Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181051 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martindo Sunardi
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensimulasikan efek dari curah hujan sebagai infiltrasi ke kondisi tanah jenuh melihat perubahan Ketinggian Air Tanah yang mempengaruhi stabilitas lereng. Untuk mengevaluasi efek dari infiltrasi pada stabilitas tanah jenuh, rembesan numerik dan analisis stabilitas lereng dilakukan berdasarkan sifatsifat tanah tak jenuh.
Hasil analisis rembesan (SEEP / W) menunjukkan perubahan dari meja air bertengger di bawah air hujan infiltrasi. Selain itu, para reuslts analisis stabilitas lereng (LERENG / W) menunjukkan perubahan Faktor Keselamatan berdasarkan hasil dari analisis rembesan (SEEP / W).
Hasil ini menunjukkan bagaimana curah hujan dan tanah penyedotan dapat memberikan beberapa kontribusi berubah dari muka air bertengger dan mempengaruhi stabilitas lereng dalam kondisi jenuh. Di skripsi ini juga akan membandingan pengaruh kepada stabilitas lereng oleh dua faktor yaitu intensitas air hujan dan waktu durasi hujan.

The objective of this study is to simulate the effect of the rainfall as an infiltration into the unsaturated soil condition to see the change of Ground Water Table that affecting to the stability of the slope. To evaluate the effect of infiltration on the stability of the unsaturated soil, numerical seepage and slope stability analysis were performed based on the unsaturated soil properties.
The results of seepage analysis (SEEP/W) show the changed of a perched water table under rainwater infiltration. Furthermore, the results of slope stability analysis (SLOPE/W) show the change of the Factor of Safety based on the results from seepage analysis (SEEP/W).
These results shows how rainfall and soil suctions can give some contributions of the changed of perched water table and affecting to the slope stability in unsaturated condition. In addition, this study also make a comparation of the significance effect to slope stability by two factors, which are rainfall intensity and rainfall time durations.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S57878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiyah Hakim Sagitaningrum
"Dalam penelitian ini, efek dari Pola hujan terhadap Faktor Keamanan (FK) dianalisis dalam geometri yang berbeda dalam lereng tak jenuh dengan cara studi parametrik. Geometri lereng yang berbeda direpresentasikan dalam sudut: 30°, 45°, dan 60° dan hujan diasumsikan memiliki tiga pola, yaitu normal, advanced, dan delayed. Analisis rembesan dilakukan dengan SEEP/W dan stabilitas lereng dengan SLOPE/W. FK terkecil didapatkan pada pola hujan advanced pada 30° dan 45°, dan pola hujan delayed pada sudut 60°. Penurunan FK terkecil dialami sudut 45°, diikuti 60°, dan 30° dikarenakan perubahan tegangan air pori negatif dan kenaikan Muka Air Tanah.

In this research, effect of rain intensity to the Safety Factor (FS) will be analysed in different geometries on unsaturated slope by conducting a parametric study. Different geometries are represented by different slope angles: 30°, 45°, and 60° and the rainfall to have three different pattern, which are normal, advanced, and delayed. Seepage analysis is conducted with SEEP/W and slope stability with SLOPE/W. Lowest FS reached at advanced pattern at 30° and 45°, and delayed pattern at 60°. Least FS reduction observed at 45°, followed by 60°, and 30° due to change of negative PWP and rising GWL."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Ayu Anindita
"Dalam penelitian ini akan diselidiki fenomena stabilitas lereng dengan menggunakan teori mekanika tanah tak jenuh unsaturated soil mechanics pada daerah lereng di Pasir Muncang untuk melihat adanya indikasi pengaruh teori tersebut dalam fenomena kelongsoran yang terjadi di lapangan dengan menggunakan perangkat lunak SEEP/W 2012 dan SLOPE/W 2012. Studi dilakukan lebih jauh untuk meneliti bagaimana memodelkan lereng dengan teori mekanika tanah tak jenuh dan menentukan parameter yang tepat untuk merepresentasikan kondisi kelongsoran lereng akibat hujan yang terjadi pada akhir tahun 2008.
