Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8864 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizal Djalil
Jakarta : RMBooks, 2014
352.42 RIZ a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Pangestuti
"Skripsi ini membahas mengenai penetapan skala prioritas dana desa di Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul serta penyebab Pemerintah Desa Panggungharjo tidak mempertimbangkan tipologi kemajuan desa untuk menetapkan skala prioritas dana desa berdasarkan Permendesa Nomor 21 Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist melalui teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan studi dokumen. Teori yang digunakan dalam analisis penelitian ini adalah kebijakan publik, strategic planning, dan budgeting. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penetapan skala prioritas dana desa di Desa Panggungharjo dilakukan melalui musyawarah desa. Pemerintah Desa Panggungharjo tidak mempertimbangkan tipologi kemajuan desa karena terdapat beberapa masalah terkait Permendesa Nomor 21 Tahun 2015.

This thesis discusses about priority scale determination of rural fund in Panggungharjo Village, Sewon District, Bantul Regency and also the reason of Panggungharjo?s local government doesn?t consider the rural progress typology to determine the priority scale of rural fund based on Minister of Rural Rule No. 21 of 2015. This research uses post-positivist approach through indepth-interview and document study as the data collecting techniques. The theories which are used to analyze in this research are public policy, strategic planning, and budgeting. The result of this research shows that priority scale determination of rural fund in Panggungharjo Village is proceeded through public discussion. Panggungharjo?s local government doesn?t consider the village progress typology to determine the priority scale of rural fund because there are some problems on Minister of Rural Rule No. 21 of 2015."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bachrul Elmi
Jakarta: UI-Press, 2002
352.4 BAC k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A. Qodri Azizy
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 2007
302.35 AZI c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yani
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004
336.01 AHM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yani
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008
336.01 AHM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarya
"Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meneliti kendala-kendala yang merintangi proses implementasi UU No. 34 Tahun 1999. Untuk menunjang penelitian ini digunakan alat analisis yang berasal dari beberapa teori sebagai berikut: Teori Kewenangan dari Grindle dan Rodinelli; Teori Keuangan Daerah dan Teori Kelembagaan model Rodinelli dan Cheema; serta Teori Civil Society yang diulas Wuthnow.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa berdasarltan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dan berkepentingan. Selain itu, dilakukan juga studi kepustakaan sebagai informasi pendukung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hal kewenangan Pemerintah Pusat tidak mau melepaskan kewenangannya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara tuntas, di samping itu juga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tidak mentransfer kewenangan kepada Pemerintah Kabupaten dan Kotamadya, dan berindikasi kepada Kecamatan dan Kelurahan. Adapun kelembagaan lebih cenderung gemuk dan Iamban. Sedangkan dalarn aspek keuangan, status Jakarta sebagai ibu kota Negara tidak mendapatkan alokasi dana di dalam APBN.
Terdapat lima kendala yang menghambat pelaksanaan UU No. 34 Tabun 1999, yakni: Pertama Adanya tarik menarik kewenangan antara Pemerintah Pusat, dalam hal ini Setneg, dengan Pemprov DKI Jakarta. Kedua, budaya politik, di mana produk undang-undang tersebut terkesan sebagai hadiah dari pusat, sementara daerah 'hanya" sebagai pelaksana teknis saja. Ketiga, lemahnya kepastian hukum. Keempat, Keikutsertaan masyarakat dalam partisipasi politik, lebih cenderung ke arah mobilisasi politik, artinya bahwa keikutsertaan masyarakat dalam proses politik, lebih mendukung suatu kebijakan yang telah digariskan oleh pemimpinnya. Kelima Kurangnya sosialisasi UU No. 34 Tahun 1999, menyebabkan masyarakat tidak dapat merespon dalam setiap penyimpangan hukum. Teori-teori yang digunakan, seperti tersebut di was, sesuai dengan temuan Iapangan. Dengan demikian, implikasi teoritis atas penelitian ini adalah berupa penegasan (confirmation).

