Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128389 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dessi Wulandari
"ABSTRAK
Kondisi ekonomi yang fluktuatif dan kompleksitas dari aktivitas industri perbankan menyebabkan ketatnya kondisi likuiditas pada industri tersebut tahun 2013. Hal tersebut menyebabkan Bank X Syariah harus menerapkan manajeman likuiditas yang optimal untuk menjaga kondisi likuiditasnya. Tesis ini menganalisis demand dan supply likuiditas di Bank X Syariah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat upaya yang dilakukan oleh Bank X Syariah dalam mengelola supply likuiditas untuk memenuhi demand likuiditas selama periode penelitian (2010-2014) dan melihat kemampuan supply likuiditas memenuhi demand likuiditas dua tahun kedepan (2015-2016). Metode Box- Jenkins dengan model ARIMA digunakan untuk menganalisis kemampuan supply memenuhi demand likuiditas tahun 2015-2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank X Syariah mampu memenuhi seluruh demand likuditas melalui upaya borrowing di Pasar Uang Antar Bank Syariah (PUAS) dengan menggunakan instrumen Sertifikat Mudharabah Antarbank (SIMA) untuk memenuhi demand likuiditas pada saat kondisi likuiditas sedang ketat. Supply likuiditas yang dimiliki oleh Bank X Syariah dua tahun kedepan (2015-2016) dinilai telah mampu untuk memenuhi seluruh demand likuiditas.

ABSTRACT
The fluctuation in economic condition and the complexity of banking industry activities has led to tigh liquidity conditions in the year 2013. In order to meet the liquidity needs, Bank X Syariah should apply optimal liquidity management to maintain sustainable liquidity condition. This thesis analyzes the demand and supply of liquidity at Bank X Syariah. The purpose of this study is to observe the efforts made by Bank X Syariah in managing the supply of liquidity to meet liquidity demand during the research period (2010-2014) and to observe the ability of liquidity supply to meets the demand liquidity for the next two years (2015-2016). Box-Jenkins method with ARIMA model was used to analyze the ability of the supply to meets the demand in 2015-2016. The results showed that the Bank X Syariah used borrowing through Sharia Interbank Money Market (PUAS) using Mudharabah Interbank Certificate instrument (SIMA) to meet the demand of liquidity when the liquidity conditions were tight. Based on the assessment done, Bank X Syariah has adequate liquidity to meet the liquidity supply and demand for the next two years (2015-2016)."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Amin
"Risiko likuiditas muncul di perbankan syariah karena terjadinya perbedaan jangka waktu dana pihak ketiga di sisi liabilitas dengan pembiayaan bank kepada nasabah disisi aset. Jika dana pihak ketiga lebih besar dari jumlah pembiayaan yang diberikan maka terjadi kelebihan likuiditas. Sedangkan jika sebaliknya maka terjadi kekurangan likuiditas. Bank Syariah dapat menggunakan instrumen yang disediakan oleh Bank Indonesia, pasar uang syariah dan dan pasar modal syariah jika terjadi kelebihan atau kekurangan likuiditas seperti Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Fasilitas Bank Indonesia Syariah, Pasar Uang Antar Bank Syariah dan instrumen lainnya. Risiko penarikan dana di sisi liabilitas dapat menyebabkan risiko likuiditas bank sehingga perlu dianalisa faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penarikan dana oleh nasabah. Risiko penarikan dana ada yang dapat diprediksi dan ada juga yang tidak dapat diprediksi. Metode yang digunakan pada tesis ini untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah dengan metode probabilitas linier. Model tersebut menemukan bahwa penarikan dana nasabah dipengaruhi oleh tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia yang sama dengan tingkat imbalan Sertifikat Bank Indonesia Syariah, pembiayaan yang diberikan bank syariah, tingkat inflasi dan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Akhirnya tesis ini merekomendasikan sejumlah kebijakan untuk mengatur likuiditas di perbankan syariah.

