Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38044 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pemanfaatan sisa tulang ikan sudah lama dilakukan kalangan peneliti di laboraturium, tetapi masih banyak masyarakat yang tidak memahaminya. Oleh sebab itu, perlu transfer pengetahuan (Transfer knowledge) melalui penyeliaan masyarakat untuk meningkatkan ilmu dan pemanfaatannya ..."
JSIO 11:26 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Natasya Putri
"Dalam penelitian ini dikembangkan kolagen dan hidroksiapatit untuk rekayasa jaringan tulang dari limbah pengolahan ikan. Kolagen diekstraksi dari kulit salmon norway (Salmon salar) meggunakan metode Acid Soluble Collagen (ASC) sementara hidroksiapatit disintesis dari tulang ikan tuna dengan menggunakan metode kalsinasi pada suhu 600°C dan 800°C. Material dievaluasi untuk sifat fisika-kimia, kolagen dievaluasi dengan fourier transform infrared spectroscopy(FTIR), differential scanning calorimetry (DSC), dan scanning electron microscopy with energy dispersive X-ray (SEM-EDX). Kolagen hasil ekstraksi memiliki morfologi dalam bentuk lembaran dengan yield 0,8%. Persentase karbon yang didapatkan dari kolagen yang diekstraksi adalah 47% dan termasuk dalam kelas standar, sementara persentase karbon/nitrogen yaitu 2,63% yang sedikit lebih rendah dari standar. Hidroksiapatit yang telah disintesis dievaluasi dengan fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), scanning electron microscopy with energy dispersive X-ray (SEM-EDX), dan X-ray diffraction (XRD). Hidroksiapatit yang diperoleh setelah proses kalsinasi menunjukkan struktur yang serupa yaitu kristal bubuk. HAp yang dikalsinasi pada suhu 600°C dan 800°C tidak memiliki pita sesempit HAp standar, namun lebih sempit daripada HAp yang dikalsinasi pada suhu 600°C. Rasio atom Ca/P HAp 600°C dan 800°C yaitu 2,15 dan 2,01 secara berurutan. Penelitian menunjukkan bahwa kolagen dari kulit salmon dan hidroksiapatit dari tulang tuna memiliki kualitas baik dan aplikasi luas dalam rekayasa jaringan tulang.

In this research, collagen and hydroxyapatite were developed for bone tissue engineering from fish processing waste. Collagen was extracted from the skin of Norwegian salmon (Salmon salar) using the Acid Soluble Collagen (ASC) method, while hydroxyapatite was synthesized from tuna bones using the calcination method at 600°C and 800°C. Materials were evaluated for physico-chemical properties, collagen was evaluated by fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), differential scanning calorimetry (DSC), and scanning electron microscopy with energy dispersive X-ray (SEM-EDX). The synthesized hydroxyapatite was evaluated by fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), scanning electron microscopy with energy dispersive X-ray (SEM-EDX), and X-ray diffraction (XRD). Extracted collagen have a sheet looking morphology with yield of 0.8%. The percentage of carbon obtained from extracted collagen is 47%, while the percentage of carbon/nitrogen is 2.63% which is slightly lower than the standard. The hydroxyapatite obtained after the calcination process shows a similar structure which is powder crystals. HAp calcined at 600°C and 800°C did not have a band as narrow as standard HAp, although HAp calcined at 800°C had narrower bands than HAp calcined at 600°C. The atomic ratios of Ca/P HAp at 600°C and 800°C are 2.15 and 2.01 respectively. The research findings indicate that collagen from salmon skin and hydroxyapatite from tuna bones are expected to have broad applications in bone tissue engineering."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adella Josephin
"Gangguan dan penyakit tulang merupakan hal yang mengkhawatirkan karena prevalensinya yang meningkat. Rekayasa jaringan tulang dengan pengembangan struktur melalui kombinasi perancah, sel, dan/atau faktor biologis merupakan solusi yang menjanjikan untuk regenerasi tulang. Kolagen dan hidroksiapatit termasuk bahan perancah yang paling umum digunakan untuk rekayasa jaringan tulang dan dapat diekstraksi dari sumber alam. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dan produsen ikan terbesar kedua di dunia, memiliki sumber daya laut yang melimpah. Perikanan tuna yang termasuk paling besar dan paling produktif di dunia menghasilkan produk sampingan dengan jumlah yang besar. Pada penelitian ini, kolagen dan hidroksiapatit diekstraksi dari produk sampingan tuna, yaitu tulang kerangka dan kepala, menggunakan ekstraksi pelarutan asam untuk kolagen dan kalsinasi untuk hidroksiapatit. Kolagen hasil ekstraksi dikarakterisasi menggunakan UV-Vis spectrophotometry, FTIR, dan SEM-EDX, sedangkan hidroksiapatit hasil ekstraksi dikarakterisasi menggunakan FTIR, SEM-EDX, dan XRD. Berdasarkan hasil karakterisasi, kolagen hasil ekstraksi memiliki puncak absorbansi di 225 nm, memiliki struktur heliks rangkap tiga, struktur mikro lembaran berlapis, berpori, dan sedikit berkerut. Sedangkan hidroksiapatit hasil ekstraksi memiliki ukuran dan bentuk partikel bervariasi dengan ukuran kristal 16,64 nm, 15,62 nm, 16,63 nm, 4,39 nm, crystallinity index 0,643, 0,572, 0,613, 0,027, dan nilai Ca/P 1,753±0,052, 1,806±0,074, 1,792±0,021, 1,935±0,091 masing-masing untuk sampel kalsinasi 1, sampel kalsinasi 2, sampel kalsinasi 3, dan sampel ultrasonikasi. Kolagen hasil ekstraksi dapat dikembangkan sebagai bahan perancah tulang karena memliki struktur berpori yang dibutuhkan untuk penetrasi sel, nutrisi dan transfer limbah, serta angiogenesis; sedangkan hidroksiapatit sampel kalsinasi 1 memiliki nilai rasio Ca/P (1,753±0,052) yang paling mendekati rasio Ca/P pada tulang manusia (1,67). Ekstraksi kolagen dan hidroksiapatit ini diharapkan dapat memanfaatkan produk sampingan sumber daya laut dan dapat digunakan sebagai material perancah tulang untuk mengatasi gangguan dan penyakit tulang.

Bone disorders and diseases are a matter of concern because of their increasing prevalence. Bone tissue engineering with structural development through a combination of scaffolds, cells, and/or biological factors is a promising solution for bone regeneration. Collagen and hydroxyapatite are among the most commonly used scaffold materials for bone tissue engineering and can be extracted from natural sources. Indonesia is the largest archipelagic country and the second-largest fish producer in the world, has abundant marine resources. Tuna fisheries, which are among the largest and most productive in the world, produce large amounts of by-products. In this study, collagen and hydroxyapatite were extracted from tuna by-products, including skeleton and head, using acid solubilization extraction for collagen and calcination for hydroxyapatite. The extracted collagen was then characterized using UV-Vis spectrophotometry, FTIR, and SEM-EDX, while the extracted hydroxyapatite was characterized using FTIR, SEM-EDX, and XRD. Based on the characterization results, the extracted collagen has an absorbance peak at 225 nm, has a triple-helix structure, a layered sheet microstructure, is porous, and is slightly wrinkled. While the extracted hydroxyapatite has various particle sizes and shapes with crystal sizes of 16.64 nm, 15.62 nm, 16.63 nm, 4.39 nm, crystallinity index 0.643, 0.572, 0.613, 0.027, and Ca/P values were 1.753±0.052, 1.806±0.074, 1.792±0.021, 1.935±0.091 for the calcined sample 1, calcined sample 2, calcined sample 3, and ultrasonicated sample, respectively. Extracted collagen can be developed as a bone scaffold material because it has a porous structure required for cell penetration, nutrition and waste transfer, and angiogenesis; while the hydroxyapatite of calcined sample 1 has a Ca/P ratio value (1.753±0.052) which is closest to the Ca/P ratio in human bone (1.67). The extraction of collagen and hydroxyapatite is expected to be able to utilize marine by-products and can be used as bone scaffold material to treat bone disorders and diseases."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hurip Budi Riyanti
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2004
T39569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki sebagai sarjana perikanan IPB, Widan Mathlubi berhasil menyulap limbah kulit ikan menjadi makanan ringan yang dikemas dalam bentuk kerupuk ikan yang kaya akan protein...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Listyarini
"ABSTRAK
Saat ini dunia dituntut untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, yang dituangkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs merupakan 17 tujuan yang ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi dan diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. Tiga tujuan pertama SDGs adalah: pertama (kemiskinan), kedua (kelaparan), dan ketiga (Kehidupan sehat dan sejahtera). Untuk mecapai 3 tujuan SDGs ini dilakukan penelitian pembuatan konsentrat protein ikan (KPI) berbahan baku ikan lele dumbo afkir, dan menambahkan KPI lele dumbo afkir untuk meningkatkan kualitas kerupuk melarat. Hasil penelitian adalah (1) KPI terbaik dibuat dengan ekstraksi menggunakan pelarut isopropil alkohol (IPA) konsentrasi 75%, dengan 4 kali pengulangan, memiliki kadar protein yang paling tinggi 78,71 %, kadar lemak terendah 0,69%, dan nilai organoleptik tertinggi (4,37), dan (2) Kerupuk melarat terbaik adalah kerupuk dengan penambahan KPI 10% dengan kualitas: kadar protein 12,41%, tingkat kemekaran 28,5%, nilai organoleptik tekstur renyah, rasa gurih sangat lemah, warna kerupuk krem keputihan cemerlang. Penambahan KPI yang berasal dari lele dumbo afkir pada kerupuk melarat diharapkan dapat digunakan untuk mencapai tujuan SDGs pertama sampai dengan ketiga, namun diperlukan penelitian lebih lanjut dalam skala produksi dengan fokus analisis pada aspek ekonomi. "
