Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117935 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"KH Abdullah Gymnastiar dan KH Jalaluddin Rakhmat merupakan da’i nasional yang
sangat terpandang di Indonesia . Keduanya telah terlibat aktif dalam
mengomunikasikan dan menyebarkan ajaran Islam sejak tahun 1980an, dan dikelilingi
oleh jamaahnya masing-masing. Artikel ini membahas isi dakwah yang disampaikan
oleh para da’i tersebut. Dengan menerapkan metode analisis retorika, diperoleh
kesimpualn bahwa inti dari pesan dakwah kedua da’i adalah pesan-pesan inklusif
yang mengutamakan kesetaraan manusia. Kedua da’i pada dasarnya menyebarkan
isi pesan yang sama, berfokus pada etika, toleransi, serta pemahaman timbal-balik
yang setara. Pesan mereka tidak semata-mata menekankan pada hukum-hukum Islam. Pesan inklusif semacam ini ideal bagi Indonesia yang sangat multikultural."
300 MIMBAR 27:1(2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Twediana Budi Hapsari
"Dakwah pada hakekatnya adalah komunikasi persuasif. Keduanya memiliki kesamaan tujuan yaitu adanya perubahan keyakinan (belief), sikap (attitude) dan perilaku (behavior) dari penerima. Seseorang melakukan komunikasi persuasif karena ingin mencapai salah satu dari tujuan berikut : Pertama, berharap memperkuat atau mengubah sikap dan keyakinan penerima. Kedua, berharap memberi motivasi penerima untuk melakukan sesuatu. Agar tujuan komunikasi persuasif diatas bisa tercapai, maka perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi persuasif, yaitu : karakteristik komunikator, karakteristik pesan, media yang digunakan, karakteristik audieins dan model pembelajaran terhadap audiens.
Abdullah Gymnastiar (sering disebut Aa Gym) adalah seorang da'i fenomenal yang membawa Manajemen Qolbu sebagai tema utamanya. Karaktemya yang dominan, dramatik, animated, impression leaving, attentive, terbuka dan bersahabat, membuat presentasi beliau saat ceramah sangat menarik. Selain itu format pesan Aa Gym yang sederhana mempermudah subyek dakwah untuk memahaminya. Salah satu ciri khas beliau dari format pesan beliau adalah bentuk singkatan-singkatan seperti 3M (mulai Mari diri sendiri, mulai dari yang terkecil dan mulai sekarang) dan 3A (Aku aman bagimu, Aku menyenangkan bagimu dan Aku bermanfaat bagimu). Segmentasi subyek dakwah Aa Gym adalah kalangan awam, non muslim dan asing. Aa Gym menggunakan social learning theory sebagai model pembelajarannya. Pada model pembelajaran ini manusia dianggap memiliki kemampuan untuk 'mengatur dirinya sendiri' (self regulation). Pada proses pembetajaran ini Aa Gym meletakkan, interpretasi pesan ditangan audiensnya.
Ja'far Umar Thalib adalah sosok da'i yang terkenal dengan Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang menggerakkan para pengikutnya untuk beilihad ke Ambon beberapa waktu lalu. Konsep dakwah yang dibawa beliau adalah misi atthoshfiyah, atau misi pemumian ajaran Islam untuk kembali merujuk ke generasi Rasulullah saw dan Khulafaur Rasyidin. Menurut beliau, dewasa ini ajaran Islam telah banyak diselewengkan dan bercampur dengan pemikiran-pemikiran sesat lainnya. Karakter beliau yang dominan dan cotentious (pendebat) menyebabkan beliau tampak sebagai 'pemain tunggal' di lingkungannya. Cara penyampaian dakwah Ustad Ja'far cenderung monoton, beliau lebih sering membaca kitab ketika menyampaikan dakwahnya di hadapan santri dan pengikutnya. Model pembelajaran yang diterapkan beliau kepada audiensnya adalah classical conditioning dan instrumental learning. Prinsip Salafus Sholih memang tidak mempenankan pengikutnya untuk menginterpretasikan sendiri materi dakwah yang mereka terima.
