Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91236 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Retno Wigajatri Purnamaningsih
"ABSTRAK
Interaksi antara satu buah pola kisi dan bayangannya akan menghasilkan suatu pola baru yang disebut pola moire. Dengan mengetahui spasi kisi, jarak antara sumber cahaya dan pengamat serta jarak antara kisi dan sumber cahaya serta pengamat, dapat dihitung kedalaman benda dari kisi. Kedalaman ini dapat memberikan informasi yang sangat bermanfaat, yaitu untuk mengukur dimensi benda dan mengetahui bentuknya.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan bentuk dan dimensi benda dengan mengolah informasi yang berupa spasi moire. Satu buah kisi yang berupa garis terang gelap disorot dengan sumber cahaya. Kemudian interaksi antara kisi dan bayangannya diamati dengan kamera CCD. Seluruh data hasil superposisi tersebut direkam dan selanjutnya data citra tersebut diolah secara offline.
Untuk meningkatkan ketelitian dan identifikasi bentuk permukaan digunakan teknik pergeseran fasa. Dengan melakukan tiga kali pergeseran fasa pada obyek sebesar π/2, π, dan 3π/2 yang berjarak 48 cm dari sumber cahaya dan kamera CCD serta jarak antara sumber cahaya dan kamera CCD 13,5 cm, diperoleh bahwa kecembungan permukaan dapat diidentifikasi secara otomatis dengan resolusi sebesar 0,24 mm.. Juga ditunjukkan bahwa perbedaan terbesar antar hasil pengukuran teknik moire dengan pengukuran secara kontak (Coordinate Measuring Machine) adalah 0,3 mm."
Lengkap +
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"The information of traffic volume condition is very useful to road users as it can be used by the road users in choosing and determining their best route...."
PRITSAT
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengembangan sistem pengenalan wajah yang optimal akan sangat bergantung pada proses seleksi ciri yang digunakan sebagai basis pada pengenalan pola. Dalam proses seleksi ciri tersebut akan terdapat dua aspek yang akan saling berpengaruh yaitu, aspek reduksi terhadap jumlah data yang digunakan pada klasifikasi dan peningkatan kemampuan pendiskriminasiannya. Dalam proyek mahasiswa ini, digunakan salah satu metode pengkodean citra wajah yang dapat memenuhi kedua aspek di atas, yaitu metode Fisherface yang berbasis pada Fisher?s Linear Discriminant (FLD). FLD merupakan metode class specific yang mampu memaksimalkan perbandingan antara between scatter class dengan within scatter class. Fisherface memiliki karakteristik mampu mengenali citra wajah dalam berbagai variasi pencahayaan, ekspresi, dan atribut [BELH97]. Transformasi Whitening kemudian diterapkan sebagai pre-processor FLD. Penerapan Whitening akan menghasilkan vektor baru yang komponennya tidak saling berkorelasi dan variansinya sama dengan unity. Sedangkan Algoritma Genetika digunakan untuk mengotomatisasi proses reduksi dimensi sehingga penentuan reduksi dimensi yang optimal tidak lagi dilakukan secara eksperimental. Eksperimen dilakukan pada dua jenis basis data wajah yang berbeda. Basis data wajah Yale digunakan untuk melihat pengaruh penerapan transformasi Whitening pada citra wajah frontal. Sedangkan basis data wajah 3 Dimensi digunakan untuk melihat pengaruh transformasi Whitening pada citra wajah 3 dimensi. Hasil eksperimen dengan basis data Yale menunjukkan tingkat pengenalan Fisherface dengan transformasi Whitening relatif sama dengan yang tidak menggunakan Whitening. Sementara pada basis data 3 Dimensi, penerapan Whitening diduga dapat memperbaiki tingkat pengenalan Fisherface pada saat jumlah citra acuan relatif sedikit. Pada kedua basis data, transformasi Whitening dapat meningkatkan tingkat pengenalan pada kondisi di mana dimensi ciri yang dihasilkan sangat kecil."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendarto
"ABSTRAK
PT. Maha Keramindo Perkasa (MKP) adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang pembuatan keramik lantai. Di PT. MKP sampai saat ini masih mengalami kendala dalam penerapan pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku (raw material).
Tujuan penulisan skripsi ini adalah membuat perencanaan sistem pengendalian persediaan raw material di PT. MKP sehingga diharapkan akan dapat memperbaiki pola pengendalian yang telah ada. Disamping itu bertujuan pula untuk menekan biaya simpan dan meminimalkan persediaan raw material.
