Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2465 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jackson, Marilynn
Jakarta: Erlangga, 2011
R 610.73 JAC k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Relly, Dorothy
Jakarta : EGC , 2002
610.73 REI ct (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Carpenito-Moyet, Lynda Juall
Jakarta: EGC , 2000
610.73 CAR d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Swanburg, Russell C.
Jakarta : EGC, 2000
362.173 068 SWA it
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sudibyo
"Pendidikan diploma III keperawatan . merupakan salah satu jenis pendidikan tenaga keperawatan profesional pemula, yang akan mengambil bagian dalarn pelayanan kesehatan, sehingga kualitasnya perlu mendapat perhatian penyelenggara pendidikan. Pendidikan diploma III keperawatan merupakan bagian terbesar (61,74 %) dari jenjang pendidikan diploma III di bidang kesehatan. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional tahun 1999, yang sebelumnya adalah kurikulum 1984.
Persyaratan mahasiswa diploma III keperawatan adalah dari Sekolah Menengah umum, Madrasah Alliyah dan Sekolah Perawat Kesehatan. Program Studi Keperawatan Tangerang menyelenggarakan kelas dengan dasar SMUTAliyah dan SPK dengan jumlah 40 mahasiswa dari SMU/Alliyah dan 40 mahasiswa dad SPK. Untuk menghasilkan kinerja yang adekuat dalam suatu profesi keperawatan, diperlukan kompetensi pengetahuan dan ketrampilan. Pencapaian kompetensi yang tidak mencapai target akan menyebabkan kurangnya kemandirian, kurang mampu bersaing dan mutu lulusan kurang baik. Pada tahun 2000 sampai dengan 2002 pencapaian kompetensi mahasiswa D III Keperawatan Program studi keperawatan Tangerang rata-rata berkisar pada 90%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara
persepsi mahasiswa tentang pengajaran klinik dengan pencapaian kompetensi di Program Studi Keperawatan Tangerang tahun 2004.
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh populasi mahasiswa D III Keperawatan tk III pada Program Studi Keperawatan Tangerang. Pengumpulan data melalui penyebaran angket dengan menggunakan kuesioner dan observasi pencapaian kompetensi oleh tim pengamat (observer). Data diolah dengan program komputer dan dianalisis secara statistik dengan teknik chi square dan Uji r dengan derajat kemaknaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden (68,76%) mempunyai persepsi yang baik terhadap pengajaran klinis dan (31,24%) berpersepsi kurang baik terhadap pengajaran klinis. Dan hasil analisis bivariat didapatkan 5 variabel yaitu tempat tinggal, persepsi tentang tujuan pengajaran klinis, persepsi tentang metoda pengajaran klinis, persepsi tentang evaluasi pengajaran klinis dan persepsi tentang pengajaran klinis secara keseluruhan mempunyai hubungan secara statistik bermakna dengan pencapaian kompetensi. Sedangkan variabel-variabel umur, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, persepsi tentang media pengajaran klinis, persepsi tentang materi pengajaran klinis dan persepsi tentang pengajaran klinis tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dengan pencapaian kompetensi.
Dengan diketahuinya terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa tentang pengajaran klinis dengan pencapaian kompetensi, maka penelitian ini memberikan saran sebagai berikut : (a) untuk institusi pendidikan, hendaknya dalam pemberian pengajaran klinis tidak membedakan kepada mahasiswa yang berlatar belakang SMA maupun SPK, perlunya institusi memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mau tinggal di asrama dan memberikan fasilitas yang lengkap untuk menunjang proses pembelajaran. (b) Bagi para pengajar terutama pengajar klinik, perlu meningkatkan strategi pengajaran klinik yang dapat menambah minat mahasiswa terhadap pengajaran klinik yang dapat menunjang pencapaian kompetensi yang baik, perlunya mempersingkat jarak antara pemberian materi dengan praktik klinik sehingga mahasiswa tidak lupa dengan teorinya, perlunya pemberian metoda dan media yang bervariatif serta memberikan evaluasi untuk melihat pencapaian tujuan dan memberikan reward berupa nilai bagi mahasiswa pada seluruh proses pembelajaran.

