Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28286 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Desy Azwir
"Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan kesepadanan konsep istilah keperawatan jiwa dan prosedur penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan istilah keperawatan jiwa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.
Penelitian ini menggunakan model komparatif dengan membandingkan 83 istilah keperawatan jiwa dalam Psychiatric-mental Health Nursing dan Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Ancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ancangan kualitatif deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tiga kelompok kesepadanan konsep, yaitu kesepadanan konsep penuh, kesepadanan konsep beririsan dan kesepadanan konsep inklusi. Dalam kelompok kesepadanan penuh, panjang-pendeknya definisi istilah disebabkan oleh penambahan informasi, tetapi tidak mempengaruhi makna pokok istilah. Oleh karena itu, panjangpendeknya definisi tidak mempengaruhi kesepadanan konsep istilah. Sementara itu, kelompok kesepadanan konsep beririsan dan inklusi menunjukkan adanya penambahan atau perincian informasi pada definisi dalam BSu atau BSa yang mempengaruhi makna pokok istilah. Selain itu, ditemukan istilah dengan konsep tak sepadan. Prosedur penerjemahan yang digunakan adalah penerjemahan langsung, naturalisasi, transferensi, penerjemahan deskriptif, penerjemahan perekaan dan kuplet. Berdasarkan analisis, prosedur penerjemahan yang dominan dalam setiap kelompok kesepadanan maupun kelompok tak sepadan adalah prosedur penerjemahan langsung. Temuan penelitian ini dapat berkontribusi dalam penyusunan glosarium istilah keperawatan jiwa serta penyusunan definisi istilah keperawatan jiwa bahasa Indonesia.

This study is aimed at describing the conceptual equivalence of psychiatric nursing terms in English and Indonesian and the translation procedures used to translate the terms.
In this research a comparative research model is used to compare 83 psychiatric nursing terms found in Psychiatric-mental Health Nursing and Buku Ajar Keperawatan Jiwa. The approach is descriptive qualitative.
From the analysis, the conceptual equivalence of terms are classified into three groups of conceptual equivalence, which are complete conceptual equivalence, conceptual overlapping and conceptual inclusion. In the group of complete conceptual equivalence, the length of the term?s definition is caused by the additional information which is not affected the meaning. Therefore, it does not affect the concept. Meanwhile, the groups of overlapping and inclusion conceptual equivalence indicate the additional or the detail of information in the definition of SL or TL which affect the meaning. In the analysis, it is also found the terms belong to the group of no conceptual equivalence. The translation procedures are direct translation procedure, naturalization, transference, invention and couplet. Based on the analysis of translation procedure, the dominat translation procedure in the group of conceptual equivalence and no equivalence is direct translation procedure. The findings of this study are expected to contribute to the preparation of the psychiatric nursing terms glossary and to define the psychiatric nursing terms in Indonesian.
"
2016
T44825
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Athira
"ABSTRAK
Permasalahan mengenai kedudukan hukum nota kesepahaman kerap kali muncul
mengingat sering digunakannya nota kesepahaman dalam berbagai kegiatan
terutama kegiatan bisnis. Nota kesepahaman digunakan sebagai dokumen
pendahuluan atau pra-kontrak yang berfungsi sebagai pengikat komitmen pada
masa negosiasi, sebelum dibentuknya kontrak kerja sama yang sebenarnya. Oleh
karena fungsinya yang hanya digunakan sebagai pendahuluan, seringkali
kedudukan hukumnya dan kekuatan mengikatnya menjadi permasalahan yang
akhirnya menyebabkan perlindungan hukum terhadap pihak yang dirugikan
menjadi terabaikan. Terkait kedudukan hukum nota kesepahaman ini masih perlu
ditinjau lebih lanjut berdasarkan hukum perikatan yang terdapat dalam Buku III
KUHPerdata. Untuk dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan perlu dilakukan
perbandingan dengan suatu doktrin, yakni doktrin promissory estoppel yang pada
dasarnya melindungi kepentingan hukum pihak yang sudah terlibat janji terutama
janji-janji pra-kontrak. Setelah dilakukan penelitian maka diketahui bahwa di
Indonesia menurut KUHPerdata, kedudukan hukum nota kesepahaman
disetarakan dengan perjanjian sesuai dengan substansinya, sedangkan berdasarkan
promissory estoppel nota kesepahaman merupakan suatu dokumen pra kontrak
yang mengikat.
