Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12264 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Servatius, Philipp
"This book provides a game theoretic model of interaction among VoIP telecommunications providers regarding their willingness to enter peering agreements with one another. The author shows that the incentive to peer is generally based on savings from otherwise payable long distance fees. At the same time, termination fees can have a countering and dominant effect, resulting in an environment in which VoIP firms decide against peering. Various scenarios of peering and rules for allocation of the savings are considered. The first part covers the relevant aspects of game theory and network theory, trying to give an overview of the concepts required in the subsequent application. The second part of the book introduces first a model of how the savings from peering can be calculated and then turns to the actual formation of peering relationships between VoIP firms. The conditions under which firms are willing to peer are then described, considering the possible influence of a regulatory body. "
Berlin: Springer, 2012
e20397163
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Zakiah
"Kemajuan teknologi Packet Switching dengan kecepatan akses yang semakin tinggi, dan kemungkinan kesalahan yang semakin kecil mendorong gagasan untuk `menumpangkan' trafik suara pads jaringan paket. Untuk membawa trafik suara tersebut, protokol internet atau lebih dikenal dengan TCP/IP dipandang sebagai sarana yang paling tepat, karena selain protokolnya sederhana jaringan ini merupakan jaringan paket yang paling banyak dipakai di dunia saat ini. Trafik suara yang dibawa pads jaringan paket dengan menggunakan TCP/IP akan sangat menguntungkan bila diaplikasikan pada sebuah LAN, sehinga suatu instansi tidak perlu memiliki dua jaringan yang terpisah untuk mentransfer data dan suara. Performasi merupakan faktor yang panting dalam aplikasi VOIP karena pada pada jaringan paket trafik voice diperlakukan sama dengan trafik data lainnya. Delay merupakan masalah yang sangat sensitif pads trafik voice, karena delay yang melebihi batas yang ditoleransi akan mengganggu kenyamanan berkomunikasi. Dalam tulisan ini akan dibahas aplikasi VoIP dalam suatu rancangan LAN yang disimulasikan dengan Comnet Ill 2.01, keuntungan dan masalah yang dihadapi dalam aplikasi ini, serta analisa performansi layanan voice pads LAN tersebut. Dan hasil simulasi, didapatkan bahwa protokol akses yang bersifat deterministik seperti token ring dan token bus lebih cocok untuk digunakan pads LAN yang mengaplikasikan VoIP, penambahan stasiun menimbulkan penurunan performansi layanan suara. Dari simulasi juga didapatkan jumlah prosesor yang optimal pads sentral PBX."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davidson, Jonathan
Indianapolis : Cisco Press, 2000
621.385 DAV v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdhan Akbar
"Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Menerima maupun mengirim informasi dimana saja dan kapan saja memungkinkan munculnya inovasi untuk berkomunikasi secara bergerak. Teknologi prosesor pengolah multimedia, media transfer data yang berkecepatan tinggi dan peningkatan dalam menciptakan perangkat-perangkat yang berukuran kecil semakin mendukung konsep komunikasi bergerak. Mobile IPv6 adalah salah satu solusi dalam komunikasi bergerak. Mobile IP memungkinkan pengguna tetap dapat berkomunikasi melalui Internet Protocol (IP) dimana saja dan kapan saja. IPv6 memiliki kelebihan dalam pengalamatannya yang luar biasa banyak, yaitu 3.4 x 1038/sup>. Aplikasi yang dapat mendukung komunikasi secara bergerak salah satunya adalah VoIP yaitu sebuah aplikasi komunikasi suara melalui IP.
Skripsi ini membahas kualitas layanan yang dapat diberikan oleh VoIP pada jaringan route optimization Mobile IPv6. Pengujian dilakukan dengan menganalisa kualitas layanan yaitu delay, jitter dan packet loss. Pengujian dilakukan terhadap perbandingan dua codec video yaitu MPEG-4 dan Theora, dan tiga codec suara yaitu G.711, GSM dan Speex pada jaringan IPv6 murni dan Mobile IPv6. Hasil untuk IPv6 murni delay codec audio Speex 20.07 ms dan 33.17 ms untuk delay video Theora. Packet loss Speex 0.03% dan 0.01% untuk Theora. Hasil Mobile IPv6 delay audio codec Speex 20.87 ms dan 34.92 ms. Packet loss audio codec Speex 5.64% sedangkan packet loss video terkecil dimiliki oleh kombinasi MPEG-4 dan G.711 dengan 5.46%.

