Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116673 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Deni
"Resistensi bakteri terhadap obat-obat antimikroba memerlukan perhatian khusus. Pada studi sebelumnya, siprofloksasin HCl yang terenkapsulasi dalam liposom terbukti meningkatkan aktivitasnya terhadap bakteri Pseudomonas Aeruginosa resisten. Salah satu penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh P. Aeruginosa adalah Pseudomonas folliculitis. Tujuan penelitian ini adalah membuat liposom siprofloksasin HCl berukuran 100-200 nm dan menguji adanya peningkatan penetrasi siprofloksasin HCl yang terenkapsulasi di dalam liposom. Liposom dibuat dengan metode hidrasi lapis tipis, yang kemudian dilakukan pengecilan ukuran vesikel menggunakan sonikasi dan ekstrusi bertingkat dengan membran polikarbonat 0,4 μm dua siklus dan 0,1 μm sepuluh siklus.
Hasil liposom yang dibuat berbentuk agak sferis berdasarkan uji SEM dan TEM. Pengukuran dengan PSA menunjukkan diameter rata-rata vesikel liposom 109,33±3,26 nm untuk liposom formula 1 dan 195,05±2,47 nm untuk liposom formula 2, yang termasuk ke dalam golongan Large Unillamelar Vesicles (LUV). Efisiensi penjerapan liposom formula 1 dan 2 berturut-turut adalah 49,58±0,83% dan 51,5±0,125%. Liposom yang dibuat teruji bebas dari bakteri Streptococcus.
Hasil uji penetrasi dengan metode sel difusi franz menunjukkan peningkatan penetrasi siprofloksasin HCl dalam liposom yang ditunjukkan dengan persentase siprofloksasin HCl yang terpenetrasi dari larutan siprofloksasin HCl, liposom formula 1, liposom formula 2 berturut-turut yaitu 24,94±8,46 %; 25,89±10,79 %; dan 33,33±4,93 %. Nilai fluks antara kontrol, liposom formula 1, dan liposom formula 2 secara berturut-turut yaitu 50,56±18,69; 54,806±23,39; dan 82,83±14,76 ug cm-2 jam-.

The escalation of bacteria?s resistants to antibiotics is very urgent to be solved. Previous study shows that encapsulation of ciprofloxacin HCl into liposome improves its activity towards resistant Pseudomonas aeruginosa. P. aeruginosa can infect our skin and cause Pseudomonas folliculitis. This study was aimed to produce 100-200 nm liposome ciprofloxacin HCl and test it?s permeation through skin membrane using franz diffusion cell method. Liposomes were prepared with thin-film hydration method. To reduce its average size, the liposomes were sonicated in bath sonicator, then extruded passing polycarbonate membrane with their respective pores size which are 0,4 μm for two cycles and 0,1 μm for ten cycles.
Morfology evaluation of the liposomes showed a slight sphere shape based on SEM and TEM results. The average diameter size of liposomes were measured using PSA and the result were 109,33±3,26 nm for the 1st formula and 195,05±2,47 nm for the 2nd formula, which were in Large Unillamelar Vesicles (LUV) stage. The first and second formula of liposomes? entrapment efficacy, respectively were 49,58±0,83% and 51,5±0,125%. The liposomes were verified sterile from Streptococcus.
The improvement of penetration showed that encapsulation to liposome can enhance penetration through skin membrane. The percentage of ciprofloxacin HCl that penetrated for the control solution, 1st formula liposome, and 2nd formula liposome respectively were 24,94±8,46 %; 25,89±10,79 %; and 33,33±4,93 %. And their flux respectively were 50,56±18,69; 54,806±23,39; and 82,83±14,76 ug cm-2 jam-1."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Wijayanti
"Bagian pengawasan mutu PT Finusolprima Farma Internasional melaksanakan CPOB yang salah satunya berkaitan dengan memperbaharui dokumen spesifikasi, metode analisis, dan catatan hasil pemeriksaan bahan baku sesuai dengan kompendial terbaru oleh BPOM. Pembuatan dokumen spesifikasi, metode analisis, dan catatan hasil pemeriksaan ini pun juga diperlukan untuk mempermudah analis dalam melakukan pengujian rutinitas. Salah satu bahan baku yang digunakan oleh PT Finusolprima Farma Internasional yakni Piridoksin HCl. Tugas khusus ini bertujuan untuk merevisi spesifikasi, metode analisis, dan Catatan Hasil Pemeriksaan (CHP) Piridoksin HCl berdasarkan Farmakope Indonesia VI di PT Finusolprima Farma Internasional. Proses revisi dilakukan berdasarkan perubahan Farmakope Indonesia VI dan perbaikan internal yang ditetapkan oleh PT Finusolprima Farma Internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesifikasi, metode analisis, dan CHP Piridoksin HCl mengalami pembaharuan acuan ke kompendial Farmakope Indonesia Edisi VI. Kesimpulan dari tugas khusus ini adalah selesainya penyusunan revisi spesifikasi, metode analisis, dan CHP Piridoksin HCl sesuai dengan kompendial Farmakope Indonesia Edisi VI.

