Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37979 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wulan Seizarwati
"Kebutuhan air baku di wilayah DKI Jakarta yang terus meningkat telah menyebabkan pengambilan air tanah yang berlebihan. Hal ini berdampak pada turunnya Muka Air Tanah (MAT) hingga level tertentu dan memunculkan kerucut penurunan MAT di sejumlah wilayah. Pengelolaan air tanah sebagai upaya memulihkan level MAT membutuhkan suatu sistem pemantauan air tanah yang terpadu. Pada saat ini
terdapat sekitar 161 sumur pantau air tanah di Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta. Sumur-sumur tersebut pada umumnya dikategorikan sebagai jaringan sekunder, karena ditentukan berdasarkan aktivitas pengambilan air tanah. Sementara itu, jaringan primer yang representatif untuk memantau kondisi alamiah air tanah di tiap lapisan akuifer belum tersedia secara lengkap. Metode estimasi spasial Inverse Distance Weighting (IDW) diterapkan untuk menentukan jumlah dan distribusi sumur pantau primer berdasarkan geometri akuifer menggunakan perangkat lunak Groundwater Modeling System (GMS). Berdasarkan geometri akuifer yang dihasilkan dapat disusun zona-zona pemantauan dan jumlah sumur pantau di tiap zona. Terdapat 9 zona pemantauan di CAT Jakarta yang terdiri dari 1 zona dengan 1 sumur pantau, 2 zona dengan 2 sumur pantau, 3 zona dengan 3 sumur pantau, dan 3 zona dengan 4 sumur pantau, sehingga total sumur pantau primer untuk memantau kondisi alamiah air tanah CAT Jakarta adalah 26 sumur pantau. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemangku kepentingan untuk menentukan jaringan sumur pantau yang representatif berdasarkan geometri akuifer dalam pengelolaan air tanah secara berkelanjutan. "
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019
551 JSDA 15:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The rapid development of many sectors at the Bandung - Soreang Groundwater basin has increased the demand for clean water. It si estimated that approximately 70 per cent of the clean water demand is still fulfilled by ground water .... "
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Novy Diansavitri
"Walaupun air bawah tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi pengambilan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan pengisian kembali dapat menyebabkan berkurangnya sumber daya air bawah tanah. Salah satu usaha pengendalian yang dilakukan oleh Pemda DKI agar air bawah tanah digunakan secara efektif dan efisien adalah dengan ditetapkannya tarif bagi pengambilan air bawah tanah. Dan seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengendalian pengambilan sumber daya air bawah tanah, maka diperlukan suatu perhitungan penentuan tarif dasar air bawah tanah yang lebih akurat.
Skripsi ini menyajikan hasil penelitian pembuatan model sistem dinamik sebagai dasar perhitungan tarif dasar air bawah tanah untuk industri tekstil paa wilayah DKI. Pembuatan model berdasarkan atas faktor konservasi air bawah tanah, yaitu konsep kesetimbangan antara pengambilan air bawah tanah dengan usaha pengisiannya kembali ke dalam tanah. Faktor konservasi tersebut memperhitungkan jumlah sumur konservasi yang dibutuhkan sebagai sarana pengisian air bawah tanah ke dalam tanah. Dari hasil perhitungan tarif dasar air bawah tanah didapatkan nilai tarif yang kurang lebih hanya setengah dari tarif air PAM yang berlaku sekarang ini, hal tersebut menunjukkan ketidakakuratan tarif air bawah tanah yang sedang berlaku sekarang ini yang hanya merupakan tarif air PAM yang dinaikkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Tri Ambarwati
"Cekungan Air Tanah Jakarta merupakan daerah penyimpan air tanah yang memiliki manfaat sebagai sumber air baku pemenuhan segala kebutuhan air bersih di DKI Jakarta dan sekitarnya. Penggambaran kondisi potensi air tanah di CAT Jakarta perlu dilakukan untuk mengetahui potensi air yang tersimpan mengalami kondisi berlebih (surplus) atau mengalami kondisi kekurangan sumber daya air tanah (defisit). Dalam penelitian ini, dilakukan analisis potensi cadangan air tanah berdasarkan analisis menggunakan Metode Thiessen Polygon untuk memperoleh cakupan area luasan hujan, Metode Modifikasi Penman untuk mengetahui besar nilai evapotranspirasi potensial, dan Metode F.J. Mock untuk mengetahui besar nilai neraca air di CAT Jakarta. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data curah hujan, data klimatologi (data suhu udara, lama penyinaran matahari, kelembapan udara relatif, kecepatan angin rata-rata, dan letak stasiun pengukuran), data tutupan lahan, dan data kependudukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi geologi (porositas) terhadap besar ketersediaan air tanah, mengetahui besar potensi debit ketersediaan air tanah di CAT Jakarta sebagai pemenuh kebutuhan air bersih di DKI Jakarta dan sekitarnya, dan mengetahui kondisi indeks kekritisan air tanah di CAT Jakarta. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi untuk kondisi cadangan air tanah di CAT Jakarta sebagai upaya konservasi dan mengontrol penggunaan air tanah di CAT Jakarta. Berdasarkan hasil analisis perhitungan neraca air, diperoleh potensi air tanah di CAT Jakarta mengalami kondisi defisit/kekurangan sumber daya air dengan debit sebesar -875.330.761,41 m3/tahun pada tahun 2019. Debit kebutuhan air tanah untuk kebutuhan domestik di CAT Jakarta mencapai angka sebesar 1.031.257.969,5 m3/tahun pada tahun 2018. Kondisi air tanah di CAT Jakarta pada tahun 2016 – 2020 berada dalam kondisi indeks kekritisan air >100% yang terklasifikasi ke dalam kondisi sangat kritis. Disimpulkan bahwa potensi air tanah di CAT Jakarta tidak mampu memenuhi kebutuhan air domestik di DKI Jakarta dan sekitarnya serta kondisi di mana air tanah tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga membutuhkan sumber air bersih alternatif sebagai pemenuh kebutuhan air domestik.