This research aims to examine obstacles that burden the implementation of Law Number 34 year 1999. To support the research, some tools of analysis are used which are generated from several theories such as theory of authority from Grindle and Rondinelli, theory of local budget and theory of institutional from Rondinelli and Cheema, and theory of civil society discussed by Wuthnow.
Method that is used in the research is qualitative research method, which tries to interpret the meaning of a phenomenon based on facts. To collect data, interview is applied to related person in charge in proper institution. Besides that, literature study is also applied as supporting information.
The result of the research shows that, central government does not want to share its authority to the provincial government of DKI Jakarta. The provincial government of DKI Jakarta also does not share its authority to the government of Regency and City and also to lower level of government in the province. In institutional aspects, it tends to be large and slow. Meanwhile, in financial aspect, the status of Jakarta as a capital city does not relate to state budget allocation.
There are five obstacles that burden the implementation of Law Number 34 year 1999. First is clash of authority between central government State Secretariat and provincial government of DKI Jakarta. Second, political culture that the law tends to he a gift from central government and the local government is only the technical executor. Fourth, law enforcement is weak. Fifth, lack of socialization of the law causes public cannot response every act that breaks the law. Theories, which are used in the research, are appropriate with facts found in this research. To conclude, theoretical implication in the research is confirmation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gasa Bahar Putra
"ABSTRAK
Kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam bidang transportasi merupakan
salah satu urusan pemerintahan konkuren yang didapatkan secara atribusi dengan
bersumber pada UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Atas dasar hal
tersebut, Kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam bidang Transportasi
pada pelaksanaannya dapat dibagi dalam kewenangan perencanaan; kewenangan
penyelenggaraan dan kewenangan evaluasi. Dalam perkembangannya, permasalahan
transportasi Jakarta yang kompleks dan terhubung dengan daerah sekitarnya
membutuhkan penanganan yang terpadu dan komprehensif, sehingga pemerintah
pusat membentuk Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melalui Perpres
No. 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek. BPTJ
melaksanakan tugas dengan mengacu pada Rencana Induk Transportasi Jabodetabek
(RITJ). Oleh karena kewenangan BPTJ yang lintas daerah dalam wilayah
Jabodetabek, maka kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam bidang
transportasi tidak mengalami perubahan secara substansial, melainkan hanya terdapat
perubahan terkait koordinasi pelaksanaan kewenangan. Dalam hal ini, Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tetap berwenang dalam pengelolaan transportasi di lingkup
wilayahnya yang didasarkan atas kewenangan atributif dari pembagian urusan
pemerintahan di bidang perhubungan dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis
normatif dengan jenis eksplanatoris, sehingga akan menghasilkan suatu penelitian
yang menggambarkan atau menjelaskan secara mendalam terkait suatu gejala atau
permasalahan dengan menggunakan data sekunder berupa norma hukum tertulis.
Dalam praktik pelaksanaannya masih terdapat potensi tumpang tindih kewenangan
antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan BPTJ, sehingga diperlukan peraturan
perundang-undangan yang mengatur secara jelas mengenai hubungan kerja dan
pembagian urusan di bidang transportasi antara pemerintah daerah di wilayah
Jabodetabek dengan BPTJ yang mengacu pada RITJ.