ABSTRACT
Issues regarding the legal standing of a memorandum of understanding (MoU)
often arise given the frequent use of a memorandum of understanding in various
activities, especially business activities. The MoU is used as a preliminary
document or pre-contract which serves as a binding commitment on the
negotiation period, prior to the establishment of real cooperation contract.
Therefore its function is only used as an introduction, often legal position and
strength of tying a problem that ultimately led to legal protection for the injured
party to be neglected. MoU’s legal standing still needs to be reviewed further by
the law of obligation contained in Book III of the Civil Code. To be able to know
advantages and disadvantages of the implementation in Indonesia, need to be
done a comparison with a doctrine, ie the doctrine of promissory estoppel which
is used basically to protect the legal interests of the parties that have been
involved promise especially promises a pre-contract. In conclusion, it is known
that in Indonesia, according to the Civil Code, the legal standing of memorandum
of understanding is comparable to the agreement in accordance with the
substance, while memorandum of understanding based on promissory estoppel is
a binding pre-contract documents."
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S59940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatyaprajna Kanya Pratita
"Studi kualitatif ini mengeksplorasi pengalaman manajemen privasi komunikasi (CPM) pelajar pekerja seks komersial (PSK) di Indonesia. Dipandu oleh prinsip-prinsip teori tentang aturan privasi pribadi, kepemilikan bersama atas informasi yang diungkapkan, dan negosiasi batasan privasi; penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana para mahasiswa PSK mengelola pengungkapan dan penyembunyian identitas serta aktivitas mereka yang terstigmatisasi. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Penelitian ini menemukan bahwa bagi para PSK pelajar, menerima dukungan tanpa penilaian negatif dari ruang di sekitarnya dapat membangun kepercayaan bagi partisipan untuk memberitahukan pemahaman selektif mengenai cakupan pekerjaan individu tersebut dengan ‘perjanjian’ individu-individu tersebut akan menjaga kerahasiaan terkait informasi tersebut.
This qualitative study explores the communication privacy management (CPM) experiences of commercial sex worker (CSW) students in Indonesia. Guided by the theoretical principles of personal privacy rules, shared ownership of disclosed information, and negotiation of privacy boundaries; This research aims to reveal how student prostitutes manage the disclosure and concealment of their stigmatized identities and activities. Primary data was collected through in-depth interviews. This research found that for prostitute students, receiving support without negative judgment from the surrounding space can build trust for participants to convey a selective understanding of the scope of the individual's work with the promise that these individuals will maintain confidentiality regarding this information."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abi Rafdi
"Skripsi ini membahas tentang nota kesepakatan (memorandum of understanding) yang merupakan perjanjian pendahuluan, dalam arti nantinya akan diikuti dan dijabarkan dalam perjanjian lain yang mengaturnya secara detail, karena itu, memorandum of understanding berisikan hal-hal yang pokok saja. Nota kesepakatan tidak diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia, khususnya dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Tidak adanya pengaturan mengenai nota kesepakatan membuat kedudukan dan kekuatan mengikat dari nota kesepakatan menjadi samar-samar. Hasil penelitian menyarankan agar nota kesepakatan mempunyai kedudukan dan kekuatan mengikat yang setara perjanjian maka harus memenuhi syarat-syarat sah perjanjian sebagaimana ditentukan dalam pasal 1320 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

This thesis concerning memorandum of understanding which is a pre-agreemenct contract contains accord and issues between the parties, therefore the substance of memorandum of understanding are only the principal things. Lack of regulation about memorandum of understanding in Indonesia makes the legal standing and binding of the memorandum of understanding uncertain. The result of this research is the substance of memorandum of understanding must fulfill the requirements of legal agreement as stated in article 1320 Indonesia Civil Code."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S44510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Mohammad Galih Aditya
