Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208914 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fanisa Yunanda
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas implementasi kebijakan fasilitas pajak penghasilan berupa investment allowance pada periode PP No. 52 tahun 2011 dan PP No. 18 tahun 2015, serta bagaimana pengaruhnya terhadap investasi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa meskipun jumlah realisasi investasi meningkat stabil sejak tahun 2011 hingga triwulan pertama 2016, namun tidak diikuti dengan tingginya jumlah Wajib Pajak penerima fasilitas investment allowance. Rendahnya jumlah Wajib Pajak penerima fasilitas investment allowance ini disebabkan oleh beberapa faktor. Ditinjau dari pendekatan realisasi investasi, tujuan pemerintah untuk meningkatkan investasi di Indonesia sudah cukup berhasil meskipun sulit untuk memastikan bahwa kenaikan investasi ini dikarenakan faktor insentif pajak.

ABSTRACT
This study discusses about the policy implementation of income tax facility in the form of investment allowance, and how it influences the investment in Indonesia. This study used a qualitative approach to the type of descriptive approach. The research concluded that the amount of investment realization increased steadily since 2011 to the first quarter of 2016, but it was not followed by the high number of taxpayer who receive the facility of investment allowance. The low number of taxpayers who receive the facility of investment allowance were caused by several factors. In terms of the approach to the realization of the investment, the government rsquo s aim to increase investment has been quite successfu even though it is difficult to ensure that the increase is due to the investment tax incentive factor."
2017
S65909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manulang, Mario Paulus
"Tesis ini membahas tentang optimalisasi kinerja suatu portofolio investasi di Indonesia. Dalam melakukan investasi, investor disarankan untuk tidak melakukan spekulasi dan mempunyai pengetahuan yang cukup tentang berbagai instrumen investasi. Dengan memahami prinsip ?jangan menaruh telur dalam satu keranjang?, dengan maksud agar investor jangan menempatkan dana yang akan diinvestasikan ke dalam satu aset investasi saja tapi lebih dari satu, diharapkan investor dapat mengurangi risiko investasinya. Dengan melakukan seleksi instrumen investasi model Markowitz, diperoleh hasil portofolio yang optimal yang dapat digunakan investor sebagai strategi dalam berinvestasi.

This thesis is presenting optimize the performance of investment portfolio in Indonesia. In investing, investor should not to speculate and they should have knowledge widely about various investment instruments. By knowing principle of ?don?t put the eggs in one basket?, in other words, when investor invest their funds, invest them in many investment forms, by expecting investor could reduce their investement risks. By selecting instrument of Markowitz investment?s model, resulted optimum portfolio that investor could use as strategy in investment."
2012
T32254
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Pradana Indraputra
"In July 2018, Indonesia government implements an Online Single Submission (OSS) system to ease the process of doing business and reduce the time needed for license and permit application. The OSS system is run by Indonesian Investment Coordinating Board (BPKM). One of the aims of this implementation is to increase the level of investment in Indonesia. This research provides evidence the effectiveness or lack thereof of this implementation in achieving this aim. Using common effect panel data regression analysis with quarterly investment data provided by the OSS system between Q1 2016 to Q4 2020, overall it is found that there is indeed a significant positive relationship between the implementation of OSS system and level of investment. However, this is only true for domestic direct investment (DDI), while no such relationship is found for foreign direct investment (FDI). Examining regionally, this study also finds that this positive relationship between OSS implementation and DDI only holds true in the west region of Indonesia, the islands of Sumatera, and Java. While looking at the industry, increase in DDI is found in primary or agriculture and extractive industry and tertiary or service industry.

