Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192859 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Yuli Hastuti
"Perilaku kekerasan merupakan salah satu respon atau tindakan terhadap stimulus
stresor, ditunjukkan dengan perilaku aktual melakukan kekerasan, baik pada diri sendiri,
orang lain maupun lingkungan, secara verbal maupun nonverbal (Stuart, 2009). Klien
dengan perilaku kekerasan merupakan tanda ketidakmampuan klien dalam beradaptasi
terhadap emosi marah sehingga mengekspresikan tidak secara konstruktif. Tujuan
penulisan karya ilmiah akhir ini adalah menggambarkan penatalaksanaan asuhan
keperawatan dengan pendekatan Model Teori Adaptasi Roy pada klien risiko perilaku
kekerasan. Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah assertive training dan
cognitive behaviour therapy pada 15 orang klien dalam kurun waktu 9 September – 12
Nopember 2013 di Ruang Gatot Kaca RSMM Bogor.
Hasil pelaksanaan assertive training dan cognitive behaviour therapy dapat menurunkan
tanda dan gejala perilaku kekerasan pada aspek kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan
sosial dan peningkatan kemampuan koping adaptif dalam menghadapi peristiwa yang
menimbukan perilaku kekerasan. Rekomendasi penulisan ini adalah bahwa penerapan
Model Teori Adaptasi Roy dengan intervensi keperawatan assertive training dan
cognitive behaviour therapy dapat dilakukan untuk menurunkan perilaku kekerasan

People would respond to threatning situation/stressor in various ways. Violence was the
actual aggressive behaviour directly toward to them selves, other people or external
environment, with physical or verbal violence (Stuart, 2009). People with tendency to
act aggressively shown that they used destructive coping strategies to express their
anger. The objective of this paper was to describe the application of Johnson’s
Behavioural System Model, focusing on aggresive behavior. Assertive training and
cognitive behaviour therapy were recognized as nursing intervention that provided to 15
clients during 9 September – 12 Nopember 2013 at Gatotkaca Dr. H.Marzoeki Mahdi
Hospital-Bogor.
Result of this study shown that sign and symptoms of aggressive behaviour were
decreased (cognitive, affective, psychic, behavior and social) and increased of client's
ability to express their emotion in contructive way. This study proved that the
application of Roy Adaptation Model Approach with assertive training and cognitive
behaviour therapy as nursing intervention were recommended to derecrease aggresive
behaviour.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Yuli Hastuti
"Perilaku kekerasan merupakan salah satu respon atau tindakan terhadap stimulus stresor, ditunjukkan dengan perilaku aktual melakukan kekerasan, baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan, secara verbal maupun nonverbal (Stuart, 2009). Klien dengan perilaku kekerasan merupakan tanda ketidakmampuan klien dalam beradaptasi terhadap emosi marah sehingga mengekspresikan tidak secara konstruktif.
Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah menggambarkan penatalaksanaan asuhan keperawatan dengan pendekatan Model Teori Adaptasi Roy pada klien risiko perilaku kekerasan. Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah assertive training dan cognitive behaviour therapy pada 15 orang klien dalam kurun waktu 9 September - 12 Nopember 2013 di Ruang Gatot Kaca RSMM Bogor.
Hasil pelaksanaan assertive training dan cognitive behaviour therapy dapat menurunkan tanda dan gejala perilaku kekerasan pada aspek kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial dan peningkatan kemampuan koping adaptif dalam menghadapi peristiwa yang menimbukan perilaku kekerasan.
Rekomendasi penulisan ini adalah bahwa penerapan Model Teori Adaptasi Roy dengan intervensi keperawatan assertive training dan cognitive behaviour therapy dapat dilakukan untuk menurunkan perilaku kekerasan.