Analisis stabilitas lereng dengan ditambahkan hujan harian yang divariasikan 2 jam, 4 jam dan 6 jam masing-masing dengan pola hujan normal, advanced dan delayed menunjukkan bahwa parameter dan pemodelan yang ditentukan memberikan estimasi kondisi longsor terjadi akibat rangkaian hujan lebat yang terjadi pada awal bulan Desember 2008 sehingga mengakibatkan tanah longsor pada 7 Desember 2008 akibat hujan durasi 6 jam pola advanced dimana faktor keamanan turun hingga di bawah faktor keamanan kritis yaitu 1.2. Kelongsoran ini diakibatkan naiknya tegangan air pori dan berkurangnya matric suction tanah. Lebih jauh, dalam penelitian ini juga diselidiki pengaruh intensitas hujan, pola hujan, durasi hujan terhadap kondisi permeabilitas tanah, kadar air tanah dan laju infiltrasi dalam tanah dan hubungannya lebih lanjut terhadap kuat geser dan stabilitas lereng.

In this research, the slope stability in Pasir Muncang will be studied by using unsaturated soil mechanics theory to observe whether it effects landslide that happened in the field by using SEEP W 2012 and SLOPE W 2012 software. The objective of this study is to explore how to model the slope with unsaturated soil mechanics theory and determine the accurate parameters to represent the landslide condition as the outcome of heavy rain events during late 2008.
The stability analysis concerning the rain that are differentiated into 2 hours, 4 hours and 6 hours of rain each with normal, advanced and delayed rainfall pattern show that the model and determined parameters give estimation that the landslide event was caused by heavy rainfall series during early December of 2008 which caused the landslide on December 7th 2008 after the 6 hours rain with advanced rainfall pattern that caused the drop of factor of safety below critical which is 1.2. This landslide was an outcome of rising of pore water pressure and decreasing of matric suction in soil. Furthermore, this research will examine the effect on rainfall intensity, rainfall pattern, rainfall duration, in regard to soil permeability, soil water content, soil infiltration rate and its connection with shear strength and the stability of the slope.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rabbani Isya Ramadhan
"Karena perubahan iklim, infiltrasi curah hujan yang lebih tinggi diperkirakan akan terjadi di masa depan dan hal ini dapat menyebabkan kegagalan lereng. Bersamaan dengan itu, pembangunan infrastruktur dan pembangunan kembali perkotaan dengan cepat menghasilkan limbah konstruksi dan pembongkaran dalam jumlah besar yang juga berkontribusi terhadap perubahan iklim global. Untuk memastikan kestabilan lereng, penting untuk menemukan alternatif yang hemat biaya dan ramah lingkungan. Material limbah seperti RCA dapat digunakan untuk melindungi lereng. Penggunaan RCA untuk perlindungan lereng adalah dapat digunakan sebagai bahan untuk sistem penghalang kapiler. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik distribusi tekanan air pori dan stabilitas lereng dengan penerapan perlindungan RCA selama hujan dibandingkan dengan lereng asli melalui pemodelan numerik. SWCC untuk tanah Depok dan material RCA diukur dengan menggunakan High Suction Polymer Sensor (HSPS) dan Tempe Cell. Perubahan volume tanah diukur dengan menggunakan 3D scanner. Analisis rembesan dilakukan dengan menggunakan SEEP/W untuk mendapatkan perubahan distribusi tekanan air pori akibat infiltrasi air hujan. Stabilitas lereng dilakukan dengan menggunakan SLOPE/W untuk menentukan faktor keamanan lereng akibat infiltrasi air hujan. Penggunaan agregat beton daur ulang (RCA) untuk perlindungan lereng dari infiltrasi air hujan telah diselidiki dalam makalah ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor keamanan lereng meningkat dengan penambahan perlindungan RCA. Infiltrasi air hujan menyebabkan berkurangnya daya hisap tanah sehingga mengurangi kekuatan geser tanah, faktor keamanan juga akan berkurang karena tanah menjadi lebih lemah.

