Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68933 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Bethsyanna Putri Supriadi
"Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah sebagai pejabat umum memiliki kewenangan untuk membuat akta otentik. Dalam melaksanakan jabatannya Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah harus menjunjung tinggi harkat dan martabatnya dengan selalu berpedoman kepada Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku dan Kode Etik Jabatan Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah. Pada kenyataannya terdapat Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah yang melanggar Peraturan Perundang-Undangan dan Kode Etik Jabatannya, sehingga, Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah tersangkut masalah, salah satunya tindak pidana penggelapan uang jual beli tanah yang dilakukan oleh Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah yang bertindak selaku perantara dalam jual beli. Maka dengan latar belakang tersebut, penulis merumuskan permasalahan dalam tesis ini yaitu mengenai 1. Bagaimana akibat hukum Perjanjian Pengikatan Jual Beli tidak dapat dilanjutkan kedalam Akta Jual Beli akibat uang jual beli tidak diserahkan oleh Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung Nomor 771 K/Pid/2018? 2.Bagaimanakah tanggung jawab Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah selaku perantara dalam jual beli tanah yang tidak menyerahkan uang jual beli sehingga Perjanjian Pengikatan Jual Beli tidak dapat dilanjutkan ke dalam Akta Jual Beli. Bentuk penelitian yang dipakai adalah yuridis normatif dengan tipologi penelitian deskriptif analitis. Perbuatan yang dilakukan oleh Notaris/Pejabat pembuat Akta Tanah tidak menimbulkan akibat hukum terhadap Perjanjian Pengikatan Jual Beli yang dibuatnya, sedangkan terhadap para pihak akibat hukumnya adalah jual beli batal sehingga tidak terjadi perpindahan hak dari penjual kepada pembeli. Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah yang melakukan tindakan tidak menyerahkan uang jual beli tersebut terdapat tiga pertanggungjawaban yang dapat dikenakan terhadap Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah yaitu pertanggungjawaban secara pidana, perdata dan administratif. Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah dalam melaksanakan jabatannya tidak melebihi batas kewenangannya, dalam hal ini sebagai perantara jual beli.

Notary/Land deed official as a public officials has the authority to make an authentic deeds. In performing their job Notary/Land deed official they must uphold their valence and dignity by always guided upon applied regulations and Code of Ethics of Notary/Land deed official. In fact, there are some Notary/land deed official that violates applied regulations and Code of Ethics of Notary/land deed official, thus, the Notary/land deed official has some issues, one of them is Criminal Act of Embezzlement of Sales and Purchase Money conducted by Notary/land deed official as  Mediator of Land sales and purchase. So with the background of the problem mentioned, the writer formulate the issue in this thesis are about how the legal consequences of the Settled Commitment of Sale and Purchase Agreement Cannot be Executed to be Sales and Purchase Deeds due to Sales and Purchase Money not be given by Notary/land deed official as a Mediator of Land Sales and Purchase according to the Supreme Court Verdict Number 771 K/Pid/2018? How the responsibility of a Notary/land deed official as a Mediator of Land Sales and Purchase who not given the sales and purchase money causing the Commitment of Sale and Purchase Agreement Cannot be Executed to be Sales and Purchase Deeds. The form of research used in this thesis is normative with research typology is descriptive analytical. The action that conducted by Notary/Land deed official not incur legal consequences of the Commitment of Sale and Purchase Agreement, and for the parties is the sale and purchase become null and void so the rights of the land can not be pass from the seller to the buyer. Notary/land deed offcial who conducted the act of not given sales of purchase money are three responsibilities that can be charged to them are criminal responsibility, civil/private responsibility, and administrative responsibility. Notary/land deed official in performing their jobs not exceeding the limits of their authority, in this case as a mediator of land sales and purchase."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T54875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lindawati Syarif
"ABSTRAK
1, Keadaan Indonesia yang terdiri dari beribu- ribu
pulau yang letak dan geografisnya mempengaruhi si
tuasinya, sehingga memerlnkan armada angkutan udara
yang dapat menjangkau selumb wilayab dengan
cepat dan dapat diandalkan.
