Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Sites co-contaminated with organic and metal pollutionts are common and considered to be a more complex problem as the two components often causes a synergistic effect on cytotoxicity...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"agung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang berpeluang sebagai sumber lapangan kerja dan
pendapatan petani, sekaligus menopang program ketahanan pangan di perdesaan. Jagung dapat menjadi bahan
pangan alternatif penghasil karbohidrat setelah padi, juga sebagai bahan baku industri makanan ringan maupun
pakan ternak. Usaha tani jagung umumnya belum dikelola secara optimal sehingga produktivitasnya rendah.
Modifikasi sistem pertanaman pada usaha tani jagung di lahan kering merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
produktivitas lahan dan sekaligus pendapatan petani melalui penganekaragaman produk yang dihasilkan pada satu
siklus pertanaman, yaitu biji dan brangkasan. Hasil penelitian di beberapa lokasi menunjukkan bahwa modifikasi
pertanaman melalui pengaturan jarak tanam dan panen brangkasan secara bertahap melalui penjarangan, yang
disertai dengan pengolahan brangkasan menjadi pakan ternak sangat layak diusahakan dengan nilai B/C lebih dari
2 dan meningkatkan pendapatan petani 2−3 kali lipat dibanding cara konvensional. Di samping itu, cara ini juga
dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan menciptakan lapangan kerja bagi rumah tangga tani, bila
pengelolaannya dilakukan secara terintegrasi dengan ternak sapi. Sistem ini diharapkan dapat menjadi suatu model
pengelolaan pertanian yang terintegrasi dan berkelanjutan antara tanaman jagung dan ternak sapi pada usaha tani
di lahan kering."
630 JPPP 30:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yulmar Jastra
"Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan nasional kedua setelah padi dan perannya semakin meningkat sejalan bertambahnya jumlah penduduk, usaha peternakan, dan berkembangnya industri olahan berbahan baku jagung. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif serta dilakukan secara bertahap yaitu: pra-study dalam rangka pengumpulan informasi tetang kondisi umum dan petani di kabupaten Pasaman Barat, desk study intensif terhadap data luasan dan perkembangan jagung hibrida serta semua informasi yang diperoleh dari kegiatan pra-study; observasi, survey lapangan. Penelitian ini bertujuan : mengidentifikasi system produksi jagung di Pasaman Barat mengidentifikasi potensi pengembangan areal dan analisa usahatani jagung, menyusun Program Aksi Pengembangan jagung di Pasaman Barat. Umur petani jagung di Kabupaten Pasaman Barat antara 40-60 tahun, dengan lama sekolah selama dari 9 tahun dan jumlah anggota keluarga petani 5 orang. Produksi jagung tertinggi di kabupaten Pasaman Barat terjadi pada tahun 2009 sebesar 364.287 ton dengan luas panen 44.793 ha dan produktivitas 6,99 ton/ha, pada tahun 2010 terjadi penurunan produksi menjadi 220.761 ton dengan produktivitas 6,3 ton/ karena terjadinya penurunan luas panen menjadi 33.757 ha. Dan pada tahun 2011 produksi jagung kembali normal dengan produksi 286.078 ton/tahun dengan luas tanam 44.360 ha dan produktivitas 6,50 ton/ha. Potensi lahan yang dapat dimanfaatkan untuk usahatani jagung mencapai 142.850 ha yang didominasi tanah gambut dan mineral masing-masing seluas 7.550 ha dan 16.550 ha. Dari usahatani jagung dapat memberikan keuntungan sebesar Rp 8.860.000,-/ha. Bila masa pertanaman jagung 4 bulan maka pendapatan petani jagung per bulannya sebesar Rp 2.215.000,-.
"
Kementerian Dalam Negeri Ri,
JBP 7:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indriana Sulistyowarni
"Guna menjaga ketahanan pangan maka lebih bijak apabila prioritas pangan tidak terbatas pada beras, tetapi mendorong keanekaragaman produk berbasis pangan lokal seperti jagung, singkong, ubi, sukun, talas dan pisang. Problematika pemanfaatan potensi pisang di Kabupaten Bogor yaitu produksi pisang rendah dikarenakan alih fungsi lahan, alih fungsi tanaman, anggapan pisang sebagai tanaman kelas kedua, penyakit layu Fusarium, pemanfaatan pisang terbatas pada buah segar dan produk olahan industri kecil (kripik, sale, molen), serta produksi belum mampu memenuhi permintaan pasar sehingga peluang pasar ekspor belum dimanfaatkan. Penelitian ini mendeskripsikan sejauhmana potensi pisang yang besar bisa dimanfaatkan secara optimal dengan menggunakan teori demand-supply, ekonomi pertahanan dan ketahanan pangan. Sumber data primer diperoleh dari wawancara informan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Pemerintah Daerah, petani dan pedagang pisang di Kabupaten Bogor. Sumber data sekunder meliputi data dari Kementerian terkait, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, BPS, jurnal, media cetak dan elektronik. Validasi data dengan triangulasi serta analisis data Miles-Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pisang berpotensi besar dikembangkan di Kabupaten Bogor tetapi pemanfaatan potensi belum optimal. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya penerapan teknik budidaya belum sesuai SOP, keterbatasan lahan skala besar, alih fungsi lahan, tidak ada kemitraan perusahaan besar. Sehingga perlu dibangun kemitraan dengan swasta, sinergi dan kooordinasi antar stakeholder guna meningkatkan potensi pisang sehingga mampu memenuhi permintaan pasar. Pada akhirnya akan meningkatkan keamanan ekonomi sebagai fokus utama ekonomi pertahanan."
Bogor: Universitas Pertahanan, 2020
355 JDSD 10:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library