People would respond to threatning situation/stressor in various ways. Violence was the actual aggressive behaviour directly toward to them selves, other people or external environment, with physical or verbal violence (Stuart, 2009). People with tendency to act aggressively shown that they used destructive coping strategies to express their anger.
The objective of this paper was to describe the application of Johnson's Behavioural System Model, focusing on aggresive behavior. Assertive training and cognitive behaviour therapy were recognized as nursing intervention that provided to 15 clients during 9 September – 12 Nopember 2013 at Gatotkaca Dr. H.Marzoeki Mahdi Hospital-Bogor.
Result of this study shown that sign and symptoms of aggressive behaviour were decreased (cognitive, affective, psychic, behavior and social) and increased of client's ability to express their emotion in contructive way.
This study proved that the application of Roy Adaptation Model Approach with assertive training and cognitive behaviour therapy as nursing intervention were recommended to derecrease aggresive.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Duma
"Isolasi sosial merupakan keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan sikap negatif dan mengancam bagi dirinya yang mengakibatkan individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir adalah memberikan gambaran pemberian asuhan keperawatan pada isolasi sosial melalui pendekatan model interpersonal Peplau dan modeling and role modeling model Erikson, Tomlin dan Swain di Ruang Bratasena Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Manajemen asuhan keperawatan spesialis jiwa ini dilakukan pada 15 klien isolasi sosial dengan pemberian terapi social skills training dan psikoedukasi keluarga. Hasil pemberian terapi menunjukan adanya peningkatan kemampuan klien dalam bersosialisasi, penurunan tanda dan gejala isolasi sosial dan peningkatan kemampuan keluarga merawat klien dengan isolasi sosial. Efektifitas terapi menunjukan bahwa terapi social skills training efektif menurunkan gejala isolasi sosial khususnya pada gejala kognitif, sosial dan perilaku. Terapi social skills training dapat direkomendasikan sebagai standar terapi spesialis keperawatan pada klien isolasi sosial

Social isolation is a state of loneliness experienced by a person because of other people's negative attitudes and states considered threatening to the individual which resulted in decreased or even not at all able to interact with others around them. The purpose of the study was described an overview nursing management to the patients with social isolation using Peplau interpersonal model and modeling and role modeling Erikson,Tomlin & Swain approach at Bratasena Room Dr. H. Marzoeki Mahdi Hospital in Bogor. Social social skills training and family psychoeducation were recognize as a nursing specialists intervention provided 15 clients. Results of therapy shown that increased client's ability to socialize, reduction of signs and symptoms of social isolation and increased the ability of families caring for clients with social isolation. Effectiveness of therapy showed that social skills training therapy was effective in reducing symptoms of social isolation particulary cognitive, social and behavioural. Social skills training therapy can be recommended as standard therapy nursing specialists on client social isolation"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Jesika
"Perilaku kekerasan merupakan salah satu respon terhadap stresor, ditunjukkan dengan perilaku aktual melakukan kekerasan, baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan, secara verbal maupun nonverbal (Stuart, 2009). Klien dengan perilaku kekerasan merupakan cerminan ketidakmampuan klien dalam mengekspresikan emosi marah secara konstruktif. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah menggambarkan penatalaksanaan asuhan keperawatan dengan pendekatan Johnson?s Behavioural System Model pada klien risiko perilaku kekerasan. Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah assertive training dan cognitive behaviour therapy pada 13 orang klien dalam kurun waktu 12 Februari - 19 April 2013 di Ruang Gatot Kaca RSMM Bogor.
Hasil pelaksanaan assertive training dan cognitive behaviour therapy dapat menurunkan tanda dan gejala perilaku kekerasan pada aspek kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial dan peningkatan kemampuan koping adaptif dalam menghadapi peristiwa yang menimbukan perilaku kekerasan. Rekomendasi penulisan ini adalah bahwa penerapan Johnson?s Behavioural System Model dengan intervensi keperawatan assertive training dan cognitive behaviour therapy dapat dilakukan untuk menurunkan perilaku kekerasan.

People would respond to threatning situation/stressor in various ways. Violence was the actual aggressive behaviour directly toward to them selves, other people or external environment, with physical or verbal violence (Stuart, 2009). People with tendency to act aggressively shown that they used destructive coping strategies to express their anger. The objective of this paper was to describe the application of Johnson?s Behavioural System Model, focusing on aggresive behavior. Assertive training and cognitive behaviour therapy were recognized as nursing intervention that provided to 13 clients during 12 February - 19 April 2013 at Gatotkaca Dr. H.Marzoeki Mahdi Hospital-Bogor.
Result of this study shown that sign and symptoms of aggressive behaviour were decreased (cognitive, affective, psychic, behavior and social) and increased of client's ability to express their emotion in contructive way. This study proved that the application of Johnson?s Behavioural System Model with assertive training and cognitive behaviour therapy as nursing intervention were recommended to derecrease aggresive behaviour.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Nurwiyono
"Prevalensi gangguan jiwa berat Skizofrenia di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 prevalensi Skizofrenia di Indonesia sebesar 1,7‰. Resiko perilaku kekerasan adalah salah satu gejala positif dari Skizofrenia.
Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah memperoleh gambaran manajemen kasus spesialis keperawatan jiwa terhadap pasien risiko perilaku kekerasan dengan pendekatan stres adaptasi Stuart dan model adaptasi Roy. Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah assertiveness training dan acceptance and commitment therapy pada 32 Pasien dalam kurun waktu 17 Februari - 18 April 2014 di Ruang Utari RSMM Bogor.
Hasil pelaksanaan manajemen kasus spesialis dapat menurunkan tanda dan gejala perilaku kekerasan pada aspek kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial serta peningkatan kemampuan koping adaptif pasien.
Rekomendasi penulisan ini adalah bahwa penerapan stres adaptasi Stuart dan model adaptasi Roy dengan intervensi keperawatan assertiveness training dan acceptance and commitment therapy dapat menurunkan perilaku kekerasan.

