Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63972 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amadea Dwi Pradhipta
"Artikel ini merupakan penelitian mengenai metafora yang terdapat dalam komik humor Le Petit Spirou: Tu Comprendras Quand Tu S’ras Grand!. Dalam komik ini, ditemukan banyak penggunaan metafora yang dipakai untuk mewakili maksud yang ingin disampaikan oleh pembuat komik. Dengan menggunakan teori metafora menurut Lehmann dan Martin-Berthet, dengan ruang lingkup penelitian yang dibatasi pada kata dan frasa, penelitian ini menemukan jenis-jenis metafora yang muncul pada komik. Jenis metafora dominan yang muncul kemudian dilihat keterkaitannya dengan komik. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa jenis metafora dominan yang muncul adalah metafora konkret ke konkret. Pada metafora konkret ke konkret, terdapat objek konkret yang menjadi acuan (Lehmann, 2002: 80) sehingga metafora ini lebih banyak dipakai karena lebih mudah dimengerti oleh pembaca komik. Kemudian, metafora konkret ke konkret yang dominan muncul adalah metafora binatang. Terkait dengan jenis komik, metafora ini banyak dipakai karena berfungsi untuk menambah unsur pembangun humor. Hal ini memperkuat pendapat Ullmann (1964: 215). Di samping itu, dari penelitian ini juga ditemukan bahwa gejala metafora di dalam komik tidak dapat dilepaskan dari konteks ceritanya.

This article is a research of metaphor that is contained in Tome and Janry’s humor comic titled Le Petit Spirou: Tu Comprendras Quand Tu S’ras Grand!. In this comic, can be found many metaphor that is used to represent the intention of the comic maker. By using the theory of metaphor according to Lehmann and Martin-Berthet, with the scope of research that is limited to words and phrases, this research found the types of metaphors that appeared in the comic. The dominant metaphor type appeared shown its relevance to the comic. This study showed that the dominant type of metaphor is concrete to concrete metaphor. In concrete to concrete metaphor, there is a concrete object which becomes the reference (Lehmann, 2002: 80) so that this type of metaphor is more widely used because it is more easily understood by readers of comic. Then, concrete to concrete metaphor that often appeared was the metaphor of animal. Related with this type of comic, this metaphor is widely used because it serves to add the element of humor. This is the opinion of Ullmann (1964: 215). In addition, this research also found that symptoms of metaphor in the comic cannot be separated from the context of the story.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siwi Setyaningrum
"Studi ini mengkaji prosedur dan kecenderungan penerjemah dalam mengolah metafora yang terkandung dalam novel The Fault in Our Stars karya John Green. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan teori Newmark mengenai prosedur penerjemahan metafora 1988 serta teori domestikasi dan foreignisasi milik Venuti 1995 yang digunakan untuk mengetahui prosedur penerjemahan yang paling banyak diterapkan oleh penerjemah. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerjemah hanya menggunakan empat dari tujuh prosedur yang disarankan oleh Newmark. Meskipun kedua teori yang diusulkan oleh Venuti sering digunakan oleh penerjemah, foreignisasi terbukti sebagai strategi yang paling banyak digunakan dalam novel ini. Selain itu, studi ini menyimpulkan bahwa penerjemah memilih untuk mempertahankan gaya penulisan khas penulis asli melalui strategi foreignisasi. Di satu sisi, penerjemah juga berusaha menunjukkan kealamian pada hasil terjemahannya agar mudah dipahami oleh pembaca lokal.

This study examines the translator rsquo s procedures and tendency in rendering metaphors found in John Green rsquo s The Fault in Our Stars. The data are collected and analyzed using Newmark rsquo s theory of metaphor translation procedures 1988 and Venuti rsquo s theory of domestication and foreignization strategies 1995 to find out the most prevalent translation procedures applied by the translator. The results indicate that the translator only used four out of seven procedures suggested by Newmark. Meanwhile, although both domestication and foreignization strategies proposed by Venuti are employed on many occasions to produce the translation, foreignization is the more prevalent one between the two. The results also imply that the translator may opt to preserve the author rsquo s emotive and creative language style through foreignization, yet at the same time, appeal to the domestic target readers by exhibiting a certain degree of naturalness to her translation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aning Kharina Asyantika
"ABSTRAK
Komik merupakan salah satu karya sastra yang berisi cerita disertai gambar, dan digemari oleh pembaca segala usia sehingga dapat dibedakan kategori pembaca anak, remaja dan dewasa. Artikel jurnal ini merupakan laporan penelitian tentang metafora dalam komik Prancis. Komik berjudul La Cath ? drale invisible Katedral tak kasat mata 2003 , yang diciptakan oleh Fran ? ois Boucq, terdapat dalam seri Face de lune le dompteur de vague Muka bulan pawang ombak 1997 . Penelitian ini menggunakan teori segitiga semantik metafora yang terdiri atas hubungan gagasan, simbol, dan acuan Ogden dan Richards dalam Abdul Manaf tahun 2008, hlm 5 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa enam ungkapan metaforis merupakan kiasan, sehingga penulis menyimpulkan bahwa majas metafora yang dipilih oleh komikus memberi warna khas pada komiknya yang bertemakan pemberontakan.