Liquidity risk in Islamic Banks happens because of the different of tenor between current assets and saving account on the asset side and financing on the liability side. Excess liquidity happens if deposit fund exceeds the financing and shortage liquidity happens if financing needs more funds than deposit fund. Islamic Bank can use the instrument of the Central Bank, Islamic money market and Islamic capital market.Withdrawal risk can impact to liquidity risk so it is important to analyse factors that influence the behavior of depositor withdrawal. Econometric model (linier probability model) with an ordinary least square is implemented to constructindependen variable and dependen variable.Finally the thesis recommendations some policy to manage liquidity in the islamic banking industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasbi Ramli
"Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengalisis faktor-faktor yang mempengaruhi rentabilitas bank syariah, yaitu faktor internal berupa perubahan jumlah aktiva produktif, perubahan kualitas aktiva produktif, tingkat efisiensi, dan faktor ekstemal berupa tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia, dan Nilai Tukar. Ada 2 (dua) Cara analisis yang dilakukan yaitu dengan analisis model yaitu regresi linear berganda metode backward dan analisis rasio keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) faktor yang secara signifikan mempengaruhi rentabilitas bank syariah dalam kondisi krisis ternyata hanya satu variabel independen yaitu variabel jumlah aktiva produktif, sedangkan variabel lainnya yaitu kualitas aktiva produktif, efisiensi, SBI. dan Nilai Tukar ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rentabilitas bank syariah. Namun demikian disaat penulis melakukan analisa rasio. disamping jumlah aktiva produktif, maka faktor kualitas aktiva produktif dan efisiensi sangat mempengaruhi terhadap labalrugi bank syariah yaitu dalam tahun 1998 dan 1999. (b) faktor yang secara signifikan mempengaruhi rentabilitas bank syariah dalam pasca krisis adalah tiga variabel independen yaitu variabel Jumlah Aktiva Produktif, Efisiensi, dan tingkat bunga SBI. Implementasi hasil penelitian menyarankan (a) bank syariah seyogianya tidak menggunakan tingkat bunga sebagai benchmark untuk penentuan nisbah bagi hasil (b) Untuk mengantisipasi maturity gap dalam pendanaan, bank perlu menciptakan produk mudharabah yang berjangka waktu panjang dengan tidak selalu harus memberikan bagi hasil setiap bulan tetapi per triwulan, atau per semester, atau per tahun. (c) bank syariah hares mempertahankan kualitas aktiva produktifnya dengan menterapkan prinsip prinsip kehati-hatian, disamping selalu konsisten dalam melaksanakan prinsip syariah. (d) Pembukaan jaringan kantor, hendaknya bank tetap mengacu feasibility studi sehingga tingkat efisiensi dapat tetap dipertahankan. (e) Upaya sosiatisasi produk syariah kepada masyarakat terutama oleh manajemen dan seluruh sumber days insaninya terutama dalam bentuk tindakan yaitu konsisten men..rapkan prinsip syariah dalam kegiatan operasional sehari-hari.

The aim of this study is to analyse factors affecting syariah bank rentability, internal factor such as the changing from the number of Earning Assetss, the quality changing of Earning Assets, the rate of efficiency, and external factor such as the interest rate of certificate of Bank Indonesia, and exchanging of foreign currencies. There are two analizing method that are conducted, with model analysis that double linear regression-backward method and finance ratio analysis. The result of research shows that (a) the factor which is significant affecting syariah bank rentability in crisis condition is only one variable independent is the number of Earning Assets. While other factors such as the quality of Earning Assets, efficiency rate, Interest rate of Certificates Bank Indonesia, and foreign exchange currencies are not affecting significantly to syariah bank rentability. But when author doing ratio analysis, beside the number of productive active, the factor quality of productive and efficiency also very affecting to profit or loss syariah bank especially in 1998 and 1999. (b) factor that significantly affecting syariah bank rentability after crisis are three independent variables, variable the number of Earning Assets, efficiency, and interest rate of Certificate of Bank Indonesia. The implementation the result of research suggest (a) syariah bank should always not use interest rate as benchmark determining revenue sharing ratio (b) To anticipate maturity gap in funding, bank need to create long term mudharabah product with not always giving revenue sharing every month but per a quarter, or per a semester, or per a year. (c) Syariah bank must keep the quality of its earning assets by applying prudential principles, also always keeping to apply syariah principle consistently. (d) Open new branch, bank should keep relate study feasibility so the rate of efficiency can be kept. (e) The effot to socialize syariah product to society especially by management and all human resources especially in action corm that is consistently applying syariah principle in operational activities daily."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desti Anggraini
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penawaran pembiayaan musyarakah dan mudharabah. Peneelitian ini merupakan studi kasus pada Bank Syariah Mandiri (BSM) periode Maret 2001-Maret 2005. Untuk menganalisis data digunakan metode two stage least squares. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel yang digunakan yaitu profit, DPK dan NPF secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel jumlah penawaran pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Ketiga variabel tadi dapat menjelaskan variabel dependennya sebesar 98,81% dan sisanya yaitu 1,19% dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak masuk di dalam model. Walaupun ketiga variabel bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel jumlah penawaran pembiayaan mudharabah dan musyarakah, tapi hasil uji t menunjukkan bahwa hanya variabel profit yang signifikan mempengaruhi jumlah penawaran pembiayaan mudharabah dan musyarakah.