Implikasi teoritis dari penelitian ini memperkuat teori Rhetorical Sensitivity dari Donald Darnell dan Wayne Brockriede yang menggambarkan tiga tipe dasar dari komunikator yaitu noble selves, rhetorical reflectors dan rhetorical sensitives. Karakter komunikator dari Abdullah Gymnastiar termasuk pada kategori rhetorical sensitives, karena beliau adalah seseorang yang bisa memonitor situasi, menentukan 'diri' yang mana yang paling layak, memainkan gaya komunikator yang efektif, dan membuat banyak penyesuaian. Sedangkan karakter komunikator dari Ja'far Umar Thalib termasuk pada kategori noble selves, karena beliau memiliki skema diri yang menitikberatkan konsistensi diatas hal-hal lain. Konsistensi yang dimaksud dalam kasus Ja'far Umar ini adalah konsistensi beliau memegang prinsip Aldus Sunnah wal Jama'ah. Orang nobel self akan merasa tanggung jawab yang kuat untuk mengatakan persis seperti apa yang ia pikirkan, tidak mempermasalahkan bagaimana ia akan mempengaruhi orang lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan teknologi informasi dan kmonikasi memunculkan fenomena baru yang dikenal dengan cybercrime. berdasarkan laporan dari state of the internet 2013 menyimpulkan bahwa indonesia memiliki banyak catatan kasus kejahatan dunia intenet terbesar dan masuk peringkat kedua untuk kasus kejahatan cybercrime. salah satu kasus cybercrime yang banyak dialami perempuan indonesia adalah love scams(penipuan hubungan cinta melalui internet). pola komunikasi yang dilancarkan pelaku cybercrime (scammers) yang baru dikenal korban justru lebih dipercaya, dibanding komunikasi langsung dari orang yang telah dikenal dekat. tujuan penlitian ini untuk mendeskripsikan pola komunikasi dalam kasus cybercrime. metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi kualitatif dengan menggunakan computer mediated communication (cmc) models yang terdiri dari impersonal, interpersonal dan hyperpersonal. penelitian ini menyimpulkan ketiga pola ini terbangun dalam kasus love scam. faktor sumber pesan (scammers) memiliki kontrol yang besar terhadap dirinya sendiri dan berada dalam pengaturan komunikasi dengan korban-korbannya yang sama sekali tidak tahu siapa sebenarnya mereka. karena itu scammers umumnya mencoba menyampaikan unsur-unsur diri yang terbaik, termasuk kepribadian, prestai, dab bahkan penampilan (foto) melalui saluran komunikasi internet. penerima pesan (korban) yang sedang kesepian dan mencari cinta dan tanpa pikir panjang melakukan umpan balik. komunikasi secara intens pun terjalin sehingga korban terjerumus dan masuk perangkap penipuan dan kehilangan uang hingga ratusan juta rupiah"
JPPKI 6:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Mohammad
Bandung: Mizan, 2003
922 HER m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rendro Dhani
"Selama menjadi presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengalami begitu banyak permasalahan komunikasi baik yang bersumber dari Gus Dur sendiri maupun kinerja dari para pembantunya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan komunikasi tersebut dan memahami bagaimana konsep dan strategi manajemen komunikasi Presiden KH Abdurrahman Wahid. Selain itu, tesis ini juga meneliti bagaimana peran dari pers/media massa dalam konteks manajemen komunikasi kepresidenan.
Penelitian ini didesain menggunakan metode penelitian kualitatif dan memakai pendekatan studi kasus, dengan tujuan ingin mengetahui lebih dalam permasalahan dalam manajemen komunikasi Gus Dur sebagai Presiden. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang objektif, penulis menggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan studi kepustakaan, tale menganalisis data tersebut yang berasal dari beberapa kalangan, yaitu kalangan pemerintah dan birokrasinya, kalangan pers/media pemberitaan, dan sejumtah pakar terkait.
Sebuah konsep yang dijadikan rujukan dalam menganalisis manajemen komunikasi Presiden Wahid adalah konsep yang dikembangkan oleh Mark Fletcher (1999) tentang manajemen komunikasi. Menurut Fletcher, manajemen komunikasi secara sederhana merupakan manajemen atas bentuk, isi, dan konteks dari informasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Presiden Wahid tidak menjalankan atau menggunakan salah satu teknik atau konsep manajemen komunikasi yang umumnya dilakukan presiden. Selama menjadi presiden Gus Dur sangat sering mengeluarkan pernyataan dan kebijakan yang kontroversial, sehingga hal itu merefleksikan bahwa Presiden Wahid tidak mengolah informasi yang diterimanya dan mempersiapkan pesanpesan yang ingin disampaikan kepada publik. Ada beberapa kekurangan yang menyebabkan mengapa hal itu terjadi, seperti faktor eksternal dan faktor internal dari Gus Dur sendiri.
