Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112493 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
"KH Abdullah Gymnastiar dan KH Jalaluddin Rakhmat merupakan da’i nasional yang
sangat terpandang di Indonesia . Keduanya telah terlibat aktif dalam
mengomunikasikan dan menyebarkan ajaran Islam sejak tahun 1980an, dan dikelilingi
oleh jamaahnya masing-masing. Artikel ini membahas isi dakwah yang disampaikan
oleh para da’i tersebut. Dengan menerapkan metode analisis retorika, diperoleh
kesimpualn bahwa inti dari pesan dakwah kedua da’i adalah pesan-pesan inklusif
yang mengutamakan kesetaraan manusia. Kedua da’i pada dasarnya menyebarkan
isi pesan yang sama, berfokus pada etika, toleransi, serta pemahaman timbal-balik
yang setara. Pesan mereka tidak semata-mata menekankan pada hukum-hukum Islam. Pesan inklusif semacam ini ideal bagi Indonesia yang sangat multikultural."
300 MIMBAR 27:1(2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Herry Mohammad
Bandung: Mizan, 2003
922 HER m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Twediana Budi Hapsari
"Dakwah pada hakekatnya adalah komunikasi persuasif. Keduanya memiliki kesamaan tujuan yaitu adanya perubahan keyakinan (belief), sikap (attitude) dan perilaku (behavior) dari penerima. Seseorang melakukan komunikasi persuasif karena ingin mencapai salah satu dari tujuan berikut : Pertama, berharap memperkuat atau mengubah sikap dan keyakinan penerima. Kedua, berharap memberi motivasi penerima untuk melakukan sesuatu. Agar tujuan komunikasi persuasif diatas bisa tercapai, maka perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi persuasif, yaitu : karakteristik komunikator, karakteristik pesan, media yang digunakan, karakteristik audieins dan model pembelajaran terhadap audiens.
Abdullah Gymnastiar (sering disebut Aa Gym) adalah seorang da'i fenomenal yang membawa Manajemen Qolbu sebagai tema utamanya. Karaktemya yang dominan, dramatik, animated, impression leaving, attentive, terbuka dan bersahabat, membuat presentasi beliau saat ceramah sangat menarik. Selain itu format pesan Aa Gym yang sederhana mempermudah subyek dakwah untuk memahaminya. Salah satu ciri khas beliau dari format pesan beliau adalah bentuk singkatan-singkatan seperti 3M (mulai Mari diri sendiri, mulai dari yang terkecil dan mulai sekarang) dan 3A (Aku aman bagimu, Aku menyenangkan bagimu dan Aku bermanfaat bagimu). Segmentasi subyek dakwah Aa Gym adalah kalangan awam, non muslim dan asing. Aa Gym menggunakan social learning theory sebagai model pembelajarannya. Pada model pembelajaran ini manusia dianggap memiliki kemampuan untuk 'mengatur dirinya sendiri' (self regulation). Pada proses pembetajaran ini Aa Gym meletakkan, interpretasi pesan ditangan audiensnya.
Ja'far Umar Thalib adalah sosok da'i yang terkenal dengan Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang menggerakkan para pengikutnya untuk beilihad ke Ambon beberapa waktu lalu. Konsep dakwah yang dibawa beliau adalah misi atthoshfiyah, atau misi pemumian ajaran Islam untuk kembali merujuk ke generasi Rasulullah saw dan Khulafaur Rasyidin. Menurut beliau, dewasa ini ajaran Islam telah banyak diselewengkan dan bercampur dengan pemikiran-pemikiran sesat lainnya. Karakter beliau yang dominan dan cotentious (pendebat) menyebabkan beliau tampak sebagai 'pemain tunggal' di lingkungannya. Cara penyampaian dakwah Ustad Ja'far cenderung monoton, beliau lebih sering membaca kitab ketika menyampaikan dakwahnya di hadapan santri dan pengikutnya. Model pembelajaran yang diterapkan beliau kepada audiensnya adalah classical conditioning dan instrumental learning. Prinsip Salafus Sholih memang tidak mempenankan pengikutnya untuk menginterpretasikan sendiri materi dakwah yang mereka terima.