Prevalence of the serious mental disorder Schizophrenia in Indonesia each year has increased significantly. Riskesdas result in 2013 the prevalence of Schizophrenia in Indonesia is 1,7‰. Violence risk behavior is one of the positive symptoms of Schizophrenia.
The objective of this paper was to describe the application a psychiatric nursing specialist case management for Patients with a risk of violence behavior by using the stress adaptation Stuart and Roy’s adaptation model. Nursing interventions was assertiveness training, asceptance and commitment therapy to the 32 Patients during 17 Februari - 18 April 2014 at Utari Ward RSMM Bogor.
The result of using the application a psychiatric nursing specialist has proven it can reduce symptoms of violence behavior in cognitive, affective, physiological, behavioral and social as well as improving adaptive coping Patients.
Recommendation from this report is by applying stress adaptation models of Stuart's and Roy's adaptation models with nursing intervention, assertiveness training acceptance and commitment therapy, it can reduce violence risk behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Riris Ocktryna
"Klien berperilaku kekerasan menunjukkan ketidakmampuan dalam beradaptasi secara kognitif dan emosi konstruktif. Tujuan penulisan menggambarkan penatalaksanaan asuhan keperawatan dengan pendekatan Model Adaptasi Roy dan Johnson?s Behavioural System Model klien risiko perilaku kekerasan. Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah assertive training pada 15 klien dan cognitive behaviour therapy pada 24 klien. Hasil assertive training dan cognitive behaviour therapy dapat menurunkan tanda dan gejala perilaku kekerasan dan peningkatan kemampuan koping adaptif dalam menghadapi peristiwa yang menimbulkan perilaku kekerasan. Rekomendasi penerapan Model Adaptasi Roy dan Johnson?s Behavioural System Model dengan intervensi keperawatan assertive training dan cognitive behaviour therapy dapat menurunkan gejala perilaku kekerasan.

People with tendency to act aggressively shown that they used destructive coping strategies to express their anger. Aim of this paper was to describe the application of Model Adaptasi Roy and Johnson?s Behavioural System Model, focusing on aggresive behavior. Assertive training intervention that provided to 15 clients and cognitive behaviour therapy were that provided to 24 clients. Result of this study shown that sign and symptoms of aggressive behaviour were decreased and increased of client's ability to express their emotion in contructive way. Recommended the Model Adaptasi Roy and Johnson?s Behavioural System Model with assertive training and cognitive behaviour therapy were to derecrease aggresive behaviour."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Sudiatmika
"Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan memberikan gambaran manajemen kasus spesialis keperawatan jiwa pada klien harga diri rendah kronis melalui pendekatan model adaptasi Roy di Ruang Yudistira Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Rational emotive behavior therapy (REBT) dan cognitive therapy (CT) diberikan kepada 25 klien.
Hasil yang ditemukan REBT dan CT efektif dalam menurunkan gejala harga diri rendah kronis yang ditunjukkan melalui respon kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial. REBT dan CT direkomendasikan sebagai terapi spesialis keperawatan pada klien harga diri rendah kronis.

This study aims to describe the case management specialist in mental nursing to the patients with chronic low self-esteem using Roy adaptation model approach at Yudistira Room Dr. H. Marzoeki Mahdi Hospital in Bogor. Rational emotive behavior therapy (REBT) and cognitive therapy (CT) provided to 25 clients.
The results of REBT and CT were found effective in reducing symtoms of chronic low self-esteem is demonstreted through the response of cognitive, affective, physiological, behavioral and social. REBT and CT is recommended as therapy of nursing specialists at the client's chronic low selfesteem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Missesa
"Prevalensi gangguan mental emosional termasuk demensia di Jawa Barat berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013 paling banyak dialami oleh lansia. Karakteristik demensia seperti penurunan kognitif dan gangguan orientasi menimbulkan masalah keperawatan yaitu konfusi kronis.
Tujuan karya ilmiah akhir ini melaporkan penerapan manajemen kasus spesialis keperawatan jiwa terhadap lansia konfusi kronis di ruang Saraswati RSMM Bogor dengan pendekatan Model Adaptasi Roy melalui intervensi keperawatan jiwa secara generalis, terapi kelompok Reminiscence dan Family Psychoeducation (FPE). Jumlah lansia yang dikelola ada 12 orang.
Hasil manajemen kasus spesialis keperawatan jiwa menunjukkan bahwa penurunan tanda dan gejala konfusi kronis serta peningkatan kemampuan lansia demensia mengatasi konfusi kronis. Rekomendasi hasil karya ilmiah akhir ini adalah diharapkan perawat jiwa menerapkan terapi keperawatan generalis dan spesialis (Terapi Kelompok Reminiscence dan FPE) untuk perawatan lansia dengan konfusi kronis.