Analysis Relation Students Perception About Teaching Clinical With Students' Competence Achievement In D III Nursing Program Study Healthy Politecnic Bandung In Tangerang.In Diploma III Nursing Education Constitute is one of education for a professional nurse that will take part in health serve, so they need more attention in education quality. Diploma III Nursing Education is biggest {51,74%) in health. It used national curriculum 1999 before it used curriculum 1984.
The requirement for Diploma III Nursing Student are High school, Islamic School, and SPK. Nursing Program Study in Tangerang, they have two classes, 40 students graduated from high school/Islam School and the other class, 40 students graduated from SPK. It produced hard working in nursing profession; they need competence knowledge and skill. If the competence is not get reach target, caused it is not independent, not competitive and the quality is not good.
In 2000 until 2002 got reach student competence D III Nursing Program Study average 90%. The purpose of researcher to know relation of teaching clinical between students perception with competence reach in Nusrsing Study Program in Tangerang 2004.
The research use plan crossed sectional. Research sample took all students population D III Nursing at third semester in Nursing Study Program in Tangerang. The researcher distributed questionnare and observed to take data for reach competence by observer. Data processing with computer and analysis in a statistics chi square technique and Uji t with 95% degree purpose.
The research result indicated that more than half respondents (68,76%) had good perception about teaching clinical and (31,24%) had not good perception about it. From bivariat analysis result got 5 variabels are: place to live, purpose of teaching clinical, perception of teaching clinical method, perception of teaching clinical that has relation meaning in a statistic with competence reaching. In age, sex, education background variabel, perception of teaching clinical aid, perception of teaching clinical material and perception of teaching clinical is not relation meaning in a statistic with competence reaching.
It is known get relation students' perception with teaching clinical to competence reaching, so this research gave some suggestions; a. For education institution , in teaching clinical, we cannot discriminate students background education SM.] or SPK, we must give them motivation to live in dormitory and give competence facility in learning support. B. For teaching clinic teacher he/she needs increase teaching clinic strategy for students inters in teaching clinic that can support to reach good competence, need short time to given material with clinic practices so students cannot forget it, given method and variation media to given evaluation for purpose reach and give values reward to students as a whole laerning process.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12862
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bela Pertiwi
"Perasaan, pengalaman dan harapan serta keinginan perawat baru diberi kewenangan klinis dapat memengaruhi kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Penelitian kualitatif fenomenologi deskriptif ini bertujuan menggali pengalaman perawat baru sebelum diberi kewenangan klinis. Wawancara mendalam pada 11 partisipan dengan analisis data menggunakan metode Colaizzi, menghasilkan 7 tema yaitu; perawat baru kurang paham tentang kewenangan klinis, perawat baru bangga bila berhasil melakukan tindakan yang bukan kewenangan  klinisnya, perawat baru melaksanakan asuhan keperawatan atas perintah senior, perawat baru ingin diakui, dihargai dan diberi kewenangan klinis, perawat baru mengalami kelelahan fisik dan mental, perawat baru ingin melaksanakan tindakan sesuai SOP, dan rumah sakit perlu memfasilitasi proses adaptasi perawat baru. Perawat baru melaksanakan asuhan keperawatan dengan harapan ingin diakui dan memiliki kemahiran dalam bekerja. Mereka merasakan berbagai perasaan kesulitan terhadap transisi yang dijalani di masa orientasi perawat baru membutuhkan dukungan dan pendampingan yang komunikatif dalam menjalankan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien. Manajemen rumah sakit diharapkan dapat memberikan program orientasi yang tepat serta memperkenalkan kewenangan klinis sejak awal pada perawat baru.

