Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193358 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuni Dahyuni
"[ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh modal finansial dan modal sosial dalam bentuk resiprocity, kohesivitas serta trust di masyarakat terhadap status gizi khususnya status gizi anak balita. Penelitian ini menggunakan data primer yang berasal dari Indonesia Family Life survey (IFLS) tahun 2007. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Data dianalisis dengan dua cara yaitu analisis deskriptif dan metode statistik inferensial dengan menggunakan metode Regresi Logistik, tepatnya dengan Model Multinominal Logit.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara modal finansial dan status gizi balita. Responden dengan modal finansial atau pendapatan keluarga yang tinggi memiliki peluang terjadinya kasus balita gizi buruk lebih kecil dibandingkan pada responden dengan modal finansial atau pendapatan keluarga yang rendah. Semakin tinggi tingkat pendapatan maka pemenuhan kebutuhan gizi pada anak balita akan semakin baik.
Variabel modal sosial yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel keimbal-balikan, partisipasi jaringan dan rasa saling mempercayai. Dari ketiga komponen modal sosial tersebut dapat terlihat bahwa semua variabel berpengaruh terhadap status gizi balita. Secara keseluruhan tingkat modal sosial yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan status gizi dalam masyarakat. Secara bersama-sama seluruh variabel dalam penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan, artinya status gizi balita dipengaruhi oleh modal finansial orang tua dan modal sosial ibu, Semakin tinggi modal finansial dan modal sosial ibu maka tingkat status gizi balita akan semakin baik.

ABSTRACT
This research analyzed the influence of financial capital and social capital in the form of resiprocity, cohesion and trust in the community with nutritional status of infants. This study uses primary data derived from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) in 2007. This study is a cross sectional analytic approach. The data were analyzed in two ways: a descriptive analysis and inferential statistical methods using logistic regression, specifically the multinominal logit model.
The results of this study show there is a significant relationship between financial capital and nutritional status of infants. Respondents with financial capital or high family income opportunities for children malnutrition cases is smaller than the respondents with financial capital or low family income. More higher level of income, the nutritional needs of infants will get better.
Social capital variables used in this study is resiprocity, network participation and mutual trust. By the three components of social capital it can be seen that all the variables affect the nutritional status of infants. Overall a high level of social capital can lead to an increase in the nutritional status of the community. Taken together all of the variables in this study showed a significant relationship, which mean that nutritional status of infants affected by parental financial capital and mother social capital, the more higher financial capital and social capital, the level of infants nutritional status will be better.
, This research analyzed the influence of financial capital and social capital in the form of resiprocity, cohesion and trust in the community with nutritional status of infants. This study uses primary data derived from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) in 2007. This study is a cross sectional analytic approach. The data were analyzed in two ways: a descriptive analysis and inferential statistical methods using logistic regression, specifically the multinominal logit model.
The results of this study show there is a significant relationship between financial capital and nutritional status of infants. Respondents with financial capital or high family income opportunities for children malnutrition cases is smaller than the respondents with financial capital or low family income. More higher level of income, the nutritional needs of infants will get better.
Social capital variables used in this study is resiprocity, network participation and mutual trust. By the three components of social capital it can be seen that all the variables affect the nutritional status of infants. Overall a high level of social capital can lead to an increase in the nutritional status of the community. Taken together all of the variables in this study showed a significant relationship, which mean that nutritional status of infants affected by parental financial capital and mother social capital, the more higher financial capital and social capital, the level of infants nutritional status will be better.
]"
2015
T43287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Algiffary Riony
"Indonesia adalah salah satu negara yang paling beragam di dunia, secara etnis maupun secara agama. Kolektivisme di antara masyarakat di Indonesia juga masih kuat. Di samping itu, tingkat penurunan kemiskinan sudah melambat, disebabkan oleh penurunan kemiskinan di daerah pedesaan yang lambat dibandingkan di perkotaan. Dengan latar belakang tersebut, saya termotivasi untuk menganalisa bagaimana modal sosial mempengaruhi peluang miskin seseorang. Saya menggunakan kepercayaan sebagai ukuran modal sosial. Data yang saya gunakan berasal dari IFLS, dimana sebelumnya disesuaikan dengan IRT, dan diagregasikan pada level distrik. Sebagai perbandingan, saya juga menggunakan partisipasi masyarakat sebagai ukuran modal sosial. Saya meregresikan kemiskinan pada tingkat rumah tangga dengan modal sosial dan determinan kemiskinan sebagai variabel kontrol. Saya juga menambahkan variabel interaksi antara subsidi pemerintah dan modal sosial untuk melihat interaksi keduanya. Hasil dari analisis saya menunjukkan bahwa kemiskinan tidak mempunyai dampak signifikan terhadap peluang miskin dan kebijakan kemiskinan pemerintah.