The Jakarta Groundwater Basin is a groundwater storage area that has benefits as a source of raw water to meet all clean water needs in DKI Jakarta and its surroundings. It is necessary to describe the condition of groundwater potential at the Jakarta CAT to determine the potential for stored water to be in excess (surplus) or experiencing a shortage of groundwater resources (deficit). In this study, an analysis of the potential for groundwater reserves was carried out based on the analysis using the Thiessen Polygon Method to obtain the coverage area of the rain area, the Penman Modification Method to determine the potential evapotranspiration value, and the F.J. Mock method to find out the value of the water balance in the Jakarta CAT. The data used in this study are rainfall data, climatological data (air temperature data, duration of sunshine, relative humidity, average wind speed, and the location of the measurement station), land cover data, and population data. This study aims to determine the effect of geological conditions (porosity) on the availability of groundwater, to determine the potential discharge of groundwater availability in the Jakarta CAT as a source of clean water in DKI Jakarta and its surroundings, and to determine the condition of the groundwater criticality index in the Jakarta CAT. This research is expected to be a recommendation for the condition of groundwater reserves in the Jakarta CAT as an effort to conserve and control the use of groundwater in the Jakarta CAT. Based on the results of the analysis of the water balance calculation, it was found that the groundwater potential in the Jakarta CAT is in a state of deficit/lack of water resources with a discharge of -875,330,761.41 m3/year in 2019. The discharge of groundwater needs for domestic needs in the Jakarta CAT reached a number of 1,031,257,969.5 m3/year in 2018. Groundwater conditions in the Jakarta CAT in 2016 – 2020 are in a condition of water criticality index >100% which is classified into very critical condition. It is concluded that the groundwater potential in the Jakarta CAT is not able to meet the domestic water needs in DKI Jakarta and its surroundings and the conditions in which groundwater cannot be utilized by the community, thus requiring alternative sources of clean water to meet domestic water needs."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsuhadi
"Air tanah Jakarta adalah tumpuan harapan warga Jakarta dalam pemenuhan kebutuhan air bersihnya. Sistem penyediaan air bersih yang ada tidak mampu menjangkau semua warga, sehingga opsi yang diharapkan adalah memanfaatkan air tanah. Cara pandang yang menganggap bahwa air 'tanah adalah sumber yang tidak terbatas, membenarkan ekstraksi air tanah tanpa terkendali. Akibatnya, beban yang ditanggung oleh air tanah sangat berat, ekstraksi air tanah sudah melebihi batas amannya (safe yield).
Dari segi neraca air tanah, pada tahun 2002 akuifer basin Jakarta diperkirakan menerima resapan air hujan kurang lebih 1230 - 1590 juta m3/tahun, sedangkan konsumsi air tanah pada tahun yang sama diperkirakan sebesar kurang lebih 1027 juta m3/tahun. Konsumsi air tanah ini akan meningkat sejalan dengan waktu akan tetapi area resapan akan menurun karena pemanfaatan Iahan meningkat.
Secara hidrogeologis akuifer air tanah Jakarta memperlihatkan bahwa angka kelaluannya sangat kecil, Sehingga aliran air tanah dari daerah imbuhan di selatan Jakarta sangat Iambat. Karena jauhnya jarak antara daerah pengisian dengan kawasan kota, maka terjadi kerucut depresi yang sangat dalam. lnsiden turunnya muka tanah juga berlangsung di sekitar area depresi kerucut.
Untuk pengentasan masalah tersebut, pemanfaatan air tanah dalam harus dilarang. Sebagai kompensasi larangan ini, sistem penyediaan air bersih yang berbasiskan air permukaan secara mutlak harus diupayakan. Untuk mengembalikan depresi kerucut di kawasan kota, direkomendasikan untuk memasukkan air kedalam tanah secara mekanik yang dimaksudkan untuk menaikkan muka air tanah, sehingga diharapkan penurunan muka tanah dapat ditahan dan intrusi air Iaut dapat dicegah.

