Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95252 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Olivia Indriany
"Jurnal ini membahas perubahan makna dalam kata kata itu dan bagaimana perubahan itu terjadi Kata serapan dari bahasa Belanda dalam penelitian ini dikhususkaan hanya pada kata kata yang sudah sepenuhnya diserap dalam bahasa Indonesia dan sudah terinegrasi dengan sistem tata bahasa bahasa Indonesia sehingga sudah tidak terasa sebagai kata kata asing lagi Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan kedua makna dari bahasa Belanda dalam kamus Van Dale dan makna bahasa Indonesia dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Dari penelitian ini didapatkan empat perubahan makna yang terjadi yaitu penyempitan makna pergeseran makna pengurangan makna dan penambahan makna
The focus of this study is semantic changes in the uptake words of the Dutch and how those changes occur The uptake words of the Dutch on this study is focus on words that have been fully intergrated in Bahasa with the result that it doesn rsquo t feel as foreign words This research was done by comparing the two meanings of the Dutch and Bahasa in the Van Dale dictionary and Kamus Besar Bahasa Indonesia The result of this study showed four semantic changes which are the narrowing a shift reduction and the addition of meaning"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wati Kurniawati
Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas Republik Indonesia, 2009
808 WAT d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gayatri Prangwardani
"ABSTRAK
Penelitian mengenai produktivitas imbuhan serapan asing dalam bahasa Indonesia bertujuan mencari frekuensi imbuhan serapan asing dengan menggunakan data koran selama tiga bulan 1995 dan kamus. Setelah memperoleh frekuensi, dilihat keberterimaan imbuhan serapan tersebut dalam bahasa Indonesia dengan cara menggabungkan imbuhan serapan asing yang memiliki frekuensi penggunaan tinggi, apakah berterima atau tidak. Dengan demikian diharapkan dapat ditentukan produktivitasnya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuantitatif, kemudian menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden untuk melihat keberterimaan suatu imbuhan serapan yang memiliki frekuensi tinggi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa imbuhan-imbuhan serapan yang produktif adalah awalan antar- (13%), anti- (26%), eks- (4%), ekstra- (3%), kontra- (1%), non- (22%), pasca- (!0%), pra- (17%), pro- (4%), dan akhiran -isisi (29%), -isme (59%), -wan (12%). Apabila dilihat naka frekuensi yang tinggi belum tentu menunjukkan bahwa suatu imbuhan serapan tersebut produktif. Penentuan produktivitasnya adalah berdasarkan keberterimaan imbuhan serapan tersebut pada bentuk dasar baru dalam hal ini bahasa Indonesia. Jadi meskipun suatu imbuhan serapan memiliki frekuensi sedikit seperti awalan kontra- dan ekstra- dapat dianggap produktif dalam bahasa Indonesia karena berterima dengan bentuk-bentuk dasar berbagai kategori dalam bahasa Indonesia, maupun hanya berterima dalam satu kategori tetapi dapat berterima dengan semua bentuk berkategori yang sama tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S10994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1996
R 499.221 IND s (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
R 499.221 IND s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ekky Malindra
"Skripsi ini menjelaskan tentang kosakata warna dasar dan pola penamaan warna dalam bahasa Jawa. Penelitian ini dilakukan di Dusun Ngepek, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta dengan menggunakan 216 kartu warna Color Safe Palette (Rusmawati, 2010: 5) untuk memperoleh data. Berdasarkan data, kosakata warna dasar Bahasa Jawa disusun berdasarkan urutan warna Brent Berlin dan Paul Kay (1969 dalam Lyons, 1977: 246). Sementara itu, pola penamaan warna diklasifikasikan berdasarkan dimensi warna versi Munsell (Darmaprawira, 2002: 51) yaitu berdasarkan corak warna (hue), nilai (value), dan intensitas (chroma) kemudian dianalisis maknanya berdasarkan teori Ogden dan Richards (1952 dalam Rahyono, dkk., 2005: 23).