Pada bulan juli 2018, Pemerintah Indonesia menerapkan sisem Online Single Submission (OSS) untuk meningkatkan tingkat kemudahan berusaha dan mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam proses pengajuan izin. Sistem OSS dikelola oleh Kemeneterian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Salah satu tujuan utama penerapan OSS diharapkan dapat meningkatkan realisasi investasi di Indonesia. Dengan menggunakan analisis regresi data panel common effect dengan data realisasi investasi per triwulan yang didapatkan dari sistem OSS diantara triwulan pertama tahun 2016 sampai dengan triwulan keempat tahun 2020. Secara umum dapat ditemukan bahwa adanya hubungan signifikan dan positif terhadap tingkat realissi investasi. Namun hal ini hanya berlaku untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan tidak tercermin untuk Penananaman Modal Asing (PMA). Dengan menguji secara tingkat regional, penelitian ini menemukan hubungan signifikan dan positif tersebut hanya dapat ditemukan di wilayah barat dan timur Indonesia untuk PMDN. Terkait sektor industri, penerapan OSS berdampak signifikan terhadap PMDN hanya untuk sektor tersier/jasa."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Kresna Priambudi
"Telah banyak penelitian dilakukan untuk mempelajari perilaku investor dalam
bertransaksi di bursa-bursa dunia. Penelitian dalam tesis ini mempelajari pola
transaksi dan kinerja investasi instrumen Efek saham berdasarkan berbagai tipe
investor di Bursa Efek Indonesia. Dengan menggunakan data transaksi harian
yang dibagi ke dalam tipe investor lokal detail dan asing, untuk periode bulan
Februari 2012 hingga bulan April 2013, didapatkan hasil bahwa, untuk kategori
tipe investor Lokal dan tipe investor Asing, tipe investor Asing mempunyai
perilaku herding lebih kuat dibandingkan tipe investor Lokal. Pada kategori tipe
investor Lokal detail dan tipe investor Asing, tipe investor Lainnya Lokal (OTD)
mempunyai perilaku herding paling kuat dibanding tipe investor yang lain, dan
tipe investor Individu Lokal (IDD) mempunyai perilaku herding paling lemah.
Perilaku positive feedback trading dilakukan oleh tipe investor Asing (F). Tipe
investor Asing (F) memiliki pola investasi information-based models dan tidak
ditemukan tipe investor dengan pola investasi behavioral-based models.

A lot of studies have been performed to find out the presences of foreign investor,
institutional investor, and individual investor behavior when trading in the stock
exchange worldwide. This thesis studies the trading patterns and investment
performance of investor groups in Indonesia Stock Exchange. This study employs
the daily transaction data of local investor details dan foreign investor, covering
the period February 2012 up until April 2013. The results of this study
demonstrate that for investor domestic and investor foreign categories, foreign
investor had stronger herding than domestic investor. For investor domestic
details dan investor foreign categories, show that Others Domestic (OTD) investor
had the strongest herding meanwhile Individual Domestic (IDD) investor had the
weakest herding. Positive feedback trading associated with investor type Foreign
(F). Investor type Foreign (F) consistent with information-based models.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kurniasari
"Penelitian mengenai manfaat dari kandungan informasi mengenai aliran kas lebih berfokus pada kemampuan prediksi terhadap aliran kas (cash flow) dengan dividen masa depan. Maraknya penelitian mengenai manfaat laporan aliran kas dalam hubungannya atau kemampuan prediksinya dividen masa depan membuktikan bahwa laporan aliran kas memiliki manfaat tersendiri.
Informasi aliran kas berguna untuk mengevaluasi perubahan struktur keuangan seperti likuiditas dan solvabilitas serta hubungannya dengan profitabilitas. Dividend cash merupakan arus kas ke luar bagi perusahaan, oleh karena itu bila perusahaan membayarkan dividen berarti harus bisa menyediakan uang kas yang cukup. Informasi aliran kas histroris berguna untuk memprediksi dividen, disamping merupakan indikator untuk menentukan apakah aliran kas yang dihasilkan cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi, serta melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber dana dari luar.