"Karena kedudukan Memorandum of Understanding di Indonesia masih terbilang awam dan dikareanakan KUH Perdata tidak mengatur secara spesifik mengenai Memorandum of Understanding, maka dengan ini penulis ingin menganalisa lebih dalam mengenai pengaturan dan penerapan Memorandum of Understanding yang benar dan diakui oleh KUH Perdata. Pembahasan mengenai Memorandum of Understanding ini dirasa penting karena seiring dengan berkembangnya sektor bisnis di Indonesia, penerapan Memorandum of Understanding sering dijumpai oleh para pelaku bisnis di Indonesia. Memorandum of Understanding sering ditemui di sektor bisnis sebagai perjanjian awal sebelum para pihak perjanjian membuat kontrak yang lebih spesifik dan mengikat, dikarenakan pada dasarnya Memorandum of Understanding tidak mengikat secara hukum para pihak Memorandum of Understanding. Skripsi ini akan menganalisa kasus perdata dimana penerapan Memorandum of Understanding beserta dengan keabsahan ditinjau menurut hukum Indonesia. Skripsi ini juga meninjau secara yuridis Putusan No. 126/PDT/2013/PT.DPS jo. No. 419.PDT.2013.PN.Dps, dimana para pihak yang melakukan perjanjian adalah PT. Makmur Jaya Bersama sebagai penggugat melawan PT. Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) sebagai tergugat dan Pemerintah Republik Indonesia Cq. Kementrian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Cq. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara sebagai turut tergugat. Skripsi ini akan menganalisa Memorandum of Understanding, keabsahan dan kedudukan hukum Memorandum of Understanding menurut hukum Indonesia, perbedaan nya dengan perjanjian menurut KUH Perdata, dan juga mengenai tindakan wanprestasi dalam Memorandum of Understanding beserta analisa yuridis putusan di atas.
Because the legal status of Memorandum of Understanding in Indonesia is considered new and because the Indonesian Civil Code does not govern specifically regarding Memorandum of Understanding, the writer would like to analyze further regarding the provisions and application of Memorandum of Understanding that is exact and recognized by the Indonesian Civil Code. The discussion on Memorandum of Understanding is considered important because along with the development of the business sector in Indonesia, the application of Memorandum of Understanding is met often by business enactors in Indonesia. Memorandum of Understanding is often found in the business sector as a pre-contractual agreement before the parties create a contract that is more specific and that is binding, because basically a Memorandum of Understanding does not bind legally to the parties. This thesis will analyze a civil case where the application of Memorandum of Understanding as well as the validity according to Indonesian law. This thesis will also have juridical analysis Verdict No. 126/PDT/2013/PT.DPS jo. No. 419.PDT.2013.PN.Dps, where the parties in the agreement are PT. Makmur Jaya Bersama as the plaintiff against PT. Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) as the defendant and the Government of the Republic of Indonesia Cq. Ministry of State Owned Enterprises of Republic of Indonesia Cq. State Minister of State Owned Enterprises as the co-defendant. This thesis will analyze Memorandum of Understanding, the validity and legal standing of Memorandum of Understanding according to Indonesian law, the differences with agreement according to the Indonesian Civil Code, and also regarding acts of default in Memorandum of Understanding along with a juridical analysis of the verdict stated above."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S61960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jones, Evan
London: Melbourne University Press, 1967
821.3 JON u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Cahyorinartri