2, Perkembangan tehnologi yang sangat pesat, kebutuban
akan sarana perbubtmgan kbnsusnya masalah
pengangkutan udara memerlnkan pesawat terbang dalam
jumlah yang banyak,
3« Dengan adanya perkembangan perhubnngan udara yang
begitu pesat, banyak pihak swasta mengadakan perjangian
o'ual bbeli. Dengan adanya perjangian jual
beli ttu menimbulkan banyak pembebanan atas pe
sawat terbang. Melihat perkembangan yang sangat
pesat ini, maka pemerintah dalam hal ini Departemen
Perhubungan telah mengeluarkan surat Keputus-.
(ah Nompr 13/2/1971 yaitu tentang syarat-syarat
dan ketentuan-ketentuan mengenai penggunaan pesa
wat terbang secara koiaersil di Indonesia,
Untuk menampung kebutuhan dan perkembangan yang
tergadi sangat pesat.

"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1984
S19538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diani Sadia Wati
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1987
S20018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamrussamad
"Dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan tiga point permasalahan yang akan di pecahkan, yaitu : (1) Berapa besarnya kontribusi masing-masing strategi persaingan terhadap kinerja toko-toko ritel kecil, (2) Apa faktor-faktor penentu kinerja toko-toko ritel kecil berdasarkan strategi persaingan, dan (3) Bagaimana prioritas strategi persaingan toko-toko ritel kecil? Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah menguji hubungan antara respon persaingan yang dilakukan oleh para ritel kecil karena kehadiran Careffour dan kinerja usahanya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 13 variabel indikator Respon Persaingan. yaitu : dengan indikator Meningkatkan Pelayanan kepada Pelanggan (MPP), Meningkatkan Penampilan Toko (MPT), Meningkatkan Promosi (MP), Meningkatkan Penjualan dengan Cara Kredit (MPK), Menurunkan Harga Barang (MHB), Menaikkan Harga Barang (MeHB), Meningkatkan Kualitas Barang (MKB), Menurunkan Kualitas Barang sehingga Harganya Lebih Murah (MeKB), Menyeleksi Janis Barang yang diperjualbelikan (MTh), Meningkatkan Hubungan dengan Pemasok (MHP), Meningkatkan Pengelolaan atau Manajemen Keuangan (MPM), Meningkatkan Sistem inventori (MSI), dan Melakukan Diversifikasi ke Bidang Usaha Lain (MDB).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Adapun jumlah populasi dari toko-toko ritel kecil disekitar paserba Carrefour adalah 138 toko Dengan sampel 58 toko ritel keci! yang berada di sekitar 7 lokasi Paserba Carrefour. Data dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 12.5. Dari hasil penelitian dapat ditentukan prioritas strategi yang dapat mempengaruhi kinerja (laba) toko-toko ritel keci! sebagai berikut : Prioritas 1: meningkatkan promosi (MP), meningkatkan penjualan melalui kredit (MPK), dan/atau menaikkan harga barang (MeHB), Prioritas 2: meningkatkan sistem inventori (MS1) dan/atau melakukan diversifikasi usaha (MDB), Prioritas 3: menurunkan harga barang (MHB), meningkatkan kualitas barang (MKB), danlatau menurunkan kualitas barang sehingga harganya lebih rendah (MeKB), dan Prioritas 4: meningkatkan pelayanan pelanggan (MPP), meningkatkan penampilan toko (MPT), dan/atau meningkatkan pengelolaan atau manajemen keuangan (MPM).
Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi toko-toko ritel kecil yang berada di sekitar paserba Carrefour, bahwa untuk menghadapi persaingan dapat melakukan upaya-upaya sebagai berikut : (1) Meningkatkan promosi dengan memanfaatkan berbagai media, baik media cetak seperti surat kabar, majalah, leaflet dan yang sejenis atau media elektronik seperti radio dan televisi, (2) Meningkatkan penjualan melalui kredit, sehingga konsumen akan merasa dimudahkan dalam berbelanja, dan mampu menarik minat lebih banyak konsumen untuk melakukan transaksi, dan (3) Menaikkan harga beberapa jenis barang yang memang tergolong langka dan spesiaVunik, sehingga ditempat atau toko lainnya jarang tersedia, hal ini jugs berpengaruh pada pemikiran konsumen yang menghubungkan harga barang dengan kualitas barang tersebut, barang yang harganya lebih tinggi, lebih berkualitas.