The aim of this research is to analyze factors influencing the amount of supply musyarakah and mudharabah. This research represent case study at Bank Syariah Mandiri ( BSM) period March 2001-Maret 2005. To analyze data used by two stage least square method. Result of research indicate that all of variables that is profit, DPK and NPF by together can influence the amount of supply of mudharabah and musyarakah. Third mentioned variable can explain dependent variable equal to 98,81% and the rest that is 1,19% can be explained by other variable which not enter in model. Although third independent variable by together can influence the amount of supply mudharabah and musyarakah, but result oft test indicate that only profit variable which is significantly influence the amount of supply mudharabah and musyarakah."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul
"Dalam beberapa tahun terakhir, perbankan syariah telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, hal ini dapat dilihat dari perkemhangan berbagai indikator perbankan seperti jumlah kantor, asset maupun dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun. Meskipun kontribusinya terhadap sistcm perbankan nasional masih relatif kecil. Namun kegiatan operasional yang dilakukan oleh bank-bank syariah akan inempengaruhi besaran-besaran moneter, seperti proses penciptaan kredit, dimana hal ini akan berimplikasi tcrhadap perubahan jumlah uang bcredar dalam perekonomian.
Tesis ini akan mengkaji perubahan jumlah uang beredar dan kreditlpembiayaan yang terjadi karena kegiatan operasional perbankan syariah dengan perbankan konvensional. Dalam hal ini penulis mencoba mendekati permasalahan ini dengan pendekatan yang berbeda, dimana perubahan besaran moneter akibat operasi perbankan konvensional akan dikaji secara terpisah dengan perubahan moneter akibat operasi perbankan syari'ah. Selain itu, penelitian ini juga akan melihat pcngaruh perubahan jumlah uang beredar akibat operasi masing-masing sistem perbankan terhadap stabilitas harga di dalam negeri (tingkat inflasi).

In last few years, Islamic banking has showed a rapid development, it can be seen on several banking indicators for example quantity of offices, assets and procured funds from third party. However, its contribution in domestic banking system is relatively small. Moreover, operational activities on Islamic Bank will give impact on monetary instrument for example credit procurement process, and it will imply on money supply for economy.
This thesis will review about money supply and financial/credit on operational activity over Islamic bank and conventional banks. In this matter, the writer tries to approach this problem in differ approach, whereas changes on monetary instrument on operational of Islamic banks. Beside of that, this study is also to see the influence of money supply changes which is due to relevant banking system over domestic price stability (inflation rate).
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17937
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ishak
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi bisnis Bank Bukopin Syariah dalam mengelola Produk KPR Syariah. Oleh karena masih tergolong barunya jenis pembiayaan ini peniliti juga melakukan kajian literatur terhadap Produk KPR Syariah tersebut. Penelitian ini merupakan studi kasus pada Bank Bukopin Syariah dalam mengelola KPR Syariah yakni periode sejak berdirinya tahun 2001 hingga posisi Desember 2005. Penilitian meliputi juga penilaian terhadap faktor kekuatan, faktor keiemahan pada Bank Bukopin syariah serta peluang dan ancaman yang dihadapi untuk pengembangan KPR Syariah di masa yang akan datang.
Untuk menganalisis faktor-faktor tersebut dan untuk menetapkan strategi yang tepat digunakan analisis SWOT dengan pendekatan Kualita1if Matriks SWOT Kearns dan pendekatan Kuantitatif Kuadran SWOT Pearce dan Robinson.
