Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18997 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fadli Fatahillah
"ABSTRAK
Beberapa manfaat alga yang telah diteliti yaitu sebagai sumber makanan tambahan dan bahan baku biodiesel. Salah satu mikroalga yang mudah ditemukan di berbagai habitat air yaitu mikroalga Oscillatoria sp. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perhitungan terhadap jumlah sel. Perhitungan jumlah sel dilakukan dengan 3 (tiga) metode, yaitu metode kapasitansi dengan menggunakan kapasitor plat sejajar, metode Counting Chamber dengan menggunakan hemositometer Improved Neubauer, dan metode Optical Density dengan menggunakan spektrofotometer. Hasil kapasitansi dan konstanta dielektrik udara yang didapatkan untuk validasi alat kapasitor yang telah dibuat yaitu 15,43 ± 0,67 pF dan 0,965 ± 0,003. Sehingga dapat disimpulkan alat tersebut cukup presisi untuk digunakan. Berdasarkan data yang didapatkan, dapat dibuktikan bahwa nilai kapasitansi dan absorbansi berbanding lurus dengan jumlah sel.

ABSTRACT
Some benefit from algae that has been discovered are as food source and biodiesel fuel. One of microalgae that easy to find in all water area is Oscillatoria sp. microalgae. The purpose of this research is to count the number of the cells. 3 (three) methods are used to count the number of the cells. The first one is Capacitance Method, this method using a parallel plate capacitor. The second method is Counting Chamber Method, this method using hemocytometer Improved Neubauer. The third method is Optical Density Method, this method using a spectrophotometer. The value of capacitance and air dielectric constant that had obtained are used for validating capacitor instrument. The value are 15,43 ± 0,67 pF and 0,965 ± 0,003. From this result, we can conclude the instrument is precision enough to use. The value of capacitance and absorbance are proportional with the number of the cells."
Universitas Indonesia, 2014
S58412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Heru Susanto
"ABSTRAK
Biodiesel adalah minyak diesel alternatif yang secara umum didefinisikan sebagai ester monoalkil dari minyak tanaman, lemak hewan, dan minyak jelantah. Biodiesel diperoleh dari hasil reaksi transterifikasi antara minyak dengan alcohol monohidrat dalam suatu katalis NaOH. Reaksi transterifikasi berlangsung 0,5-1 jam pada suhu sekitar 40°C hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan bawah adalah gliserol dan lapisan atas metil ester. Penelitian ini pada intinya adalah mensimulasikan proses pembuatan biodiesel dengan menggunakan chemcad, dimana metode yang digunakan adalah metode hybrid. Pada penelitian ini akan digunakan senyawa trigliserida sebagai minyak nabatai (CPO) yang akan direaksikan dengan senyawa alkohol (methanol) dengan bantuan katalis basa (NaOH) dalam proses transesterifikasi. Transesterifikasi adalah tahap konversi dari trigliserida menjadi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol. Dalam penelitian ini, dimana akan menggunakan temperatur proses pada reaktornya sebesar 60°C dan pada tekana 200 Kpa, rasio molar Alkohol-Minyak 9:1 dengan katalis sebanyak 1% dari jumlah minyak yang diumpankan. Perhitungan awal ekonominya diperoleh dengan memperhatikan nilai CCF sebesar 1,30 maka bisnis dalam produksi biodiesel sangat feasible untuk dijalankan mengingat nilai CCF > 0,33."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Danar Aditya Siswosoebrotho
"Penelitian ini mengevaluasi metode Contact Glow Discharge Electrolysis dalam proses sintesis biodiesel. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan proses sintesis dan produk biodiesel. Larutan yang dielektrolisis adalah CPO dan metanol dengan perbandingan molar 1:24 dan NaOH dan KOH dengan variasi konsentrasi sebesar 0.5% - 1,5% berat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biodiesel dapat dibentuk akibat reaksi transesterifikasi yang diduga disebabkan oleh radikal metoksi. Penggunaan elektrolit KOH lebih baik dibandingkan NaOH dilihat dari yield biodiesel yang dihasilkan dan jumlah energi yang dibutuhkan. Yield biodiesel optimum didapat pada penggunaan KOH 1% selama 30 menit yaitu sebesar 97% dengan keefektifan energi 1,32 kJ/mL.