Sistem pengendalian persediaan yang diterapkan pada tugas akhir ini yaitu sistcm MRP, karena sistem ini merupakan sistem yang sering digunakan padar saat ini, dibanding dengan sistem yang lain. Dan diharapkan akan tercipta kesinambungan proses produksi, karena MRP menawarkan suatu kesinambungan antara supply dan demand.
Sebelum penganalisaan pada MRP dilakukan, terlebih dahulu membuat master production schedule (MRP), dimana acuan yang dibuat untuk MPS berdasarkan hasil peramalan. Dan pola peramalan yang dipakai untuk tugas akhir ini dipilih dari dua pola, yaitu pola konstan dan linier, dimana pola linier yang akhirnya dipilih karena mempunyai kesalahan standar terkecil.
Pada penganalisaan MRP, terdapat beberapa teknik lotting yang digunakan pada tugas akhir ini. Dan dari analisa didapat bahwa pada masing-masing raw material menggunakan teknik lotting yang berbeda-beda pula, dan hal tersebut dikarenakan jumlah total cost yang dipilih adalah yang terkecil.
Dan Sistem MRP yang diterapkan pada tugas akhir ini adalah MRP dengan safety lead lime. Agar supaya rencana waktu pemesanan barang yang diharapkan sesuai dengan waktu kebutuhan bersih yang diperlukan.

"
Lengkap +
2000
S37261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Tasman Permana
"Penggabungan teknik modulasi dan pengkodean yang disebut modulasi terkode trellis (trellis coded modulation, TCM) yang meningkatkan kemampuan sistem transmisi digital tanpa meningkatkan daya yang ditransmisikan atau lebar pita yang dibutuhkan. Dengan menggunakan trellis coded asymmetric 8-PSK (TC-A8-PSK), akan didapatkan nilai bit error probability yang lebih baik bila dibandingkan dengan trellis coded symmetric 8-PSK. Pada skripsi ini dianalisa trellis coded asymmetric 8-PSK dengan menggunakan metode kejadian kesalahan pertama (first error event method) untuk mendapatkan modulasi yang optimal pada kanal berfading dan kanal Additive White Gaussian Noise (AWGN) dengan disertai cochannel interference. Dari hasil diperoleh bahwa unjuk kerja dari trellis coded asymmetric 8-PSK akan lebih baik bila dibandingkan dengan unjuk kerja dari trellis coded symmetric 8-PSK. Unjuk kerja dari trellis coded asymmetric 8-PSK dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jumlah interferer, parameter fading m, signal to interference ratio (SIR), dan jumlah kondisi dari pengkodean trellis. Semakin banyak jumlah interferer akan menyebabkan unjuk kerja TC asymmetric 8PSK semakin buruk. Sedangkan semakin besar nilai SIR dan jumlah kondisi dari pengkodean trellis akan menyebabkan unjuk kerja TC asymmetric 8PSK semakin baik."
Lengkap +
2000
S39162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Basyah
"ABSTRAK
Denoising dengan transformasi wavelet tradisionai (ortogonal) terkadang menampakkan apa yang disebut dengan artifak, yaitu noise yang dapat berupa osilasi tak beraturan, yang diantaranya dikenal sebagai fenomena Gibbs. Ini menipakan kelemahan yang ada pads denoising basis wavelet.
Suatu metode digunakan daiam rangka menekan atau mengurangi artifak tersebut (noise). Metode ini diperkenalkan olch Coifman, dan dikenal dengan metode Cycle-Spinning, serta variannya yang dikenal dengan metode Translasi-Invarian.
Pada skripsi ini, akan ditunjukkan perbandingan unjuk kerja dari metode_metode tersebut dibandingakan dengan metode denoising tradisionai (wavelet shrinkage biasa seperti VisuShrink). Unjuk kerja dari metode ini diperlihatkan daiam bentuk penampilan visual objek basil rekonstruksi dan pengitungan root niean square error (nnse)-nva dalam suatu tabel dan graft perbandingan.
Objek yang digunakan untuk proses denoising yaitu berupa suatu sinval artifisial menurut suatu fungsi tertentu, yang dalam beberapa penclitian dan iiterarur, objek-objek ini cukup sering digunakan.
Perbandingan yang dilakukan tidak hanya denoising daiam domain wavelet, namun juga denoising dalam domain paket cosinus yang mcnunjukkan bahwasannya metode ini dapat diterapkan dan bermanfaat untuk metode-metode lainnya (selain wavelet). Berhagai variasi dilakukan dalam simulasi yang menggunakan perangkat lunak Matiab versi 5.3.

