Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190419 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rani Puspitasari Putri Amas
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tiga (3) variabel sosialdemografis dan sosial-ekonomi yaitu gender, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan terhadap motivasi wisata turis muda di Jabodetabek. Variabel-variabel motivasi wisata yang digunakan sebagai variabel dependen antara lain motivasi budaya, motivasi fisiologis, motivasi sosial-pribadi dan motivasi fantasi/imajinasi. Data penelitian merupakan gabungan data sekunder dari jurnal-jurnal pariwisata dan data primer yang diperoleh langsung dari responden penelitian menggunakan kuesioner. Model penelitan ini menggunakan metode Independent Sample T-test dan One Way ANOVA dimana hasil pengolahan data menunjukkan bahwa dari ketiga variabel yang diteliti hanya variabel gender yang memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi wisata turis muda di Jabodetabek.
This study aimed to analyze the influence of three (3) socio-demographic variables and socio-economic namely gender, income level and education level of the youth traveler?s travel motivation in Greater Jakarta. Travel motivation variables are used as the dependent variable, among others, cultural motivation, physiological motivation, social and personal motivation and fantasy / imagination motivation. The research data is a combination of secondary data from the journals of tourism and primary data collected directly from the survey respondents using a questionnaire. This research models using Independent Sample T-test and One Way ANOVA methods where data processing results show that of the three variables were examined only gender variable which has a significant influence on the travel motivation of youth traveler in Greater Jakarta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindyta Aisyah Dwityas
"ABSTRAK
Fenomena penerapan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi pada industri pariwisata telah merubah cara pelaku perjalanan pariwisata dalam memanfaatkan informasi disepanjang proses pengambilan keputusan berpariwisatanya. Hal ini terutama terkait dengan munculnya media sosial sebagai salah satu platform web 2.0 yang menyuguhkan interaktifitas kepada penggunanya. Karena itulah, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai proses pengambilan keputusan berpariwisata melalui penggunaan media sosial khususnya dari sudut pandang anggota komunitas traveler di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, disusun kajian teoritis dan penelitian terdahulu yang berpijak pada teori-teori yang berada dalam ranah Ilmu Komunikasi, khususnya teori komunikasi kelompok dan teori media baru. Sedangkan aplikasinya berfokus pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang telah merevolusi dunia perdagangan (bisnis) secara luas. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap anggota komunitas traveler ?Backpacker Indonesia? yang terpilih berdasarkan hasil analisis teks terhadap komunikasi dan interaksi yang dilakukan dalam situs komunitas. Hasil utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial menjadi sumber informasi yang membantu dan ?mengawal? para traveler disetiap tahapan pengambilan keputusannya, dan pada setiap tahapan tersebut para traveler melakukan kegiatan-kegiatan pemanfaatan informasi dalam menjalankan keseluruhan kegiatan berpariwisata yang dilakukan. Penelitian ini menyimpulkan beberapa rekomendasi baik bagi lingkup akademik dan teoretik yaitu melalui penyusunan model pengambilan keputusan berpariwisata melalui penggunaan media sosial, serta bagi industri pariwisata untuk menjalankan strategi pemasaran yang lebih berfokus pada konsumen.

ABSTRACT
The phenomenon about the application of Information and Communications Technology development in tourism industry has changed the way of traveler in utilizing tourism information throughout their travel decision-making process. It is mainly associated with the emergence of social media as one of the Web 2.0 platform which offers interactivity to users. Therefore, the purpose of this study was to obtain an overview of the travel decision making process through the use of social media especially from the point of view of Indonesia's traveler community members. To achieve these objectives, theoretical study and previous studies which are grounded in the Communication Sciences domain, specifically the Theory of Group Communication and New Media Theory were developed. While the application is focused on the development of Information and Communication Technology that has revolutionized the world of commerce (business) widely. The research method used is descriptive qualitative. Data was collected through interviews with community members traveler "Backpacker Indonesia" were chosen based on the results of the text-analysis of the communication and interaction done in community sites. The main result of this study shows that social media as source of information to help and "escort" the traveler in every stage of decision-making, and at each step the traveler is using information in carrying out all activities undertaken. The study concluded some recommendations for the scope of academics and theoretical with the models of travel decision making process through the use of social media, as well as for the tourism industry to execute marketing strategies that more focus on the consumer."