ABSTRACT
AbstractComic is one of product literary that contains stories accompanied by pictures, and is loved by readers of all ages so that they can be categorized as readers of children, adolescents and adults can be distinguished. This journal article is a research report on metaphors in French comic. Comic titled La Cath ? drale invisible cathedral invisible 2003 , created by Fran ? ois Boucq, contained in the series Face de lune le dompteur de vague the moon face of the wave handler 1997 . This research uses the semantic metaphor triangle theory which consist of the relationship of ideas, symbols and references Ogden and Richards in Abdul Manaf , 2008, pg 5 . The result of the research show that six metaphorical expressions are figurative, so that the authors conclude that the metaphor of the selected comics artists gave a distinctive color to the comic with the theme of rebellion."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Sari
"Penelitian ini membahas karakter non fiksi, yaitu Abraham Lincoln yang menjadi karakter fiksi sebagai pemburu vampir, dalam film Abraham Lincoln: Vampire Hunter. Hal ini dilakukan dengan mengungkapkan metafora yang terkandung dalam penggambaran vampir terkait dengan kisah nyata dari Abraham Lincoln. Pendekatan intertekstualitas digunakan sebagai platform dalam penelitian ini. Analisis makalah ini terrfokus pada aspek setting dalam mise en scene yang digunakan untuk membantu pengungkapan metafora dalam kaitannya dengan sejarah Amerika. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk memberikan kontribusi asli untuk kritik sastra, dan intertekstualitas pada khususnya. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa transformasi Lincoln menjadi pemburu vampir terkait dengan kepemimpinannya sebagai presiden pada waktu di mana orang-orang berperang melawan perbudakan. Meskipun pemilik budak yang merupakan orang-orang kulit putih dalam film ini tetap ada, penambahan karakter vampir semakin menegaskan bahwa mereka adalah pemilik budak. Vampir menghisap darah manusia untuk kepentingan mereka sendiri, sama halnya seperti pemilik budak yang mengeksploitasi manusia lain demi keuntungan mereka sendiri. Makalah ini menyimpulkan bahwa tidak ada metafora yang lebih tepat yang dapat digunakan untuk menggambarkan pemilik budak selain vampir. Pada akhirnya, menghancurkan vampir yang ingin mengambil alih Amerika Serikat sama dengan menghapuskan perbudakan.