This research evaluated the use of Contact Glow Discharge Electrolysis Method in Biodiesel Synthesis. The purpose of this research is to get the synthesis process and biodiesel product. The solution that is used are CPO and methanol with molar ratio 1:24 and NaOH and KOH with variation of concentration 0.5% - 1.5%-wt. The result of this research show that the biodiesel can be made from transesterification reaction that may caused by radical methoxide. The use of electrolyte KOH is better than NaOH based on the yield of biodiesel and the energy needed. The optimum yield is reached at the used of KOH 1% for 30 minutes that is 97% with the energy effectiveness 1,32 kJ/mL.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dani Supardan
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses produksi biodiesel dari minyak goreng bekas menggunakan peralatan kavitasi hidrodinamik. Proses produksi biodiesel dilakukan dalam 2 (dua) tahap. Tahap pertama adalah proses esterifikasi menggunakan katalis asam yang bertujuan untuk menurunkan kandungan asam lemak bebas dalam minyak goreng bekas. Pada tahap kedua dilakukan proses transesterifikasi menggunakan katalis basa untuk mengkonversi minyak menjadi biodiesel.
Hasil penelitian proses esterifikasi dengan perbandingan molar metanol terhadap minyak 5:1 dan temperatur 60°C menunjukkan bilangan asam awal minyak goreng bekas sebesar 3,9 mg KOH/g dapat diturunkan menjadi 1,81 mg KOH/g dalam waktu 120 menit. Pada proses transesterifikasi, rendemen biodiesel tertinggi sebesar 89,4% diperoleh pada waktu reaksi 150 menit dengan rasio molar metanol terhadap minyak 6:1. Analisis komponen biodiesel menggunakan kromatografi gas-spektrometer massa (GC-MS) menunjukkan biodiesel terdiri dari 5 (lima) metil ester asam lemak dominan yaitu metil oleat, metil palmitat, metil linoleat, metil stearat dan metil miristat. Selain itu, beberapa parameter biodiesel yang diuji telah memenuhi persyaratan SNI No. 04-7182-2006.

The aim of this research was to study biodiesel production from low cost feedstock of waste cooking oil (WCO) using hydrodynamic cavitation apparatus. A two-step processes esterification process and transesterification process using hydrodynamic cavitation for the production of biodiesel from WCO is presented. The first step is acid-catalyzed esteri-fication process for reducing free fatty acid (FFA) content of WCO and followed by base-catalyzed transesterification process for converting WCO to biodiesel as the second step.
The result of esterification process with methanol to oil molar ratio of 5 and temperature of 60°C showed that the initial acid value of WCO of 3.9 mg KOH/g can be decreased to 1.81 mg KOH/g in 120 minutes. The highest yield of biodiesel in transesterification process of 89.4% obtained at reaction time of 150 minutes with methanol to oil molar ratio of 6. The biodiesel produced in the experiment was analyzed by gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS), which showed that it mainly contained five fatty acid methyl esters. In addition, the properties of biodiesel showed that all of the fuel properties met the Indonesian National Standard (INS) No. 04-7182-2006 for biodiesel.
"
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Adilah
"Kolom pancaran didesain dengan menggunakan nosel yang dapat mempercepat pencampuran ke arah reaksi. Tabbed nozzle mempunyai dua arah pancaran, ke arah tengah dan samping, sehingga gradien kecepatannya tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan konversi dan yield biodiesel pada rasio mol metanol/CPO yang lebih rendah pada reaksi katalitik.
Variabel penelitian ini yaitu rasio mol metanol/CPO (3,75:1, 4,5:1, 5,25:1, dan 6:1). Konversi CPO dan yield tertinggi dihasilkan tabbed nozzle pada rasio mol 6:1 dalam waktu reaksi 60 menit sebesar 87,82% dan 96,64 %. Pada circular nozzle menghasilkan yield sekitar 75,06% yang lebih kecil dari tabbed nozzle pada rasio mol 5,25:1, yaitu 88,43%.