Information and communication technology has become a growing part of human life. The need to receive or send information anywhere and at any time allowing the emergence of innovation to be able to communicate in a move. Processor technologies such as multimedia processor, media high speed data transfer and increase on creating devices that are small are increasingly supporting the concept of mobile communications. Mobile IP allows users could communicate via Internet Protocol (IP) anywhere and anytime. IPv6 provides better support, one of which is the number of addressing with total 3.4 x 1038 addresses. Applications that can support mobile communication is VoIP or Voice over IP.
This thesis discusses the quality of services can be provided by VoIP in the route optimization Mobile IPv6 networks. Testing is done by analyzing the comparison of two video codecs: MPEG-4 and Theora and three audio codec are G.711, GSM and Speex in pure IPv6 and Mobile IPv6. The result for pure IPv6 are getting that Speex audio codec has the smallest delay time with 20.07 ms and 33.17 ms for Theora. Packet loss of Speex is 0.03% and Theora is 0.01%. The result for Mobile IPv6 are getting that delay audio for Speex is 20.87 ms dan delay video for Theora is 34.92 ms. Speex audio packet loss is 5.64% and the smallest video packet loss is owned by combination of MPEG-4 and G.711 with 5.46%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51169
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This book examines VoIP as a technology and its consideration within the industry, the motivations for VoIP networks, a review of the status of the major components of a VoIP network and their development, and both current and emerging applications."
London: Institution of Engineering and Technology, 2008
e20452570
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Hendy J. Agusta
"Tesis ini merupakan riset literatur yang membicarakan masa depan teknologi telekomunikasi dengan hadirnya VoIP: teknologi yang membuat suara berjalan diatas jaringan IP. Sepertinya terdapat antusiasme terhadap teknologi ini yang cukup beralasan karena teknologinya yang cukup dewasa, secara ekonomi dapat dipertanggungjawabkan dan kecenderungan dunia telekomunikasi yang mendukung. Tetapi sebagian orang tidak berbagi antusiame serupa karena masih terdapat beberapa limitasi pada teknologi ini. Meskipun demikian, apakah teknologi ini akan menjadi pengganti telepon konvensional atau tidak, yang pasti ialah teknologi ini akan menjadi salah satu teknologi utama penyampaian suara dimasa depan. Tolak ukur dari kematangan teknologi ialah penerimaan (terhadap teknologi tersebut) dari pengamat teknologi dan pemakai. Penggakuan atas penerimaan kehandalan teknologi ini telah dicatat pada surat kabar dan beberapa publikasi. Kematangan VoIP ditandai dengan pengenalan H.323 yang merupakan protokol utama untuk penyaluaran real-time multimedia diatas IP. Sedangkan penghidupan secara ekonomi dapat dilihat dari implementasi teknologinya. Dalam hal ini ITSP yang merupakan perusahaan yang menyediakan layanan telepon Internet. Dan akhirnya, kesempatan yang di dukung oleh kecenderungan masa depan dunia telekomunikasi. Sepertinya terdapat kecenderungan pergerakan dari telekomunikasi suara ke data yang akan memaksakan penyatuan infrastruktur suara kedalam data. Kebenaran tentang ini dapat dilihat dalam beberapa publikasi dan media masa. Dengan ini, VoIP teknologi yang memungkinkan suara berjalan di atas jaringan data (IP), merupakan calon masa depan pembawa suara Di dalam tulisan ini, pembahasan terfokus kepada tiga hal utama. Pertama, survey kedalam teknologi VoIP. Disini, standar protokol, komponen teknologi dan limitasi teknologi yang masih ada dibahas. Setelah itu, pembahasan dilanjutkan pada pengadaan pelayanan dan pendirian ITSP. Topik utama disini ialah bagaimana ITSP menggunakan infrasturktur Internet untuk menyampaikan layanannya dan mengguranggi biaya dengan menggunakannya. Ditambahkan pula pembahasan keberadaan teknologi untuk konfigurasi ITSP pada saat ini; sebagi contoh, perangkat lunak dan keras yang digunakan, dan koneksi atau integrasi dengan telcos atau pesawat pemakai, seperti PSTN (Public Switch Telephone Network). Akhirnya, dibahas analisis dari bisnis ITSP di Indonesia melalui sebuah ITSP fiktif, ITSP X. Disini diliput pembahasan kesempatan global dan lokal, dan juga ROI (Return of Investment) dari ITSP X.