This paper examines a non fictional character, Abraham Lincoln who becomes a fictional character as a vampire hunter, in the movie Abraham Lincoln: Vampire Hunter. It reveals the metaphor contained in the vampire depiction in relation to the real story of Abraham Lincoln. The intertextuality approach is used as the platform of the research. The analysis focuses on the aspect of setting in mise en scene used to help the disclosure of metaphors in its relation to American history. Therefore, this paper is aimed to make an original contribution to literary criticism and intertextuality in particular. The findings in this research show that Lincoln’s transformation into a vampire hunter was related to his leadership as the president at the time in which people were fighting against slavery. Although the slave owners who are white people in this movie still remain, the addition of the vampire character’s increasingly emphasized that they were the slave owners. Vampires suck human blood for their own sake; the same as the slave owners who exploit other human beings for the sake of their own benefits. The paper concludes that there is no more appropriate metaphors that can be used to depict slave owners other than vampires. Ultimately, destroying vampires who wanted to take over the United States is similar to abolishing slavery.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Rasha
"Kalilah wa Dimnah adalah sebuah koleksi cerita berbahasa Sansekerta dari abad ke-3 SM, yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Arab oleh Ibn al-Muqaffa’ pada 730 M. Dari versi Ibn al-Muqaffa’, Kalilah wa Dimnah kemudian dianggap sebagai salah satu mahakarya prosa artistik Arab yang kaya akan bahasa metaforis. Bahasa metaforis seringkali menjadi kendala dalam menerjemahkan dikarenakan adanya variasi dalam struktur bahasa, maupun variasi dalam budaya. Fokus penelitian ini adalah menganalisis jenis-jenis metafora dan strategi penerjemahannya, dari bahasa Arab ke dalam terjemahan bahasa Indonesia dari cerita Kalilah wa Dimnah, yaitu Hikajat Kalilah dan Dimnah oleh Ismail Djamil (1971), berdasarkan teori Peter Newmark. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Analisis teks digunakan dengan cara membandingkan karya asli dan terjemahan. Dari 20 metafora yang dikaji, sebanyak 5 dari 6 jenis metafora ditemukan. Jenis metafora yang paling banyak ditemukan adalah jenis metafora klise dan metafora orisinil, sedangkan yang paling sedikit ditemukan adalah metafora saduran. Adapun hasil analisis strategi penerjemahan metafora-metafora tersebut menemukan 6 dari 7 strategi yang digunakan. Strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi ke-1 (penerjemahan metafora yang sama dari BSu ke BSa) dan strategi ke-2 (menerjemahkan menjadi metafora lain dengan makna yang sama), sedangkan paling sedikit ditemukan adalah strategi ke-7 (menggabungkan metafora dengan artinya).
Kalilah wa Dimnah is a collection of fables in Sanskrit that was written in the 3rd century BC, that was translated into Arabic by Ibn al-Muqaffa’. Ibn al-Muqaffa's version of Kalilah wa Dimnah is considered one of the masterpieces of Arabic artistic prose, rich in metaphorical language. Metaphorical language often poses challenges in translation due to variations in linguistic structures and cultural contexts. This research focuses on analyzing types of metaphors and their translation strategies from Arabic into Indonesian the translation of Kalilah wa Dimnah, "Hikajat Kalilah dan Dimnah" by Ismail Djamil (1971), based on Peter Newmark's theory. The study employs a qualitative descriptive method. Text analysis involves comparing the original work with its translation. Out of 20 metaphors studied, 5 out of 6 types of metaphors were identified. The most commonly found types of metaphors are cliché and original metaphors, while adapted metaphors were the least common. The analysis of translation strategies for these metaphors identified 6 out of 7 strategies used. The most frequently employed strategies include strategy 1 (direct translation of metaphors) and strategy 2 (translating into another metaphor with the same meaning), whereas strategy 7 (combining the metaphor with its meaning) was the least frequently used."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hotnida Novita Sary
"[Penelitian ini mengkaji ungkapan metaforis dalam kitab Mazmur dari aspek semantis. Teori yang melandasi penelitian ini terutama teori metafora konseptual (Lakoff dan Johnson) dan model analisis metafora Knowles dan Moon. Secara teologis, mazmur dapat dibedakan ke dalam empat tipe, yaitu mazmur pujian, mazmur doa, mazmur raja, dan
mazmur pengajaran. Namun secara linguistis, terjadi kecenderungan penggunaan ranah sumber metafora pada tipe mazmur. Metafora Tuhan dalam mazmur doa dan mazmur raja cenderung menggunakan istilah yang berhubungan dengan pertahanan dan perlindungan
diri. Sebaliknya, dalam mazmur pujian, metafora yang menggambarkan Tuhan sebagai sesuatu yang berkuasa dan mulia cenderung lebih banyak. Selain itu, ungkapan metaforis menggunakan istilah yang berkaitan dengan lingkungan alam dan budaya setempat;This research examines the metaphorical expression in the Psalms of semantic aspects. The theory underlying this study primarily conceptual metaphor theory (Lakoff and Johnson) and metaphor analysis model Knowles and Moon. Theologically, the psalm can be divided into four types: psalms of praise, psalms of prayer, psalms of king, and psalms
of teaching. But linguistically, there is a tendency on the use of the domain of the source of metaphor types of psalms. Picturing God in psalms of prayer and psalms of king tend to use terms associated with self-defense and protection. In contrast, in the psalms of praise, a metaphor describing God as something powerful and noble tend more. In addition, the metaphorical expression using terms related to the natural environment and local culture, This research examines the metaphorical expression in the Psalms of semantic aspects.