Tangerang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka, 2018
600 JMSTUT 19:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Program Inabah adalah satu program yang bertujuan untuk merawat dan memulihkan peserta penagih dadah melalui kaedah spiritual. Program ini dilaksanakan sejak tahun 1985, dan telah melalui beberapa fasa pembaikan. Pusat-pusat Inabah ini beroperasi secara sah di sisi undang-undang dengan bernaung di bawah PEMADAM. Makalah ini bertujuan untuk mengenal pasti program rawatan dan pemulihan dadah dari aspek implementasi program khususnya tentang program rawatan dan pemulihan program. Kajian ini menggunakan rekod dan laporan daripada Inabah selain pemerhatian serta temu bual mendalam dengan peserta dan pengerusi Inabah. Penilaian mendapati beberapa penemuan menarik. Pertama, garis panduan bagi pelaksanaan program Inabah telah diikuti oleh pelaksana di seluruh cawangan pondok Inabah. Kedua, cara peserta dalam memanfaatkan kaedah rawatan dan pemulihan yang dijalankan. Ketiga, mengenal pasti implementasi kaedah rawatan dan pemulihan yang diselesaikan melalui pendekatan kerohanian yang diguna pakai bagi memulihkan orang-orang yang terlibat dengan penagihan dadah. Implementasi program Inabah menunjukkan satu prestasi yang Berjaya melaksanakan program rawatan dan pemulihan terutamanya dari segi strategi program dalam usaha menangani masalah dadah di Malaysia. "
JBSD 1:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dara Aisyah
"ABSTRAK
Program Inabah adalah satu program yang bertujuan untuk merawat dan memulihkan pserta penagih dadah melalui kaedah spiritual. Program ini dilaksanakan sejak tahun l985, dan
telah melalui beberapa fasa perbaikan. Pusat-pusat lnabah ini beroperasi secara sah di sisi undang-
undang dengan bemaung di bawah PEMADAM. Makalah ini bertujuan untuk mengenal pasti
program rawatan dan pemulihan dadah dari aspek implementasi program khususnya tentang program
rawatan dan pemulihan program. Kajian ini menggunakan rekod dan laporan daripada Inabah selain
pemerhatian serta temu bual mendalam dengan peserta dan pengerusi Inabah. Penilaian mendapati
beberapa penemuan menarik. Pertama, garis panduan bagi pelaksanaan program lnabah telah diikuti
oleh pelaksana di seluruh cawangan pondok lnabah. Kedua, cara peserta dalam memanfaatkan kaedah
rawatan dan pemuli11an yang dijalankan. Ketiga, mengenal pasti implementasi kaedah rawatan dan
pemulihan yang diselesaikan melalui pendekatan kerohanian yang diguna pakai bagi memulihkan
orang-orang yang terlihat dengan penagihan dadah. lmplcmentasi program Inabah menunjukan
satu prestasi yang berjaya melaksanakan program rawatan dar1 pemulihan temtamanya dari segi
strategi program dalam usaha menangani masalah dadah di Malaysia

ABSTRACT
Inabah Program is a program which aims to treat and rehabilitate drug addicts from
physical and spiritual aspects through spiritual methods. The program was implemented in 1985, and
has gone through several phases of rectification. The Irmbah centers are operating legally in terms of
the law under PEMADAM. This paper aims to identify dnrg treatments and rehabilitation programs
in terms of the implementation of the treatment and rehabilitation program. This study involves
the records and reports from other Inabah as well as observations a.11d in-depth interviews with
participants and chairman of Inabah. The findings revealed some interesting discoveries. Firstly, the
guidelines for the implementation ofthe program was followed by the implementation of Inabah at
all branches. Secondly, the profile of participants in the benefit of treatment and recovery methods
have been performed. Thirdly, identify the implementation methods of treatment and rehabilitation
solved through spiritual approach used in the rehabilitation of persons who are involved with drug
addiction. The implementation of Inabah program showed a successful performance on treatment
programs, particularly in terms of program strategies that can solve the drug problems in Malaysia.
"
[Penerbit UMT, ], 2013
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>