Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12796 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suparto Brata
Yogyakarta: Elmatera, 2014
899.222 SUP s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Agus Fuat
"ABSTRAK
Tatiek Indriany Putri Sala selanjutnya disingkat TIPS merupakan novel Jawa karangan Any Asmara, yang dikelompokkan ke dalam roman panglipur wuyung. Genre sastra ini berkembang tahun 1960-an hingga awal dasawarsa 1970-an dengan ciri-ciri 1 ditulis dengan media bahasa yang mudah dipahami khalayak luas, 2 cerita disajikan dengan cara sederhana, 3 kisah yang ditampilkan umumnya dibumbui dengan peristiwa-peristiwa sensasional erotik, dan 4 sampul novel mengedepankan gambar natural realisme yang eksotis. Any Asmara dikenal sebagai pengarang, angkatan perintis, sangat produktif, ikut membangun tumbuh suburnya roman panglipur wuyung. Pada umumnya roman panglipur wuyung bertema percintaan. Sebagai suatu karya sastrawan yang disegani, apakah TIPS juga memiliki tema percintaan sebagaimana kecenderungan roman panglipur wuyung. Jika benar, bagaimana unsur-unsur instrinsik lain ikut mendukung dan membangun tema, dan bagaimana kaitan antara tema percintaan dalam TIPS bila dikaitkan dengan norma percintaan orang Jawa tradisional. Untuk menjawabnya, penelitian ini bertolak pada teori struktural dan mencoba mengaitkannya dengan karya sastra klasik Jawa Candrarini karya R.Ng. Ranggawarsita.

ABSTRAK
Tatiek Indriany Putri Sala also known as TIPS is a Javanese novel by Any Asmara, which is grouped into the romance of panglipur wuyung. The genre of this literature work was developed since 1960s to early decade of 1970s with several characteristics 1 it is written by language tools which are easy to universally understand 2 the story is presented by a simple method 3 the story shown is generally illustrated with erotic sensational episodes 4 the cover of the novel shows a picture of natural exotic realism. Any Asmara is known as the pioneer 39 s generation author. She is very productive and also helps in developing the romance of panglipur wuyung. Generally, the romance of panglipur wuyung 39 s theme is about love. As one of literature work that people honour, does TIPS also have a theme about love and romance just as panglipur wuyung does If it is true, how do other intrinsic elements support and develop the theme Also, how is the connection between the theme of romance in TIPS with the traditional norm of Javanese romance In order to answer these questions, this research is based on structural theory and tries to connect with classical literature work of Javanese Candrarini by R.Ng. Ranggawarsita."
2017
S68793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Wishnu Prahutomo
"Tesis ini mengangkat Serat Gandakusuma sebagai objeknya. Serat Gandakusuma merupakan karya sastra beraksara dan berbahasa Jawa yang bercerita mengenai Raden Gandakusuma, putra mahkota dari negara Bandaralim yang mengalami sebuah petualangan panjang setelah ia hidup kembali dari kematiannya. Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk menganalisis Serat Gandakusuma dalam dua perspektif. Perspektif pertama adalah Serat Gandakusuma sebagai sebuah teks sastra yang bergenre roman Islam Jawa. Bertolak dari perspektif ini, penelitian ini akan menganalisis struktur pembangun cerita Serat Gandakusuma. Sedangkan, perspektif kedua adalah Serat Gandakusuma sebagai sebuah teks alegoris yang mengandung sejumlah simbol dalam strukturnya yang mengarah pada konsep sufisme Jawa. Metode dan pendekatan yang dipergunakan adalah struktural dan hermeneutika untuk menganalisis simbol yang hadir. Hermeneutika yang dipergunakan adalah hermeneutika Islam atau metode ta`wil yang memang khusus untuk menganalisis simbol dalam teks-teks Islam.