2013
T32998
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Macdonald, Phil
"Summary:
Helps to learn about Thailand's exotic cuisine and the art of shopping in its famous night markets. This title guides readers into the countryside, exploring Kanchanaburi, site of the bridge over the River Kwai; the ancient capitals of Ayuthaya and Sukhothai, and national parks alive with monkeys and elephant"
Washington, D.C: National Geographic, 2009
915 MAC n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"
Tulisan ini adalah kajian tentang bagaimana pemuda Ambon salg berkomunikasi dalam sebuah ruang public yakni Ambon Plaza,atau sering disingkat dengan Ampas, yang berdiri sejak 1995. Ini adalah pusat perbelanjaan yang secara signifikan berubah pasca konflik di Ambon tahun 1999-2003. Di pusat perbelanjaan,pengunjung dapat melakukan hubungan yang interaktif, tidak hanya dengan pengunjung lain tetapi juga dengan penjajanya. Amplaz memiliki peran yang penting untuk mempertemukan orang-orang dari agama yang berbeda. Ini adalah tempat di mana kelompok Kristen dan Islam dapat bertemu tanpa rasa takut. Di tempat ini, gaya hidup baru dirayakan, sehngga Amplaz lebih terlihat sebagai arena untuk menunjukkan gaya hidup modern, dibangdingkan sebagai area konflik.
"
JSPA 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"
Tulisan ini menunjukkan bahwa kaum muda terlibat dalam budaya pengaturan yang sangat dinamis di Indonesia, yang berlangsung terutama melalui organisasi kepemudaan. Dalam praktiknya, kekuasaan Negara di tingkat lokal disalurkan melalui organisasi pemuda dan tidak melalui suatu relasi kuasa yang bercorak langsung. Kasus pemuda kampong di Ternate merupakan sebuah contoh bagaimana agensi kaum muda diwujudkan melalui negosiasi terus-menerus, yang hasilnya lebih banyak berupa perebutan wacana dan kepentingan sendiri."
JSPA 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fattah Hanurawan
"ABSTRAK
Penelitian ini berawal dari suatu gejala di mana tidak selalu remaja yang memiliki pengetahuan tentang penampilan pemusik rock mempunyai niat untuk melakukannya. Dalam kerangka teori tindakan beralasan Fishbein & Ajzen (1975) suatu niat perilaku dapat diterangkan melalui faktor sikap (internal) dan norma subyektif (Sosial) sebagai determinan utamanya. Sedang ditinjau dari teori belajar sosial dapat dijelaskan bahwa masalah peniruan penampilan fisik pemusik rock merupakan hasil dari proses belajar sosial faktor internal (sikap) remaja dengan lingkungan, sosialnya. Sandura dan Walters menyatakan bahwa proses belajar sosial terutama terjadi melalui proses belajar perwakilan (vicarious learning), yang dalam konsep belajar sosial spesifik tersebut terkandung pengertian bahwa cara berperilaku seseorang merupakan hasil interaksi belajar dengan perilaku orang lain.
Ditinjau dari teori peran (role theory) remaja peniru dalam konteks sosialnya menempati kedudukan sebagai aktor atau pelaku yang akan selalu memperhatikan tuntutan peran yang diembannya. Tuntutan peran yang dipertimbangkan remaja itu terwujud dalam bentuk harapan, norma, wujud perilaku, penilaian, dan sanksi terhadap niat meniru penampilaan fisik pemusik rock
Dari kajian teori belajar sosial, teori pecan, dan kerangka pemilahan- variabel yang rnenggunakan model teori tindakan Fishbein & Ajzer (1975) kemudian diajukan 2 hipotesis mayor dan dua hipotesis minor yang diuji kebenarannya pada 254 pelajar SMA di Kotamadya Malang,
Hipotesis itu adalah: Hipotesis Mayor 1 berbunyi Sikap dan norma subyektif remaja terhadap tingkah laku meniru penampilan fisik pemusik rock secara signifikan berhubungan positif dengan niatnya meniru penampilan fisik pemusik rock. Hipotesis Minor 1 adalah sikap remaja terhadap tingkah laku meniru penampilan fisik pemusik rock secara signifikan berhubungan positif dengan niatnya meniru penampilan fisik pemusik rock. Hipotesis Minor 2 berbunyi norma subyektif remaja mengenai tingkah laku meniru penampilan fisik pemusik rock secara signifikan berhubungan positif dengan niatnya meniru penampilan fisik pemusik rock. Kemudian Hipotesis Mayor 2 berbunyi norma subyektif secara signifikan memberikan sumbangan relatif lebih besar dibanding sikap remaja terhadap niatnya meniru penampilan fisik pemusik rock.