Due to climate change, higher rainfall infiltration is expected in the future and it may cause a slope failure. Simultaneously, infrastructure construction and urban redevelopment are rapidly generating large amounts of construction and demolition waste that also contributes to global climate change. To ensure the stability of the slope, it is important to find cost-effective and environmentally sustainable alternatives. Waste material such as RCA can be utilized to protect the slope. The use of RCA for slope protection is that it can used as a material for the capillary barrier system. The objective of this paper is to investigate the characteristics of pore-water pressure distribution and slope stability with the application of RCA protection during rainfall in comparison with the original slope through numerical modeling. The SWCC for Depok soil and RCA materials were measured using a high-suction polymer sensor (HSPS) and Tempe cell, respectively. The volume changes of the soil were measure using 3D scanner. The seepage analyses were conducted using SEEP/W to obtain the change of pore-water pressure distribution due to rainfall infiltration. The slope stability was conducted using SLOPE/W to determine the safety factor of the slope due to rainfall infiltration. The use of recycled concrete aggregate (RCA) for slope protection from rainfall infiltration has been investigated in this paper. The results showed that the safety factor of the slope increased with the addition of RCA protection. Rainfall infiltration causes a reduction in soil suction and hence reduces soil shear strength, the safety factor will also decrease since the soil will become weaker."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilson Koven
"Efek hujan dan gempa mempengaruhi stabilitas lereng. Hujan dapat mengakibatkan terjadinya infiltrasi pada lereng yang menyebabkan turunnya tekanan air pori negatif pada lereng dan meningkatkan muka air tanah. Sedangkan gempa akan memberikan beban seismik yang menyebabkan terjadinya deformasi pada lereng. Lereng akan mengalami kondisi yang lebih kritis lagi apabila efek hujan dan gempa dikombinasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hujan yang disusul gempa pada stabilitas lereng tak jenuh. Penelitian ini terdiri dari dua tahap analisis numerik, yaitu analisis rembesan untuk mengetahui perubahan tekanan air pori pada lereng dan dilanjutkan dengan analisis dinamik time history tidak linear untuk menghitung deformasi yang terjadi akibat gempa. Kurva karakteristik tanah-air yang diambil dari hasil pengukuran akan diinkorporasikan pada lapisan atas tanah tak jenuh, catatan gempa Loma Prieta (1989), dan gempa Northridge (1994) akan digunakan sebagai akselerasi gempa. Enam skenario hujan dilanjutkan gempa akan dianalisis dan dibandingkan yaitu skenario intensitas hujan tidak berubah selama tiga hari, skenario intensitas hujan meningkat bertahap dan berkurang bertahap dalam tiga hari, dan skenario intensitas hujan acak selama tiga hari.