In this research can be identified three point problems to solving, that is : (I) How big is contribution of each emulation strategy to small shop retail performance, (2) What factors of determinant of small shop retail performance pursuant to emulation strategy, and (3) How priority of strategy of small shop retail emulation? this Research target basically is test the relation among respond emulation conducted by all small retail because attendance of Carrefour and its effort performance. Variable used in this research is 13 variable of indicator of Respond Emulation, that is: with the indicator Improve the Service to Customer (MPP), Improving Shop Appearance (MPT), Improving Promotion (MP), Improving Sale by Credit (MPK), Cutting Under Goods (MHB), Increase Price The Goods (MeHB), Improving Goods Quality (MKS), Degrading Goods Quality so that its Price is Cheaper (MeKB), Select the Goods Type which is it will be sell (M.TB), Improving Relation by Suppliers (MHP), Improving Monetary Management or Management (MPM), Improving Inventory System (MSI), and Conduct to Diversify to Area of Effort Other; Dissimilar (MDB).
This research uses the descriptive research method with the survey approach. As for population amount from small shop retail around Carrefour Hypermarket is 138 shops. By sample 58 small shop retail residing in about 7 location of Carrefour Hypermarket. Data analyzed by using aid program the SPSS version 12.5. From determinable research result of strategy priority which can influence the performance shop retail as follows : Priority I: improving promotion (MP), improving sale of through credit (MPK), and/or increase price the goods (MeHB), Priority 2: improving inventory system (MSI) and/or conduct diversified by the effort (MDB), Priority 3: cutting under goods (MHB), improving goods quality (MKB), and/or degrade the goods quality so that its price is lower ( MeKB), and Priority 4: improving customer service (MPP), improving shop appearance (MPT), and/or improve the management or finance management ( MPM).
Pursuant to research result suggested for small shop retail residing in about Carrefour Hypermarket, that to face the emulation can conduct the following efforts : (1) Improving promotion by exploiting various media, good of media print like newspaper, magazine, leaflet and which of a kind or electronic media like radio and television, (2) Improving sale through credit, so that consumer will feel facilitated in going shopping, and able to draw the enthusiasm of more amount consumer to conduct the transaction, and (3) Increase price some goods type which is true pertained a rareness and special unique, so that in place or other shop seldom be made available, this matter also have an in with the connective consumer opinion of goods price with the goods quality, goods which its price is higher, more with quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmayanti D. Tamin
"PT. Astrindo Aditya Teknika digolongkan sebagai perusahaan berskala kecil dan menengah. Produk yang dihasilkan adalah komponen (spare part) dengan bahan baku dari logam. Dapat digunakan pada peralatan elektrik dan kendaraan bermotor.
Pada era globalisasi dan pasar bebas, PT. Astrindo Aditya Teknika harus menghadapi persaingan yang tinggi. Penssahaan hams menghadapi pesaing dari perusahaan berskala besar sampai dengan kecil serta perusahaan luar negeri yang memasarkan produknya ke Indonesia. Dengan modal yang terbatas PT. Astrindo Aditya Teknika berupaya mengatasi persaingan, guna dapat terus menjalankan dan mengembangkan perusahaan.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan yang ingin dibahas adalah :
1. Bagaimana gambaran pengaruh kondisi lingkungan eksternal dan internal terhadap PT. Astrindo Aditya Teknika dalam industri komponen dari logam?
2. Dimanakah posisi bersaing PT. Astrindo Aditya Teknika dalam industri komponen dari logam?
3. Strategi bersaing seperti apakah yang sesuai dengan kebutuhan PT. Astrindo Aditya Teknika dalam menghadapi persaingan pasar bebas untuk dapat mempertahankan kelangsungan dan mengembangkan bisnisnya?
Tipe penelitian tesis ini adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah berupa observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner untuk data primer. Data sekunder dilakukan dengan cara studi pustaka buku-buku teori dan literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah penelitian. Analisis data dengan menggunakan Analisa SWOT yaitu dengan medial peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan dan posisi persaingan dengan matrik EFAS (external strategic factors analysis summary), matrik IFAS (internal strategic factors analysis summary) dan matrik profil kompetitif.
