Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138075 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Study program S1 Existension and communication Agriculture (S1 PKP) in Universitas Terbuka (UT) has been opened since 2004 and until December 2006 has already graduated 514 alumni. The alumni resides all over Indonesia hence calling for a tracer study. In addition, it is also perceived important to obtain the alumni 's perception about curriculum of the study program . This article discusses characteristics of the alumni current accoupation , community acceptance, benefits the alumni gain after graduating from S1 PKP and roles of S1 PKP on alumni's professional development. Concerning relatively small number of alumni, all of the 514 alumni were included in the research while data were collected by questionnares. Return rate of the questionnaire was 48,2 % which regarded high in UT which commanly see around 30% return rate. The data show that curriculum of S1 PKP is generally suit the needs of extension workers although there is a need to update the curricullum regularly in order to catch up with the advancement in technology development as well as to fulfill higher community needs. In addition, the education in S1 PKP is stated to be able to increase communication and negotation skills of the alumni. "
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
V.B. Saka. author
"Alam pikiran Van Kaam mengenai konseling berkisar sekitar intersubyektivitas dan kebebasan manusia. Untuk dapat memahaminya perlu diketahui latar belakang filsafatnya yakni eksistensialisme yang menggunakan metode fenomenologi. Latar belakang termasud diuraikan dalam BAB I dan BAB II. pokok-pokok pikiran Van Kaam dikemukakan dalam Bagian Kedua yang diperinci di dalam BAB II, BAB IV, BAB V dan BAB VI. BAB III memasalahkan Pertemuan manusiawi sebagai wadah dan gejala Konseling dan psikoterapi. Di sini dikemukakan pertemuan manusiawi, pertemuan terapeutik yang autentuk, jawaban terpeutik terhadap seruan konseli, jawaban konseli terhadap konselor..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S16044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Albertus Sani Handoko
"Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan eksistensi kaum Mormon di Amerika lewat studi kasus terhadap Willard Mitt Romney atau lebih dikenal dengan Mitt Romney. Ia merupakan seorang tokoh Mormon di Amerika yang cukup berhasil. Pembahasan di dalam penelitian ini mendasarkan pada konsep komunitarian (communitarian) yang dipaparkan oleh Robert Bellah dan kawan-kawan yang menyatakan bahwa seorang individu itu diharapkan berkomitmen bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, bagi masyarakat dan komunitas, dan juga bagi bangsa dan negaranya. Dalam masalah ini, Mormonisme ditemukan sangat berperan dalam kehidupan Mitt Romney sehari-hari. Dari studi kasus terhadap Mitt Romney nampak bagaimana kaum Mormon menunjukkan eksistensi mereka di Amerika.

This research was aimed to show the existence of the Mormons in the United States by doing a case study to Mitt Romney. He is a quite successful Mormon in the United States. The discussion in this research was based on the communitarian concept as proposes by Robert Bellah et al. This concept says that an individual should have the commitment not only to him/herself but also to the community. In this study, Mormonism was found to be actively influence Romney?s daily life. From this study case it is seen how the Mormons show their existence in the United States through Mitt Romney.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Apriyansah
"Tulisan ini membahas mengenai identitas dan eksistensi musik Underground di Bandung pada tahun 1990 hingga 1999. Kebudayaan yang telah dirintis sejak akhir dekade 1960 di Indonesia, telah banyak mengalami penyesuaian identitas dan eksistensi terutama ketika memasuki dekade 1990. Kerusuhan yang terjadi pada konser Metallica tahun 1993 di Jakarta, berdampak kepada keberadaan musik Underground di Indonesia. Termasuk keberadaannya di kota Bandung. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui keadaan musik Underground di Bandung dalam mempertahankan identitas dan eksistensinya pada dekade 1990. Tulisan ini menggunakan metode sejarah dengan empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan telaah yang dilakukan, demi mempertahankan identitas dan eksistensinya. Komunitas musik Underground yang ada di Bandung menciptakan sebuah media yang bersifat independen dari nilai-nilai kemandirian dan anti kemapanan yang mulai diterapkan pada periode ini.