Berdasar hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa Hipotesis Mayor 1, Hipotesis Minor 1 dan 2 dapat diterima kebenarannya. Sedang Hipotesis Mayor 2 tidak dapat diterima kebenarannya. Terhadap hasil penelitian ini disarankan bagi orang tua untuk melakukan pendekatan lebih dekat dengan unsur-unsur dalam norma subyektif seperti teman bermain atau teman sekolah. Saran bagi masyarakat umum dan pemerhati masalah sosial agar melakukan sosialisasi pesan-pesan normatif berkenaan dengan peniruan terhadap penampilan fisik pemusik rock melalui pembinaan 2 saluran, yaitu sikap dan norma subyektif remaja. Bagi penelitian lebih lanjut disarankan untuk mempelajari masalah independensi antara komponen struktur sikap dan norma subyektif dalam kaitannya dengan niat. Juga bagi peneliti lebih lanjut disarankan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut pola-peniruan dan perkembangan sosialitas remaja pada wilayah perilaku yang lain."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hodijah
"ABSTRAK
Perjalanan merupakan cara untuk mengamati dan memahami keragaman budaya serta agama. Tesis ini membahas benturan nilai dan identitas kosmopolitan oleh muslimah penulis dalam Berjalan di Atas Cahaya dan The Jilbab Traveler dengan tujuan memaparkan cara para tokoh muslimah traveler menyikapi benturan nilai budaya dan agama dalam perjalanan serta menjelaskan proses konstruksi pandangan kosmopolitanisme Islam. Penelitian kualitatif ini menggunakan perspektif gender, yang dihubungkan dengan teori catatan perjalanan Carl Thompson dan zona-zona kosmopolitan Terhi Rantanen. Konstruksi muslimah kosmopolitan dalam ranah publik dan global dibangun melalui perkembangan pola pikir dan sikap tokoh, sudut pandang, nada dalam catatan perjalanan.

ABSTRACT
Traveling is a way to observe and understand the diversity of culture and religion. This research is about the conflict of values and cosmopolitan identity by muslim women authors in Berjalan di Atas Cahaya and The Jilbab Traveler with the aim of describing how muslim women travelers figure out and address the conflict of culture and religion values, and explaining the construction of Islamic cosmopolitanism by prominent muslim women travelers. This qualitative research uses gender perspective that related to Carl Thompson rsquo s travel writing theory and Terhi Rantenan rsquo s zones of cosmopolitanism. The construction of cosmopolitan muslim women in in both the public sphere and global world is built through characters, points of view, and the tones of the writings examined."
2016
T47496
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Bonita Diliana
"Pemuda yang tidak sekolah dan tidak bekerja (NEE) menjadi suatu masalah karena orang muda tidak mengerjakan apa-apa, maka transisi kehidupan mereka selanjutnya akan semakin sulit. Studi ini menganalisis apakah pemuda yang NEE akan seterusnya menjadi NEE dengan menggunakan data panel IFLS 2007 dan 2014 untuk pemuda usia 15-29 tahun dengan metode regresi multinomial logit.
Analisis menunjukkan bahwa pemuda yang tetap NEE sejumlah 11,4 persen. Karakteristik yang berpengaruh terhadap peluang pemuda untuk tetap NEE yaitu karakteristik sosial demografi, regional, ekonomi, dan soft skills. Pemuda tersebut perlu dibantu dengan biaya pendidikan yang murah atau gratis dan peningkatan soft skills untuk menunjang employability.