The quality control department of PT Finusolprima Farma Internasional carries out GMP, one of which is related to updating document specifications, analytical methods, and records of raw material inspection results in accordance with the latest compendial by BPOM. Preparation of specification documents, analysis methods, and records of inspection results is also needed to make it easier for analysts to carry out routine tests. One of the raw materials used by PT Finusolprima Farma Internasional is pyridoxine HCl. This special assignment aims to revise the specifications, analysis methods, and Inspection Notes (CHP) of Pyridoxine HCl based on the Indonesian Pharmacopoeia VI at PT Finusolprima Farma Internasional. The revision process was carried out based on changes to the Indonesian Pharmacopoeia VI and internal improvements established by PT Finusolprima Farma Internasional. The results showed that the specifications, analytical methods, and CHP Pyridoxine HCl underwent an updated reference to the Indonesian Pharmacopoeia Edition VI compendial. The conclusion of this special assignment is the completion of the preparation of revised specifications, analytical methods, and CHP Pyridoxine HCl in accordance with the Indonesian Pharmacopoeia Edition VI compendial."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwijayanti Krismaya Nurhandini
"Pemanis telah lama digunakan dalam kertas rokok bagian ujung yang langsung berkontak dengan mulut perokok. Pemanis buatan yang biasa digunakan pada kertas rokok yakni natrium sakarin dan natrium siklamat. Adanya batasan penggunaan pemanis buatan, maka perlu diteliti kandungan natrium sakarin dan natrium siklamat, salah satunya yang terdapat pada kertas rokok. Pada penelitian ini dilakukan penetapan kadar natrium sakarin dan natrium siklamat pada kertas rokok secara kromatografi lapis tipis densitometri, menggunakan lempeng silika gel F254 sebagai fase diam dan campuran butanol-asam asetat-air (4:1:1) sebagai fase gerak. Natrium sakarin dianalisis pada panjang gelombang 276 nm, menghasilkan nilai Rf 0,61 dan natrium siklamat dianalisis pada panjang gelombang 523 nm menggunakan penampak bercak larutan brom 5% dalam diklormetan kemudian disemprot kembali dengan larutan fluorescein 0,25% dalam campuran dimetilformamida-etanol (1:1), menghasilkan nilai Rf 0,56; Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien variasi kurang dari 2% dan akurasi antara 98-102%. Kurva kalibrasi natrium sakarin dilakukan pada rentang 50- 300 μg/mL menghasilkan linieritas 0,9996. Kurva kalibrasi natrium siklamat dilakukan pada rentang 600-1600 μg/mL menghasilkan linieritas 0,9990. Dari ketiga sampel kertas rokok, pemanis yang ditemukan adalah natrium sakarin."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33043
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daryadi
"Pewarna makanan digunakan untuk memberi daya tarik bagi konsumen seharusnya aman bagi kesehatan konsumen. Sebagian besar permen karet menggunakan pewarna agar kelihatan lebih menarik. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pewarna yang terkandung dalam permen karet apakah mengandung pewarna sintetik yang dilarang atau tidak. Pemeriksaan dilakukan dengan mengisolasi pewarna dari permen karet menggunakan bulu domba. Pemisahan komponen pewarna dilakukan secara kromatografi kertas menggunakan eluen larutan natrium klorida 2% dalam etanol 50%, etanol-n-butanol-air (4:2:2) dan etilmetil keton-aseton-air (7:3:3), serta kromatografi lapis tipis dengan eluen n-butanol-asam asetat glasial-air (6:1,5:7,5) dan (10:4:16), dilanjutkan dengan densitometri untuk menunjang hasil identifikasi. Hasil penelitian menunjukkan beberapa produk permen karet mengandung pewarna sintetik Karmoisin, Ponceau 4R, Tartrazin, Kuning FCF, dan Biru Berlian. Semua pewarna tersebut diizinkan penggunaannya dalam makanan.