Penelitian ini akan membahas faktor financial yang diukur dengan menggunakan unsur - unsur kinerja keuangan perusahaan. Rasio keuangan digunakan sebagai variabel penelitian karena rasio keuangan merupakan salah satu alat analisis yang diperlukan untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu laba bersih. Dengan demikian factual problem dalam implikasi kebijakan dari penelitian ini adalah arus kas diharapkan menjadi prediktor dividen yang lebih baik dari pada rasio keuangan, karena arus kas kurang tunduk pada manipulasi akuntansi dari pada rasio keuangan.
Penelitian ini menyelidiki masalah untuk melihat apakah arus kas operasi adalah prediktor dari dividen yang lebih baik daripada rasio-rasio keuangan. Disamping arus kas operasi terdapat dua rasio keuangan yang digunakan sebagai variabel independen penelitian ini yaitu Debt Ratio (DR) dan Debt Equity Ratio (DER). Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa variabel Cash Flow Per Share (X1), Debt Ratio (X2), Debt Equity Ratio (X3) secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio namun tidak signifikan.
Nilai R square yang telah disesuaikan. Berdasarkan output diperoleh angka 0,056 atau 5,6 %. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen yaitu Cash Flow Per Share (X1), Debt Ratio (X2), Debt Equity Ratio (X3) terhadap variabel Dividend Payout Ratio (Y) yaitu sebesar 5,6%. Atau variasi variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 5,6% variasi variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar 94,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak informasi lain yang dapat digunakan sebagai indikator kebijakan dividen perusahaan.

Research on the benefits of the information content of cash flow is more focused on the predictive ability of cash flow with future dividends. The rise of research on the benefits of cash flow statements in relation to dividends or the ability to forecast future cash flow statements show that has its own benefits.
Cash flow information is useful to evaluate changes in financial structures such as liquidity and solvability as well as its relationship with profitability. A cash dividend out of cash flow for the company, therefore if the company paying the dividends means must be provided enough cash. Histroris cash flow information is useful for predicting the dividend, as well as an indicator to determine whether the resulting cash flow sufficient to repay loans, maintain the operating capability, as well as make new investments without relying on outside funding sources.
This study will discuss the financial factor is measured using the elements - elements of the company's financial performance. Financial ratios are used as variables for the study of financial ratios is one of the necessary analytical tools to measure the condition and efficiency of company operations in achieving the objectives of the company's net profit. Thus the factual problems in the policy implications of this research is the cash flow expected to be a better predictor of dividends on financial ratios, because cash flows are less subject to accounting manipulation of the financial ratios.
This study investigates the problem to see if the operating cash flow was a predictor of better dividends than the financial ratios. Aside from operating cash flow, there are two financial ratios used as independent variables of this study is the Debt Ratio (DR) and the Debt Equity Ratio (DER). Analysis tool used is multiple linear regression analysis.
Based on the results of multiple linear regression analysis can be concluded that the variable Cash Flow Per Share (X1), Debt Ratio (X2), Debt Equity Ratio (X3) simultaneously (together) have an influence on the Dividend Payout Ratio, but not significantly.
Value of the adjusted R square. Based on the output gained 0.056 points, or 5.6%. This shows that the percentage contribution of independent variables that influence Cash Flow Per Share (X1), Debt Ratio (X2), Debt Equity Ratio (X3) of the Dividend Payout Ratio variable (Y) is equal to 5.6%. Or variations of the independent variables used in the model can explain the 5.6% variation in the dependent variable. While the rest of 94.4% influenced by other variables not included in this study. This shows that there are many other information that can be used as an indicator of a firm's dividend policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shakina
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang mungkin terjadi akibat dari penerapan manajemen modal kerja terhadap kinerja saham perusahaan, kinerja keuangan, keputusan investasi dan risiko perusahaan pada perusahaan yang bergerak di sektor industri pertambangan dan telah menjadi anggota Bursa Efek Indonesia minimal sejak tahun 2010 dengan periode penelitian dari tahun 2011-2013. Penelitian menggunakan data panel dengan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Excess Return Stock, Return on Asset, Capital Expenditure, dan Standar Deviasi Imbal Hasil Saham, variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Excess NWC, dan variabel kontrol adalah Sales Growth, Cash Flow, Cash Reserves, Fixed Asset Growth, Intangible Asset, Sales Volatility, Age, Tobins Q, dan Dummy Financial Variabel. Dengan hasil penelitian manajemen modal kerja hanya memiliki pengaruh terhadap kinerja saham perusahaan dan capital expenditure yang menjadi ukuran keputusan investasi sedangkan terhadap kinerja keuangan dan risiko perusahaan, manajemen modal kerja tidak memiliki pengaruh.