ABSTRACT
Jakarta Provincial Government Authority in the field of transportation is one of the
concurrent authority obtained by attribution, referring to The Law of The Republic of
Indonesia Number 23 of 2014 concerning Local Government. On that basis, Jakarta
Provincial Government Authority in the field of Transport on its implementation can
be divided into the planning authority; organizing authority and the authority of the
evaluation. In its development, the transportation problems in Jakarta was complex
and connected with the surrounding area in need of an integrated and comprehensive
treatment, so that the central government established the Transportation Management
Agency of Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi (BPTJ) through Presidential
Regulation Number 103 of 2015 concerning Transportation Management Agency of
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi (BPTJ). BPTJ duties referred to the
Transportation Master Plan for Jabodetabek (RITJ). Therefore BPTJ authority which
cross the area in Greater Jakarta, the Jakarta Provincial Government authorities in the
field of transport did not change substantially, but there are only related to changes in
coordinating the implementation of the authority. In this case, Jakarta Provincial
Government retains authority in the management of transport in the scope of its area
are based on the attributive authority of the division of government affairs in the
sector of transportation in The Law of The Republic of Indonesia Number 23 of 2014
concerning Local Government. The method used in this research is normative
juridical with the kind of explanatory, so it will produce a study that depicts or
describes in depth related to a problem with using secondary data in the form of a
written legal norms. In practical implementation, there is still potential overlapping
authority between the Government of Jakarta with BPTJ, so that the necessary
legislation clearly regulating the relationship and the division of affairs in the field of
transport between local authorities in the Greater Jakarta area with BPTJ which refers
to RITJ.
"
2016
S63075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Marojahan
"Tesis ini bertujuan untuk melacak pengaruh alokasi belanja daerah pada bidang pendidikan dan kesehatan terhadap tingkat kemiskinan di kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara tahun 2010-2012. Dengan menggunakan regresi data panel ditemukan bahwa alokasi belanja pendidikan, kesehatan, alokasi raskin, jamkesmas dan BLM PNPM Mandiri berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks kemiskinan(P0). Belanja-belanja perlindungan sosial berturut-turut alokasi raskin, PNPM Mandiri dan Jamkesmas mempunyai pengaruh paling signifikan menurunkan indeks kemiskinan, disusul belanja daerah bidang pendidikan dan belanja daerah bidang kesehatan. Setiap kenaikan 1 persen belanja pendidikan menurunkan 0,014 persen tingkat kemiskinan pada signifikansi α=0,01dan setiap kenaikan 1 persen belanja kesehatan menurunkan 0,050 tingkat kemiskinan pada signifikasi α =0,1. Kabupaten/kota di Kepulauan Nias memiliki karakteristik kemiskinan yang tinggi sehingga memerlukan peningkatan anggaran pemerintah yang lebih besar untuk menurunkan indeks kemiskinannya.

This study aims to find the enfluence of local government expenditures on health and education to poverty index in North Sumatera Province during period 2010-2012. By quantitative Panel Data Regression model, results show that expenditures on health, education, poor rice subsidi (raskin), public health care insurance (jamkesmas) and PNPM Mandiri empowerment program have significant effect in reducing poverty index (P0). Poor rice subsidi, PNPM Mandiri empowerment program and public health care insurance (jamkesmas) were most significant to reduce poverty followed by local expenditure on education and health. Increasingly 1 persen local expenditure on education reduce 0,014 poverty index and increasingly 1 persen local expenditure on health reduce 0,050 poverty index. There are 8 region with high poverty characteristic, most of them in Nias Island need increasing government spending to reduce their cronic poverty."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38880
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nata Wijaya
"Tesis ini membahas penerapan tiga komponen penganggaran pada penyusunan RKA-K/L Batan untuk tahun anggaran 2008. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan penerapan komponen pengauggaran terpadu telah tercapai, sementara komponen penganggaran dalam kerangka pengeluaran jangka menengah terkendala pada data perkiraan maju. Sedangkan penerapan komponen penganggaran berbasis kinerja telah sampai pada tahap kesesuaian antara input dan output kegiatan dengan sasaran program dan mnstra Batan. Pemahaman dan pengetahuan yang baik mengenai perencanaan program dan kegiatan serta penyusunan anggaran, amat dibutuhkan untuk dapat menerapkan tiga komponen penganggaran pada penyusunan RKA-K/L.

This thesis discusses the implementation of three budgeting components in the formulation of Batan?s RKA-K/L for fiscal year 2003. This research is qualitative research with a descriptive design. The results showed that the objectives of unified budgeting component has been reached, while the components of budgeting in the medium-term expenditure framework is constrained at forward estimated data. Meanwhile the implementation of performance-based budgeting component has reached the level of conformity between input and output activities with program goals and Batan's strategic plan. Good knowledge and comprehension of planning programs and budget formulation is required to be able to implementing the three budgeting components in the formulation of RKA- K/L."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33220
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>