Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153379 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dandi Jiwo Lazuardi
"Taman Impian Jaya Ancol merupakan salah satu kawasan rekreasi terbesar dan paling digemari tidak hanya oleh masyarakat Jakarta saja, namun juga oleh wisatawan yang berkunjung ke Jakarta. Dengan semakin banyaknya pengunjung yang berkunjung ke kawasan ini, maka akan timbul berbagai permasalahan lingkungan, salah satunya adalah meningkatnya beban polutan yang terdapat dari air limbah buangannya. Karena itu, dibutuhkan penelitian terhadap karakteristik air limbah dan juga perancangan IPAL sebelum limbah tersebut dibuang ke badan air. Salah satu unit rekreasi di Ancol yang belum memiliki IPAL adalah Ocean Dream Samudra Ancol. Karakteristik limbah cair keseluruhan ODS Ancol menunjukkan bahwa nilai BOD, COD, serta TSS telah melewati baku mutu yang ada, yaitu sebesar 419,94 mg/l; 1171,49 mg/l; dan 299,76 mg/l.Rancangan unit IPAL yang direkomendasikan adalah menggunakan unit bak ekualisasi, bak pengendap primer, rotary biological contactor, bak pengendap sekunder, serta desinfeksi. Dengan rancangan IPAL ini diharapkan kualitas efluennya berada kembali didalam baku mutu yang ada.

Ancol dreamland is one of the biggest and the most popular not only for the people of Jakarta but also for tourist from outside the city. With the constant increase of its visitors, there will be lot of environmental problem that we face, such as wastewater pollution. Therefore, research about characterization of wastewater and design of the wastewater treatment plant is needed before we could discharge the wastewater to other water surface. Sadly, Ocean Dream Samudraas one of the best theme park that Ancol offers, is not yet having WWTP.Effluent characteristic of ODS Ancol Wastewater does not meet the goverment regulations. This effluent characteristic has concentration of BOD, COD, and TSS of 419,94 mg/l; 1171,49 mg/l; and 299,76 mg/l.The design of WWTP unit reccomended consist of equalization basin, primary sedimentation tank, rotary biological contactor, final clarifier, and disinfection pool. This design hopefully will maintain the quality of ODS’ efflunt in the permitted rangeby the regulations that exist.;"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Epifani Satiti
"The purposes of this research are to identify & characterize the wastewater, discharged from a traditional market and also to evaluate its Sewage Treatment Plant performance. Case study is done in Glodok Traditional Market from November until December 2010. Wastewater identification and characterization took place in wet lot, which consist of fish lot, chicken lot, and meat lot. The source of fish lot wastewater are fish washing and rinsing, shrimp shell and squid cleaning, melting ice cube from fish storage, and hand washing from the seller itself; in chicken lot, wastewater is discharge from chicken slaughter; while in meat lot, the wastewater is released from washing cow stomach wall activities (in the making of tripe).
Result of the research in identification showed that the discharge of waste water can be identified using flow rate based on selling volume. Meanwhile, the result of characterization are: Fish lot : pH = 6.153, TSS = 786.667 mg/L, Total N = 123.330, Ammonia = 101.333, Total P = 24.981, BOD = 1109.388, COD = 2037.248, Oil and grease = 1004.5 ; Chicken lot : pH = 5.893, TSS = 666.667 mg/L, Total N = 75.557 mg/L, Ammonia = 54 mg/L, Total P = 16.247 mg/L, BOD = 598.963 mg/L, COD = 1392.304 mg/L, oil and grease = 518 mg/L; Meat lot : pH = 10.553 mg/L, TSS = 460 mg/L, Total N = 32.720 mg/L, Ammonia = 12 mg/L, Total P = 9.43 mg/L, BOD = 100.031 mg/L, COD = 1536.240 mg/L, oil and grease = 668 mg/L.