The theory underlying this study primarily conceptual metaphor theory (Lakoff and
Johnson) and metaphor analysis model Knowles and Moon. Theologically, the psalm can
be divided into four types: psalms of praise, psalms of prayer, psalms of king, and psalms
of teaching. But linguistically, there is a tendency on the use of the domain of the source
of metaphor types of psalms. Picturing God in psalms of prayer and psalms of king tend
to use terms associated with self-defense and protection. In contrast, in the psalms of
praise, a metaphor describing God as something powerful and noble tend more. In
addition, the metaphorical expression using terms related to the natural environment and
local culture]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T44361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Aprilia Maharani
"Penelitian ini membahas metafora dalam artikel pada surat kabar. Data yang digunakan adalah 13 artikel bulutangkis pada harian Kompas periode 1994-2002 dalam ajang Piala Thomas. Periode tersebut dipilih karena pada saat itu, Indonesia memenangkan Piala Thomas selama 5 tahun berturut-turut sehingga pembahasan mengenai Piala Thomas semakin banyak diberitakan. Pembahasan difokuskan pada jenis-jenis metafora dalam artikel menurut pendapat Lakoff dan Johnson. Selain itu, aspek semantis dalam hal ranah makna metafora bulutangkis juga dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam artikel bulutangkis pada harian Kompas ditemukan 82 metafora yang akan dikelompokkan dalam metafora struktural, metafora orientasional, metafora ontologis personifikasi, dan metafora ontologis kontainer. Dari seluruh data tersebut, metafora yang paling banyak ditemukan adalah metafora jenis struktural berbentuk kata. Dalam aspek semantis, ditemukan 6 makna ranah metafora, yaitu 1 ranah makna proses pertandingan, 2 ranah makna hasil pertandingan yang terbagi menjadi dua makna: makna menang dan makna kalah, 3 ranah makna peristiwa, 4 ranah makna tokoh, 5 ranah makna harapan, dan 6 ranah makna spasial. Berdasarkan keenam ranah makna tersebut, ranah makna proses pertandingan paling banyak ditemukan. Seluruh metafora yang terdapat dalam artikel bulutangkis pada harian Kompas periode 1994-2002 tidak menunjukkan ciri khas metafora olahraga bulutangkis.

This essay discusses the metaphor in an article of a newspaper. There are 13 badminton articles from harian Kompas period 1994-2002 in Thomas Cup events. The period was chosen because at that time, Indonesia won the Thomas Cup events for 5 years in a row, so that the news about Thomas Cup got more recognition on the news. The discussion focused on the types of metaphors in the article with the opinion of Lakoff and Johsnon. Besides, the semantics aspect in the realm of metaphorical meaning is also discussed. The results showed that in the article badminton on harian Kompas found 82 metaphors to be grouped into structural metaphors, orientational metaphors, ontological metaphors of personification, and ontological metaphors of containers. From the data, the most common metaphor is a structural type in the form of the words. In the semantic aspect, there are six realm of meaning of metaphors 1 realm meaning of process of the game, 2 realm meaning of the results game win and defeat, 3 realm meaning of the event, 4 realm meaning of character, 5 realm meaning of hope, and 6 realm meaning of spatial. Based on the meaning of the sixth realms, the process of the game realm is most prevalent. All of metaphors from harian Kompas period 1994-2002 is not shows the characteristic of badminton sport."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Saffana Nadhira
"Di Belanda, Spotify merupakan salah satu aplikasi untuk mendengarkan lagu. Melalui lagu penyanyi dapat mengekspresikan apa yang ingin ia sampaikan dan tidak jarang kata-kata yang digunakan mengandung majas tertentu begitu pula dengan Marco Bosato. Tugas akhir ini membahas tentang bagaimana majas metafora cinta pada empat lagu yang masuk ke dalam chart top 40 di Spotify dengan judul Zij, Hoe Het Danst, Rood dan Thuis karya Marco Borsato. Penelitian ini bertujuan untuk melihat fungsi penggunaan majas metafora dalam keempat lagu yang bertemakan cinta, keluarga, rumah, suasana hati, kebahagian, kenangan dan lainnya. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif untuk menganalisis keempat lagu yang mengandung majas metafora dengan menggunakan teori dari Wiertzema dan Jansen. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa setiap lirik lagu yang dibawakan oleh Marco Borsato memiliki majas yang sarat makna di dalamnya. Metafora yang berasosiasi dengan cinta menggunakan kata-kata yang merujuk kepada warna, angin, matahari, bulan, kunci, dansa, sinar, perang, darah, duri, dan lainnya. Fungsi metafora tersebut adalah berupa fungsi U atau uitleg berfungsi memberi penjelasan, fungsi Z atau verzachten berfungsi untuk menghaluskan pesan yang disampaikan ,dan fungsi E atau estetisch berfungsi untuk memperindah makna yang diwakilinya.