Implikasi teoritis dari penelitian ini memperkuat teori Rhetorical Sensitivity dari Donald Darnell dan Wayne Brockriede yang menggambarkan tiga tipe dasar dari komunikator yaitu noble selves, rhetorical reflectors dan rhetorical sensitives. Karakter komunikator dari Abdullah Gymnastiar termasuk pada kategori rhetorical sensitives, karena beliau adalah seseorang yang bisa memonitor situasi, menentukan 'diri' yang mana yang paling layak, memainkan gaya komunikator yang efektif, dan membuat banyak penyesuaian. Sedangkan karakter komunikator dari Ja'far Umar Thalib termasuk pada kategori noble selves, karena beliau memiliki skema diri yang menitikberatkan konsistensi diatas hal-hal lain. Konsistensi yang dimaksud dalam kasus Ja'far Umar ini adalah konsistensi beliau memegang prinsip Aldus Sunnah wal Jama'ah. Orang nobel self akan merasa tanggung jawab yang kuat untuk mengatakan persis seperti apa yang ia pikirkan, tidak mempermasalahkan bagaimana ia akan mempengaruhi orang lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi Aminuddin
Jakarta: Bidang Arsip dan Sejarah Sekretariat Jenderal DPP PK Sejahtera, 2013
297.272 09 HIL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rabi Ah Al Adawiyah
"ABSTRAK
Tesis ini mengangkat tentang retorika dalam dakwah yang dilakukan oleh ulama
betawi. Retorika merupakan salah satu metode dalam melakukan persuasi.
Retorika yang dikonseptualisasikan dalam tesis ini setidaknya memuat tiga unsur
utama yang dimiliki oleh komunikator yaitu ethos (etika dan kredibilitas), pathos
(keterikatan emosi), dan logos (logis). Melalui desain kualitatif dengan penjabaran
deskriptif, tesis ini menemukan bahwa komunikator memiliki tiga unsur tersebut
sehingga mempermudah terjadinya proses persuasi dakwahnya. Karena itu,
kentalnya nilai-nilai keislaman pada masyarakat betawi menunjukkan peran
penting retorika dalam kegiatan dakwah ulamanya. Dengan demikian, dapat
dikatakan jika dakwah ulama betawi lebih banyak menitikberatkan kepada
aktivitas keilmuan dan intelektualitas

ABSTRAK
This thesis discuss the rhetoric in in Islamic religious teaching (or Da’wah)
practiced by the Betawis Islamic religious teachers (or Ulama). Rhetoris is one of
the methods of persuasion. The rhetoric concepted inside this thesis concist, at
least, three main elements of communicator, they are ethos (ethic and credibility),
phatos (emotional attachment), and logos (logic). By qualitative design with
descriptive explanation, this thesis find that the communicator (Betawis’ Ulama)
posses all those elements which ease the Da’wah persuasion process.
Accordingly, the well embedded Islamic values among the Betawi people show
the importance of rhetoric in their Ulamas’ Da’wah. Therefore, it can be
concluded that the Betawis’ Ulama’s Da’wah prioritized in scientific and
intelectual activities"
2014
T42435
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yana Hikmat Fadhilah
"ABSTRAK
KH.M.Isa Anshary dalam sejarah perjuangannya dikenal sebagai orang yang sangat lantang dan tegas dalam menyampaikan suatu pendapat, sehingga tidak sedikit pihak-pihak yang merasa mendapat kecaman. Pemikiran yang dilontarkannya sangat revolusioner dan tidak mengenal kompromi, lawan yang tidak sependapat dengan beliau akan dihantam sekalipun lawannya itu adalah pihak yang berkuasa. Ketika pemerintah Kolonial Belanda, Facisme Jepang, maupun pemerintah Republik Indonesia sendiri pernah mengalami kecaman dari KH. M. Isa Anshary.
AktifitasKH.M,Isa-Anshary_sebagai mubaligdalam organisasi Persatuan Islam maupun politikus dalam pergerakan di Indonesia sangat besar sekali. Dimulai pada masa penjajahan Belanda dan masa facisme Jepang serta masa pemerintahan republik sepak terjang beliau cukupmempengaruhidalam membesarkan organisasi Persatuan Islam maupun liku-liku jalannya politik di-..."
1995
S13445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi
"ABSTRAK
KH. Hasyim Asy'ari adalah seorang ulama yang cukup dikenal khususnya di kalangan pondok pesantren dan masyarakat Islam Indonesia pada umumnya.
Riwayat hidup KH. Hasyim Asy'ari tidak bisa dilepaskan dengan Pesantren Tebuireng. Karena dari sinilah KH. Hasyim Asy' ari memulai kari r per juangannya, sehingga tokoh ini dan pondok pesantrennya dikenal ma-syarakat luas.
Kebijaksanaan yang ditempuh Kh. Hasyim Asy' ari men j adi panutan bagi pondok pesantren lainnya.
Adapun tujuan membicarakan sejarah pondok pe_santren Tebuireng, riwavat hidup, serta perjuangan ulama besar ini sebagai suri teledan bagi generasi pe_nerus dan masyarakat pada umumnya.
Di saat menghadapi aneka ragam tuntutan dan tantangan zaman sekarang ini, ada baiknya kita mempe_lajari perjuangan dan pesantrennya. Perjuangan yang di dasarkan atas keikhlasan berkorban dalam membela kepentingan agama dan cita _cita.

"
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>