Teori yang mendasari penulisan ini adalah strategi bersaing dari Porter, dengan model Five Forces. Berawal dari melihat kodisi pasar terlebih dahulu, dilakukan analisa lingkungan eksternal dan internal. Five Forces menggambarkan lima kekuatan yang mempengaruhi suatu industri. Masuknya pendatang baru, ancaman produk subtitusi, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok dan persaingan diantara pesaing dalam suatu industri.
Hasil analisis dan pembahasan teridentifkasi posisi bersaing PT. Astrindo Aditya Teknika Iemah dikarenakan perusahaan memproduksi produk standard, persaingan dalam industri tinggi dan sebagaimana perusahaan berskala kecil dan menengah dukungan finansial kurang baik. Dengan kondisi persaingan lemah, PT. Astrindo berupaya memanfaatkan peluang dan kekuatan yang dipunyai serta mengendalikan ancaman dan kelemahan yang ada untuk terus exis dan mengembangkan perusahaan. Peluang pasar yang luas, dapat dimanfaatkan untuk mencari pelanggan lainnya guna mengatasi kelemahan terhadap pembeli, disamping hubungan baik yang terus dipertahankan. Penggunaan informasi teknologi yaitu intemet dapat digunakan untuk mencari informasi tentang pasar dan pelanggan baru. Dukungan pemerintah berupa kredit murah digunakan untuk menambah modal kerja dan pengembangan usaha. Efesiensi dilakukan guna mengatasi dukungan finansial yang kurang baik, salah satunya dengan cara pengadministrasian persediaan yang baik.
Pengembangan sumber daya manusia dilakukan terns agar mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga dapat bekerja dengan kinerja tinggi untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik. Fasilitas pemerintah dan LSM dalam pembinaan pengusaha kecil dan menengah dalam bidang teknik dan manajemen digunakan dalam pengembangan sumber daya manusia agar dapat menghemat biaya pengembangan sumber daya manusia.

PT. Astrindo Aditya Teknika is classified as a small and middle scale industry. The product which is produce components/spare parts with raw material from metal. It can be used for electrical equipments and vehicles.
In globalization era and free market, PT. Astrindo Aditya Teknika must facing a high competition. The company must compete with the competitor from a big scale company until a small one and also overseas company which sell their product to Indonesia. With a limited capital PT. Astrindo Aditya Teknika try to handle the competition, so they can continue to run and develop their company.
Based on the background that mentioned above, the problem that will be discuss are :
1. How is the describe about the influence of external and internal environment condition for PT. Astrindo Aditya Teknika in components form metal industry?
2. Where is the competition position of PT. Astrindo Aditya Teknika in components from metal industry?
3. What competition strategy that match with PT. Astrindo Aditya Teknika need when facing the competition of free market to maintain the continuity and develop their business?
This thesis research type is description the technique data collecting such as observation, interview, and spreading questionnaires for primary data. Secondary data use literatures which related with research problem. The data analysis us SWOT analysis. Like value the opportunities, threats, strengths and weaknesses of company and competition position with EFAS matrix (External Strategic Factors Analysis Summary), IFAS matrix (Internal Strategic Factors Analysis Summary) and competitive profile matrix.
Based theory this thesis is competition strategy from Porter, with five forces model. Start from seeing a market condition by using external and internal environment analysis. Five forces describe five strength, which influence an industry. The entry of a new corner, substitution of product threat, the strength of buyers dicker, the strength of supplier?s dicker and competition between the competitors in an industry.
The analysis result and the discussion identified that the competition position PT. Astrindo Aditya Teknika is weak because the company produce a standard product, the competition in high industry and the financial of a small and middle scale company is unfavorable. With a weak competition condition, PT. Astrindo Aditya Teknika try to get the opportunities and strength the have also control the threats and weakness to keep exist and develop the company. The opportunity of a large market can be uses to find. Another customer to overcome the weaknesses for the buyer, beside a good relationship that must be defended. The information technology like use internet to find information about market and new customers. Government supports such as a cheap credit to add capital working and developing the business. Efficiency utilizes to overcome financial support which is unfavorable, one of them by a good supply administration.