Indonesia is one of the most diverse countries in the world, ethnically and religiously. Collectivism is also very prevalent inside the societies in the country. The rate at which poverty rate is going down is slowly halting. This phenomenon is mainly caused by the drop of poverty rate in rural areas not going down as fast as it is in the urban areas. Motivated by these facts, I try to analyze how social capital affects poverty incidence in Indonesia. I use trust as a measure for the level of local social capital. To do this, I use trust data from IFLS adjusted using IRT to better reflect the real level of trust, and aggregate the data in district level. For comparison, I also used social participation as a proxy of social capital. Furthermore, I regressed incidence of poverty at household level against the aggregated trust, as well as social participation, and a set of control variables consisted of theoretized poverty determinants. I also add the interaction between government subsidies and social capital to see how the two interact. The result suggests that social capital doesn`t have a substantial impact on poverty incidence and government policies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neno Prayitno
"ABSTRAK
Modal sosial merupakan salah satu modal pembangunan yang memfokuskan pada upaya mendayagunakan relasi-relasi sosial. Sikap toleransi, saling percaya, saling menghormati merupakan modal sosial yang sangat penting untuk meningkatkan kerjasama dan kekompakan masyarakat demi tujuan pembangunan nasional. Sayangnya seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, relasi sosial antara sesama terancam semakin berkurang. TIK khususnya internet memang mampu mendekatkan hubungan sosial yang jauh, namun disisi lain seringkali malah justru menjauhkan yang dekat. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi internet saat ini dibarengi dengan semakin maraknya penyebaran berita bohong (hoax), ujaran kebencian dan merebaknya kejahatan siber yang berpotensi menurunkan sikap toleransi, sikap saling percaya sebagai komponen utama pembentuk modal sosial. Studi ini dilakukan untuk melihat pengaruh penggunaan internet oleh masyarakat terhadap modal sosial di Indonesia. Dengan menggunakan data utama yang bersumber dari Indonesian Family Life Survey gelombang lima (IFLS-5) tahun 2014, kajian menemukan bahwa penggunaan internet di masyarakat berpengaruh negatif terhadap indeks modal sosial masyarakat Indonesia. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa tingkat pendidikan dan wilayah (perkotaan/perdesaan) berpengaruh signifikan terhadap modal sosial. Hasil pengujian interaksi antara variabel penggunaan internet dan pendidikan menunjukan bahwa orang yang menggunakan internet dan berpendidikan lebih tinggi mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan golongan lainnya. Peran pemerintah
sangat dibutuhkan tidak hanya dalam hal pemerataan pembangunan infrastruktur TIK saja, namun juga dalam hal peningkatan kapasitas sumber daya manusia serta peran dalam menangani derasnya arus informasi dan mengatasi maraknya tindak kejahatan siber.

ABSTRACT
Social capital is one of development capital that focuses on efforts to utilize social relations. Tolerance, mutual trust, mutual respect are very important social capital to increase community cooperation and cohesiveness for the purpose of national development. Unfortunately along with the development of information and communication technology, social relations between people are threatened with
diminishing returns. ICTs, especially the internet, are indeed able to bring social relations far away, but on the other hand they often keep the close ones instead. It is undeniable that the development of internet technology is currently accompanied by the increasingly widespread spread of hoaxes, expressions of hatred and the spread of cyber
crime that has the potential to reduce the attitude of tolerance, mutual trust as the main components forming social capital. This study was conducted to see the effect of the use of the internet by the community on social capital in Indonesia. Using main data sourced from the fifth wave of the Indonesian Family Life Survey (IFLS-5) in 2014, the study found that the use of the internet in the community had a negative effect on the social capital index of the Indonesian people. The results also showed that the level of education and the region (urban/rural) had a significant effect on social capital. The results of testing the interaction between the variables of internet use and education show that people who use the internet and have higher education have a greater influence than other groups. The role of government is needed not only in terms of equitable distribution of ICT infrastructure development, but also in terms of enhancing the capacity of human
resources and the role in dealing with the swift flow of information and overcoming the rise of cyber crime."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Puspita Dewi
"Covid-19 telah mewabah ke hampir seluruh negara di dunia selama lebih dari satu tahun. Case Fatality Rate (CFR) dan Recovery Rate (RR) penyakit digunakan untuk menilai tingkat keparahan, risiko pada populasi dan mengevaluasi mutu fasilitas pelayanan kesehatan. Status gizi dapat memperburuk prognosis penyakit, ketahanan hidup, dan memperpanjang lama rawat inap. Obesitas menyebabkan morbiditas yang lebih tinggi saat perawatan di rumah sakit seperti kegagalan sistem pernafasan, pemindahan tempat rawat ke ICU dan meningkatkan tingkat kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesintasan pasien dewasa yang dirawat di rumah sakit berdasarkan status gizi. Penelitian menggunakan desain studi kohort retrospektif menggunakan data rekam medis pasien rawat inap terkonfirmasi Covid-19 tahun 2021 di RS Universitas Indonesia dan dianalisis menggunakan Cox Proportional Hazard Model. Hasil menunjukkan perbedaan probabilitas kesintasan antara pasien dewasa terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat di RS Universitas Indonesia dengan status gizi normoweight, underweight dan obesitas (15,41% vs 71,11% vs 7,43%). Pasien dengan underweight meningkatkan risiko kematian sebesar 1,19 kali dibandingkan pasien dengan normoweight (95% CI 0,471-3,049) setelah dikontrol dengan usia, tingkat keparahan, dan ARDS. Sedangkan pasien dengan overweight/obesitas meningkatkan risiko kematian sebesar 1,03 kali dibandingkan pasien dengan normoweight (95% CI 0,714-1,487).