Rain and earthquake affect the stability of the slope. Rain results in infiltration on the slope which causes a decrease in negative pore water pressure on the slope and increases the groundwater level. Meanwhile, the seismic load from earthquake causes deformation on the slopes. Slope will experience even more critical condition if the effects of rain and earthquake are combined. This study aims to determine the influence of rain followed by earthquake on the stability of the unsaturated slope. This study consists of two stages of numerical analysis, which are seepage analysis to determine changes in pore water pressure on the slope and followed by non-linear time history dynamic analysis to calculate the deformation that occurs due to the ground motion. The soil-water characteristic curve from the field measurement will be incorporated in the upper layer of unsaturated soil and the Loma Prieta (1989) and Northridge (1994) earthquakes acceleration recording will be used. Six scenarios of rainfall followed by earthquake will be analyzed and compared, which are the scenario of rain intensity not changing for three days, the scenario of rain intensity gradually increasing and decreasing gradually, and the scenario of random rain intensity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhan Nauval Narawangsa
"Analisis kestabilan lereng merupakan faktor penting dalam kegiatan eksploitasi batu bara agar segala aktivitasnya dapat berjalan secara aman. Analisis ini dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor pada lereng. Terdapat beberapa tipe potensi longsor. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap tipe potensi longsor yang mungkin terjadi di daerah penelitian. Lokasi penelitian merupakan kawasan tambang terbuka batu bara yang dimiliki oleh PT Adaro Indonesia di Cekungan Barito, Kalimantan Selatan. Dalam penelitian yang dilakukan, digunakan dua metode yaitu kesetimbangan batas dan Continuous Slope Mass Rating (CSMR). Analisis kesetimbangan batas digunakan untuk mengidentifikasi potensi longsor busur. Sedangkan CSMR digunakan untuk identifikasi potensi longsor planar, membaji, dan guling. Kedua metode ini dinilai dapat melengkapi satu dengan yang lainnya. Analisis kestabilan lereng dilakukan pada area di sekitar garis penampang A dan B. Metode kesetimbangan batas menunjukkan bahwa daerah disekitar kedua penampang memiliki Faktor Keamanan (FK) yang tergolong stabil. Penampang A memiliki FK 1,542 dan penampang B memiliki FK 1,732. Analisis CSMR pada penampang A dan B memiliki nilai minimum 41,32 dan maksimum 62,71. Nilai ini termasuk kedalam kelas II dan III. Kedua kelas ini mengindikasikan terdapatnya potensi longsor pada daerah penelitian. Berdasarkan kedua metode yang digunakan, dapat disimpulkan bahwa tipe potensi longsor yang mungkin terjadi pada daerah penelitian adalah longsoran membaji.

Slope stability analysis is a very important aspect that keeps mining activities proceed safely. This analysis is done to prevent slope failure. There are several kinds of slope failure. The purpose of this study is to determine some types of slope failure that are possibly occured on observation area. This area refers to an open-pit coal mine of PT Adaro Indonesia which is located on Barito Basin, South Kalimantan. This study is being held using Limit Equilibrium Method (LEM) and Continuous Slope Mass Rating (CSMR). LEM is used to determine the potential circular failure. While CSMR is used for planar, wedge, or toppling failures. The two methods are considered to be complementing each other. Slope analysis is being held on the area around line section A and B. LEM analysis shows that the two line section have stable safety factors (FS). Which is 1.542 for line section A and 1.732 for line section B. CSMR analysis at all the benches of line section A and B shows value of 41.32 to 62.71. These results are classified to class II and III. The two classes indicate that there are some failure potential that is likely to occur. Based on the two methods, it could be concluded that the type of failure that is possibly occured in observation area is wedge failure."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deden Muchji Nurdjaman
"Dalam industri pertambangan, studi geologi teknik sangat dibutuhkan karena kegiatan pertambangan melakukan penggalian lereng yang dapat menimbulkan perubahan besar gaya-gaya yang bekerja pada lereng tersebut (Sepriadi & Prastowo, 2019). Daerah penelitian berada di SIR-04 lokasi tambang terbuka PT Stargate Pasific Resources, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kestabilan lereng di lokasi penelitian, menganalisis pengaruh fluktuasi Muka Air Tanah (MAT) terhadap kestabilan lereng, dan merekomendasikan desain lereng yang sudah memenuhi kriteria sebagai lereng stabil. Analisis yang digunakan merupakan kesetimbangan batas dengan metode perhitungan Morgenstern-Price dengan bantuan software Slide 6.0. Perhitungan nilai Faktor Kemanan pada lereng A-A’ 0.646 yang menandakan bahwa lereng tersebut tergolong pada lereng tidak stabil. Sehingga dibutuhkan desain optimum lereng yang memiliki FK lebih dari 1.25. Pada lereng B-B’, perhitungan menunjukkan nilai FK nya sebesar 2.280 yang termasuk ke dalam kondisi lereng stabil. Begitu pula dengan lereng C-C’, perhitungan menunjukkan nilai FK nya sebesar 1.730 yang termasuk ke dalam kondisi lereng stabil. Fluktuasi Muka Air Tanah berpengaruh terhadap kestabilan lereng pada SIR-04, Site Molore, PT Stargate Pasific Resources. Ketinggian elevasi Muka Air Tanah berbanding terbalik dengan kestabilan lereng, dimana setiap penurunan MAT sebesar 1 meter, nilai FK bertambah sebesar 0.58%. Desain optimum lereng dibuat dengan sudut lereng keseluruhan 34°, dengan sudut pada lereng tunggal sebesar 60°, tinggi lereng tunggal sebesar 5 meter, serta lebar berm sebesar 4 meter.