Jet column designed using nozzle that can accelerate mixing towards reaction. Tabbed nozzle has two jet directions, toward the middle and sides, so that have high velocity gradients against surroundings. This study is to increase conversion and yield of biodiesel in lower mole ratio of methanol/CPO on catalytic reaction.
This study variables are mole ratio of methanol/CPO (3,75:1, 4,5:1, 5,25:1, and 6:1). The highest CPO conversion and yield produced by tabbed nozzle at 6:1 mole ratio (60 minutes reaction) was 87.82% and 96.64%. Yield in circular nozzle is 75.06% that is smaller than tabbed nozzle at mole ratio 5,25:1, which is 88.43%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Hartomo Yusuf
"Penggunaan solar sebagai bahan bakar mesin diesel telah menimbulkan banyak masalah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan karena emisi pembakarannya menghasilkan senyawa-senyawa seperti NOx, SOx, dan lain-lain sehingga dikembangkan penelitian untuk mendapatkan bahan bakar yang ramah lingkungan. Metode elektrokimia sederhana digunakan untuk mensintesis Biodiesel Fuel dari minyak kedelai. Metode elektrokimia yang digunakan difasilitasi dengan elektroda kerja boron-doped diamond (BDD) dengan dua sel elektrokimia dipisahkan oleh membran pemisah polimer NafionÒ. Temperatur reaksi diatur pada suhu ruang (25C). Reaksi yang dilakukan adalah transesterifikasi trigliserida dengan metanol menghasilkan fatty acid methyl ester (FAME) yang popular sebagai biodiesel.
Karakterisasi awal minyak kedelai menunjukkan bahwa kandungan asam lemak bebas, air dan bahan menguap dalam minyak 0,059% dengan angka asam sebesar 0,112 mengindikasikan bahwa kualitas minyak kedelai tergolong baik. Waktu reaksi elektrokimia berlangsung selama 0,5 jam dengan masing-masing garam elektrolit Na2SO4 1 M dan TBAP (tetra butil ammonium perklorat) 0,13 M. Konsentrasi Na2SO4 yang digunakan sebesar 1,5 M untuk 0,5 jam reaksi elektrokimia. Penggunaan TBAP 0,13 M sebagai garam elektrolit menghasilkan persen komposisi FAME tertinggi, yaitu 0,0569%.

Diesel usage as fuel for diesel engines has caused many problems for the human health and environment due to exhaust gases such as NOx, SOx, etc, emitted from combustion. Therefore, studies are developed to obtain an environmental friendly fuel. In this work, a simple electrochemical method to synthesize biodiesel fuel from soybean oil was developed. The electrochemical method was applied using a boron-doped diamond film as the working electrode with two-separated compartments of electrochemical cells. NafionÒ was used as the separating membrane. The reaction temperature was set at room temperature (25oC). Transesterification reaction between triglyceride and methanol through an electrochemical method (Galvanostat technique) was expected to produce fatty acid methyl ester (FAME), widely known as biodiesel.
Initial characterization of soybean oil showed that the content of free fatty acids, water, and volatile matters in the oil were 0.059% with the acid number of 0.112, indicated that the quality of soybean oil was respectable. The electrolysis time of 0.5 h was applied for both electrolytes Na2SO4 1 M and TBAP (tetrabutylammonium perchlorate) 0.13 M while the maximum concentration of Na2SO4 is 1,5 M. The use of TBAP 0,13 M as an organic salt electrolyte produced the highest FAME percent composition of 0,0569%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S58235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Masitha
"Skripsi ini membahas analisis dampak rancangan kebijakan REDD+ terhadap tercapainya target industri biodiesel di Indonesia. Model sistem dinamis digunakan untuk mendapatkan proyeksi dari setiap alternatif kebijakan. Selain itu teori analisis kebijakan menjadi dasar dalam menganalisis setiap alternatif kebijakan dan dampaknya terhadap indikator keberlanjutan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif kebijakan REDD+ dengan Kelapa Sawit Berkelanjutan memberikan dampak yang paling baik terhadap indikator keberlanjutan karena mampu mengurangi emsisi CO2e dengan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Beberapa alternatif kebijakan dianalisis untuk menjadi bahan pertimbangan mengenai kebijakan pemerintah terhadap program REDD+ di Indonesia.