This thesis uses Serat Gandakusuma (Story of Gandakusuma) as its object. Serat Gandakusuma is a literature written in Javanese aphabet and language which tells about Raden Gandakusuma, the crown prince of the Bandaralim Kingdom. He had a long adventure after he came back from his death. In this research, the author tried to analyze Serat Gandakusuma in two perspectives. The first perspective is to treat Serat Gandakusuma as a literature text and Javanese Islamic romace. From this perspective, this research will analyze the structure which constructs the story consisted in the text. The second perspective is to treat Serat Gandakusuma as an allegorical text which consists of several symbols in its structure which directs to the Javanese sufism concept. Methods and approaches which used in this research are structural and hermeneutic to analyzing the symbols. The hermeneutic model chosen in this research is Islamic hermeneutic or ta`wil method which has the specific specialization in term of analyzing symbols in the Islamic texts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27535
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Semarang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1990
899.222 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1980
899.24 IND t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wishnu Prahutomo
"Kekayaan dunia kesusastraan Jawa telah membuat lahirnya begitu banyak karya-karya sastra yang tinggi mutunya. Salah satu kekayaan tersebut adalah roman Islam yang pada umumnya menceritakan pengembaraan tokoh utama untuk mencapai tujuannya yang diwarnai dengan kisah percintaan. Ciri Islam tampak pada adanya dialog-dialog yang bersifat agamis, bacaan-bacaan Islami seperti dua kalimat syahadat, ibadah atau tata cara berdoa yang dilakukan oleh para tokohnya, atau kisah penundukkan negara kafir (non-Islam) yang berakhir dengan peng-Islam-an negara tersebut. Serat Gandakusuma yang menjadi objek penelitian dalam skripsi ini merupakan salah satu karya sastra Jawa berjenis roman Islam yang tidak dikenal orang dan belum pernah diangkat sebagai suatu bahan penelitian. Hal ini menjadi sesuatu hal yang mengusik perhatian karena teks Serat Gandakusuma merupakan saduran dari lakon wayang gedhog yang kemudian digubah kembali dalam bentuk roman Islam. Sungguh suatu hal yang menarik mengingat pada umumnya wayang gedhog mengangkat cerita Panji, sementara Serat Gandakusuma cenderung menampakkan pengaruh Menak dibandingkan dengan Panji. Penelitian filologis akan dilakukan dengan tujuan utama menerbitkan satu buah teks Serat Gandakusuma yang memenuhi kriteria keutuhan, keruntutan, dan kelengkapan cerita, kondisi fisik yang relatif baik, kualitas kesusastraan yang baik, serta keterjangkauan naskah. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diterapkan langkah kerja filologi berupa inventarisasi naskah yang berisi teks Serat Gandakusuma, pendeskripsian keadaan naskah dan teks, serta perbandingan teks guna menentukan naskah manakah yang mengandung teks Serat Gandakusuma yang paling mendekati persyaratan yang ditentukan dalam penelitian ini sehingga layak untuk dibuat edisi suntingannya. Tahap perbandingan teks menghasilkan satu buah naskah Serat Gandakusuma dengan kode SW 5 SB 47 koleksi Perpustakaan Museum Sonobudoyo Yogyakarta (dalam penelitian ini disebut teks D) yang dipandang layak untuk dibuat edisi suntingannya. Teks D dianggap sebagai codex unicus (naskah tunggal) karena teks pembandingnya merupakan naskah yang mengandung bacaan yang berbeda (slur secara garis besar sarna tetapi detil-detil peristiwa penting yang membentuk keseluruhan cerita berbeda satu sama lain). Dalam penelitian ini, teks D dialihaksarakan dengan edisi standar yang lebih memudahkan pembacaan, disertai ikhtisar isi yang akan membantu pemahaman pembaca akan isi Serat Gandakusuma."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S11431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Turita Indah Setyani