Feelings, experiences, and expectations as well as the wishes of new nurses given clinical authority, can influence the quality of nursing services in hospitals. This qualitative phenomenological descriptive research aims to explore the experiences of new nurses before being given clinical authority. In-depth interviews on 11 participants and data analysis with the Colaizzi Method, resulted in 7 themes namely; new nurses don`t understand clinical authority, new nurses are proud if they succeed in taking actions that are not their clinical authority, new nurses carry out nursing care by senior orders, new nurses want to be recognized, valued and given clinical authority, new nurses experience physical and mental fatigue, new nurses want to carry out actions in accordance with the SOP, and the hospital needs to facilitate the process of adaptation of new nurses. The new nurse carries out nursing care in the hope of being recognized and has proficiency in work. They feels a variety of feelings of difficulties towards the transition undertaken in the orientation of the new nurse requires communicative support and assistance in carrying out her role as the nursing care provided to the patient. Hospital management is expected to provide the right orientation program and introduce clinical authority from the start to new nurses."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T52893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa Novalia
"Pengambilan keputusan klinis merupakan hal yang esensial dan dianggap sebagai ciri khas perawat profesional karena keputusan klinis yang ditetapkan akan memengaruhi kualitas asuhan yang diberikan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pengambilan keputusan klinis mahasiswa program S1 Ners Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan melibatkan 216 mahasiswa dari beberapa program pendidikan di FIK UI yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Nursing Decision Making Instrument-Revised 2014 (NDMI-R2014). Hasil penelitian menunjukkan kemampuan pengambilan keputusan klinis mahasiswa sebanyak 59,2% berada dalam kategori analisis, 40,3% dalam kategori kuasi-rasional, dan hanya 0,5% dalam kategori intuitif. Penelitian ini merekomendasikan adanya upaya untuk terus meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan klinis mahasiswa agar mampu membuat keputusan yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi klinis yang beragam.

Clinical decision making is essential and is considered a characteristic of professional nurses because the clinical decisions that are determined will affect the quality of care provided. The purpose of this research is to find out the picture of the clinical decision making of Nursing Undergraduate and Profession students at the Faculty of Nursing, Universitas Indonesia. This study used a cross-sectional research design involving 216 students from several educational programs at FIK UI selected by a stratified random sampling technique. The instrument used was Nursing Decision Making Instrument-Revised 2014 (NDMI-R2014). The results showed that 59.2% of students' clinical decision-making abilities were in the analysis category, 40.3% were in the quasi-rational category, and only 0.5% were in the intuitive category. This study recommends that there are efforts to continuously improve students' clinical decision-making abilities to be able to make the right decision according to various clinical situations and conditions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Elex Media Komputindo, [date of publication not identified]
616.075 FAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Wahyudi
"Latar Belakang: Pelayanan keperawatan di Puskesmas saat ini belum sepenuhnya menampilkan kemandirian profesi keperawatan sehingga kinerja dan kepuasan kerja perawat terkait pemberian asuhan keperawatan menjadi tidak optimal. Model Tata Kelola Klinis Pelayanan Keperawatan INPRO merupakan upaya penataan kegiatan pelayanan keperawatan dalam gedung puskesmas untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja perawat puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas model tata kelola klinis pelayanan keperawatan INPRO terhadap peningkatan kinerja dan kepuasan perawat di Puskesmas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan tiga tahap penelitian. Tahap pertama yakni penelitian eksplorasi melalui studi kuantitatif dan kualitatif dengan jumlah responden studi kuantitatif sebanyak 96 responden dan 18 partisipan untuk studi kualiatif. Tahap kedua, proses pengembangan model melibatkan 3 pakar dan 7 responden untuk uji keterbacaan .Tahap ketiga merupakan uji efektivitas model dengan disain kuantitatif kuasi eksperimen pre-post test with control group, dengan jumlah responden sebanyak 56 responden yang terbagi dalam dua kelompok. Hasil: Penelitian tahap 1 teridentifikasi 6 temuan yang menunjukkan bahwa perlu upaya penataan pelayanan keperawatan didalam gedung puskesmas. Tahap 2 dihasilkannya model tata kelola pelayanan keperawatan INPRO dalam gedung Puskesmas yang berlandaskan pada otonomi profesi, kepemimpinan dan hubungan profesional. Tahap 3 diperoleh hasil terdapat perbedaan signifikan peningkatan rerata kepuasan kerja (p<0,05) dan kinerja perawat (p<0,05) sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok intervensi. Kesimpulan: Model tata kelola klinis pelayanan keperawatan Inpro efektif dapat meningkatkan kepuasan dan kinerja perawat. Saran: Model ini dapat digunakan pada pelayanan keperawatan dalam gedung puskesmas untuk meningkatkan kepuasan dan kinerja perawat.