Result of STP evaluation showed that STP plan which is made based on office and hotel biological loading causing the performance of STP is not optimum. It can be displayed from the value of TSS and oil & grease of the effluent, whose not meet by the quality standard of Kepmenlh 112 tahun 2003. The low performance of STP also can be seen from high amount of ammonia in effluent because the process itself only can remove BOD without followed by nitrification."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50686
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwie Azsmi
"Penelitian ini membahas mengenai timbulan dan komposisi sampah di Kawasan Rekreasi Ancol. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besar timbulan sampah, persentase komposisi sampah, dan merancang unit pengolahan sampah. Hasil penelitian ini adalah desain unit pengolahan sampah untuk Kawasan Rekreasi Ancol. Timbulan sampah yang dihasilkan Kawasan TIJA sebesar 0,42 kg/orang/hari atau 2,2 L/orang/hari. Komposisi sampah Kawasan TIJA terdiri atas 76,278% organik, 6,377% kertas, 8,910% plastik, 1,167% adsorbent, 0,192% logam, 0,086% karet, 1,84% kaca, 1,154% tissue, 0,258% tekstil, 2,53% kayu, 0,724% Styrofoam, 0,05% B3 dan 0,43% untuk sampah lainnya. Desain unit pengolahan sampah terdiri atas area penerimaan, pemilahan, pemrosesan, penyimpanan, dan kantor.

This research focuses on the generation and composition of solid waste at Ancol Recreation Area. This research aims to quantify the major solid waste generation, percentage of solid waste composition, and design of Material Recovery Facilities. The result of this research is a MRF design for Ancol Recreation Area. The generation of solid waste generated in TIJA is equal to 0,42 kg/person/day or 2,2 L/person/day. The composition of solid waste in TIJA consists of 76,278% organic, 6,377% paper, 8,910% plastic, 1,167% adsorbent, 0,192% metal, 0,086% rubber, 1,84% glass, 1,154% tissue, 0,258% textile, 2,53% wood, 0,724% styrofoam, 0,05% B3 and 0,43% for the others. MRF consists of receiving area, sorting area, processing area, storage area, and an office.;"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danu Nugraha
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S31308
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Mustika Afiyanti
"Penelitian mengenai kecepatan respirasi lumba-lumba hidung botol (Tursiops sp.) sebelum dan setelah pentas di Gelanggang Samudera Ancol (GSA) telah dilakukan pada bulan Juni--Juli 2005. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kecepatan respirasi lumba-lumba hidung botol sebelum dan setelah pentas di GSA, serta mengetahui kecepatan respirasi lumba-lumba setelah selesai melakukan atraksi tertentu. Lumba-lumba yang digunakan dalam pengamatan sebanyak delapan ekor, terdiri dari tiga jantan dan lima betina. Kecepatan respirasi lumba-lumba diukur dari banyaknya inhalasi yang dilakukan oleh lumba-lumba selama periode satu menit dengan interval waktu lima menit. Sebelum pentas, rerata kecepatan respirasi terendah adalah 1 ± 0 nafas menit-1 dan tertinggi 3,33 ± 1,16 nafas menit-1. Setelah pentas, rerata kecepatan respirasi terendah adalah 1,33 ± 0,58 nafas menit-1 dan tertinggi 5,33 ± 2,52 nafas menit-1. Kecepatan respirasi setelah pentas menurun seiring dengan waktu dan umumnya kembali ke kondisi pernafasan normal pada pengamatan menit ke-6. Kecepatan respirasi lumba-lumba juga diamati untuk tiga jenis atraksi dengan tingkat kesulitan berbeda yang dipilih dari 21 atraksi pentas. Kecepatan respirasi setelah atraksi porpoising (tingkat kesulitan rendah) berkisar antara 3,33 ± 1,15--5,33 ± 2,08 nafas menit-1, atraksi goyang ekor (tingkat kesulitan sedang) menunjukkan kecepatan respirasi antara 3,33 ± 0,58--4,33 ± 0,58 nafas menit-1, sedangkan atraksi berdiri di atas ekor (tingkat kesulitan tinggi) 4,33 ± 1,15--5,33 ± 1,53 nafas iv menit-1. Hasil penelitian diharapkan berguna bagi pihak GSA sebagai bahan pertimbangan dari segi konservasi untuk menentukan pilihan-pilihan atraksi yang sesuai dengan perilaku lumba-lumba di habitat alaminya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusyda Mutanaffisah