In the mining industry, the study of geological engineering is highly essential because mining activities involve excavating slopes that can cause significant changes in the forces acting on those slopes (Sepriadi & Prastowo, 2019). The research area is located at the open-pit mine site of PT Stargate Pacific Resources in Langgikima District, North Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province. This study aims to analyze the slope stability conditions at the research site, analyze the influence of groundwater level fluctuations on slope stability, and recommend a slope design that meets the criteria for stability. The analysis used is limit equilibrium with the Morgenstern-Price calculation method using Slide 6.0 software. The calculated Factor of Safety (FS) value for slope A-A' is 0.646, indicating that the slope is classified as unstable. Therefore, an optimal slope design is required with an FS value greater than 1.25. For slope B-B', the calculation shows an FS value of 2.280, indicating stable slope conditions. The same applies to slope C-C', with an FS value of 1.730, indicating stable slope conditions. Fluctuations in groundwater levels have an impact on slope stability at SIR-04, Molore Site, PT Stargate Pacific Resources. The elevation of the groundwater level is inversely proportional to slope stability, where for every 1 meters decrease in Groundwater level, the FS value increases by 0.58%. An optimal slope design is created with a single slope inclination of 60°, a single slope height of 5 meters, and a berm width of 4 meters. Consequently, the overall slope inclination is determined to be 34°."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Anisha Utari
"Dalam perencanaan tambang terbuka, memastikan stabilitas lereng dan memitigasi risiko tanah longsor merupakan pertimbangan penting, terutama di daerah dengan kerentanan tinggi terhadap bahaya tersebut seperti Kabupaten Kolaka di Provinsi Sulawesi Tenggara. Faktor keamanan (FK) lereng berfungsi sebagai parameter kritis dalam penilaian ini, dan penentuannya biasanya dicapai melalui analisis stabilitas lereng. Pendekatan analisis 2D tradisional sering mengabaikan faktor-faktor berpengaruh tertentu, seperti gaya penahan sisi normal dan horizontal di sepanjang massa geser. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan analisis 3D untuk memberikan gambaran perilaku dan stabilitas lereng yang lebih akurat. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak geometri lereng terhadap stabilitas dengan membandingkan nilai FK yang diperoleh dari analisis 2D dan 3D. Selain itu, ia berusaha untuk merekomendasikan konfigurasi geometri lereng yang optimal di bawah kondisi statis dan dinamis untuk tambang lubang terbuka nikel laterit. Kondisi ini dipertimbangkan karena aktivitas seismik terkini di wilayah tersebut dan frekuensi historis gempa bumi di Provinsi Sulawesi Tenggara. Metodologi yang digunakan melibatkan metode kesetimbangan batas dengan menggunakan prinsip Bishop (1955) dan kriteria kegagalan Mohr-Coulomb. Analisis berfokus pada lereng tunggal mengalami kondisi statis dan dinamis. Hasil menunjukkan bahwa material limonit dan saprolit menunjukkan nilai FK yang stabil pada kisaran ketinggian 4 hingga 6 meter dan sudut kemiringan berkisar antara 50° hingga 80°. Sebaliknya, material batuan dasar menunjukkan nilai FK tinggi secara konsisten dan stabilitas relatif di berbagai variasi geometris. Studi lebih lanjut membagi area desain pit menjadi dua bagian, yaitu Penampang A dan Penampang B. Penampang A dicirikan oleh desain lereng yang stabil, sedangkan satu lereng di Penampang B menunjukkan indikasi ketidakstabilan. Berdasarkan analisis, desain geometri lereng yang direkomendasikan untuk stabilitas optimal memerlukan pengurangan sudut lereng secara keseluruhan.