Background: Nursing services at Community Health Centers (Puskesmas) currently do not fully display the independence of the nursing profession so that Nurse performance and job satisfaction regarding to providing the nursing care was not optimal. The INPRO Nursing Service Clinical Governance Model is an effort to manage nursing service activities for increasing the satisfaction and performance of nurses. This study aims to examine the effectiveness of the INPRO nursing service clinical governance model for increasing nurse satisfaction and performance at community health center. Methods: This study used an operational research with three stages of research. The first stage is exploratory research through quantitative and qualitative studies with 96 respondents and 18 participants for qualitative studies. The second stage is the model development process involved 3 experts and 7 respondent to test readability.. The third stage is a test of the effectiveness of the model with a quasi experiment pre-post test with control group design, with a total of 56 respondents divided into two groups. Results: Stage 1 research identified 6 findings that showed that efforts were needed to manage nursing services. stage 2 produced a clinical governance model of INPRO nursing services at Puskesmas based on professional autonomy, leadership and professional relationships. Stage 3 obtained the results that there was a significant difference in the average increase in job satisfaction (p<0.05) and nurse performance (p<0.05) before and after the intervention for the intervention group. Conclusion: The clinical governance model of Inpro nursing services can effectively improve nurse satisfaction and performance. Suggestion: This model can be used for nursing services at puskesmas to improve nurse satisfaction and performance."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanvia Dwi Navilla
"Terdapat empat faktor yang dapat mempengaruhi tingkat stres mahasiswa keperawatan, yaitu faktor pendidikan, persiapan klinis, kepercayaan dan keuangan. Keempat faktor stres tersebut dapat berdampak ke salah satu penyakit secara fisiologis yaitu gejala sindrom iritasi usus besar. Sehingga penelitian ini dianalisis menggunakan uji Gamma untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat stres pendidikan, persiapan klinis, kepercayaan dan keuangan dengan gejala sindrom iritasi usus besar pada mahasiswa keperawatan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Stress in Nursing Students Scale (SINS) dan Gastrointestinal Symptom Rating Scale for Irritable Bowel Syndrome (GSRS-IBS).
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan teknik sampel proportionate stratified random sampling melalui rumus perhitungan besaran sampel slovin, sehingga melibatkan 212 mahasiswa tanpa sistem drop out.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat stres pendidikan, persiapan klinis, kepercayaan dan keuangan berhubungan signifikan, arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang lemah terhadap gejala sindrom iritasi usus besar pada mahasiswa keperawatan. Oleh karena itu, dapat di simpulkan bahwa Semakin tinggi tingkat stres pendidikan, persiapan klinis, kepercayaan dan keuangan maka akan mengalami tingkat gejala sindrom iritasi usus besar semakin tinggi juga.

There are four factors which can influence the stress level of nursing students, namely education, clinical preparation, confidence and finance. The four stress factors can have an impact on one of physiologically diseases is the irritable bowel syndrome symptoms. So this study analyzed using Gamma test to identify the relation between stress levels of education, clinical preparation, confidence and finance with symptoms of irritable bowel syndrome in nursing students. Data collection using the Stress in Nursing Students Scale (SINS) and Gastrointestinal Symptom Rating Scale for Irritable Bowel Syndrome (GSRS-IBS) questionnaire.
The research design used is cross sectional with a proportionate stratified random sampling technique by means of the slovin sample unit calculation formulae, so that it involves 212 nursing students without drop out system.
The results of this study indicate that the stress level of education, clinical preparation, confidence and finance is significantly related, positively correlated with a weak correlation strength to irritable bowel syndrome symptoms in nursing students. Therefore, it can be concluded that the higher the level of stress in education, clinical preparation, confidence and finance, the higher the level of irritable bowel syndrome symptoms, too.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>