The prevalence of mental disorders including dementia emotional in West Java, based on the results of the Health Research In 2013 most widely experienced by elderly. Characteristic of dementia such as cognitive decline and disorientation that cause nursing diagnosis of chronic confusion. Psychiatric nursing care with Roy Adaptation Model approaches to overcome the chronic confusion through a generalist interventions in psychiatric nursing, therapy and family group psychoeducation Reminiscence (FPE).
The purpose of final scientific papers reporting on the implementation case management of specialist psychiatric nursing to elderly with chronic confusion in Saraswati ward RSMM Bogor, use Roy Adaptation Model approach. The number of elderly who managed 12 people.
The case management result of psychiatric nursing specialists showed that the reduction of signs and symptoms of chronic confusion, and increasing the ability of elderly's dementia to cope chronic confusion. Recommended final outcome of this scientific work is expected to implement nursing therapy generalist and specialist (Reminiscence Therapy and FPE) to elderly care with chronic confusion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Herawati
"Harga diri rendah merupakan penilaian negatif seseorang terhadap dirinya sendiri berlangsung terus menerus. Perubahan pada lansia memperparah kondisi harga diri rendah pada lansia sehingga menimbulkan gangguan depresif. Perlu memperluas kesadaran diri, mengeksplorasi diri dengan mengenali kemampuan dan aspek positif yang dimiliki dan yang pernah dimilikinya, merencanakan dan bertindak realistis dengan melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuannya.
Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk penerapan terapi kognitif dan reminiscence pada klien menggunakan pendekatan Model Stres Adaptasi Stuart dan Adaptasi Roy, sebagai kerangka utama untuk menstabilkan perilaku adaptif dan memodifikasi perilaku inefektif. Analisis dilakukan pada 12 klien.
Hasil analisis menunjukkan terapi kognitif dan reminiscence dapat meningkatkan harga diri, menurunkan tanda dan gejala harga diri rendah, meningkatka kemampuan dan menurunkan tingkat depresi klien. Kombinasi kedua psikoterapi ini dapat diberikan sebagai program pemulihan bagi klien harga diri rendah.

Low self-esteem is a negative judgment over oneself ongoing. Changes in the elderly, the condition of low self esteem in the elderly, causing depressive disorder. Need to expand self-awareness, explore yourself by recognizing the ability and positive aspects that are owned and ever owned, plan and act realistically to perform activities in accordance with its capabilities.
This scientific paper is aimed at the application of cognitive therapy and reminiscence on the client using the approach Model Adaptation Stress and Adaptation Stuart Roy, as the main framework to stabilize and modify the behavior of adaptive behavior ineffective. Analysis was conducted on 12 clients.
The analysis showed cognitive therapy and reminiscence can improve self-esteem, decrease the signs and symptoms of low self esteem, improve capabilities and lower levels of depression client. This combination of both psychotherapy can be administered as a recovery program for low self esteem clients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Ratna Wulan
"Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan menganalisis pelaksanaan aplikasi manajemen asuhan keperawatan pada keluarga dengan koping inefektif melalui pendekatan model adaptasi Roy di Ruang Arimbi Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Terapi psikoedukasi keluarga dan terapi keluarga triangles diberikan kepada 8 keluarga. Hasil yang ditemukan adalah bahwa terapi psikoedukasi keluarga dan terapi kelompok triangles efektif untuk meningkatkan koping keluarga. Terapi psikoedukasi keluarga dan terapi keluarga triangles direkomendasikan sebagai terapi spesialis keperawatan pada keluarga dengan koping inefektif.

This study aims to analyze the implementation of nursing care management applications on to the family with inefective coping using Roy adaptation model approach at Arimbi ward Dr. H. Marzoeki Mahdi Hospital in Bogor. Family psychoeducation therapy and triangles therapy provided to 8 families. The results of Family psychoeducation therapy and triangles therapy were found effective to increasing family coping. Family psycho education therapy and triangles therapy are recommended as therapy of nursing specialist at the family with ineffective coping."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>