This article discussed the identity and existence of underground music in Bandung in 1990 until 1999. The culture that had been initiated since the late 1960s in Indonesia, has undergone many identity and existence adjustments, especially when entering the 1990s decade. The riots that occurred at the Metallica concert in 1993 in Jakarta, has an impact on the existence of Underground music in Indonesia. Including its presence in the city of Bandung. The purpose of this paper is to find out the state of underground music in Bandung in maintaining its identity and existence in the 1990s. It uses the historical method of the four stages: heuristics, criticism, interpretation and historiography. Based on the analysis, in order to maintain its identity and existence. The Underground music community in Bandung created a media that was independent from the values of independence and anti-establishment that began to be applied in this period."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kris Hendrijanto
"Krisis ekonomi yang berlanjut dengan krisis multidimensi yang dialami Indonesia, telah mengakibatkan melonjaknya jumlah keluarga miskin. Tekanan ekonomi yang dialami oleh keluarga miskin tersebut, menempatkan 'anak' sebagai pihak yang paling sering dikorbankan, mulai dari anak yang harus berhenti sekolah di usia dini, hingga anak yang terpaksa harus ikut bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Tak urung, jalanan menjadi pilihan yang rasional bagi anak-anak tersebut untuk mencari nafkah. Kehidupan sebagai anak jalanan menghadapkan anak-anak tersebut pada kondisi yang rawan bagi terjadinya berbagai bentuk tindak kekerasan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi berbagai dimensi dan pola kekerasan yang dialami oleh anak jalanan, berikut siapa saja pihak-pihak yang menjadi pelaku kekerasan tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu sebuah pendekatan penelitian yang bertitik tolak dari paradigma fenomenologis yang objektivitasnya dibangun atas rumusan tentang situasi tertentu sebagaimana yang dihayati oleh individu atau kelompok sosial tertentu. Pendekatan kualitatif dipilih karena sasaran atau obyek penelitian dalam penelitian ini dibatasi, yang hal ini dimaksudkan agar penggalian data dapat dilakukan secara lebih mendalam. Interaksi antara peneliti dan .informan menjadi hal yang sangat esensial dan menjadi fokus dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian studi kasus, dengan menempatkan 3 (tiga) anak jalanan yang tinggal di Yayasan SEKAR Tanjung Priok Jakarta Utara sebagai subyek kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (depth interview), observasi, dan studi dokumentasi. Analisa data dilakukan melalui proses mulai dari pembuatan transkrip wawancara, membuat terra-tema dan sub tema berdasarkan instrumen penelitian dan pengembangannya di lapangan, kernudian mengkategorisasikan keseluruhan informasi (transkrip) berdasarkan tema yang ditetapkan dan mereduksi informasi yang tidak sesuai dengan tema-tema tersebut, sampai dengan melakukan interpretasi untuk menyimpulkan temuan-temuan di lapangan tersebut berdasarkan pertanyaan penelitian.
Teori-teori yang diperlukan untuk memperluas wawasan peneliti sebelum turun ke lapangan dan sebagai dasar pijakan teoritis bagi pelaksanaan analisis terhadap hasil penelitian ini meliputi teori tentang anak jalanan (pengertian anak jalanan, karakteristik anak jalanan, dan faktor penyebab menjadi anak jalanan), serta teori tentang kekerasan (pengertian kekerasan, kekerasan terhadap anak, dimensi-dimensi kekerasan, pola kekerasan, pelaku kekerasan, dan faktor penyebab terjadinya kekerasan, serta hak-hak dan kebutuhan anak). Selanjutnya, teori yang dikemukakan oleh Galtung menjadi teori utama yang digunakan untuk menganalisis tentang dimensi dan pola kekerasan, berikut pelaku kekerasan terhadap anak jalanan, sebagaimana yang menjadi tujuan penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis penelitian, dapatlah disimpulkan bahwa anak jalanan memang hidup dalam situasi yang penuh dengan kerawanan. Mereka seringkali menjadi korban dari berbagai bentuk tindakan kekerasan, baik kekerasan yang bersifat personal maupun struktural, baik yang menampakkan dimensi fisik maupun psikologis, baik yang ada obyek maupun tanpa obyek, serta baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Kekerasan personal atau disebut juga dengan kekerasan langsung adalah kekerasan yang menyangkut pribadi (person), karena baik subyek maupun obyek- dari kekerasan tersebut adalah manusia konkrit. Kekerasan personal memiliki sifat dinamis, mudali diamati, memperlihatkan fluktuasi yang hebat yang dapat menimbulkan terganggunya 'realisasi jasmani dan mental aktual' seseorang berada di bawah 'realisasi potensialnya'. Adapun kekerasan struktural atau disebut juga dengan kekerasan tidak langsung adalah kekerasan yang terjadi karena munculnya situasi-situasi negatif seperti ketimpangan-ketimpangan dalam sumber daya, pendapatan, kepandaian, pendidikan dan monopoli kekeasaan pada sekelompok orang tertentu yang mengakibatkan terjadinya kemiskinan atau ketidakadilan sosial. Situasi seperti itu menyebabkan sekelompok orang tertentu berada pada posisi sub-ordinat, tersisih, termarginalkan, dan tereksploitasi, sedemikian hinga realisasi aktualnya berada di bawah realisasi potensialnya. Penelitian ini juga berhasil memetakan bahwa terdapat pihak-pihak yang dapat menjadi pelaku kekerasan terhadap anak jalanan. Pihak-pihak tersebut terdiri atas; orang tualkeluarga anak jalanan, anak jalanan yang lain (sesama anak jalanan), masyarakat umum, dan pemerintah (aparat). Oleh karena itu, tesis ini mengakhiri tulisannya dengan memberikan rekomendasi terhadap pihak-pihak tersebut, dengan harapan keberadaan anak jalanan maupun tindakan kekerasan yang terjadi terhadapnya dapat diminimalisir di waktu-waktu ke depan.