This paper was intended to see the influence on the applied of Working Capital Management to the Company Stock Performance, Company Financial Performance, Investment Decision and Company Risk on mining company which has been member of the Indonesia Stock Exchange minimal since 2010 using research data from 2011 to 2013. This research is using panel data with dependent variable which are Excess Return Stock, Return on Asset, Capital Expenditure, and Standart Deviation of Stock Return, independent variable use in this research are Excess NWC. While the controlled variable are Sales Growth, Cash Flow, Cash Reserves, Fixed Asset Growth, Intangible Asset, Sales Volatility, Age, Tobins Q, dan Dummy Financial Variabel. The result of this research state that the working capital management only influence on the company stock performance and their capital expenditure as the measure of company investment decision and not giving any influence on the companya financial performance and risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salim H.S.
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012
346.092 SAL h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tanto Febriady Anwar
"Ketatnya persaingan di dunia asuransi akan mempengaruhi pendapatan hasil underwriting dari premi polis - polis yang diterbitkan. Dana premi yang diperoleh seharusnya dapat dimaksimumkan agar pendapatan dari investasi meningkat. Namun dengan pembatasan investasi dari peraturan yang ada untuk tetap menjaga kesehatan perusahaan asuransi dengan minimal Risk Based Capital. maka diragukan kinerja invcstasi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) lebih baik dibanding kinerja investasi Pasar saat ini dan juga diragukan bahwa portfolio investasi Jasindo alas masing-masing trading securities tidak optimal.
Untuk itu diperlukan suatu perangkat analisis untuk mengetahui kinerja investasi Jasindo dan mencari alternatif investasi yang lebih baik. Pengukuran kinerja investasi yang dilakukan PT. Asuransi Jasa Indonesia akan dianalisis berdasarkan return dan Indeks Sharpe atas trading securities saham, reksadana dan obligasi yang selanjutnya dilakukan perhitungan optimal portfolio.
Pengukuran kincrja investasi Jasindo mcnggunakan perbandingan Return dan Indeks Sharpe terhadap kincrja Pasar. Perhitungan parameter tersebut diuji secara statistik mcnggunakan t-Test dan Analysis of Variance (Anova). Sedangkan optimalisasi portfolio dan pembuatan efficient frontier menggunakan Metode Markowitz.
Kinerja Investasi Jasindo bcrdasarkan return lebih baik dibanding Pasar, terutama untuk kinerja Saham selama tahun 2003. 2004 dan 2005 dimana return bulanan Saham Jasindo sebesar 4.57% scdangkan return saham Pasar hanya sebesar 2.99%. Namun untuk rata-rasa return Obligasi dan Rcksadana Pasar lebih baik dibanding Jasindo yaitu 2.099% (Obligasi) dan 0.660% (Rcksadana) dimana return Jasindo sebesar 0.916%. dan 0.453%.
Kinerja investasi Asuransi Jasindo berdasarkan indeks Sharpe lebih baik dibanding kinerja Pasar kecuali untuk Reksadana dimana Kinerja Pasar lebih baik Selama tahun 2003, 2004 dan 2005. Indeks Sharpe Jasindo untuk Saham Reksadana dan Obligasi secara berturut-lurut sebesar 0.550. -0.1 16 dan 1.047. Sedangkan Pasar mcmpunyai indeksnya sebesar 0.396, -0.105 dan 0,459. Seluruh Portfolio investasi Jasindo untuk Saham. Reksadana dan Obligasi tahun 2003, 2004 dan 2005 tidak optimal. Hal dapat terlihat di Gambar efficient frontier yang disajikan, portfolio Jasindo tidak berada dalam efficient frontier.

