Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86227 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Marvellino Ibrahim Kiapmajaya
"Penelitian ini membahas variasi makna pronomina kimi dalam bahasa Jepang modern. Pembahasan tersebut meliputi latar belakang perubahan makna pronomina kimi sejak pertama kali tertera di Man’yoshu (759) hingga saat ini, serta perubahan dan variasi makna beberapa kata laiinya termasuk anata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penjelasan yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dengan hasil kuesioner valid dari 36 penutur jati bahasa Jepang. Kuesioner mencakup pertanyaan mengenai penggunaan oleh responden, penggunaan terhadap responden, dan penggunaan oleh Youtuber ‘Jukiya’. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan teori perubahan makna dan teori sosiolingusitik. Hasil penelitian ini menampilkan beberapa variasi penggunaan baru. Pronomina kimi bisa digunakan kepada orang tidak dikenal. Selain itu, di kalangan anak muda, pronomina kimi bisa digunakan oleh dan kepada semua gender. Pronomina kimi bisa digunakan untuk menekankan jarak yang tidak terlalu dekat tetapi tidak terlalu jauh. Keadaan itu bisa untuk mendekatkan, bisa juga untuk menjauhkan. Terkait dengan itu, penggunaan pronomina kimi dapat mengindikasikan adanya penekanan oleh superordinat. Selain itu, pronomina kimi bisa digunakan sebagai panggilan akrab seorang perempuan kepada pasangan laki-laki.

This research discussed about semantic variation of pronoun kimi in modern Japanese. The discussion covers background about semantic drift of pronoun kimi since first attested in Man’yoshu (759) until present day, in addition semantic drift and variation of several oher words, including anata. This research is qualitative research with descriptive explanations. Data obtaining occured through a questionnaire with valid responses from 36 native Japanese speakers. The questionnaire encompasses questions about usage by responders, usage for responders, and usage by young Japanese Youtuber ‘Jukiya’. The collected data are analyzed using semantic variation and semantic sociolinguistics theories. The result of this research shows some usage variations. Pronoun kimi can be used to address unknown people. Furthermore, pronoun kimi recently can be used by and for all genders. Pronoun kimi can be used to point distance between speaker and speaking partner which is not so close but also not so far. It can be used to juxtapose, but also to distance. Still, usage of pronoun kimi can indicate a pressure from superordinate. Moreover, pronoun kimi can be used by females to address their male partner closely."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maharatrie Teges Ken
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan analisis sosiolinguistik pada tataran sintaksis. Penelitian ini
menganalisis penggunaan hen pronomina persona nonbiner di samping penggunaan
pronomina persona ketiga tunggal lainnya secara sintaktis dan keberterimaan
penggunaannya di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat faktor
sosial, dalam hal ini gender, terhadap perubahan bahasa sebagai akibat pembentukan
identitas sosial sebuah kelompok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi literasi, literasi yang diuji adalah artikel digital dengan bahasa pengantar bahasa
Belanda yang menggunakan kata hen sebagai pronomina persona ketiga tunggal dalam
rentang waktu 2016-2018. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberterimaan
penggunaan hen sebagai pronomina persona nonbiner di ranah publik masih terbatas
kepada kelompok LGBTQ+ itu sendiri. Upaya normalisasi penggunaan hen sebagai
pronomina persona nonbiner terlihat dari penggunaan di laman pribadi dan penggunaan
hen dalam artikel yang bertopik umum seperti sastra.