Youth not in school and not working (NEE) become a problem because young people do not do anything, then the transition of their life will be increasingly difficult. This study analyzes whether the youth who are NEE will always be NEE using panel data from the 2007 and 2014 IFLS that covered youth aged 15-29 years with a multinomial logit regression method.
Analysis showed that the number of youth who remain NEE are 11.4 percent. Characteristics that affect the opportunities of youth to remain NEE are youth's socio demographic, economic characteristics, region, and soft skills. The youth needs help with the cheap or free cost for education and improving the soft skills for employability."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sajidin
"[ABSTRAK
Program Pemuda Pelopor merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Pemuda Indonesia, dengan
harapan bahwa pemuda Indonesia memiliki jiwa kepeloporan di segala
bidang, sehingga apa yang menjadi peran pemuda di masyarakat salah satunya
menjadi Agen Of Change atau agen perubahan bisa terlaksana. di Kota Bogor
pelaksanaan pemuda pelopor dilaksanakan oleh pemerintah Kota Bogor
melalui Kantor Pemuda Dan Olahraga Kota Bogor menjadi peran startegis
dalam memcari dan menanamkan kepeloporan kepada pemudanya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitaif deskriptif analisis dengan
factual problemnya adalah bahwa peserta yang mengikuti kegiatan program
pemuda pelopor yang dilaksanakan oleh Kanpora Kota Bogor belumlah
optimal, dikarenakan peserta yang mengikuti program ini dari tahun ketahun
belum mecapai target, seperti halnya di pelaksanaan program pemuda pelopor
tahun 2014, peserta di targetkan sebanyak 5 orang namun yang mengikuti
program ini sebanyak 3 peserta, dalam penellitian ini, ada 4 faktor yang
berperan penting dalam keberhasilan implementasi program yaitu, Peran
Proses Rekrutmen, Peran Kinerja/Performance Pelaksana, Peran Komunikasi
dan Peran Pelaksanaan Dari Evaluasi Program.
Hasil penelitian dari yang sudah dilakukan di Kanpora Kota Bogor,
bahwa Kanpora sebagai pelaksana teknis belum optimal dalam melaksanakan
program pemuda pelopor, dikarenakan kurangnya pagu anggaran yang di
tetapkan oleh Pemerintah Kota Bogor, sehingga berdampak kepada
pelaksanaan yang tidak maksimal, seperti halnya proses rekrutmen yang
dilaksanakan oleh pelaksana hanya mengandalkan surat untuk
mensosiaalisaikan dan menginformasikan program, belum adanya keterlibatan
dari alumni/stakeholder dan belum menggunakan media elektronik, media
cetak dan media sosial untuk mensosialisasikannya, adapun saran dalam
penelitian ini adalah agar terpenuhinya peserta program pemuda pelopor,
pelaksana/pantia harus melakukan sosialisasi dengan menggunakan media
elektronik, media cetak dan media sosial, selain itu melibatkan senior/alumni
yang pernah mengikuti program. dan menjalin kordinasi dengan SKPD Lain
untuk berkordinasi langsung dalam pembinaan pemuda.

ABSTRACT
Pioneer Youth Program is one of the effort in improving Indonesian
Youth human resources (HR), with an eye to the young people of Indonesia
have a pioneering spirit in all areas, so what become the role of youth in the
society one of them becomes Agent Of Change can be implemented. in Bogor
City, the implementation of pioneer youth is implemented by the city
government of Bogor through youth and sport centre become strategic role in
pioneering the community and instilling the youth.
This research is using the analysis descriptive qualitative method and
its factual problem is all participants who join the pioneer youth event
implemented by Kanpora of Bogor City has been optimal yet, because of the
participant who join this eent from the year to year has not reached the target.