The color of a food product its meant to give attractive for costumer should be save for health, almost of chewing gum use colorant for looked more interesting. This research aim to identification colorant in the bubble gum, is there containing synthetic colorant allowed use for food or not. Identification doing with isolation colorant from bubble gum using the wool. Separated of color component do with paper chromatography use mobil phase sodium chloride 2% in ethanol 50%, ethanol-n-butanol-water (4:2:2) and ethylmethyl keton-acetone-water (7:3:3), and thin layer chromatography use mobile phase n-butanol-glacial acetic acid-water (6:1,5:7,5) and (10:4:16) then densitometry to support identification result. Result of identification to show some of bubble gum product containing synthetic colorant, there were Carmoisine, Ponceau 4R, Tartrazine, Sunset yellow FCF and Brilliant blue. All colorant not forbided use in food."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitry Oktavia Fatmi
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S32084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Reability study for quantitative determination of isoniazid and pyridoxine hydrochlorida mixture with the nonaqueous titration method and uv spectrophotometric multicomponents method has been done...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Mulia Ade Karina
"Jamu merupakan obat tradisional yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menanggulangi masalah kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.246/Menkes/Per/V/1990 tanggal 28 Mei 1990 tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional yang menyatakan bahwa obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat obat. Salah satu obat yang sering ditambahkan adalah obat-obat golongan anti inflamasi.Pada penelitian ini dilakukan validasi metode analisis dari Parasetamol, Ibuprofen, dan Asam Mefenamat di dalam jamu encok menggunakan KLT Densitometri. Metode yang digunakan adalah ekstraksi jamu dengan etanol kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan KLT Densitometri dengan menggunakan fase gerak Kloroform:Etanol (8:1).
Dari hasil validasi, metode yang digunakan memenuhi syarat akurasi untuk ketiga zat, dan menunjukan presisi yang baik untuk asam mefenamat dan parasetamol pada konsentrasi sedang dan tinggi, ibuprofen pada konsentrasi tinggi. Batas deteksi dan batas kuantitasi parasetamol = 65,72 ng / 219 ng, asam mefenamat 66,9 ng / 223,2 ng, ibuprofen 48,06 ng / 155,4 ng. Dari lima sampel yang diperiksa, empat diantaranya positif mengandung parasetamol, dengan kadar sampel 1 = 4,495%, sampel 3 = 7,188%, sampel 4 = 28,086% dan sampel 5 = 4,8165%.

Jamu is a traditional medicine that is often used by Indonesian people to cure health problems. According to the regulation of Minister of Health No.246/Menkes/Per/V/1990 dated May 28, 1990 on Industrial Permission and the Registry of Traditional Medicine stated that traditional medicine must not contain chemical substance or active drug isolation product. One of possibly added drug in jamu is classified as Anti Inflammatory Drugs. This study was aimed to validated analytical method of Paracetamol, Ibuprofen, and Mefenamic Acid in jamu by TLC Densitometry. Method applied was jamu extraction with ethanol and followed by analytical using TLC Densitometry using mobile phase Chloroform:Ethanol (8:1).
From the results of the validation, the method used to qualify for the accuracy of all three substances, and showed good precision for mefenamic acid and paracetamol in medium and high concentrations, and ibuprofen at high concentrations. Limits of detection and quantitation limits of paracetamol are 65.72 ng / 219 ng, mefenamic acid 66.9 ng / 223.2 ng and ibuprofen 48.06 ng / 155.4 ng. Of the five samples tested, four were positive for paracetamol, with levels of sample 1 is 4.495%, sample 3 is 7.188%, samples 4 is 28.086% and samples 5 is 4.8165%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>