ABSTRACT
This research is a syntax and sociolinguistic analysis over the use of hen as non-binary
personal pronoun in the Dutch language. This research analyses the use of hen side to
side with the use of other third singular pronoun syntactic and semantically and the
acceptance of the usage of hen in the society. The aims of this research are to see the
effect of social factors, in this case gender, to language change and the shaping of a
groups social identity. The method used is literature study. The literature examined are
digital articles in Dutch that uses the word hen as third singular personal pronoun
within 2016-2018. The result of this research shows that the acceptance of hen as nonbinary
personal pronoun is limited to the LGBTQ+ community. The effort to normalize
the use of hen in public can be seen by the usage of it in personal websites and articles
with a more common topic such as literature."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK- pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Masitha Iribaram
"ABSTRAK
Salah satu bahasa daerah di Provinsi Papua Barat dengan jumlah penutur yang sedikit, yaitu bahasa Onin. Bahasa Onin dituturkan oleh masyarakat yang tinggal di Semenanjung Bomberai sebelah utara dan barat laut, Kabupaten Fakfak. Seperti halnya bahasa-bahasa lain di dunia, bahasa Onin terdiri atas beberapa kelas kata. Salah satu di antaranya adalah pronomina. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif dengan tiga tahapan, yaitu tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Penyediaan data tulisan ini menggunakan metode cakap dengan teknik pancing sebagai teknik dasar dan teknik cakap semuka serta teknik catat sebagai teknik lanjutan. Analisis data menggunakan metode distribusional. Ada tiga macam pronomina dalam bahasa Onin, yaitu (1) pronomina persona, (2) pronomina penunjuk, dan (3) pronomina penanya."
Lengkap +
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elia Nurpradina Fitri
"Penelitian ini membahas penggunaan kata sapaan dalam karya sastra berupa novel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kategori dan konteks penggunaan kata sapaan di kalangan di kalangan remaja Jerman. Dalam penelitian ini, digunakan sumber data berupa novel remaja Und Wenn Schon! karya Susan Fessel. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan bentuk studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam novel ini terdapat sepuluh kategori sapaan yang diperoleh dengan melihat konteks penggunaan kata sapaan di dalam percakapan. Hal ini menunjukkan bahwa konteks percakapan memiliki peranan dalam penggunaan kata sapaan.

This research attempts to show the use of addressform in literay work such as novel. This research is aimed to describe the categories and context in the use of address form. The German novel by Karen-Susan Fessel entitled "Und Wenn Schon!" is employed as data source in this research. This research is conducted through qualitative method with library studies. It is shown that there are ten categories of address form which is obtained by looking the context of the use of address form. It is shown that the speaking context has a role in the use of address form.

Diese Forschung beschäftig sich mit der Verwendung der Anredeformen in literarischen Werk wie Roman. In dieser Forschung wurde die Kategorien und die Kontexte in der Verwendung der Anredeformen untersucht. Der deutsche Roman von Karen-Susan Fessel mit dem Titel Und Wenn Schon! wird als Datenquelle benutzt. Diese Untersuchung wird durch qualitative Methode mit Datenquellen von Literatur durchgeführt. Es wurde in der Forschung gefunden, daβ es zehn Kategoriën die von der Kontexte in der Verwendung der Anredeformen erhalten gibt. Es wurde gezeigt, dass der Kontext eine Rolle in der Verwendung des Anredeformes spielt."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1271
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
499.221 SIS (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maharisa Audria
"Penelitian ini menjelaskan mengenai kata sapaan jeng dalam bahasa Jawa. Pada kamus bahasa Jawa, Poerwadarminta (1939) hanya menjelaskan sedikit mengenai kata sapaan jeng dan terdapat perbedaan jika dibandingkan dengan kamus bahasa Jawa oleh Robson (2002). Hal tersebut menjadi pemicu dalam topik penelitian ini untuk menjawab pertanyaan penelitian bagaimana perkembangan kata sapaan jeng dari segi bentuk dan penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan bentuk dan penggunaan kata sapaan jeng di tahun yang berbeda-beda (1960-an—2020-an). Sumber data berupa novel dan cerita pendek dari tahun yang berbeda-beda merupakan kebaruan dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan cara penyajian informal yaitu menjelaskan dengan kata-kata tanpa adanya lambang-lambang khusus. Hasil analisis menunjukkan bahwa kata sapaan jeng memiliki bentuk lain yang lebih utuh dengan arti dan makna yang sama. Pada penggunaannya terdapat konteks di luar bahasa yang dapat menambah penjelasan untuk kata sapaan jeng. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kata sapaan jeng dengan makna yang merujuk pada perempuan muda sudah digunakan pada tahun 1930-an, tetapi hanya untuk perempuan dari golongan bangsawan Jawa. Kemudian, penggunaan kata sapaan jeng memasuki tahun 1970-an mengalami perluasan pada latar sosial mitra tutur yaitu dapat berasal dari kalangan orang biasa.