Hasil penilitian diperoleh pembiayaan KPR Syariah yang dilakukan olch Bank Bukopin Syariah masih kecil jika dibanding dengan potensi dan peluang pasar yang ada, dari hash analisis diatas diperoleh kesimpulan strategi yang diusulkan diterapkan oleh Bank Bukopin Syariah dalam mengelola KPR Syariah adalah Strategi Pertumbuhan Internal dan Aliansi strategis, sehingga Bank Bukopin Syariah dapat lebih memanfaatkan potensi dan faktor kekuatan dan peluang yang dimilikinya sehingga perkembangan produk KPR Syariah akan lebih baik dan dapat memaksimalkan performance usaha.

This research aims to recognize business strategy of Bank Bukopin Syariah in managing KPR Syariah Product. Because it is still a new leasing type, the writer also conducts literature discussion against product of such KPR Syariah. This research represents case study at Bank Bukopin Syariah in managing KPR Syariah, namely from the period of 2001 until December 2005. this research also involves investigation on strength factor and weakness factor at Bank Bukopin Syariah as well as opportunity and threat facing for developing KPR Syariah in the future.
For analyzing said factor and determining proper strategy, it is used SWOT Analysis wit Keam SWOT Matrix qualitative approach and Pearce and Robinson SWOT quadrant quantitative approach.
The result of research gotten related to the leasing of KPR Syariah conducted by Bank Bukopin Syariah is still small, if it is compared to the exiting potency and opportunity. From the result of analysis's above, it is gotten strategy conclusion proposing to be applied by Bank Bukopin Syariah in managing KPR Syariah is Internal Growth Strategy and Strategic Alliance, so that Bank bukopin Syariah can more benefit potency and strength factors as well as opportunities had until development of KPR Syariah product will be better and can maximize performance.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T20572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Norman
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi likuiditas bank syariah dengan studi kasus Bank Mualnalat Indonesia (BMI). Upaya untuk mencapai tujuan bank syariah yaitu mencapai profitabilitas, harus trade off (bertukar posisi) dengan kepentingan likuiditas. Sebagai lembaga keuangan, bank syariah harus mampu menjaga kepercayaan nasabah masyarakat melalui kemampuannya dalam memenuhi kewajibannya (likuiditas). Bank syariah memang belum nenghadapi masalah likuiditas yang serius. Tetapi masalah ini harus bisa diantisipasi para bankirnya. Jika tidak dideteksi lebih dini dikhawatiikan terjadi individual bank runs (penarikan dana nasabah suatu bank secara besar-besaran) yang menjurus ke arah public distrust (ketidakpercayaan publik) kepada bank syariah secara umum. Oleh karena itu perlu diantisipasi dengan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhinya. Finance to Deposit Ratio (FDR) adalah salah satu alat ukur yang bisa mewakili rasio likuiditas. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat dua faktor yang mempengaruhi likuiditas bank syariah (BMI). Dua faktor tersebut adalah volatilitas dana simpanan nasabah dan factor pembiayaan atau investasi yang dilakukan bank syariah (BMI)."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Orawira
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kinerja PT Bank Jabar Syariah sebelum dan sesudah fatwa MUI 16 Desember 2003 tentang haramnya bunga bank. Fatwa yang dikeluarkan oleh komisi fatwa MUI pada tanggal 16 Desember 2003 tentang haramnya bunga bank tampaknya memiliki pengaruh terhadap kinerja perbankan syariah. Perbankan syariah telah menjadi alternatif sebagai tempat bertransaksi bagi masyarakat yang sesuai dengan syariah rslam. Penelitian ini menggunakan teknik analisis uji t (paired sample test) pada tingkat signifikansi 95 %. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan kinerja PT. Bank Jabar Syariah antara sebelum dan sesudah dikeluarkannya fatwa MUI tanggal 16 Desember 2003 tentang haramnya bunga bank. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kinerja PT. Bank Jabar Syariah sesudah fatwa MUI lebih baik daripada sebelum adanya fatwa MU.

