditemukan juga adanya kesadaran akan kelemahan tersebut dan adanya sikap positif dikalangan pimpinan dan staf untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Berdasarkan temuan ini peneliti ingin memberikan rekomendasi kepada PT Pusri untuk merancang ulang program K3 yang disesuaikan dengan pendekatan BBS sebagaimana telah dilaksanakan oleh perusahaan dan industri besar diseluruh dunia.

Since Heinrich reproted in 1951 that unsafe behaviors were responsible for up to 90% of harms and injuries among workers, Behavioral Based Safety approach has been implemented by many industries and corporates around the world. As a chemical industry, PT Pupuk Sriwijaya brings occupational risks to the workers and since 2012 Occupational Health and Safety (K3) programs has been implemented. In 2012 PT Pusri was in level 3 from maximum level of 5, according to Safety Culture Maturity Level (SCML) score. The main objective of this study is to review the implementation of Behavioral Based Safety (BBS) approach integrated in the Occupational Health and Safety Prorams at PT Pusri Palembang. This is a crosssectional study with quantitative and qualitative approach, carried out in May 2013 focusing at the implementation of the 9 BBS criteria i.e., ownership, predetermined definitions of the safe/unsafe behaviors, trainings, observations, program performance assessment, feedbacks, reinforcements, goal-setting and reviews as practiced so far at PT Pusri Palembang. The study participants are managements and labors of PT Pusri who have been working at least for one year and agree to take part in the study, of which 44 of the participants from the production unit were treated as key source-persons. Data and information were collected by means of a specially devised questionnaire, check-lists, observations and in-depth interviews. All data were analyzed using descriptive analysis, content-analysis and triangulation analysis. It was found out that the K3 programs performed at PT Pusri has not been in line with the BBS implementation criteria yet. However it is fortunate to find out that the awareness of the flaws and the need of improvement are profound among the PT Pusri management. Based on these findings, I would like to recommend PT Pusri to redesign its K3 programs according to the BBS criteria as already practised by others big corporates around the world.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Fitriana
"Penelitian ini membahas tentang gambaran tingkat risiko ergonomi dan keluhan subjektif muskuloskeletal disorders pada pekerjaan pengantongan Pupuk Urea PT. Pupuk Sriwidaja Palembang Tahun 2016. Faktor risiko yang dikaji dalam penelitian ini adalah faktor risiko ergonomi (postur kerja, durasi, frekuensi dan beban) dengan metode RULA dan REBA serta faktor individu (umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok). Penelitian ini bersifat deskriftif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 72 pekerja pengantongan pupuk urea.
Hasil penelitian menunjukkan risiko tinggi terdapat pada proses kerja penyusunan karung di atas pallet. Risiko sedang terdapat pada proses kerja mengisi urea dan penjahitan. Sedangkan risiko rendah terdapat pada proses kerja melipat inner bag dan menggunting benang. Keluhan subjektif Muskuloskeletal Disorders terbanyak adalah pinggang (87,5%), bahu kanan (86,1%) dan bahu kiri (86,1%). Untuk itu perlu upaya pengendalian secara teknik dan administratif untuk menurunkan tingkat risiko dan keluhan Muskuloskeletal Disorders.

This study about description of ergonomics risk level and musculoskeletal disorders complaints from the job fertilizer packing at PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang 2016. The risk factors studied in this study is ergonomics risk factors (work posture, duration, frequency and load) with RULA and REBA methods and also individual risk factors (age, working time, and smoking). This research is descriptive with cross sectional study design. The sample study are 72 workers packing fertilizers.
Result of this study is high risk level is found in working process arranging of sack in pallet. Medium risk level are found in working process filling urea and sewing sacks. While, low risk level are found working process folding inner bag and cutting the yarn. Musculoskeletal Disorders complaints is the most at waist (87,5%), right shoulder (86,1%), and left shoulder (86,1%). It is important to control the risk with engineering control and administrative control."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frial Ramadhan Supratman
"Kota Cirebon pada awal abad ke-20 menghadapi berbagai problema. Salah satu problema yang dihadapi oleh Kota Cirebon adalah masalah kesehatan. Masalah ini sebenarnya bukanlah masalah baru bagi Kota Cirebon. Pada masa sebelumnya Kota Cirebon pernah mengalami gangguan kesehatan seperti munculnya wabah penyakit malaria pada tahun 1805. Permasalahan itu berlanjut ketika Kota Cirebon ditetapkan sebagai Gemeente pada tahun 1906. Permasalahan itu ditimbulkan oleh ekologi alami, kebijakan pemerintah hingga kebiasaan masyarakat. Hal itu memunculkan bebrbagai penyakit. Dua penyakit yang muncul pada awal abad ke-20 di Kota Cirebon adalah malaria dan pes. Untuk membrantas penyakit-penyakit yang ada maka pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk menanggulanginya. Penanggulangan itu berupa pembentukan DVG, pembentukan rumah sakit dan poliklinik, pengobatan, perbaikan kampung dan infrastruktur hingga memperjuangkan kesehatan dalam Dewan Kota.;