Highly competition in insurance industry in Indonesia would have an impact to their revenue from insurance premium. The fund collected from their clients should be invested and earned enough profit. However, the restriction for investment in insurance industry would bring a constraint to earn bigger return on investments. Based on the above constraints, the prediction on the investment performance would lead a pessimistic result for each trading securities i.e. stocks, mutual funds and bonds. Some prediction would also lead to an opinion that the return of trading securities invested by PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) is lower than the return earned by capital market. In terms of portfolio analysis, Jasindo's portfolios would not be reach optimal portfolio. Tools for analyzing the Jasindo's investment performance is needed to find a better result for return and optimal portfolios for Jasindo. The performance analysis is done by comparing return and Sharpe index between Jasindo's and Capital Market. Next analysis is done by computing the optimal portfolio and building an efficient frontier. The calculations arc tested statistically by t-Test and Analysis of Variance (Anova). The calculation for Optimum Portfolio building efficient frontier use Markowitz method.
Jasindo's investment performance based on comparing return is better than return earned by Market. Especially for Stocks performance on year 2003, 2004 and 2005 which the monthly return of Jasindo's stock is 4.57% and the monthly return for Market's stock performance is only 2.99%. However, Market's Bond and Mutual fund performance are higher than Jasindo's which are 2.01)9% (Bond) and [1.660`%, (Mutual Fund) whereas Jasindo's returns are 0.916% and 0.453%.
Jasindo's investment performance based on comparing Sharpe index is also better than market's perlormance except for Mutual Fund's performance. During year 2003, 2004 and 2005, Jasindo's Sharpe index for Stocks, Mutual Fund and Bond in sequential are 0.550, -0.116 and 1.047. Whereas, market's Sharpe index are 0.396, -0.105 and 0.459.
All of Jasindo's portfolios for each bonds, stocks and mutual funds on year 2003, 2004 and 2005 are not optimum. These would be seen on the efficient frontier, which Jasindo's portfolios were none in the efficient lines."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18492
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nuraini Tahir
"Investor ritel di Indonesia mengalami kenaikan jumlah yang pesat selama 2020-2022, yang salah satunya diakibatkan oleh kemajuan teknologi dimana investasi ritel dapat diakses dengan mudah melalui berbagai aplikasi. Riset sebelumnya di negara berkembang seperti Indonesia, India dan Pakistan mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh bias persepsi dalam pengambilan keputusan investasi. Dengan adanya fitur pada aplikasi seperti penyajian data historis, idealnya investor ritel dapat mengambil keputusan investasi yang lebih rasional. Penelitian ini menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk menganalisis pengaruh bias perilaku overconfidence, representativeness dan loss aversion dalam pengambilan keputusan investasi yang rasional, dengan fitur aplikasi data historis harga saham/reksadana sebagai variabel yang memoderasi hubungan di antaranya. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa bias perilaku overconfidence mempengaruhi pengambilan keputusan investasi rasional secara signifikan, sedangkan representativeness dan fitur aplikasi data historis tidak berpengaruh secara signifikan. Fitur aplikasi data historis tidak signifikan dalam memoderasi hubungan di antaranya.

Retail investors in Indonesia have experienced a rapid increase during 2020-2022, one of which is due to advances in technology where retail investments can be accessed easily through various applications. Previous research in developing countries such as Indonesia, India and Pakistan indicated that there is influence of perception biases in investment decision making. However, with present investment application features such as presenting price historical data of stocks/mutual funds, ideally retail investors are able to make more rational investment decision. This study applies Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) to analyze the influence of perception biases in making rational investment decisions. Price historical data as application feature acts as a variable that moderates the relationship between them. The result of this study indicates that overconfidence significantly influences rational investment decision making, while representativeness and historical data application features do not have a significant effect. Price historical data as application feature is also not significant in moderating the relationship between them."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>