"Telah dilakukan penelitian untuk mengamati dan menganalisis perbandingan aktivitas pengasuhan 2 induk lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik (Tursiops aduncus Ehrenberg, 1833) terhadap masing-masing anaknya yang berbeda kategori usia, yaitu newborn (5 bulan) dan juvenile (2 tahun 4 bulan). Pengamatan dilakukan selama 20 hari dengan total 6000 menit di Ocean Dream Samudra (ODS) Ancol, Jakarta. Pengambilan data menggunakan teknik focal animal sampling dengan fokus utama induk dan ad libitum sampling. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kedua induk masih melakukan aktivitas pengasuhan, namun dengan proporsi yang berbeda. Induk 2 dan anak newborn paling banyak melakukan pengasuhan dengan parallel swimming (29,09 ± 3,03), sedangkan induk 1 paling banyak melakukan aktivitas terpisah dari anak juvenile, yaitu dengan floating (26,96 ± 2,98). Aktivitas pengasuhan yang paling banyak dilakukan induk 1 dengan anak juvenile adalah bumping (16,96 ± 1,88). Keduanya tetap mempertahankan aktivitas pengasuhan yang terjadi di habitat alami, yaitu parallel swimming, synchronized breathing, bumping, body-to-body contact, flipper-to-body touching, flipper-to-body rubbing, playing, dan nursing pada induk 2. Keduanya juga memperlihatkan aktivitas self-rubbing, floating, dan travelling ketika berpisah dari anak.

The research in order to observe and analyze the comparison of parenting activities has been done between 2 bottlenose dolphin Indo-Pacific mothers (Tursiops aduncus Ehrenberg, 1833) and each of their infants, which are in different age category, that is newborn (5 months old) and juvenile (2 years 4 months old). Observation conducted for 20 days with total 6000 minutes in Ocean Dream Samudra (ODS) Ancol, Jakarta. Data sampling using focal animal sampling was mainly focused on mothers and ad libitum sampling. The results showed that both mothers was still doing parenting activities, however with different proportion. Mother 1 and its newborn infant were mostly doing parenting activity of parallel swimming (29,09 ± 3,03), while mother 1 was mostly doing separated activity from its juvenile infant, that is floating (26,96 ± 2,98). The most parenting activity, done by mother 1 with its juvenile infant, was bumping (16,96 ± 1,88). Both mothers still kept the natural parenting activities, such as parallel swimming, sychronize breathing, bumping, body-to-body contact, flipper-to-body touching, flipper-to-body rubbing, playing, and nursing. Both of the parents also showed self-rubbing, floating, and travelling activities when they were separated from each of their infants."
2016
S62402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Rastania
"Telah dilakukan penelitian mengenai perilaku lumba-lumba hidung botol (Tursiops aduncus) di Ocean Dream Samudra (ODS) Jakarta Utara pada tanggal 18 Juni 2015–8 Juli 2015. Tursiops aduncus dikenal sebagai hewan yang memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Hal tersebut memungkinkan Tursiops aduncus dapat bertahan hidup pada habitat buatan. Penelitian bertujuan untuk menghitung proporsi waktu aktivitas harian dan menganalisis bentuk-bentuk perilaku adaptasi Tursiops aduncus di kolam Underwater Theater ODS, serta merujuk perilaku di habitat alaminya. Penelitian dilakukan dengan metode focal animal sampling dengan interval waktu 10 menit tanpa jeda. Individu yang diamati adalah empat ekor Tursiops aduncus jantan bernama Kuning, Ungu, Biru dan Specta yang terdapat pada kolam Underwater Theater ODS. Hasil penelitian menunjukkan persentase perilaku travelling dan perilaku feeding tertinggi ditunjukkan oleh Kuning (65,71%) dan (0,2%), persentase perilaku resting dan perilaku playing paling tinggi ditunjukan oleh Specta (25,68%) dan (2,67%), serta persentase social interaction dan sexual aggression tertinggi ditunjukan oleh Ungu (15,35%) dan (4,94%). Meskipun kondisi pada habitat buatan berbeda dengan habitat aslinya, Tursiops aduncus mampu menyesuikan diri melalui perubahan perilaku yang terlihat pada masing-masing perilaku yang terjadi dan masih mempertahanklan perilaku alaminya.