This thesis is a literary research that concern about the future of voice telecommunication technology with the introduction of VoIP (Voice over Internet Protocol): the technology that enable voice to be carry over IP network. It seems there is some excitement over the technology which is well substantiated knowing that the technology is matured enough, economically viable and supported by the trend of global telecommunication. Though some may not shares the same excitement because of some limitations to the technology. But, whether or not the technology is going to replace traditional long distance telephone, it certainly would be one major player in the future of voice communication. One measure of technology maturity is the acceptance of the technology by the technology watchers and users alike. Testimonies of the technology reliability are well recorded in newspapers and publications. The maturity of VoIP technology is signified by the introduction of H.323 which is the leading protocol for real-time multimedia transfers over IP. Meanwhile, the economic viability of the technology can be seen through the implementation of the technology. In this case is ITSP (Internet Telephony Service Provider) which is a company that sells Internet telephony services. And finally, the trends of the future telecommunication which supports the usage of the technology. There is an apparent shift from voice to data telecommunication which is going to force the integration of voice infrastructures into data. This can be verified through many publications and news media. Thus, VoIP, a technology enable voice to be carried over data (IP) network, is one of the candidate of future voice carrier. In this work, the discussions concentrated on three main areas. First, it starts with a survey into VoIP technology. Here, the standard protocols, technology components and the technology persisting limitations are discussed. After that, we investigates the issues concerns the service itself and the establishment of ITSP. The main topic here is how ITSP uses Internet infrastructures to deliver its services and reduces the cost as well. In addition, there also discussions on the current state of technology for ITSP configurations for example the hardware and software components, and the connections or integration with telco or customer devices such as public switch telephone network. At last, the paper analyses the business of ITSP in Indonesia through a made up company, ITSP X. It covers the discussion on global and local opportunities, and the ROI (Return in Investment) of ITSP X.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Muharisa
"Voice-over-IP atau VoIP adalah istilah yang menjelaskan penggunaan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi suara. Teknologi VoIP pada saat ini sudah cukup maju sehingga membuatnya dapat bersaing dengan POTS (Plain Old Telephone Service) sebagai sarana komunikasi suara pilihan. Selain itu, faktor penghematan biaya percakapan telpon juga menjadi daya tarik dari VoIP. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk melakukan perancangan dan implementasi VoIP sebagai alternatif sarana komunikasi suara di Universitas Indonesia. Studi kasus dilakukan di lingkungan Fakultas Ilmu Komputer.
Langkah ? langkah pengembangan sistem VoIP meliputi tahap ? tahap analisa, perancangan, implementasi, dan pengujian terhadap sistem. Analisa yang dilakukan mencakup analisa terhadap kebutuhan sistem, analisa terhadap infrastruktur jaringan yang telah ada, serta analisa terhadap keadaan jaringan pada saat ini. Hasil dari proses analisa tersebut dijadikan sebagai dasar bagi proses perancangan yang dilakukan. Rancangan yang dibuat meliputi rancangan arsitektur sistem dan jaringan, serta rancangan basis data sistem. Proses implementasi dilakukan dengan menggabungkan aplikasi third-party yang diperlukan dengan infrastruktur jaringan yang telah ada.