"
Lengkap +
2000
S39640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Muslicha
"[ABSTRAK
Penurunan kualitas lingkungan terjadi karena kelalaian, ketidaktahuan dan tiadanya etika serta moral terhadap lingkungan. PLH penting diajarkan pada murid SD. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis metode yang digunakan di Sekolah Jepang dan Sekolah Adiwiyata dalam mengajarkan PLH; dan (2) menganalisis metode yang efektif dalam mengajarkan PLH. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis deskriptif. Penelitian dilakukan di
Sekolah Jepang Jakarta dan Bandung; dan sekolah penerima Adiwiyata di DKI Jakarta yaitu SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02, dan SDN Sungai Bambu 05 serta SDN Sungailiat 05. Responden berjumlah 72 orang guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan oleh guru Sekolah Jepang dan Sekolah Adiwiyata dalam mengajarkan PLH adalah metode ceramah, metode pengalaman langsung dan metode diskusi. Pemilihan metode mempertimbangkan tujuan pembelajaran, situasi dan kesiapan pengajar sendiri. Metode yang efektif digunakan untuk mengajarkan PLH di sekolah dasar Adiwiyata dan sekolah Jepang adalah metode pengalaman langsung, metode diskusi dan metode ceramah.

ABSTRACT
The degradation of environmental quality caused by human negligence, ignorance, lack of ethics/moral towards the environment. Environmental education is a
significant subject to be taught to elementary students.The aims of this study are
(1) to analyze the teaching method on environmental education in Japanese
Schools and Adiwiyata-achiever Primary Schools; and (2) to analyze the effective
teaching method on environmental education. The method of this research is
quantitative method with descriptive analysis. The study has conducted in
Japanese Schools located in Jakarta (JJS) and Bandung (BJS); and Adiwiyata
achiever schools, which are SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02,
and SDN Sungai Bambu 05 also SDN Sungailiat 03. There are 72 respondents.
The result shows that the teaching method used by the Japanese Schools and
Adiwiyata-achiever schools are lecture, discussion, and experiential methods. The
selection of teaching method is based on the criteria of the objectives of the study,
situation, and teacher itself. The teaching method on environmental education
used in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are experiential,
discussion and lecture methods considered most effective.;The degradation of environmental quality caused by human negligence, ignorance,
lack of ethics/moral towards the environment. Environmental education is a
significant subject to be taught to elementary students.The aims of this study are
(1) to analyze the teaching method on environmental education in Japanese
Schools and Adiwiyata-achiever Primary Schools; and (2) to analyze the effective
teaching method on environmental education. The method of this research is
quantitative method with descriptive analysis. The study has conducted in
Japanese Schools located in Jakarta (JJS) and Bandung (BJS); and Adiwiyata
achiever schools, which are SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02,
and SDN Sungai Bambu 05 also SDN Sungailiat 03. There are 72 respondents.
The result shows that the teaching method used by the Japanese Schools and
Adiwiyata-achiever schools are lecture, discussion, and experiential methods. The
selection of teaching method is based on the criteria of the objectives of the study,
situation, and teacher itself. The teaching method on environmental education
used in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are experiential,
discussion and lecture methods considered most effective.;The degradation of environmental quality caused by human negligence, ignorance,
lack of ethics/moral towards the environment. Environmental education is a
significant subject to be taught to elementary students.The aims of this study are
(1) to analyze the teaching method on environmental education in Japanese
Schools and Adiwiyata-achiever Primary Schools; and (2) to analyze the effective
teaching method on environmental education. The method of this research is
quantitative method with descriptive analysis. The study has conducted in
Japanese Schools located in Jakarta (JJS) and Bandung (BJS); and Adiwiyata
achiever schools, which are SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02,
and SDN Sungai Bambu 05 also SDN Sungailiat 03. There are 72 respondents.
The result shows that the teaching method used by the Japanese Schools and
Adiwiyata-achiever schools are lecture, discussion, and experiential methods. The
selection of teaching method is based on the criteria of the objectives of the study,
situation, and teacher itself. The teaching method on environmental education
used in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are experiential,
discussion and lecture methods considered most effective.;The degradation of environmental quality caused by human negligence, ignorance,
lack of ethics/moral towards the environment. Environmental education is a
significant subject to be taught to elementary students.The aims of this study are
(1) to analyze the teaching method on environmental education in Japanese
Schools and Adiwiyata-achiever Primary Schools; and (2) to analyze the effective
teaching method on environmental education. The method of this research is
quantitative method with descriptive analysis. The study has conducted in
Japanese Schools located in Jakarta (JJS) and Bandung (BJS); and Adiwiyata
achiever schools, which are SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02,
and SDN Sungai Bambu 05 also SDN Sungailiat 03. There are 72 respondents.