Abstract
This undergraduate thesis describes about basic color terms and color naming pattern in Javanese language. The research took place in Ngepek, Sedayu district, Bantul Residence, Yogyakarta using 216 Color Safe Palette (Rusmawati, 2010: 5) to get the data. Based on data, basic color terms in Javanese language are sorted according to the categorization done by Brent Berlin and Paul Kay (1969 in Lyons, 1977: 246). Meanwhile, color nomenclature are classified into three color dimension based on its hue, value, and chroma (Munsell in Darmaprawira, 2002: 51) and then the meaning of the data are analyzed based on Ogden and Richards theory (1952 in Rahyono, et.al, 2005: 23). "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S482
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Duhanita Adiarahmah
"Penelitian mengenai istilah dalam bahasa Indonesia merupakan pembahasan dalam penelitian leksikologi. Istilah yang selalu mengalami perkembangan memunculkan berbagai kosakata baru dari berbagai konsep dari suatu bidang, salah satunya yang menarik untuk dibahas adalah istilah bidang kuliner. Banyak istilah kuliner dalam bahasa asing yang digunakan dalam masyarakat, namun belum ditelaah lebih lanjut. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mengungkapkan bagaimana proses pemadanan istilah kuliner, yaitu penerjemahan, penyerapan, dan gabungan penerjemahan dan penyerapan dalam bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemadanan istilah kuliner dalam bahasa Indonesia. Penelitian mengenai pemadanan istilah kuliner dalam bahasa Indonesia merupakan penelitian kualitatif. Untuk meneliti pemadanan istilah kuliner dalam bahasa Indonesia, sumber data yang digunakan adalah majalah kuliner dan buku masak. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pemadanan istilah kuliner dalam bahasa Indonesia, paling banyak ditemukan dalam penyerapan istilah. Pada pemadanan dengan penerjemahan dilakukan berdasarkan penerjemahan langsung dan penerjemahan perekaan. Sementara itu, pada pemadanan penyerapan dilakukan dengan cara penyesuaian ejaan dan lafal, penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian lafal, penyesuaian lafal tanpa penyesuaian ejaan, dan tanpa penyesuaian ejaan dan lafal. Gabungan penerjemahan dan penyerapan hanya ditemukan berbentuk frasa karena satu istilah dibentuk melalui dua proses, yaitu menerjemahkan dan menyerap istilah.

Research on Indonesian terms falls under the category of lexicology. Terms that has always been through improvements from time to time produce new vocabularies from varying concept within a field, one of the examples that is intriguing to be discussed is culinary terms. Many foreign culinary terms are being used by the society. However, the terms have not been studied further. Therefore, this study reveals the process behind the loanwords of culinary terms, namely translation, borrowing, and the combination of translation and borrowing in Indonesian. The purpose of this study is to describe the loanwords of culinary terms in Indonesian. The study on the loanwords of culinary terms in Indonesian is done through qualitative method. To analyse this research, the data source being used are culinary magazines and culinary books. The findings suggest that loanwords on culinary terms in Indonesian are mostly found on terms borrowing. Loanwords of translations are done based on direct translation and invent translation. Meanwhile, loanwords of borrowing is done by spelling and pronounciation adjustment, spelling adjustment without pronounciation adjustment, pronounciation adjustment without spelling adjustment, and without spelling and pronounciation adjustment. The combination of translation and borrowing can only be found in a form of phrase because one term is formed through two processes, which are translation and borrowing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Tusthi Eddy
Flores: Nusa Indah, 1989
499.224 NYO u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Stefani Tanjaya
"Penerjemahan adalah proses yang tidak luput dari kesulitan. Salah satunya adalah penerjemahan kosakata budaya dari teks sumber ke pembaca yang mungkin asing terhadap hal tersebut, seperti yang dapat ditemukan di dalam manga Jepang. Dengan demikian, penelitian ini mengupas dengan dalam strategi yang diterapkan para penerjemah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dari salah satu manga, yakni Detektif Conan, dan mencari tahu alasan dibalik penerapan strategi-strategi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analisis dengan pengkategorian kosakata budaya Newmark serta teori strategi penerjemahan Baker. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kedua teks terjemahan tersebut umumnya menggunakan strategi parafrasa dengan kata yang berhubungan, tetapi hanya terjemahan Indonesia yang menerapkan strategi substitusi budaya, dan terjemahan Inggris memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk menerapkan strategi penggunaan kata pinjaman. Industri penerjemahan manga di Indonesia yang masih muda, diikuti dengan budaya populer Jepang yang masih dalam tahap awal perkenalan di Indonesia, mendorong lebih kuatnya domestikasi pada terjemahan Indonesia dibandingkan terjemahan bahasa Inggris untuk lebih mudah diterima pembacanya. Sementara itu, sejarah panjang industri penerjemahan manga di Barat, yang memperlihatkan adanya perubahan dari kecenderungan domestikasi menjadi foreignisasi, diikuti dengan tingginya tingkat konsumsi budaya populer Jepang di Barat membuat ideologi foreignisasi pada terjemahan bahasa Inggris lebih kuat dibandingkan terjemahan bahasa Indonesia.

Translating is bound to encounter problems, one of them being the cultural words found in the source text that might be unrecognizable by the target readers. Thus, this study analyzes the strategies the Indonesian and English translators applied to translate the Japanese cultural words found in one manga series, Detective Conan (also known as Case Closed), and finds out the reasoning behind applying said strategies. This study uses the analysis method while applying Newmark's categorization of cultural words and Baker's translation strategies theory. This study found that paraphrasing with a related word was the most applied strategy in both translations. However, only the Indonesian translation used cultural substitution, and the English translation had a higher tendency to use the loan word strategy. Behind this is the background of the period when these translations were released: the young Indonesian manga translating industry, followed by Japan's pop culture consumption still in its introductory stage, led the Indonesian translation to have a more prominent domesticating ideology for the readers to accept easily. In contrast, the long history of the West manga translation industry, followed by a higher consumption rate of Japan's pop culture, led to a more prominent foreignization approach in its translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>