Cirebon city in early tweentieth century had several problems. The one of problems in Cirebon city was the health problem. Its was not a new problem for city. In previous time, Cirebon city had a health problem such as the emergence of malaria pleague in 1805. Its problem continued when Cirebon city appointed as Gemeente in 1906. The problem caused by natural ecology, government policy and society custom. These made several diseases. The two diseases in Cirebon city at the early tweentith century is malaria and pes. To extirpate diseases government and society worked together to tackled it such as the emergence of DVG, the formation of hospital and polyclinic, development of kampung and infrastructure, and fighted for health at city assembly."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rahim Albadrul
"Penelitian ini membahas tentang nilai risiko yang ada di Unit Dapur Peleburan Departemen Cor Divisi Tempa & Cor PT. Pindad Persero Bandung tahun 2016. Desain penelitian ini menggunakan teknik survey dengan metode sekuensial eksplanatori (bertahap). Penilaian risiko dilakukan dengan analisis berdasarkan nilai konsekuensi, pajanan dan kemungkinan dengan menggunakan metode penilaian semi-kuantitatif W.T Fine untuk mengetahui level risiko yang ada dalam proses/tahap produksi yang mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian menyatakan bahwa level risiko yang ada di Unit Dapur Peleburan Departemen Cor Divisi Tempa & Cor PT. Pindad Persero Bandung meliputi priority 1, substantial dan priority 3.

This study discusses the value of the existing risks in the Kitchen Melting Unit Department Of Casting Division Casting & Forging PT. Pindad Persero Bandung in 2016. The design of this study using survey techniques with explanatory sequential method (two-phased). The risk assessment carried out by the analysis based on the value of the consequences, exposure and likelihood of using a semi-quantitative assessment methods W.T Fine to determine the level of risk in the process / production stage refers to AS / NZS 4360: 2004 standard. The study states that the level of risk that exist in the Kitchen Melting Unit Department Of Casting Division Casting & Forging PT. Pindad Persero Bandung include Priority 1, Substantial, and Priority 3."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Mutia Pratiwi
"Ammonia merupakan senyawa polutan dengan ciri khas bau menyengat, serta dapat berbahaya ketika terpapar manusia. PT.PUSRI adalah produsen ammonia dan urea di Indonesia yang terletak berdekatan dengan permukiman warga, dimana gas ammonia seringkali terbebas diudara dan menyebabkan gangguan baik di dalam maupun disekitar lingkungan pabrik. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi terbebasnya gas ammonia pada lingkungan sekitar pabrik ditinjau dari faktor penyebab, konsentrasi keluaran ammonia terbebas, dampak terhadap pekerja dan masyarakat, serta tindak penanggulangan yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode sequential explanatory dengan menggabungkan data yang didapatkan dari observasi lapangan, wawancara key informan, kuesioner, dan literature review.
Berdasarkan penelitian, sekitar 95% faktor terbebasnya gas ammonia disebabkan permasalahan peralatan dengan nilai konsentrasi keluaran plant pada kondisi normal berada diantara 50-150 mg/Nm3 dan konsentrasi tertinggi dapat melebihi 435,79 mg/Nm3 pada saat pabrik mengalami gangguan. Dampak yang dialami pekerja dan masyarakat lebih kepada gangguan iritasi pada mata, hidung, dan saluran pernapasan yang bersifat sementara. Adapun tindak penanggulangan PT. PUSRI dalam bentuk Perbaikan proses dan pengembangan IPAL, pembangunan Green barrier, serta posko kesehatan sementara. Perlu dipertimbangkan penanggulangan yang diduga paling baik adalah dengan spraying dan pembangunan green barrier. Akan tetapi, masih terdapat beberapa kendala dan kelemahan dalam implementasinya, sehingga perlu dioptimalkan kembali.

Ammonia is a major pollutant compound with the characteristic of pungent odor, potentially harming when exposed to the human. PT. PUSRI is one of the Industries that produce ammonia and urea which is located adjacent to residential areas, where ammonia is often released in the air, causing disturbances both in and around the factory. This study focused on determining the factors causing the ammonia released, the concentration level of gas, its influence on the environment, along with the prevention attempted by the plant related to the case. This study use a quantitative approach with sequential explanatory method, by using literature study reinforced field observation, secondary data assisted by interviews and questionnaires on the workers and communities.
Based on the research, about 95% of the ammonia gas release is caused by equipment problems with the plant output concentration values under normal conditions between 50-150 mg/Nm3 and can exceed 435.79 mg/Nm3 when the plant is disrupted. The impact experienced by workers and the community is more on temporary irritation of the eyes, nose and respiratory tract. The countermeasures taken are the improvement of the process and development of WWTPs, the construction of Green barriers, and temporary health clinic. It should be considered that the best response is spraying and green barrier, but several weakness towards its implementation should be highlighted in order to achieve the best optimalization.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2018
T51963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Renny Maria
"Hasil survei rumah tangga sehat pada 210 rumah tangga di Desa Pangarengan wilayah kerja Puskesmas Sukatani masih 32% dibawah target sebesar 65%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada ibu rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan potong lintang menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel 103 ibu rumah tangga menggunakan metode proportional cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan tentang PHBS dan ketersediaan sarana PHBS. Puskesmas Sukatani diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai jarak jamban sehat dengan sumber pencemar, syarat jamban sehat, jumlah sayur dan buah yang harus dikonsumsi setiap hari dan pentingnya mencuci tangan dengan sabun.

The results of household surveys in 210 households in Pangarengan Sukatani Health Center work area is still 32% below the target by 65%. This study aimed to determine factors associated with the Clean and Healthy behaviors on the housewives in. This study used cross-sectional approach using a questionnaire with a sample size of 103 housewives using proportional random cluster sampling method. The results showed that there was a significant relationship between knowledge of the clean healthy behavior and the availability of clean and healthy behavior. Sukatani health centers are expected to increase knowledge about healthy distance to the source of pollutant latrines, latrines healthy conditions, the amount of vegetables and fruit should be consumed every day and the importance of washing hands with soap."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>