"Anak dengan disabilitas intelektual memiliki keterampilan adaptif yang lebih rendah. Sebelum anak dengan disabilitas intelektual memahami harapan lingkungan, anak diharapkan terlebih dahulu mengenal dirinya sendiri. Representasi diri merupakan penjabaran yang bersifat kontekstual atas diri dan konstruksi kognitif dan sosial. Anak disabilitas intelektual dengan tahap perkembangan praoperasional, biasanya memiliki representasi diri yang merujuk pada ciri-ciri dan perilaku yang dapat diobservasi. Anak dengan disabilitas intelektual juga perlu mengembangkan kemampuannya dalam mengenal dan memahami emosi. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan efektifitas program direct instruction dalam meningkatkan perilaku adaptif melalui representasi diri dan pemahaman emosi pada siswa dengan disabilitas intelektual menengah.Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kasus tunggal. Subjek penelitian ini adalah seorang siswa dengan disabilitas intelektual menengah (IQ: 49, skala Stanford Binet) dengan usia mental 4 tahun 5 bulan. Program direct instruction belum berhasil meningkatkan perilaku adaptif melalui representasi diri dan emosi pada subjek sebagai anak dengan disabilitas intelektual menengah. Hal ini dipengaruhi keterbatasan intelektual dari subjek sehingga terdapat kemungkinan subjek belum menguasai kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan dalam menguasai keterampilan yang diajarkan. Hambatan lain adalah perkembangan bahasa subjek yang terbatas. Kosa kata yang terbatas juga mempengaruhi kemampuan subjek memaparkan hasil pikiran dan perasaannya.

Children with intellectual disability have adaptive skill lower than others. Before children with intellectual disability realize about social expectation, children wished to understand themselves first. Self-representation is contextual description about themselves and cognitive and social construction. Children with intellectual disability with preoperational developmental stage, usually have self-representation that refer to observable things. They also have to developing emotional understanding. The study aimed to determine effectiveness of direct instruction program to enhance adaptive skill through self-representation and emotional understanding in student with moderate intellectual disability. The design use in this study is a single case experiment. The subject of this study is a student with intellectual disability (IQ: 49, Stanford Binet Scale) with mental age 4 years 5 months. Based on analysis showed that direct instruction program haven?t succeed enhanced self-representation and emotion understanding in student with moderate intellectual disability. It can be influenced by subject?s intellectual limitedness. Another limitedness is subject?s language development and vocabulary limited also influenced subject?s ability to tell her mind, thought and feeling.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41387
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friska Lasmi Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jenis ungkapan metaforis bahasa Jepang yang terdapat dalam lirik lagu girlband AKB48, dilihat dari sudut pandang metafora konseptual. Tujuan lainnya yaitu untuk menjelaskan kekhasan pengaruh latar belakang budaya masyarakat Jepang dalam pembentukan metafora yang dilihat dari konsep ranah sumber metafora yang dialihkan ke ranah sasaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teori metafora konseptual dari Lakoff dan Johnson (1980), teori analisis komponen makna dari Nida (1975). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ungkapan metaforis yang terdapat dalam lirik lagu girlband AKB48.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis ungkapan metaforis dalam lirik lagu AKB48, yaitu metafora struktural, metafora ontologis dan metafora orientasional. Pembentukan metafora konseptual tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kedekatan masyarakat Jepang dengan alam tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sistem sosialmasyarakat Jepang.

This study aims to find metaphorical expression in Japan language that include in AKB48 lyrics based on conceptual metaphor point of view, and then describe the typical of Japanese cultural influences in forming the metaphor analized by source domain which transfered to target domain. The research applies qualitative method and uses the conceptual metaphor theory by Lakoff and Johnson (1980) and componential analysis of meaning by Nida (1975). The data taken from the metaphorical expression in AKB48 song lyrics.
The result shows that there are three kinds of metaphorical expression; that is structural metaphor, ontological metaphor and orientational metaphor. The conceptual metaphor formation is not only influenced by relationship between Japanese society and nature but also the inter-social system itself.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T48889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>