The behavioural study of Indo Pacific Bottlenose Dolphins Tursiops aduncus at the Ocean Dream Samudra Ancol North Jakarta had been done Tursiops aduncus known as animals that have high adaptability to the environmental conditions This adaptability allows Tursiops aduncus to survive on an artificial habitat The purpose of this research were to calculate the proportion of time budget in a daily activity and analyze forms of behavioural adaptation of Tursiops aduncus in the Underwater Theater ODS and also refers to their natural behaviour Method used in this study is focal animal sampling with interval of time 10 minutes continuously Objects on this study are four male Tursiops aduncus named Kuning Ungu Biru and Specta in the Underwater Theater pool ODS The result on this study is showed that the highest presentation of travelling and feeding behaviour are showed by Kuning 65 71 and 0 2 highest presentation of resting and playing behaviour are showed by Specta 25 68 and 2 67 also highest presentation of social interaction dan sexual aggression behaviour is showed by Ungu 15 35 and 4 94 Although the conditions in the artificial habitat different with the naturally habitat Tursiops aduncus is able to adapt through changes in behavior that observed at each behavior happened and still preserving it rsquo s natural behaviour."
2016
S62400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darin Hendayun
"ABSTRAK
Taman Impian Jaya AncoI (TIJA) yang berlokasi di kawasan teluk Jakarta, dengan ketinggian rata-rata sekitar + 1,6 m dari permukaan laut, merupakan salah sate pusat hiburan keluarga dan rekreasi pantai terbesar di Asia Tenggara, Ancol termasuk ke dalam propinsi DKI Jakarta, dengan jarak kurang tebih 2 km ke arah timur dari stasiun Jakarta Kota.
Sistem drainasi perrnukaan jalan yang ada di kawasan TIJA, bertujuan untuk melayani pengeringan daerah tersebut dari bahaya kelebihan air akibat curah hujan yang besar dan kondisi pasang surut air Taut_ Dimana diharapkan dari sistem drainasi yang ada, air yang bertebihan itu akan dibuang, dengan cepat dan dialirkan dengan baik ke laut Jawa.
Dengan pertumbuhan jumlah penduduk Jakarta yang cukup besar, serta peningkatan dalam taraf hidup, yang mana menuntut pemenuhan kebutuhan berupa sarana hiburan dan rekreasi. Dan juga tingkat persaingan yang cukup kompetitif di antara perusahaanl pengelola yang bergerak di bidang penyediaan sarana hiburan dan rekreasi. Hal ini membuat TIJA lebih berkreasi dan terus menciptakan sarana hiburan dan tempat rekreasi yang Baru. DaIam hal ini tentunya pengembangan wilayah serta pemanfaatan tats guna iahan menjadi prioritas utama.
Sehubungan dengan adanya rencana pembangunan di kawasan TIJA, maka hat ini akan berdampak pada pengerangan lahan yang berfungsi sebagai resapan, atau bisa dikatakan bahwa tedadi perubahan koef sien pengaliran, secara umum untuk kawasan Ancol. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap jumlah limpasan air permukaan yang hares dialirkan oleh sistem drainasi permukaan jalan yang ada. Selain itu di lokasi-lokasi tertentu, terutama di saat musim hujan dan pasang air laut masih terlihat adanya genangan air yang cukup mengganggu untuk lalu lintas para pengunjung di dalam kawasan. Dan sehubungan dengan itu semua, Anc01 (TUA) merencanakan untuk meningkatkan kineda sistem drainasi permukaan jalan yang ada.