Developing of a human resources keep on continue so the company have a qualified human resources keep on continue so they have qualified employee, so that they can work with high performance to produce qualified product. Governmental facilities and LSM that construct small and middle company in technical field and management use in developing of human resources so it can make a development of human resources cost efficiency.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Furqan Sultan Deyis
"Garansi merupakan salah satu bentuk layanan yang diberikan oleh produsen atau penjual kepada konsumen sebagai pemenuhan terhadap hak-hak serta jaminan terhadap konsumen atas barang yang dijual bebas dari kecacatan dan kerusakan yang tidak diketahui sebelumnya. Pemberian garansi ini merupakan suatu bentuk pelindungan hukum terhadap konsumen yang juga bagian dari kewajiban pelaku usaha dan tanggung jawab pelaku usaha terhadap konsumennya, di samping juga pelaku usaha wajib memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan/atau mencoba suatu barang dan/atau jasa tertentu terhadap konsumennya. Hal ini sesuai dengan amanat dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen khususnya Pasal 7 huruf e, namun dalam praktiknya pemberian garansi oleh pelaku usaha terhadap konsumen ini tidak sepenuhnya dilaksanakan, sehingga merugikan bagi pihak konsumen. Dengan menggunakan bentuk penelitian yuridis-normatif, tipologi penelitian berupa deskriptif-analitis dengan pendekatan kualitatif dan menganalisisnya berdasarkan ketentuan yang berlaku serta memberikan rekomendasi untuk dibuatnya pengaturan khusus terkait garansi barang non elektronik dan juga menjelaskan bahwa seluruh kewajiban pelaku usaha dalam UUPK pada dasarnya berlaku termasuk juga memberikan jaminan atau garansi pada barang, maka hasil dari penelitian ini adalah dibutuhkan pengaturan lebih lanjut mengenai pemberian garansi terhadap barang khususnya mengenai daftar barang non elektronik yang wajib diberikan garansi serta diperlukannya sanksi yang tegas terhadap pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab dalam memberikan garansi. Selain itu, dalam putusan a quo seharusnya pelaku usaha (Toko GMT Sparepart Handphone) tetap berkewajiban atau bertanggung jawab dalam memberikan garansi barang terhadap konsumen, dikarenakan pada dasarnya ketentuan kewajiban pelaku usaha dalam Pasal 7 UUPK bersifat kumulatif yang berarti seluruh kewajiban wajib dilaksanakan, dimana dengan dijalankannya satu kewajiban tidak menghilangkan kewajiban lainnya.

Guarantee is a form of service provided by manufacturers or sellers to consumers as a fulfillment of rights and guarantees to consumers for goods sold free of defects and damage that were not previously known. The provision of this guarantee is a form of legal protection for consumers which is also part of the obligations of business actors and the responsibilities of business actors towards their consumers, in addition, business actors are obliged to provide opportunities for consumers to test and/or try certain goods and/or services on their consumers. . This is in accordance with the mandate of the Consumer Protection Act, especially Article 7 letter e, but in practice the guarantee given by business actors to consumers is not fully implemented, causing harm to the consumer. By using a juridical-normative research form, the research typology is in the form of a descriptive-analytical research with a qualitative approach and analyzes it based on applicable provisions and provides recommendations for making special arrangements related to guarantees for non-electronic goods and also explains that all obligations of business actors in the UUPK basically apply including provide guarantees or guarantees for goods, the results of this study are that further arrangements are needed regarding the provision of guarantees for goods, especially regarding the list of non-electronic goods that must be guaranteed and the need for strict sanctions against business actors who are not responsible for providing guarantees. Apart from that, in the a quo decision the business actor (GMT Sparepart Handphone Store) should still be obliged or responsible for guaranteeing goods to consumers, because basically the provisions on the obligations of business actors in Article 7 of the UUPK are cumulative which means that all obligations must be carried out, where by performance of one obligation does not eliminate other obligations."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulita Harastiati
Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Hadzami
"HADZAMI, Syarifah, 0588001732, Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Rumah Dan Tanah Dengan Fasilitas Kredit Bank Tabungan Negara, Skripsi, Mei, 1882.