This research aims to evaluate the performance or PT. Bank Jabar Sharia before and after Fatwa MUI 16 Desember 2003 in regard to illicit of bank interest. The Fatwa MUI 16 Desember 2003 was released by commission fatwa of MUI which stated that bank interest is illicit and accordingly it was predicted to influence the sharia banking performance. Sharia banks have become the alternative of intermediary institutions according to Islamic thought. Using PT. Bank Jabar Sharia, its performance is evaluated by t test with level of significant 95%. It appears that there was difference performance PT. Bank Jabar Sharia between before and after the fatwa MUI was released. The results of the research indicated that after the fatwa MUI 16 December 2003 in regard to illicit of bank interest, the performance of PT.Bank Jabar Sharia was better than that before."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Sugianti
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khaidar
"Bank syariah memiliki keunikan tersendiri dibandingkan bank konvensional pada umumnya, diantaranya adalah bank syariah tidak menggunakan bunga melainkan bagi hasil pada sistem operasionalnya, lalu tidak sekedar profit-oriented tetapi juga mengemban misi-misi sosial, memiliki ragam produk khususnya pembiayaan yang lebih Iuas dibandingkan bank konvensional, selain itu tentu juga usaha yang dibiayai harus berdasarkan syariat Islam (halal) dan tidak makruh.
Bank syariah sendiri mengalami kemajuan yang luar biasa salah satunya adalah Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat Indonesia adalah bank syariah pertama di Indonesia. Setelah beberapa periode mengalami kerugian akibat krisis moileter di Indonesia, pada tahun 2006 bank ini bangkit dan menjadi bank syariah terbaik di Indonesia tahun 2006 versi majalah Investor.
Pesatnya kemajuan bank syariah di Indonesia dianggap karena selama ini bank syariah terus membidik pasar sharia loyalis, yaitu konsumen yang meyakini bahwa bunga bank itu haram. Di lain pihak pasar sharia loyalis sudah mulai habis tergarap oleh bank-bank besar sepal-1i Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Artinya saat ini bank syariah mengalami kondisi persaingan yang sesungguhnya karena sama-sama membidik pasar rasional yang sensitif terhadap bunga. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana tingkat suku bunga tabungan, deposito dan kredit berpengaruh terhadap tabungan dan deposito mudharabah serta piutang dan pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia.
Pengujian statistik yang dilakukan adalah analisis regresi sederhana antara satu variabel terhadap variabel Iainnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh langsung antara satu variabel terhadap variabel lainnya. Sementara pengujian hipotesis dilakukan dua arah dikarenakan belum adanya suatu penelitian yang dapat dijadikan dasar untuk penelitian ini.
Dari basil penelitian yang telah dilakukan dengan tingkat keyakinan 95%. dapat dilihat bahwa Suku bunga tabungan pada bank umum mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap jumlah tabungan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia. Beberapa hal yang mendasari pengaruh ini, diantaranya adalah terdapat kemungkinan bahwa pasar sharia loyalis sudah mulai tergarap habis oleh bank-bank syariah yang cukup besar. Lalu yang kedua dana tabungan merupakan dana yang likuid bagi nasabah sehingga mudah untuk berpindah.
Lalu selanjutnya suku bunga deposito pada bank umum mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap jumlah deposito mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia. Terdapat beberapa hal yang mendasari pengaruh ini, diantaranya adalah dana deposito meupakan dana yang tidak likuid bagi nasabah Hal ini dibuktikan ketika diteliti lebih lanjut pengaruh tingkat suku bunga deposito (peiode t) pada bank umum terhadap jumlah deposito mudharabah (periode t +1) pada Bank Muamalat Indonesia memiliki pengaruh yang negatif dengan tingkat signifikansi yang lebih baik.
Sementara itu suku bunga kredit (konsumsi dan investasi) pada bank umum mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90% (a = 10%) terhadap jumlah piutang (murabahah dan is!ishna) pada Bank Muamalat Indonesia. Terdapat beberapa hal yang mendasari pengaruh ini, diantaranya adalah faktor yang mempengaruhi suku bunga adalah faktor-faktor yang mempengaruhi mark-up dalam murabahah. Bahkan suku bunga ikut diperhitungkan ketika mark-up dalam transaksi murabahah ditetapkan. Sehingga dari sisi jumlah tidak akan jauh berbeda.