Dengan dilakukanaya evaluasi ini, diharapkan mampu memberikan masukan mengenai penyelesaian terhadap permasalahan yang ada, serta secara umum dapat meningkatkan kinerja sistem drainasi permukaan jalan di kawasan tersebut.

"
2000
S35626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kushardian Muhamad
"PT Pembangunan Jaya Ancol adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang rekreasi, resor, dan properti. Untuk menjalankan usahanya yang berada di wilayah langka air tawar, kebutuhan air bersih PT Pembangunan Jaya Ancol tidak hanya bertumpu pada penyediaan air dari pihak ketiga, namun juga memiliki instalasi desalinasi yang mandiri untuk mencukupi kebutuhan air bersihnya. Karya tulis ini akan mengevaluasi instalasi desalinasi PT Pembangunan Jaya Ancol dengan cakupan kualitas air baku yang digunakan dan air produksi yang dihasilkan terhadap peraturan yang berlaku, kriteria desain tiap unitnya, dan pengembangan instalasi yang bisa dilakukan untuk kebutuhan hingga 2026. Hasilnya, kualitas air baku dan air produksi dilihat dari parameter fisika, kimia, dan biologi sudah sesuai dengan Permenkes Nomor 492 Tahun 2010. Kriteria desain yang tidak sesuai standar, yaitu jarak antar batang saringan halus dan kecepatan aliran di saringan kasar pada unit sadap, waktu tinggal pada sumur pengumpul, beban operasi pada aliran permeat unit ultrafiltrasi (UF), rendahnya fluks air pada unit reverse osmosis (RO), dan ketiadaan unit disinfeksi. Untuk memenuhi kuantitas kebutuhan air hingga 2026, diperlukan penambahan 5 unit RO dan sebuah unit disinfeksi.

PT Pembangunan Jaya Ancol is an recreation, resort, and property enterprise. To run its business activities, PT Pembangunan Jaya Ancol is not only relying its water demand from a third party provider, but also running an independent desalination plant. This paper will evaluates the desalination plant ran by PT Pembangunan Jaya Ancol in term of the quality of the raw water used and the production water compared to existing regulation, its design criteria of the units, and possible development to suffices the water demand up to year 2026. The result shows that the quality of the raw water and production water, in term of physical, chemical, and biological parameters, still fit Health Ministry Decree Number 492 Year 2010. The design criterias unfit with standard are the bar distance of the fine screen and the flow velocity of the coarse screen in the water intake unit, the retention time of the collecting well unit, the loading operation of the permeate flow of ultra filtration (UF) unit, the water flux of reverse osmosis (RO) unit, and the non-existent of disinfection unit. To meet the 2026 water demand, 5 RO unit and a disinfectant unit must be added."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfrido Marlianno
"Tursiops sp. sering kali terpapar oleh suara yang berasal dari aktivitas manusia, terutama di penangkaran. Penelitian bertujuan mengetahui berbagai suara yang dapat memengaruhi perilaku bersuara lumba-lumba. Metode penelitian yang digunakan adalah perekaman suara lumba-lumba secara langsung, baik dalam keadaan tanpa gangguan (normal) maupun dalam keadaan terdapat gangguan (perlakuan). Parameter yang diamati adalah jumlah ekolokasi, frekuensi ekolokasi, durasi ekolokasi, jenis suara, interval antarklik, lag phase response (respons fase lamban) terhadap perlakuan, dan juga perilaku lumba-lumba. Jenis suara yang didapat adalah suara klik sejumlah 138 suara dengan kisaran frekuensi 500--700 Hz, durasi ekolokasi 0,3--4,5 detik, interval antarklik 0,001--0,07 detik, respons fase lamban 0,52--32 detik. Perilaku lumba-lumba yang didapat adalah perilaku berenang lumba-lumba mendekati sumber suara perlakuan, menghantamkan diri ke sumber suara perlakuan, berenang mengelilingi kolam, mengapung di permukaan air, dan membuka mulut. Terdapat pengaruh antara suara perlakuan terhadap respons ekolokasi lumba-lumba."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31405
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>