Namun demikian, kesimpulan lain dalam penelitian ini menyebutkan bahwa kekurangan yang dimiliki Gus Dur dalam berkomunikasi masih bisa diminimalkan seandainya Presiden Wahid mempunyai asisten atau pembantu-pembantu yang mampu bekerja secara cermat dan professional berdasarkan mekanisme kerja yang jelas dalam menjembatani hubungan presiden dengan media massa, dan secara tegas mampu mendisiplinkan Gus Dur. Dengan kata lain Presiden Wahid membutuhkan suatu manajemen yang ketat luar biasa dan dia harus mematuhi aturan mainnya jika dia ingin menghindarkan, atau paling tidak mengurangi kesalahan-kesalahan dalam penyampaian informasi.

During his term as the fourth Indonesian President, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) had face many communication problems, which derived from Gus Dur himself, and his assistants. This study was carried out in order to understand the concept and strategy of President Wahid in managing his communication. Besides, this thesis also tries to understand the role of the press/mass media in the context of presidential communication management.
This study was designed to use qualitative method, using case study approach that the objective is to understand more deeply some problems in President Wahid communication management. To obtain objective result, the author used in-depth interview of people from various circles, such as government officers, journalists, experts, and other people close to President Wahid.
A conceptual definition about management communication, developed by Mark Fletcher (1999), was used in analyzing President Wahid communication management. According to Fletcher, in order to bring about specific outcome the concept of communication management is put simply three crucial elements: the management of the form, the content, and the context of information.
The result of this study indicate that President Wahid actually has no management in his communication because President Wahid often launching controversial statement and policy, which is reflecting that he did not manage information carefully and prepare his messages before announce it to public. There were some weaknesses that caused this to happen, such as internal and external factors from Presiders Wahid.
However, other conclusion in this thesis indicate that President Wahid's weakness could be minimized if he has some good assistants who can able to work professionally based on a vivid working mechanism, such as able to bridge the relation between president and the press, portray the correct image of the president, and the most important thing is able to discipline the president to follow the rule of presidential protocol."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1568
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Henry Saptono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S28489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derrell Shaka Khairu
"Aktivitas logistik memiliki peran penting dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Populasi dan ekonomi terus berkembang begitu pula dengan aktivitas logistik karena permintaan barang bergantung pada pertumbuhan keduanya. Semakin banyaknya permintaan barang maka semakin banyak pula transportasi yang mengangkut dan akan menyebabkan kemacetan serta polusi. Kemacetan akan menunda pergerakan barang dan manusia yang nantinya mengakibatkan lambatnya pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menganalisis pola perjalanan dan freight trip generation yang berada di Pusat Perdagangan Tanah Abang. Dalam hal ini, penulis menganalisis karakteristik perjalanan angkutan barang Tanah Abang dan melakukan pemodelan bangkitan perjalanan angkutan barang yang diproduksi dan ditarik oleh tiap toko yang ada di Tanah Abang. Untuk melakukan analisis tersebut penulis melakukan survei wawancara langsung ke lapangan untuk mendapatkan data. Data tersebut didapatkan dari responden yang merupakan karyawan atau pemilik toko. Pemodelan dilakukan menggunakan analisis regresi linear dengan menentukan model terbaik dari seluruh model yang dibentuk. Hasil dari regresi linear menghasilkan 4 model yang dapat dinyatakan “fit” dengan variabel berpengaruh yaitu, jumlah karyawan dan luas toko. Model tersebut tervalidasi dengan membanding data aktual dengan prediksi yang berarti nilai RMSE mendekati angka nol. Temuan statistik dari model ini menunjukkan bahwa bangkitan perjalanan angkutan barang lebih sensitif terhadap variabel jumlah karyawan. Model ini dibuat agar perencana dan pembuat kebijakan dapat memperoleh manfaat dari penelitian untuk membuat keputusan terkait angkutan barang.

Logistics activities have an important role in human life to meet daily needs. As populations and economies continue to expand, so do logistics activities because demand for goods depends on the growth of both. The more demand for goods, the more transportation that transports and will cause congestion and pollution. Congestion will delay the movement of goods and people which will result in slow economic growth. This study analyses travel patterns and freight trip generation in the Tanah Abang Trade Centre. In this case, the author analyses the characteristics of Tanah Abang freight transportation trips and models the rise of freight transportation trips produced and withdrawn by each store in Tanah Abang. To conduct the analysis, the authors conducted a survey of interviews directly to the field to obtain data. The data is obtained from respondents who are employees or store owners. Modelling is carried out using linear regression analysis by determining the best model from all models formed. The results of linear regression produce 4 models that can be declared "fit" with influential variables, namely, the number of employees and store area. The model is validated by comparing actual data with predictions which means the RMSE value is close to zero. The statistical findings of this model show that the rise of freight travel is more sensitive to the variable number of employees. This model was created so that planners and policymakers can benefit from research to make decisions regarding freight transportation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>