The result shows that the teaching method used by the Japanese Schools and
Adiwiyata-achiever schools are lecture, discussion, and experiential methods. The
selection of teaching method is based on the criteria of the objectives of the study,
situation, and teacher itself. The teaching method on environmental education
used in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are experiential,
discussion and lecture methods considered most effective.;The degradation of environmental quality caused by human negligence, ignorance,
lack of ethics/moral towards the environment. Environmental education is a
significant subject to be taught to elementary students.The aims of this study are
(1) to analyze the teaching method on environmental education in Japanese
Schools and Adiwiyata-achiever Primary Schools; and (2) to analyze the effective
teaching method on environmental education. The method of this research is
quantitative method with descriptive analysis. The study has conducted in
Japanese Schools located in Jakarta (JJS) and Bandung (BJS); and Adiwiyata
achiever schools, which are SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02,
and SDN Sungai Bambu 05 also SDN Sungailiat 03. There are 72 respondents.
The result shows that the teaching method used by the Japanese Schools and
Adiwiyata-achiever schools are lecture, discussion, and experiential methods. The
selection of teaching method is based on the criteria of the objectives of the study,
situation, and teacher itself. The teaching method on environmental education
used in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are experiential,
discussion and lecture methods considered most effective.;The degradation of environmental quality caused by human negligence, ignorance,
lack of ethics/moral towards the environment. Environmental education is a
significant subject to be taught to elementary students.The aims of this study are
(1) to analyze the teaching method on environmental education in Japanese
Schools and Adiwiyata-achiever Primary Schools; and (2) to analyze the effective
teaching method on environmental education. The method of this research is
quantitative method with descriptive analysis. The study has conducted in
Japanese Schools located in Jakarta (JJS) and Bandung (BJS); and Adiwiyata
achiever schools, which are SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02,
and SDN Sungai Bambu 05 also SDN Sungailiat 03. There are 72 respondents.
The result shows that the teaching method used by the Japanese Schools and
Adiwiyata-achiever schools are lecture, discussion, and experiential methods. The
selection of teaching method is based on the criteria of the objectives of the study,
situation, and teacher itself. The teaching method on environmental education
used in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are experiential,
discussion and lecture methods considered most effective.;The degradation of environmental quality caused by human negligence, ignorance,
lack of ethics/moral towards the environment. Environmental education is a
significant subject to be taught to elementary students.The aims of this study are
(1) to analyze the teaching method on environmental education in Japanese
Schools and Adiwiyata-achiever Primary Schools; and (2) to analyze the effective
teaching method on environmental education. The method of this research is
quantitative method with descriptive analysis. The study has conducted in
Japanese Schools located in Jakarta (JJS) and Bandung (BJS); and Adiwiyata
achiever schools, which are SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02,
and SDN Sungai Bambu 05 also SDN Sungailiat 03. There are 72 respondents.
The result shows that the teaching method used by the Japanese Schools and
Adiwiyata-achiever schools are lecture, discussion, and experiential methods. The
selection of teaching method is based on the criteria of the objectives of the study,
situation, and teacher itself. The teaching method on environmental education
used in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are experiential,
discussion and lecture methods considered most effective., The degradation of environmental quality caused by human negligence, ignorance,
lack of ethics/moral towards the environment. Environmental education is a
significant subject to be taught to elementary students.The aims of this study are
(1) to analyze the teaching method on environmental education in Japanese
Schools and Adiwiyata-achiever Primary Schools; and (2) to analyze the effective
teaching method on environmental education. The method of this research is
quantitative method with descriptive analysis. The study has conducted in
Japanese Schools located in Jakarta (JJS) and Bandung (BJS); and Adiwiyata
achiever schools, which are SDN Klender 22, SDN Benhil 12, SDN Menteng 02,
and SDN Sungai Bambu 05 also SDN Sungailiat 03. There are 72 respondents.
The result shows that the teaching method used by the Japanese Schools and
Adiwiyata-achiever schools are lecture, discussion, and experiential methods. The
selection of teaching method is based on the criteria of the objectives of the study,
situation, and teacher itself. The teaching method on environmental education
used in Japanese Schools and Adiwiyata-achiever schools are experiential,
discussion and lecture methods considered most effective.]"
Lengkap +
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>