The focus of this study is to analyze the impact of REDD+ policy design to the biodiesel production in Indonesia. System Dynamis model is used to obtain projection of every alternative policy. Besides that, policy analysis is a used to analyze every alternative policies and their outcomes in sustainable indicators.
This study shows that REDD+ with Sustainable Palm Oil offers the best sustainable indicators outcome as it reduces CO2e emission while maintaining economic growth. Some alternative policy are analyzed to be considered in government policy for REDD+.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43100
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Savia Keisha Davina
"Minyak jelantah kelapa sawit Indonesia memiliki bilangan iodin yang rendah (50-55 g-I2/100g) jika dibandingkan dengan permintaan kualitas ekspor oleh Eropa (minimal 70 g-I2/100g). Minyak jelantah jika dibuang begitu saja dapat mencemari lingkungan dan jika dipakai berulang kali dapat memberikan dampak bagi kesehatan. Maka, salah satu solusi untuk minyak jelantah yang ada di Indonesia yaitu mengekspornya ke Eropa untuk dijadikan bahan baku pembuatan biodiesel. Dehidrogenasi oksidatif (ODH) merupakan salah satu metode alternatif dalam menghilangkan senyawa hidrogen pada minyak jelantah untuk dapat meningkatkan bilangan iodin dari minyak jelantah sehingga dapat memenuhi standar kualitas ekspor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa dari karbon dioksida sebagai donor oksigen dan Ti/NiO sebagai katalis untuk meningkatkan bilangan iodin dengan mengurangi senyawa hidrogen pada minyak jelantah sehingga terbentuk ikatan rangkap. Variasi yang dilakukan adalah rasio loading katalis dan suhu reaksi. Untuk mengetahui jumlah bilangan iodin sebelum dan sesudah proses ODH, digunakan metode Wijs dengan standar ASTM D5554-15 dan uji FTIR untuk memvalidasi adanya peningkatan ikatan rangkap pada produk. Hasil penelitian menunjukkan bilangan iodin yang paling tinggi didapatkan dari hasil reaksi ODH dengan suhu reaksi 350oC dan rasio loading katalis Ti/NiO 2% dengan bilangan iodin sebesar 75 g-I2/100g.

Indonesian palm cooking oil has a low iodine value (50-55 g-I2/100g) compared to the export quality demand by Europe (at least 70 g-I2/100g). If used cooking oil is thrown away, it can pollute the environment and if used repeatedly, it can have an impact on health. So, one solution for used cooking oil in Indonesia is to export it to Europe to be used as raw material for biodiesel production. Oxidative dehydrogenation (ODH) is one of the alternative methods in removing hydrogen compounds in used cooking oil to increase the iodine number of used cooking oil so that it can meet export quality standards. This study aims to determine the performance of carbon dioxide as an oxygen donor and Ti/NiO as a catalyst to increase the iodine number by reducing hydrogen compounds in used cooking oil so that double bonds are formed. Variations made are catalyst loading ratio and reaction temperature. To determine the amount of iodine number before and after the ODH process, the Wijs method was used with ASTM D5554-15 standard and FTIR test to validate the increase of double bonds in the product. The results showed that the highest iodine number was obtained from the ODH reaction with a reaction temperature of 350oC and a Ti/NiO catalyst loading ratio of 2% with an iodine number of 75 g-I2/100g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farizan
"