The Jakarta groundwater is one of the water resources in which people rely on it in great deal. With the limitation of the Water Supply Company to serve its user, groundwater becomes very valuable and dependable resource. The mislead of preseption toward groundwater makes it has been exploited very heavily. The magnitude of extraction reaches out above it?s save yield.
In the year of 2002 about 1230 to 1590 millions cubic meters water were accumulated from precipitation. Approximately of 1027 million cubic meters each year about to be consumed by the people of Jakarta. The groundwater consumption tend to increase while the land capability to absorb groundwater decreasing as the land development expanding.
Hidrologically the hydraulic conductivity of the Jakarta groundwater aquifer system is very low, so that the groundwater flowrate from the south region of Jakarta basin is also low. With the magnitude of extractions very havily, the cone of depression incident has been occurring in the north Jakarta region. Along with this incident, a land subsidence was also occurring in the neighboring area.
To overcome these problems, the assessment of the artificial recharge to the Jakarta aquifer particularly at the critical locations has been done. Schemes of the artificial recharges were simulated. Locations and magnitudes of these schemes were recommended to prevent further depression and saltwater intrusions.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
D687
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"The utilization of groundwater as raw water source on east flores Nusa Tenggara was done for long time. This water spring is used for irigation purposes, donmestic use and other needs...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Rahardjo
"Recharges simulation on groundwater in Depok : Paved areas extension were analysed by pricipal component analysis and canonical correlation analysis.The result indicated that urbanization, especially in the commercial region, are increasing in Depok. According to the simulation on dynamic model. It is known that the carrying capacity of shallow groundwater will besustain five up to 10 years letter, if urban land use could be controllied become 73.79 percent of the Depok's spatial palnning 2010"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
SAIN-7-1-2002-31
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwi Ari Fauzi
"Potensi air bawah tanah di wilayah Kampus UI Depok dapat dihitung berdasarkan ketebalan akuifer, luas akuifer dan porositas lapisan akuifer di daerah tersebut. Untuk mendapatkan target di atas, dilakukan pengukuran Resistivitas DC Schlumberger. Sebelumnya dibuat disain pengukuran yang terdiri dari 3 lintasan dan 14 titik VES yang memanjang dari selatan ke arah utara.
Interpretasi data VES dengan menggunakan program computer RS1D menghasilkan bentuk kurva sounding yang lebih kompleks didasarkan pada bentuk kurva dasar pendekatan kuantitatif. Setelah itu, korelasi 2-dimensi dari beberapa titik sounding pada setiap lintasan menghasilkan model penampang hidrogeologi. Pada penampang tersebut terlihat bahwa wilayah Kampus UI Depok secara berurutan dari lapisan bawah ke atas terdiri dari Formasi Bojongmanik (ρ>100 ohm-meter), lapisan pasir yang merupakan akuifer (ρ=10-50 ohm-meter) dan lapisan tanah penutup (ρ=10-150 ohm-meter).
Selain itu, penampang hidrogeologi dapat menjelaskan arah aliran fluida dari setiap lintasan yang bergerak dari selatan ke arah utara. Model hidrogeologi secara 3-dimensi dapat mengetahui lebih jelas arah aliran fluida secara lokal di wilayah Kampus UI Depok. Model 3-dimensi ini dibuat dari bagian bawah lapisan akuifer yang berbatasan dengan Formasi Bojongmanik pada penampang hidrogeologi 2-dimensi.
Berdasarkan studi ini, perkiraan potensi air bawah tanah dengan ketebalan akuifer 55 m dan luas akuifer 3.610.000 m2 dengan asumsi porositas batuan 40% yaitu sebesar 79.420.000 m3. Dari potensi ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan pengambilan kebijakan pemanfaatan air bawah tanah di wilayah Kampus UI Depok.

The groundwater potential at the Universitas Indonesia (UI) campus, Depok can be assessed by measuring the aquifer thickness and width, and porosity of aquifer layer of the area. A DC Schlumberger Resistivity measurement is therefore conducted which is preceded by making a measurement design consisting of 3 tracks and 14 VES points that lie from south to north.
The VES data interpretation made by using RS1D computer program is illustrated in a more complex sounding curve compared to the quantitative approach basic curve. Then, the two-dimensional correlation of some sounding points on each track creates a hydrogeology section model. The section shows that the UI area is composed of, from the lower to upper layer, Bojongmanik Formation (ρ>100 ohm-meters), a sand layer which functions as aquifer (ρ=10-50 ohm-meters), and top soil layer (ρ=10-150 ohm-meters).
The hydrology section can also explain the direction of fluid of each track that flows from south to north. Three-dimensional, hydrological model can determine more clearly the direction of fluid flow locally at the UI area. This three-dimensional model is created in the lower part of the aquifer layer which is adjacent with Bojongmanik Formation on the two-dimensional hydrology section.
Based on the study, it is estimated that the groundwater potential with the aquifer thickness of 55 meters and width of 3,610,000 m2 and with the assumed rock porosity of 40% is 79,420,000 m3. This potential is expected to be a reference in the policy making of groundwater utilization at the UI area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S28890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>