Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52721 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"[Wajah Islam Politik di Indonesia telah berkembang secara signifikan pada akhir abad ke-20. Secara umum, Islam politik di Indonesia telah mengalami perubahan mengikuti perkembangan demokrasi di Indonesia. Ini menjadi faktor utama dalam memperkuat proses konsolidasi demokrasi. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa Indonesia dianggap sebagai model yang paling penting dari demokrasi di dunia Muslim. Namun demikian, keberhasilan Indonesia dalam membawa bangsa ke demokrasi konsolidasi bukan berarti tanpa banyak tantangan. Sejauh mana politik Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi untuk pengembangan demokrasi dan bagaimana telah berubah menjadi wajah baru politik Islam yang selaras dengan demokrasi? Untuk itu perlu kiranya menganalisis dinamika politik Islam di Indonesia dari awal kemerdekaan Indonesia hingga saat ini, The face of Political Islam in Indonesia has developed into significant changes by the end of the 20th century. In general, political Islam in Indonesia has transformed and followed the development of democracy in Indonesia. It becomes a major factor in strengthening the process of democratic consolidation. Therefore, it is not surprising right now that Indonesia is regarded as the most important model of democracy in the Muslim world. However, the success of Indonesia in bringing the nation into a consolidated democracy is without many challenges. To what extent political Islam in Indonesia has contributed to development of democracy and how has transformed into a new face of political Islam that is comfortable with democracy? Yet, it is better to analyze the dynamics of political Islam in Indonesia from the early days of Indonesian independence to the present.]"
[Hans Seidel Foundation and German-Southeast Asian Center of Excellence for Public Policy and Good Governance (CPG), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], 2012
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Center for Dialogue and Cooperation among Civilization, 2011
297.095 98 ISL (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Alwi Shihab
Bandung: Mizan, 2001
297.09 ALW i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rahman, Fazlur
Bandung: Pustaka, 2000
297 RAH i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rahman, Fazlur
Bandung Pustaka 1984
297 R 28 i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Heri Herdiawanto
"Studi ini mengkaji pemikiran politik HAMKA mengenai Islam dan negara dalam perdebatan-perdebatan dasar negara yang berlangsung di Dewan Konstituante 1956-1959. HAMKA termasuk dalam kelompok pembela dasar negara Islam bersama Mohammad Natsir di fraksi Masyumi, memperjuangkan syariat Islam dihadapan fraksi-fraksi lain Nasionalis, Islam, Komunis dan Sosialis, Katholik-Protestan dan anggota Konstituante yang tidak berfraksi.
Secara khusus mengkaji permasalahan tentang mengapa Islam diperjuangkan sebagai dasar negara oleh HAMKA dan bagaimana pemikiran HAMKA mengenai hubungan Islam dan negara serta bagaimana pandangan HAMKA tentang Pancasila.
Metode penelitian ini adalah jenis penelitian pustaka dengan studi literatur atau dokumen yang terdiri dari data primer dan sekunder serta diperkuat dengan wawancara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori relasi agama (Islam) dan negara.
Studi ini menemukan Panama, menurut HAMKA perjuangan Islam sebagai dasar negara adalah sebagai kelanjutan cita-cita sejarah pergerakan nasional Indonesia. Kedua, ditemukan bahwa perdebatan Konstituante adalah pengulangan debat ideologis Islam dan nasionalis dalam soal perumusan Piagam Jakarta. Ketiga studi ini juga menemukan pandangan HAMKA bahwa Sila Ketuhanan Yang Maha Esa itu berarti Tauhid atau konsep meng-Esakan Allah SWT. Hal itu berarti sila pertama sebagai sumber moral dan etik sila lainnya, sekaligus menegaskan bahwa negara Indonesia berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Adapun implikasi teori penelitian ini adalah memperkuat pemikiran Islam secara legal formal yaitu pemikiran yang menghendaki agar Islam secara formal memainkan peran utama dalam kehidupan bernegara. Kesimpulannya adalah masyarakat Indonesia adalah masyarakat heterogen dari' segi agama. DaIam anti bahwa, secara konstitusional, negara mengakui keberagaman agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia dan menjamin kebebasan setiap individu untuk memeluk agama dan merealisasikan ajaran yang diyakininya, dalam segala aspek kehidupan sehingga HAMKA dalam Konstituante menyatakan perjuangan untuk mendirikan negara berdasarkan Islam bukan negara sekuler bagi kelompok Islam adalah kelanjutan cita-cita wasiat sejarah.

This study examines the political thought of Hamka on Islam and state in the debates on basis of the state in the Constituante 1956-1959. Hamka is one of the members of defender of Islam as basis of the state opposed to other factions such as Nationalist, Communist and Socialist, Catholic and Protestant, and non-faction members.
This study focuses on the question of why Islam is fought as a basis of the state by Hamka and what is his idea on Pancasila.
The method of the research is literature study based on primary and secondary data sources and strengthens by interview. In this study, the theory of relation of religion and state is applied.
The study finds that 1) according to Hamka, the struggle for Islam as the state basis is the continuation of national struggle history; 2) it is found that the debates in Constituante is a repetition ideological debate between Islam and nationalism on Jakarta Charter; and 3) the study founds that Hamka's view on Oneness of the God in Pancasila is similar with tauhid in Islam. It means that the first item in Pancasila is a basis of moral and ethic for other items and confirms that Indonesia is based on Oneness of the God.
Meanwhile, the theoretical implication of the study strengthens Islamic thought Iegally and formally which desires Islam as a formal basic value in the state. The conclusion is that Indonesian society is heterogenic in religion. It means that the state, constitutionally, acknowledges the heterogeneity of religion in Indonesian society and guarantees freedom of every individual to embrace and implement their religion in the whole aspects of life so that Hamka in Constituante stated that the struggle to make Islamic base of state and not secular state for Islamic group is a continuation of historical heritage.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Horrie, Chris
London: Virgin Books, 1991
297 HOR w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chebel, Malek
Paris: Editions Assouline, 1997
R 297 CHE s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>