Economic crisis which is continued by multidimensional crisis that is suffered by Indonesia, has increased quantity of poverty family. The economic pressure which is suffered by that poverty family, put children as injured party, start on children which must stop their school in young age, until children which must work to increase family's income. For sure, street is a rational choice for that children to get income. Living as street children make them very anxious for many violence. This research is aimed to identify all dimension and violence model which is suffered by street children, and also who do the violence.
This research use qualitative approach, it is a research approach which is based on phenomenological paradigm that it's objectivity is built on formulation about certain situation as being felt by person or any social community. A qualitative approach is choused because of target or object of research in this research is limited, in order to gather data can be done deeper. Interaction between researcher and informant is being very essential and being focus of research. This research use case study research type, which put 3 (three) street children that live in Yayasan SEKAR Tanjung Priok, North Jakarta as case subject. Data gathering is done by depth interview, observation and documentation study. Data analyzing is done by process, start on making interview transcript, making themes and sub theme base on research instrument and its field improvement, and then categorizing all information (transcript) base on decided theme and information reduction which not correspond with the themes, until interpretation to summarize data in the field by research question.
Theory which is needed to extend the researcher knowledge before to go to field and as base of theoretical stepping for implementation of analyze by result of this research including the theory about street children (definition, characteristic, and cause factor its become to the street children), and also theory about violence (definition of violence, violence for the street children, violence's dimension, violence's pattern, violence perpetrator, and cause factor of violence, also rights and child requirement). Hereinafter, theory which is opened by Galtung has become the major theory which is used to analyze about dimension and violence's pattern, following violence perpetrator to street children, as becoming this research target.
Pursuant to result of analyze the research, inferential that the street children it is true live in the situation which is full of crisis. They oftentimes have become the victim from various form of violence action, including of violence having the character of personal and also structural, both of looking at physical dimension and psychological, both of there is object and without object, and also both of willful and do not willful. Personal violence or referred as also direct violence is violence which is concerning personal, because of both of subject and also object from the violence is human real. Personal violence have a dynamic quality, it is easy to perceived, showing good fluctuation which can generate annoying of 'physical realization and the actual of mentality' somebody under its 'potential realization'. As for structural violence or referred as also indirect violence its happened because of negative situations appearance like lameness in resource, income, cleverness, education and the power monopolies at certain community which is resulting both of poverty and social injustice. Its condition have caused it certain community to be at sub-ordinate position, excluded, marginal, and exploited, thus the actual realization its under the potential realization. This research also succeed to map the presence of violence perpetrator to the street children, that are; their parent or their family, other street children, public society, and government. Therefore, this thesis terminate its article by giving recommendation to all of them with expectation that the existence of street children and also violence action that happened for them can be minimized to the future."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogie Permana
"Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif evaluatif. Fokus penelitian ini adalah untuk melihat efektifikatas pemberian bantuan terhadap pemenuhan hak dasar anak jalanan dengan mengevaluasi capaian program. Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi Sumatif, dimana capaian-capaian yang telah dicapai selama berjalannya program di sesuaikan dengan indikator-indikator capaian program. Populasi yang di pilih adalah penerima manfaat PKS-Anjal di Yayasan Uswatun Hasanah pada term 2010/2011 dengan sampel sebanyak 48 responden. Dari empat dimensi capaian, yang berhasil diberikan dalam memenuhi hak dasar anak jalanan adalah dimensi peningkatan potensi diri dan kreativitas anak dan aksesibilitas pelayanan sosial dasar.