In the Netherlands, Spotify is one of music streaming application. Through songs, singers could convey what they want to express. Moreover, it's not rare that singers use figure of speech, and the same goes to Marco Bosato. This final paper discusses the ways in which metaphors associated with love on Marco Borsato's four songs, titled Zij, Hoe Het Danst, Rood, and Thuis, are used. All of which also made it into the top 40 chart in Spotify. This research aims to see the function of metaphorical figures of speech in these four songs that have themes of love, family, home, mood, happiness, memories, and more. The research method used is descriptive analysis to analyze the four songs that contain metaphorical figures using the theories of Wiertzema and Jansen. The results of this study indicate that each song lyric sung by Marco Borsato has a meaningful figure in it. The metaphors associated with love use words that refer to color, wind, sun, moon, keys, dancing, light, war, blood, thorns, etc. The function of the metaphor is in the form of the function U or uitleg which functions to provide an explanation, the function Z or verzachten serves to smoothen the message conveyed, and the function E or estetisch serves to beautify the meaning it represents."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Narno
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan komponen makna dan makna metaforis adjektiva pancaindra dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori komponen makna Eugene Nida (1975) dan teori metafora Lakoff dan Johnson (1980). Hasil analisis komponen makna menunjukkan bahwa beberapa komponen makna yang terdapat pada ranah sumber berkorespondensi dengan ranah sasaran, ditunjukkan dengan kalimat-kalimat pendukung yang terdapat dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Sementara itu, makna metaforis dari adjektiva pancaindra dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dapat diketahui dengan melihat konteks yang ada dalam novel, dibuktikan dengan kata-kata dan kalimat-kalimat yang tertulis di dalamnya.

The aims of this research is to describe components of meaning and to describe metaphorical meaning of five-sense adjective of Ronggeng Dukuh Paruk trilogy by Ahmad Tohari. This research is a descriptive qualitative research. The theories employed to analyze the data are componential analysis of meaning theory by Eugene A. Nida (1975) and conceptual metaphor theory by Lakoff and Johnson (1980). The componential analysis of meaning shows that some components of meaning from source domain corresponds with target domain; shown by sentences from trilogy novel of Ronggeng Dukuh Paruk. Meanwhile, related to metaphorical meaning analysis, it can be concluded that metaphorical meaning of five-sense adjectives of Ronggeng Dukuh Paruk trilogy novel can be seen through the context of the novel, proven by words and sentences written on it.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T47070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Addina Ayuningtyas
"Skripsi ini membahas metafora dalam buku cerita anak Der tätowierte Hund karya Paul Maar dan keterkaitannya dengan pemerolehan bahasa anak. Tujuan penelitian ini untuk memaparkan jenis-jenis metafora berdasarkan proses pembentukannya menurut Kurz dan keterkaitan jenis-jenis metafora dengan kemampuan anak memahami metafora.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis metafora yang paling banyak muncul dalam buku cerita anak Der tätowierte Hund adalah metafora konvensional. Terdapat enam metafora yang cenderung mudah dipahami dari tujuh metafora yang ditemukan. Dalam buku Der tätowierte Hund, Paul Maar cukup memperhatikan penggunaan metafora yang sesuai dengan kemampuan bahasa anak usia 8-12 tahun.

This thesis discusses of metaphors in the children’s story book Der tätowierte Hund by Paul Maar, and its relation with language acquisition. This research aims to describe the varieties of metaphor based on productivity process according to Kurz theory and see the relation between these metaphor varieties with metaphor and language competence.
This research concludes that conventional metaphor is the most used metaphor in this book. There are six out of seven metaphors found that tend to understand easily. In the children’s story book Der tätowierte Hund, Paul Maar concerns about the use of metaphor that is suitable for language competence from age 8-12 years old.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>