Suku bunga kredit (modal kerja) pada bank umum mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap jumlah pembiayaan (mudharabah dan musyarakah) pads Bank Muamalat Indonesia. Terdapat beberapa hat yang-inendasari pengaruh ini, diantaranya faktor mark-up yang dapat mempengaruhi penentuan nisbah dan suatu pembiayaan. Walaupun demikian, semuanya tergantung pads proyeksi pendapatan itu sendiri. Lalu yang kedua faktor makro ekonomi yang sama-sama mempengaruhi kedua bank seperti SBI dan SWBI. Dad basil penelitian dapat dibuktikan tingkat suku bunga SBI memiliki korelasi yang positif terhadap SWBI. Namun karena kecilnya return yang ditawarkan oleh SWBI, maka bank-bank syariah lebih agresif dalam melakukan aktivitas pembiayaan.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan perbedaan mendasar dari bank syariah dengan bank konvensional adalah pandangannnya mengenai risiko. Bila pads bank konvensional risiko terbesar terletak pada peminjam, karena mereka hams membayar bunga yang sudah ditetapkan berapapun pendapatan yang didapat dari pinjaman tersebut. Sementara pihak lain yaitu deposan dan bank tinggal menikmati bunganya saja. Disisi lain, pads bank syariah masing-masing pihak baik itu deposan, bank, dan peminjam memikul risiko yang sarna. Hal ini mungkin menjawab kenapa dana pihak ketiga bank syariah masih kurang dari 2 dari total perbankan nasional sementara pembiayaan bank syariah sudah diatas 2 % dari total perbankan nasional.

Sharia banks has their own uniqueness compared to common conventional banks, which is, it use profit sharing rather than interest rate, and then it does not always profit-oriented but also has social mission in their operational system, after that it has more financing product than conventional banks, and of course the investment must be based on Islam sharia.
Sharia banks were also enjoying incredible growth, one of them is Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat Indonesia is the first sharia bank in Indonesia. For few periods, Bank Muamalat Indonesia was suffering loss because of the monetary crysis in Indonesia but recently it succeed becoming the best sharia bank 2006 in Indonesia for Investor Magazine version.
Many people assuming that the growth of sharia banks in Indonesia were incredible because they were just aiming the sharia loyalis market, who believe that interest rate is forbidden. On the other side, sharia loyalis market starting to short of after some largest sharia banks such as Bank Muamalat Indonesia and Bank Syariah Mandiri aiming them as their target. It means nowdays sharia banks is moving to the real competition since sharia banks and conventional banks is aiming at the same target which is the rational market, who very sensitive to return. The purpose of this research is to see how far the savings, deposits, and loan rate could effect to the mudharabah savings, mudharabah deposits, receivables and financing in Bank Muamalat Indonesia.
For analyzing and process the data, the author use simple regression between one variable to another variable, so it will be show the direct influence from one variable to another variable. While the hypothesis was tested by two tail test because there is no research which can be the basis for this research were found.
The result of this research with level of confidence 95%, one can see that the savings rate in common banks had negative influence and significant to the mudharabah savings in Bank Muamalat Indonesia. Some of the reasons are there is a possibility that sharia loyalis is started to sort. And the second is the fund in the savings was liquid for the depositor, so it can be easily moved.
Next thing is the deposits rate has negative-not significant influence to mudharabah deposits in Bank Muamalat Indonesia. Some of the reasons are the fund in the deposits was not Iiquid for the depositor. This things was proved by analyzing the influence of deposits rate (at period t) in common banks to the mudharabah deposits (at period t + 1) in Bank Muamalat Indonesia which is also negative and have a better significance level.
Meanwhile, the loan rate (consumption and investment) in common banks has negative influence and significant (a = 10%) to receivables (murabahah and istishna') in Bank Muamalat Indonesia. The reasons are the factor which influencing interest rate is also to factor which influencing mark-up in murabahah. Even the interest rate were calculated in mark-up. So there would not be so much different between interest rate and mark-up.
And the loan rate (working capital) in common banks has negative influence and not significant to financing (mudharabah and musyarakah) in Bank Muamalat Indonesia. Some of the reasons are mark-up factor which can influencing the profit sharing of the financing. Eventhough it depends on the sales projection itself. And the second things is the makro economy factor such as SBI and SWBI which influence both banks were same. From the result of the research, one can see the SBI rate has positive correlation with SWB1 rate. But the return of SWBI were too low, so sharia banks were tend to be more aggressive in giving financing.
From this research, we can conclude that the main difference between sharia banks and conventional banks is their risk perspective. In conventional banks, the biggest risk were on the creditor side because they should give the interest payment whatever the return of the loan. Meanwhile depositor and the bank were just enjoying the interest. On the other side, sharia banks whether the debitor, banks or creditor were having equal risk. This things should answer why until now the third-party fund were still less than 2 % from the total national banks, while the financing in sharia banks has more than 2 % from the total national banks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>