This research is to evaluate quantitatively the effects of a social welfare program. It focuses on the effectiveness of services delivery upon the fulfillment of the rights of street children by evaluating the achievement of the program. Evaluation focuses on the resulted from the achievements during the implementation of the program which referred to its expected result indicators. The population of the research is final beneficiaries of "Social Welfare Program for Street Children" at Yayasan Uswatun Hasanah period 2010/2011 involving 48 respondents. There are four expected result indicators. Two out of four dimension, the basic social service access and increase of child self-potency and creativity, have been successfully delivered while the two others have not been accommodated optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Darisa Anggriana Okta
"Penelitian ini menganalisis lanskap linguistik berbahasa Arab dan Indonesia di ruang publik Makkah, Arab Saudi. Penelitian ini mengkaji penggunaan istilah bahasa Arab dan Indonesia menurut kaidah bahasa Arab dan EYD (Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan) serta eksistensinya pada tanda publik di Makkah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berdasarkan teori Lanskap Linguistik (LL) oleh Landry dan Bourhis (1997), Spolsky dan Cooper (1991), serta Ben-Rafael dkk., (2006). Analisis dilakukan melalui beberapa tahap: (1) mengklasifikasikan tanda publik berdasarkan 8 fungsi dan penggunaan; (2) menilai kesesuaian penggunaan bahasa Arab dan Indonesia berdasarkan kaidah gramatika dan penerjemahan atau padanan; (3) menganalisis fungsi informasional dan simbolis; dan (4) mengidentifikasi pengkodean bahasa. Hasil penelitian ini membuktikan eksistensi LL berbahasa Arab dan Indonesia di Makkah, Arab Saudi. Dari 8 kategori fungsi dan penggunaan, hanya 3 yang ditemukan pada penelitian ini, yaitu tanda iklan, tanda informasi, dan nama toko/gedung. Ditemukan kesalahan dalam penggunaan bahasa Arab, padanan/penerjemahan dan penggunaan EYD yang tidak sesuai. Visibilitasnya hanya ditemukan di ranah komersial dan keagamaan, terutama selama musim haji. Bahasa Indonesia dikategorikan sebagai bahasa subordinat dengan vitalitas lemah karena Arab Saudi memprioritaskan bahasa Arab sebagai bahasa dominan dengan status tertinggi, meskipun penutur bahasa Indonesia merupakan jemaah haji terbesar pada 2024.

This study analyzes the linguistic landscape (LL) of Arabic and Indonesian in Mecca, Saudi Arabia. It examines the use of Arabic and Indonesian terms based on Arabic grammatical rules and the EYD (Indonesian Spelling System), as well as their existence on public signs in Mecca. Using a qualitative method based on LL theories by Landry and Bourhis (1997), Spolsky and Cooper (1991), and Ben-Rafael et al. (2006), the study follows several stages: (1) classifying public signs into 8 categories; (2) assessing the accuracy of Arabic and Indonesian usage; (3) analyzing informational and symbolic functions; and (4) identifying language coding. The findings show the existence of Arabic and Indonesian LL in Mecca, but only 3 categories were found: advertising signs, informational signs, and shop/building names. The results prove the existence of LL of Arabic and Indonesian in Mecca. Out of the 8 categories, only 3 were found, with errors in Arabic usage and inaccurate translations and EYD application. Visibility was limited to commercial and religious domains, especially during the Hajj season. Indonesian is categorized as a subordinate language with weak vitality due to Saudi Arabia prioritizing Arabic, despite Indonesian being spoken by the largest group of Hajj pilgrims in 2024."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mamberob Yosepus Rumakiek
"Sanggar Anak Akar hadir sebagai salah satu Rumah Singgah yang ikut berperan aktif dalam mendukung pola pembinaan dan pemberdayaan anak jalanan. Melalui pendekatan kualitatif, tesis ini mendeskripsikan pelaksanaan pemberdayaan dalam membentuk kemandirian anak jalanan. Berdasarkan temuan di lapangan, Pelaksanaan pemberdayaan melalui berbagai program dinilai sudah berhasil dalam membina dan membimbing anak jalanan karena adanya beberapa faktor pendukung seperti: (a) Semangat kemanusiaan; (b) kemampuan memecahkan masalah; (c) kerjasama dan koordinasi; (d) kemampuan kreatif dan inovatif. Adapun kendala dalam pelaksanaan program seperti: (a) prasangka negatif dari masyarakat mengenai anak jalanan (b) rasa tidak percaya diri.
.....Shelter Sanggar Anak Akar is present as one of the shelters that take an active role in supporting the development patterns and empowerment of street children. Through a qualitative approach, this thesis aims to describe how the implementation of social empowerment conducted of the street children’s. Based on the findings in the field, the empowerment of Shelter program Implementation considered to be quite successful in fostering and guiding the street children, because some factors such as: (a) The spirit of humanity; (b) the ability to solve problems; (c) the cooperation and coordination; (d) the ability to be creative and innovative. The constraints in the implementation of programs such as: (a) negative prejudices of society regarding street children (b) insecurity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>