Salah satu bidang pembangunan yang sangat penting dewasa ini adalah penyediaan dan pembangunan perumahan bagi rakyat. Untuk memenuhi bidang ini maka dibentuklah Perum Perumnas . Perumahan yang dibangun dalam hal pemasarannya didahului dengan perjanjian jual beli baik secara tunai ataupun kredit. Dewasa ini, masyarakat sudah tak asing lagi dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang diselenggarakan oleh berbagai bank pemerintah ataupun swasta, salah satunya adalah Bank Tabungan Negara (BTN). Perjanjian jual beli rumah dan tanah dengan fasilitas KPR BTN melahirkan hak dan kewajiban pada para pihak, yang dalam pelaksanaannya tidak tertutup kemungkinan terjadinya wanprestasi. Perum Perumnas, BTN juga pembeli tentunya akan berusaha untuk dapat mengatasi masalah ini, dengan suatu penyelesaian yang terbaik bagi mereka dengan bersandarkan pada isi perjanjian jual beli dan kredit yang telah disepakati bersama. Hal ini penting, demi menunjang keberhasilan program pemerintah di
bidang perumahan dan pemukiman."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1992
S20324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Insan Purnama
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena kebangkitan Islam yang terjadi di seluruh dunia muslim, termasuk di dalamnya Indonesia. Salah satu fenomena kebangkitan Islam itu adalah semaraknya gerakan dakwah yang dilakukan kaum muda muslim. Pada tingkat sekolah menengah terdapat organisasi Rohani Islam yang merupakan organisasi otonom dari OSIS sekaligus termasuk ke dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Aktivitas Rohis lebih cenderung tertuju kepada aktivitas dakwah yang dilakukan oleh pelajar muslim kepada pelajar muslim yang lain. Tudingan eksklusivisme sering diarahkan kepada Rohis sebab anggota Rohis sering menonjolkan identitas kerohisannya sehingga muncul kesan berbeda dengan individu lainnya. Pembiasaan diri yang dilakukan anggota Rohis terhadap identitas kelompoknya senantiasa dijaga melalui mekanisme internal mereka. Pada sisi lainnya, anggota Rohis pun merupakan bagian dari anggota masyarakat lainnya. Karena itu, penelitian ini mendasarkan kepada permasalahan apakah kecenderungan sikap berinteraksi anggota Rohis SMUN di Jakarta Pusat mempengaruhi pembiasaan diri mereka dalam kelompok.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya hubungan antara kecenderungan sikap berinteraksi anggota Rohis SMUN di Jakarta Pusat dengan pembiasaan diri mereka dalam kelompok. Jika ada hubungan, seberapa erat hubungan itu terjadi.
Penelitian ini mendasarkan pada teori kelompok, identitas kelompok, dan interaksi sosial. Berdasarkan teori tersebut dan pengalaman empirik, disusun dua hipotesis penelitian. Kedua hipotesis penelitian ini adalah: (1)Ho: Tidak ada hubungan antara kecenderungan sikap berinteraksi anggota Rohis SMUN di Jakarta Pusat dengan pembiasaan diri mereka dalam kelompok; dan (2) Ha: Ada hubungan antara kecenderungan sikap berinteraksi anggota Rohis SMUN di Jakarta Pusat dengan pembiasaan diri mereka dalam kelompok.
Untuk tujuan penelitian ini, dengan menggunakan teknik multistage random sampling ditarik sampel sebanyak 45 anggota Rohis dari tiga SMUN, yaitu SMUN 30, SMUN 68, dan SMUN 27. Pengumpulan data dan pengukuran skor variabel penelitian memakai kuesioner penelitian. Adapun pengolahan dan analisis data menggunakan program komputer SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) berdasarkan hasil korelasi secara keseluruhan terbukti bahwa tidak ada hubungan antara kecenderungan sikap berinteraksi anggota Rohis SMUN di Jakarta Pusat dengan pembiasaan diri mereka dalam kelompok; dan (2) demikian juga hasil korelasi berdasarkan pada tiap-tiap sekolah, jenis kelamin, kerangkapan organisasi, dan ada tidaknya keluarga/kerabat yang aktif dalam organisasi Islam ternyata terbukti kedua variabel tidak ada hubungan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T5452
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>