In planning an open pit mine, ensuring slope stability and mitigating the risk of landslides are crucial considerations, particularly in regions with a high susceptibility to such hazards like Kolaka Regency in Southeast Sulawesi Province. The slope’s safety factor (SF) serves as a critical parameter in this assessment, and its determination is commonly achieved through slope stability analysis. Traditional 2D analysis approaches often overlook certain influential factors, such as normal and horizontal side resisting forces along the sliding mass. Therefore, this study undertakes a 3D analysis to accurately depict slope behavior and stability. This study's primary objective is to evaluate slope geometry's impact paring the SF values derived from 2D and 3D analyses. Furthermore, it recommends optimal slope geometry configurations under static and dynamic conditions for a nickel laterite open pit mine. These conditions are considered due to recent seismic regional seismic activities and the frequency of earthquakes in Southeast Sulawesi Province. The applied methodology involves the limit equilibrium method utilizing Bishop's principle (1955) and the Mohr-Coulomb failure criterion. The analysis focuses on single slopes subjected to static and dynamic conditions. Results indicate that limonite and saprolite materials exhibit stable SF values within the height range of 4 to 6 meters and slope angles ranging from 50° to 80°. Conversely, bedrock material demonstrates consistently high SF values and relative stability across various geometrical variations. The study further divides the pit design area into two sections, Section A and Section B. Section A is characterized by a stable slope design, whereas one slope in Section B exhibits indications of instability. Based on the findings, the recommended slope geometry design for optimal stability entails an overall reduction in slope angle."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murni Gusti Dayanti
"Akibat hujan deras yang terus turun selama lebih dari 3 jam, lereng penyangga rel kereta di Cilebut, Bogor, mengalami kelongsoran. Kelongsoran menyebabkan rel kereta jalur Bogor menuju Jakarta menggantung dan tidak dapat dilalui, empat tiang listrik rubuh, serta puluhan rumah warga yang berada di bawahnya mengalami kerusakan. Sebagai upaya mengidentifikasi faktor penyebab kelongsoran tersebut, dilakukan analisis kestabilan pada lereng tersebut berdasarkan beberapa variasi pembebanan dengan melihat pengaruh rembesan atau seepage akibat keberadaan sungai yang letaknya tidak terlalu jauh dari lereng.
Analisis seepage dilakukan dengan menggunakan metode steady-state, sementara analisis stabilitas lereng menggunakan metode limit equilibrium. Dari hasil analisis stabilitas lereng, kondisi sebenarnya ketika terjadi longsor yaitu saat terjadi hujan dan hanya ada beban kendaraan memang sudah menunjukkan kondisi yang cukup kritis dengan faktor keamanan mendekati 1.000, sementara kondisi yang paling kritis berdasarkan hasil analisis adalah ketika terdapat luapan air dari sungai akibat hujan dan terjadi gempa, serta ada kereta yang melintas di jalur arah Jakarta dengan faktor keamanan sebesar 0.965.
Kondisi yang paling kritis dari hasil analisis tersebut kemudian menjadi acuan dalam merencanakan alternatif perkuatan lereng dengan menggunakan soil nail dan geotextile. Kenaikan muka air tanah akibat hujan, pembebanan di area lemah, serta adanya getaran akibat gempa merupakan beberapa hal yang menyebabkan kondisi lereng menjadi tidak aman.