as well as the implementation of pioneer youth program in 2014, participant is
targeted as many people but who join this program is 3 participants. in this
research there are 4 factors which has the important role in the success of
program implementation namely the role of recruitment process, the role of
performance, the role of communication and the role of implementation from
the bogor city government, so
The result of the research has been executed in kanpora of bogor city,
kanpora as technical implementation has not been optimal in implementing
pioneer youth program, because of the lack of budgeting set by bogor city
government, so it affects to not optimal implementation, as well as the
recruitment process which is implemented by the executor only rely on a letter
to socialize and to inform the program, beside that there is not any
involvement from alumni or stakeholder and it has not used the electronic
media, printing media and social media to socialize it. meanwhile, the
suggestion in the research is in order to fulfill the pioneer youth program
participant, executor/committee should socialize by using electronic media,
printing media and social media. beside that involving the alumni/stakeholder
who have ever joined the program and establish the coordination with the
other SKPD to coordinate directly in youth guidance, Pioneer Youth Program is one of the effort in improving Indonesian
Youth human resources (HR), with an eye to the young people of Indonesia
have a pioneering spirit in all areas, so what become the role of youth in the
society one of them becomes Agent Of Change can be implemented. in Bogor
City, the implementation of pioneer youth is implemented by the city
government of Bogor through youth and sport centre become strategic role in
pioneering the community and instilling the youth.
This research is using the analysis descriptive qualitative method and
its factual problem is all participants who join the pioneer youth event
implemented by Kanpora of Bogor City has been optimal yet, because of the
participant who join this eent from the year to year has not reached the target.
as well as the implementation of pioneer youth program in 2014, participant is
targeted as many people but who join this program is 3 participants. in this
research there are 4 factors which has the important role in the success of
program implementation namely the role of recruitment process, the role of
performance, the role of communication and the role of implementation from
the bogor city government, so
The result of the research has been executed in kanpora of bogor city,
kanpora as technical implementation has not been optimal in implementing
pioneer youth program, because of the lack of budgeting set by bogor city
government, so it affects to not optimal implementation, as well as the
recruitment process which is implemented by the executor only rely on a letter
to socialize and to inform the program, beside that there is not any
involvement from alumni or stakeholder and it has not used the electronic
media, printing media and social media to socialize it. meanwhile, the
suggestion in the research is in order to fulfill the pioneer youth program
participant, executor/committee should socialize by using electronic media,
printing media and social media. beside that involving the alumni/stakeholder
who have ever joined the program and establish the coordination with the
other SKPD to coordinate directly in youth guidance]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfina Abbiya Hermawan
"Masa remaja adalah masa terjadinya pubertas yang memicu timbulnya dorongan seksual untuk melakukan aktivitas seks pranikah. Dampak perilaku seksual pranikah remaja meliputi kehamilan remaja, meningkatnya kasus aborsi, dan penyebaran penyakit menular seksual. Dampak tersebut dapat dicegah bila mempunyai pengetahuan tentang alat kontrasepsi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan terkait alat kontrasepsi dan perilaku seksual pranikah pada remaja putri di Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan teknik consecutive sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 426 remaja putri pada beberapa kecamatan di Bandung. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia responden yaitu 17.5 tahun, bersekolah di SMA (70.7%), tidak berpacaran (67.4%), beragama Islam (91.1%), teman sebayanya berperilaku seksual pranikah (71.4%), terkadang (78.6%) terpapar konten seksual melalui internet (41%) tingkat pengetahuan tentang alat kontrasepsi buruk (61%), serta lebih banyak perilaku seksual pranikah tidak berisiko (52.1%). Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan tentang kontrasepsi dan status berpacaran cenderung mendorong perilaku seksual pranikah.

Adolescent stage is a phase when puberty that causes sexual urges to do premarital sex activities takes place. The impacts of premarital sexual behavior in adolescents includes teenage pregnancies, increasing cases of abortion, and outspread of sexual transmitted diseases. Those impacts can be prevented if teenagers have knowledge about contraceptive methods. This research is conducted with the purpose to see the description of knowledge level of contraceptive methods and premarital sexual behavior in adolescents in Bandung. This research used cross-sectional approach with consecutive sampling technique. The sample of this research are 426 adolescent girls from a few sub-districts in Bandung. The result of this research shows that the average age of the respondents are 17.5 years old, currently in high school (70.7%), are not in a relationship (67.4%), have Islamic faith (91.1%), have peers that engage in premarital sexual behavior (71.4%), sometimes (78.6%) exposed to sexual content through internet (41%), have a bad knowledge level of contraceptive methods (61%), and also more engage in safe premarital sexual behavior (52.1%). This research shows that knowledge about contraceptive and relationship status tend to encourage premarital sexual behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>