Ditemukan 302 dokumen yang sesuai dengan query
Ramadan, Muhammad Rif`ah
"Buku ini berisi sejarah Ali Bey al-Kabir. Beliau adalah seorang penguasa kesultanan Mamluk di Mesir pada abad ke-18. Beliau berasal dari Abkhazah di wilayah Kaukasus. Ali Bey awalnya merupakan seorang tentara Mamluk yang kemudian memberontak melawan Ottoman dan membebaskan Mesir sementara waktu dari Ottoman. Di dalam buku ini juga dijelaskan kondisi masyarakat di bawah kepemimpinan Ali Bey al-Kabir."
Kairo: Dar al-Fikr al-Arabi, 1950
ARA 962.03 RAM a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Al-Muqaffa, Ibn
"Buku ini membahas tentang dua karya dari Ibn al-Muqaffa' tentang etika. Ibn Muqaffa membahas tentang pengetahuan spiritual pada masa Sasanid, nasihat dan etika bagi pangeran, etika bagi para penguasa, dan hubungan antara manusia dengan saudara-saudaranya. Ibn Muqaffa juga menekankan pentingnya persahabatan dan loyalitas. "
Beirut: Dar Sadir, 1960
ARA 170 MUQ a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Khalf Allah, Muhammad Ahmad
"Buku ini berisi tentang biografi Mubarak 'Ali."
Mesir: Maktabat al-Anjlu al-Misriyyah, 1957
ARA 922.97 KHA a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Badawi, Ahmad Ahmad
"Rifa'ah al-Tahtawi adalah salah seorang tokoh termasyhur dari Mesir. Pemikiran-pemikirannya sangat terkenal. Dia menghabiskan waktunya untuk menulis buku-buku tentang kebangkitan, memberi pemikiran tentang masalah politik dan masyarakat secara bijak dan rasional, dan menerjemahkan buku tentang Prancis dan sastra. Dia terkenal sebagai salah satu tokoh kebangkitan Mesir. "
Kairo: Matba`ah Lajnah al-Bayan al-Arabi, 1950
ARA 892.7 BAD r
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Zalfa Silfania Zahra
"Pasca-disahkannya code de famille, undang-undang yang mengatur tentang hubungan keluarga di Aljazair, kesusastraan Aljazair banyak mengangkat tema tentang perlawanan perempuan terhadap diskriminasi berbasis gender. Artikel ini membahas tentang resistensi perempuan dan
Ãcriture Féminine dalam novel Hizya karya Maïssa Bey. Novel ini menceritakan tokoh Hizya seorang perempuan berusia 23 tahun yang bermimpi untuk memiliki kebebasan di lingkungan patriarki. Hizya menyajikan penderitaan perempuan Aljazair akibat dominasi budaya patriarki yang mengekang kebebasan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tingkat dan bentuk resistensi para tokoh perempuan akibat represi di berbagai aspek kehidupan serta bagaimana upaya resistensi itu dihadirkan dalam novel Hizya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang didukung oleh teori naratologi Gerard Genette (1972), teori analisis teks naratif Roland Barthes (1975). Teori resistensi Stephen Slemon (1997) dan konsep Ãcriture Féminine miliki Hélene Cixous (1975) juga digunakan untuk mendukung analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar tokoh perempuan berhasil menunjukkan resistensi pada tingkat pertama di ruang privat dan tingkat lanjutan di ruang publik, khususnya pada kelompok perempuan ambisius. Selain itu, kekhasan resistensi juga dihadirkan melalui penulisan, penggunaan satu sudut pandang, unsur intertekstual, serta bentuk resistensi yang beragam yaitu aktif, pasif, dan terselubung.
Following the promulgation of code de famille, the law that regulates familial relations in Algeria, the Algerian literature addresses the issue of women's resistance to gender discrimination. This article discusses women's resistance and Ãcriture Féminine in the novel Hizya by Maïssa Bey. This novel tells the story of Hizya, a 23-year-old woman who dreams of freedom in a patriarchal environment. Hizya presents the suffering of Algerian women due to the domination of a patriarchal culture that restricts women’s liberation. This study aims to reveal the level and form of resistance of female characters due to repression in various aspects of life and how these resistance efforts are presented in Hizya’s novel. The method used in this study is qualitative which is supported by Gerard Genette's (1972) narrative text analysis theory, Roland Barthes' (1975) narrative text analysis theory. Stephen Slemon’s theory of resistance (1997) and Hélène Cixous’s concept of Ãcriture Féminine (1975) are also used to support analysis. The results of the analysis show that most female figures manage to show resistance at the first level in the private sphere and at an advanced level in the public sphere, especially in the ambitious women’s group. Apart from this, the specificity of resistance is also presented through writing, the use of a point of view, intertextual elements, and various forms of resistance, namely active, passive and secret."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Bey, Georgy Sobhy
Le Caire : Societe d'Archeologie Copte , 1950
492.73 BEY c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Bey, Arifin
Jakarta:
1990
306.952 ARI p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Meynaud, Jean
London: Methuen , 1967
331.886 MEY t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia bekerjasama dengan Majalah Tempo, 2015
923.2 RAH
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ramli Harun, transliterator
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
899.2242 RAM h
Koleksi Publik Universitas Indonesia Library