This paper explains the addressing word of jeng in Javanese. In the Javanese dictionary, Poerwadarminta (1939) only explains a little about the addressing word of jeng and there are differences when compared to the Javanese dictionary by Robson (2002). This is the trigger in the topic of this research to answer the research question of how the development of the addressing jeng in terms of its form and usage. This paper aims to determine the development of the form and usage of addressing jeng in Javanese literature such as novels and short stories. The selection of novels and short stories from different years (1960s—2020s) as sources of research data is a novelty in this paper. This research uses qualitative methods and informal presentation methods, namely explaining in words without any special symbols. The results of the analysis show that the addressing word of jeng has another, more complete form with the same meaning. In the usage section, there is a non-linguistic context that can add an explanation for the addressing jeng. The conclusion of this study is that the addressing jeng with a meaning referring to young women was used in the 1930s, but only for women from the Javanese nobility. Then, the use of the jeng addressing entering the 1970s experienced an expansion in the social background of the interlocutor who did not have to be of noble descent."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haryono Suyono
Jakarta: The State Ministry for Population, 1995
304.66 HAR f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
499.221 SIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vadie Akbar Kalamata
"Public Address System merupakan sebuah sistem yang dapat menguatkan suara secara elektronik maupun akustik yang digunakan untuk menyampaikan informasi ke khalayak ramai. Perkembangan teknologi menjadikan sistem tersebut semakin kecil dan portable. Salah satu contoh portable public address system yang paling umum digunakan adalah megafon. Namun dalam perkembangannya, megafon hanya difokuskan untuk membuat sistem semakin lantang namun respons frekuensi dari sistem tidak disempurnakan. Hal ini menyebabkan speech intelligibility tingkat pemahaman berkurang karena banyak frekuensi yang tidak dapat direproduksi oleh megafon. Penelitian ini membahas tentang perancangan perangkat portable public address system yang memiliki tingkat speech intelligibility tinggi dengan harapan akan memiliki kejelasan suara yang lebih baik dari sistem yang sudah ada. Dari hasil pengujian ditemukan bahwa perangkat penelitian memiliki sound pressure level sebesar 107 dB; 4 dB lebih rendah dibandingkan dengan sistem megafon yang sudah ada. Hasil respons frekuensi perangkat lebih lebar dibandingkan dengan sistem megafon yang sudah ada, yakni dari rentang 200 Hz ndash; 16 KHz. Karakter suara yang dihasilkan perangkat memiliki sifat warm yang lebih nyaman di telinga.

Public Address System is a system designed to amplify sound electronically or acoustically which is used to address an information to the public. With the advancement of technology, the system grew more compact and portable. One of the most used and common portable public address system is the megaphone. Sadly, megaphones development solely focus on how to make the system louder, neglecting the improvement of the frequency response. Thus making the speech intelligibility of the system lessen due to the failure of the reproduction of the frequency response needed. This thesis discusses about the design of a portable public address system with high speech intelligibility level that have a clearer sound output compared to the existing system. From the test, results found that the device has a sound pressure level of 107 dB 4 dB less than the existing megaphone system. The device's frequency response is wider than the existing megaphone system that covers from 200 Hz ndash 16 KHz. The sound character that the device produces has a warmer feel that is more comfortable in the ear."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>