Pengujian dilakukan terhadap kualitas suara yang dihasilkan oleh sistem VoIP hasil implementasi. Parameter ? parameter yang diujikan antara lain jitter dan packet loss. Dari dokumen rancangan yang dihasilkan, serta dari hasil pengujian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem VoIP dapat dijadikan alternatif sarana
komunikasi suara. Hal tersebut ditandai dengan berhasilnya implementasi yang dilakukan. Selain itu, kualitas suara yang dihasilkan sistem cukup bagus. Namun, pengembangan lebih lanjut harus dilakukan apabila sistem VoIP hasil implementasi hendak dijadikan pengganti sistem POTS yang digunakan pada saat ini (i.e PSTN dan
PBX). Layanan ? layanan seperti yang diberikan oleh sistem POTS harus dapat direplikasi oleh sistem VoIP secara keseluruhan, agar transisi dapat berjalan dengan"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumentut, Marvy Arnold
"Komunikasi suara lewat jaringan PSTN dilakukan secara circuit swirching sangat tidak efisien dalam utilisasi bandwidth jaringan dan biayanya mahal_ Kemajuan teknologi menyebabkan teknologi packet switching yang semula digunakan untuk komunikasi data, sekarang ini dapat diterapkan untuk komunikasi suara. Komunikasi suara secara packet switching disc-but juga teknologi packet voice. Tcknologi packer voice mempunyai keuntungan biaya yang relatif murah untuk long distance call dibanding Iewat PSTN. Dengan demikian teknologi ini sangat cocok diterapkan bagi pcrusahaan yang mempunyai masalah dengan tagihan telepon interlokal/intemasional yang besar.
Ada dua teknologi packet voice yang cukup populer, yaitu Voice over IP (VoIP) -yang popular sckarang ini- dan pendahulunya Voice over ATM (VOATM). Kedua telmologi ini memang jelas berbeda dari basis teknologinya, yang sam berbasis IP dan yang lain berbasis ATM. Melalui perbandingan pada aspek protokol, signalling message flow, format paket, konsumsi bandwidth, akan terlihat perbedaan kedua tcknologi itu secara spesifik.
Setelah perbedaan yang spesifik tersebut dianalisa dapat diketahui alasan-alasan yang mendasari perbedaan-perbedaan iw. Pembandingan kedua teknologi tidak dimaksudkan untuk mencari teknologi mana yang Iebih baik, tetapi hanya unluk diketahui perbedaan spesitik itu dan alasan yang mendasarinya sehingga dapat di jadikan acuan untuk penyempurnaan kedua teknologi itu lebih lanjut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Adiwinata
"Masalah utama yang dihadapi layanan Voice over IP adalah besarnya delay dan packet loss yang dihasilkan. Kontribusi delay terbesar adalah pada saat paket-paket VoIP mengantri pada router. Sistem antrian FIFO tidak memiliki pengaturan terhadap trafik yang melewatinya. Semua paket dianggap sama, tidak ada prioritas dan alokasi bandwidth khusus untuk kelas tertentu. Sehingga apabila paket VoIP ikut diantrikan pada sistem ini maka delay yang dihailkan akan sangat besar. Diperlukan suatu metode yang dapat mengatur penjadwalan paket-paket pada router sesuai dengan kelas dan prioritasnya.
CBQ merupakan mekanisme penjadwalan yang menyediakan link-sharing diantara kelas-kelas yang menggunakan link fisik yang sama. Metode ini memungkinkan pembagian alokasi bandwidth dari output port router sesuai dengan class atau jenis trafficnya. Apabila terjadi kongesti, maka class-class tersebut akan menerima alokasi bandwidth minimum sebagaimana yang telah direservasi sebelumnya. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penerapan metode CBQ menghasilkan nilai delay yang mampu memenuhi standar rekomendasi ITU-T G.114 mengenai one way delay maksimum 150 ms.
Pada kapasitas link yang kecil (512 Kbps), CBQ mampu memberikan karakteristik loss yang jauh lebih baik dari pada FIFO. Sedangkan pada kapasitas link yang relatif besar (1Mbps dan 2 Mbps), metode CBQ berhasil menghilangkan efek paket loss sebagaimana yang diihasilkan metode FIFO. Melihat nilai MOS yang dihasilkan metode CBQ yaitu sebesar 4.13, secara umum metode CBQ layak digunakan dalammm mengaplikasikan layanan VoIP pada jaringan IP walaupun kualitas suara yang dihasilkan masih dibawah kualitas jaringan PSTN yang dapat menghasilkan nilai MOS antara 4.5 s.d 4.7. Sedangkan metode FIFO hanya menghasilkan nilai MOS sekitas 3.5 yang berarti kualitas suara yang dihasilkan rendah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>