"Tantu Pangelaran (TP) sebagai obyek penelitian visi yang penulis garap, merupakan salah satu upaya untuk meleng_kapi khasanah sastra Jawa. Dan teks TP yang dipergunkan ini adalah teks edisi Pigeaud, sebab teks tersebut telah menja_di teks edisi kritis dan telah pula diterbitkan dangan dicetak dalam huruf latin. Selain itu Pigeaud te1ah berhasil mengangkat TP sebagai buku Jawa tertua yang berisi mitologi Jawa asli, sehingga TP dapat dikatakan sebagai karya sastra Jawa asli. TP sebagai karya sastra Jawa asli tentunya mengandung sebagian warisan rohani dari bangsa Indonesia pada masa si_lam. Dan salah satu kandungan warisan tersebut dapat berupa visi. Oleh karena itu, penelitian ini berupaya untuk mengungkapkan visi yang terkandung dalam TP. Dari tujuan ini kita dapat memperoleh visi yang diinginkan oleh TP itu sendiri, baik secara bagian-bagian maupun secara keseluruhan. Dan mem_peroleh visi/pandangan TP, berarti juga memperoleh visi/pan-dangan pengarangnya, sehingga kita dapat mengetahui betapa sesungguhnya visi pengarang TP itu sendiri.Masalahnya, bagaimana mencari dan menemukan visi TP? Untuk itu diperlukan konsep tentang visi dan metode untuk menganalisa visi tersebut. Visi adalah tanggapan keseluruhan pengarang tentang pengalamannya atas hubungan yang menyeluruh dengan dunia nyata, yang bertitik tolak dari pandangannya sendiri. Dan untuk mencari dan menemukan visi, berdasarkan tema ceritanya, sebab visi itu diungkapkan dalam cerita melalui pelayanan tema. Sedangkan untuk menganalisis visi tersebut, penulis menggunakan metode struktural. Berdasarkan metode ini, karya sastra TP akan dipandang sebagai struktur visi yang terdiri dari unsur-unsur visi yang secara keseluruhan membangun karya sastra TP yang utuh danmenyeluruh. Jadi cara kerja penulis aalam menggarap visi TP, yaitu TP dibagi menurut bagian-bagian ceritanya, dari masing-masing cerita dicari dan ditemukan tema serta ceritanya. Setelah visi ditemukan, dianalisis satu per satu, kemudian barulah disimpulkan secara keseluruhan. Dari keseluruhan penbahasan yang berupaya mengungkapkan visi yang terkandung dalam TP, dapatlah disimpulkan bahwa TP mempunyai dua macam orientasi visi, yaitu 1) visi yang berorientasi Jawa, sangat dominan dan meliputi visi tatanan hidup, visi asal mula, dan visi ajaran; 2) visi yang berorientasi India, tidak dominan dan meliputi visi asal mula serta visi tatanan hidup. Dengan adanya visi yang berorientasi India dalam TP, memberikan pandangan bahwa budaya Jawa tidak menutup kemung_kinan mengadakan penyerapan terhadap budaya luar (asing), dalam hal budaya India, sepanjang diperlukan dan tidak mengubah pola kepribadian budayanya sendiri."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solichin
"Tunggak-Tunggak Jati (Pustaka Jaya, 1977) karangan Sasmito, adalah sebuah karya sastra Jawa modern yang disajikan dalam bentuk novel. Novel ini mengetengahkan kisah seorang pejabat muda, pemuda pribumi (Jawa) masa kini, dalam kisah cintanya dengan seorang gadis keturunan Cina,maupun dalam kisah konfliknya dengan sebuah komplotan yang dipimpin dan dibiayai oleh seorang pengusaha keturunan Cina, yang kebetulan adalah ayah kandung si gadis tersebut. Di dalam skripsi ini dibicarakan mengenai tema dan amanat yang terkandung dalam novel Tunggak-Tunggak Jati, dalam suatu pengungkapan tema dan amanat melalui analisis latar dan penokohan. Dalam hal ini, tema dan amanat dipahami dan dirumuskan berdasarkan penjabarannya dalam penampilan latar dan penokohannya. Sudah tentu tema dan amanat hanya dipahami serta dirumuskan dalam kerangka struktur novel tersebut."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Damarwulan djumeneng nata. Ringkasanipun serat danarwulan mawi sekar saha tanpa sekar ingkang sami kalijan Langendrija V lampahan Damarwulan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1957
S11386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Wicaksono
"Serat Prantaka adalah suatu karya sastra yang berasal dari lingkungan Islam. Berangkat dari pernyataan tersebut dalam penelitian ini saya ingin mengungkapkan unsur-unsur Islam, dengan harapan dapat ditemukan sesuatu yang khas dari usnur-unsur Islam itu. Setelah mengadakan perbandingan teks sehingga didapat satu naskah landasan, penelitian selanjutnya menganalisa edisi teks naskah Prantaka.
Dari analisa teks Prantaka, dengan memusatkan perhatian pada unsur-unsur Islam ternyata teks Prantaka mengandung sesuatu yang khas yaitu unsur Syiah. Masuknya unsur Syiah dalam teks Prantaka berkaitan dengan proses penyebaran Islam di Jawa, dan lingkungan ini yang akan mempengaruhi jenis kepustakaan. Berdasarkan suatu kriteria tertentu seperti apakah teks tersebut terikat erat dengan syariat atau sedikit mengungkapkan tentang syariat, dapat disimpulkan bahwa teks Prantaka adalah jenis kepustakaan Islam kejawen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>