After heavy rains fell for more than 3 hours, slope that supports railway tracks in Cilebut, Bogor, suffered a landslide. This landslide/slope failure made Bogor-to-Jakarta track to hang and cut, four electric poles collapsed, and dozens of houses were damaged underneath. As an effort to identify factors causing the landslide, slope stability analysis is applied to the slope with some loading variations and considering the effect of seepage from a river near the slope.
Seepage analysis is done using steady-state method, while slope stability analysis is done using limit equilibrium method. From the results of slope stability analysis, the actual condition in the event of landslide occur when rain falls and there is only vehicle load already shows considerable critical condition with a safety factor close to 1,000, while the most critical conditions based on the results of the analysis is that when there is a surge of water from the river due to long-duration rain, a train passing Bogor-to-Jakarta track, and an earthquake, with a safety factor of 0.965.
The most critical conditions of the analysis are then become a reference in planning alternatives for slope reinforcement using soil nail and geotextile. Rise in groundwater levels due to rain, loading in the weak area, and the vibrations caused by the earthquake are several things that cause slope condition becomes unsafe.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhianaufal
"Daerah penelitian adalah tambang batubara terbuka yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Berdasarkan geologi regional dari daerah penelitian termasuk dalam Formasi Lati, terdiri dari interlaminated antara batu pasir kuarsa, batu lempung, batulanau dan batubara. Penelitian geologi dan hidrogeologi pada stabilitas lereng penting di daerah penelitian untuk memaksimalkan sumber daya batubara di penambangan batubara terbuka. Dalam analisis stabilitas lereng di daerah penelitian, parameter air tanah penting untuk dipertimbangkan, karena peningkatan tekanan air pori dapat digunakan pada tanah longsor. Metode penelitian yang dilakukan adalah survei lapangan untuk mengambil data ketinggian tanah dari sumur pemantauan yang kemudian menjadi kontur permukaan udara tanah. Kemudian pengujian litologi dilakukan dari masing-masing sumur untuk mendapatkan deskripsi litologi litologi bawah permukaan. Setelah itu, teknik pemodelan penampang geologi dilakukan dengan menggunakan data ini dan desain LoM. Nilai FK (Safety Factor) kemudian dihitung dari penampang teknik geologis dengan menggunakan metode kesetimbangan batas. Persamaan regresi nilai FK dan ketinggian permukaan tanah akan diketahui. Hasil persamaan regresi untuk mengkonfirmasi penurunan air tanah menggunakan metode lubang pembuangan terkait dengan nilai tambah FK, untuk desain lereng yang belum mencapai kondisi aman, diperlukan metode lubang drainase untuk menurunkan permukaan tanah ke ketinggian tertentu untuk mendapatkan desain lereng yang aman di geotech (FK ≥ 1.3) metode yang dipilih karena tidak mungkin melakukan reprofiling di lereng lowwall.

The research area is an open-pit coal mine located in East Kalimantan Province, Indonesia. Based on the regional geology of the study area included in the Lati Formation, it consists of interlaminated between quartz sandstone, clay stone, siltstone and coal. Geological and hydrogeological research on slope stability is important in the study area to maximize coal resources in open coal mining. In the analysis of slope stability in the study area, groundwater parameters are important to consider, because increased pore pressures can be used in landslides. The research method carried out was a field survey to retrieve land height data from monitoring wells which then became ground surface contours. Then lithology testing is carried out from each well to get a description of lithology subsurface lithology. After that, the geological cross-sectional modeling technique is carried out using this data and the LoM design. The FK (Safety Factor) value is then calculated from a cross section of geological techniques using the boundary equilibrium method. The regression equation for FK values ​​and land surface height will be known. The results of the regression equation to confirm the decrease in groundwater using the drain hole method related to the added value of FK, for slope design that has not yet reached a safe condition, a drainage hole method is needed to lower the ground surface to a certain height to get a safe slope design in geotech (FK ≥ 1.3 ) the method chosen because it is not possible to do reprofiling on lowwall slopes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>