Transesterifikasi adalah reaksi kimia yang digunakan untuk mengubah minyak hewani menjadi biodiesel yang dapat digunakan. Pada penelitian ini, bahan bakar biodiesel disintesis dari lemak sapi dalam reaktor menggunakan katalis CaO yang disintesis dari cangkang telur bebek. Katalis CaO berbasis limbah disintesis dari cangkang telur bebek melalui proses kalsinasi pada suhu 900 OC selama 2 jam. Transesterifikasi dilakukan pada suhu 55 OC pada 6 sampel dengan variasi penggunaan jumlah katalis (1.5 wt%, 6.5 wt%, dan 10 wt%) serta variasi katalis CaO komersial dan limbah. Katalis yang disintesis dari cangkang telur itik menghasilkan kadar Kalsium Oksida (CaO) sebesar 93.2%. Hasil pengujian sampel terbaik diperoleh untuk biodiesel dengan katalis 6.5% berbahan dasar limbah dan 10% katalis komersial. Untuk biodiesel dengan katalis berbasis limbah 6.5%, rendemen 90.75%, densitas 855.1 kg/m3, viskositas 5.73 mm2/cst, keasaman 1.69 mg-KOH/g, dan bilangan yodium 30.87 g-I2/100g. Untuk biodiesel dengan katalis berbasis limbah 10%, rendemen 90.81%, densitas 860.5 kg/m3, viskositas 6.52 mm2/cst, keasaman 2.03 mg-KOH/g, dan bilangan yodium 27.51 g-I2/100g. Angka keasaman standar tidak tercapai dimana maksimumnya adalah 0.5 mg-KOH/g.


Transesterification is a chemical reaction used to convert animal oils into usable biodiesel. In this study, biodiesel fuel was synthesized from beef tallow in a reactor using a CaO catalyst which also synthesized from duck eggshells. Waste-based CaO catalyst synthesized from duck eggshells through a calcination process at 900 OC for 2 hours. Transesterification carried out at a temperature of 55 OC on 6 samples with variations in the use of the amount of catalyst (1.5 wt%, 6.5 wt%, and 10 wt%) as well as variations of commercial and waste based CaO catalysts. The catalyst synthesized from duck eggshells obtained a yield of 93.2% amount of Calcium Oxide (CaO). The synthesized biodiesel also tested for its chemical and physical properties to fulfill the Indonesian National Standard (SNI). The best sample test results were obtained for biodiesel with 6.5% catalyst from waste-based and 10% catalyst from commercial. For biodiesel with 6.5% waste-based catalyst, 90.75% yield, 855.1 kg/m3 density, 5.73 mm2/cst viscosity, 1.69 mg-KOH/g acidity, and 30.87 g-I2/100g iodine number. For biodiesel with 10% waste-based catalyst, 90.81% yield, 860.5 kg/m3 density, 6.52 mm2/cst viscosity, 2.03 mg-KOH/g acidity, and 27.51 g-I2/100g iodine number. The standard acidity number is not reached where the maximum is 0.5 mg-KOH/g.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Oktaviani
"Reaksi transesterifikasi konvensional tidak efektif karena boros energi dan katalis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan produk dan proses sintesis biodiesel. Penelitian ini dilakukan dengan reaktor elektrolisis plasma satu anoda. Elektroda SS 316 ditenggelamkan 5 cm sedangkan tungsten 2 cm dibawah permukaan elektrolit. Elektrolit terdiri dari RBDPO, alkohol dan KOH. Variasi dilakukan pada konsentrasi KOH dan jenis alkohol. Produk biodiesel dan kondisi proses berhasil didapatkan dengan yield mencapai 97% dan terdiri dari metil ester palmitat, stearat, oleat dan linoleat (analisis GCMS). Karakteristik berupa densitas (0,846-0,881 g/ml), viskositas (4,4-12,67), dan kadar air (0,65-1,7%-wt) yang secara umum sesuai dengan SNI. Nilai efektivitas energi yang dikonsumsi biodiesel adalah 1,33-5,38 kJ/ml.

Conventional transesterification is not effective because of wasteful energy and catalyst. This study aims to get product and process of synthesizing biodiesel. This research was conducted by anode plasma electrolysis reactor. Electrode SS 316 was sunk 5 cm while tungsten 2 cm below the surface of electrolyte. Electrolyte consists of RBDPO, alcohol and KOH. Variations performed on KOH concentration and type of alcohol. Products and process conditions of biodiesel conversion were found whose yield up to 97% and consist of palmitic, stearic, oleic and linoleic methyl esters (GCMS analysis). Their characteristics like density (0,846-0,881 g/ml), viscosity (4,4-12,67), and water content (0,65-1,7%-wt) were match with SNI. Energy effectiveness of biodiesel in range 1,33-5,38 kJ/ml
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>