Covid-19 has plagued almost all countries in the world for more than a year. Case Fatality Rate (CFR) and Recovery Rate (RR) of disease are used to assess the severity, risk to the population, and evaluate the quality of health care facilities. Nutritional status can worsen disease prognosis, survival, and prolong hospitalization. Obesity causes higher morbidity during hospitalization such as respiratory system failure, and increased mortality rates. This study aims to determine the survival of adult patients who are hospitalized based on nutritional status. The study used a retrospective cohort study design using medical record data of confirmed Covid-19 inpatients in 2021 at the University of Indonesia Hospital and analyzed using the Cox Proportional Hazard Model. The results showed a difference in the probability of survival between adult patients with confirmed Covid-19 who were admitted with normoweight, underweight and obese nutritional status (15.41% vs 71.11% vs 7.43%). Underweight patients increased the risk of death by 1.19 times compared to normoweight patients (95% CI 0.471-3.049) after controlling for age, severity, and ARDS. Meanwhile, overweight/obese patients increased the risk of death by 1.03 times compared to normoweight patients (95% CI 0.714-1.487)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Victor Prima
"Literatur yang menghubungkan modal sosial dan capaian pendidikan terus berkembang. Akan tetapi, studi-studi sebelumnya lebih fokus pada modal sosial yang diakumulasi dari dalam rumah tangga untuk anak umur 6-18 tahun. Sementara itu, modal sosial juga dapat diakumulasi dari komunitas di luar rumah tangga. Untuk itu, penelitian ini mengestimasi hubungan modal sosial baik yang diakumulasi dari dalam rumah tangga maupun dari komunitas, dengan capaian pendidikan, menggunakan data level individu di Indonesia pada tahun 2014. Modal sosial komunitas diukur dengan kemudahan mendapatkan pertolongan keuangan dari tetangga, kesamaan domisili selama lima tahun terakhir, kehadiran ayah dan ibu, banyaknya anak, kehadiran kakek dan/atau nenek, ijazah pendidikan kepala rumah tangga, pentingnya tingkat pendidikan dalam memilih kepala daerah. Capaian pendidikan diukur dengan partisipasi sekolah anak umur 6-24 tahun. Estimasi dampak modal sosial terhadap capaian pendidikan menggunakan metode regresi logistik. Dengan mengontrol karakteristik anak, karakterisik rumah tangga, karakteristik komunitas dan efek modal sosial yang diakumulasi dari dalam rumah tangga dan komunitas, penelitian ini menemukan bahwa besarnya modal sosial yang dimiliki rumah tangga berhubungan dengan tingginya probabilitas partisipasi sekolah anak di rumah tangga tersebut.

There is a continues growing body of literature on social capital and its relationship to education attainment. Yet, previous studies focused more on social capital which accumulated within households among children 6 18 years old cohort. Meanwhile, social capital can also be accumulated from communities outside the home. This study investigate social capital relationship both accumulated from within the household and from the community, on educational attainment, using individual level data in Indonesia in 2014. Community social capital is measured by the ease of obtaining financial assistance from neighbors, domicile similarities last five year, presence of father and mother, number of children, presence of grandparents and or grandmothers, education certificate of household head, importance of education level in choosing the region head. Educational attainment is measured by school participation of children 6 24 years old cohort. Estimate the relationship of social capital on educational attainment using logistic regression methods. By controlling characteristics of children, household characteristics, community characteristics and effects of social capital accumulated from within households and communities, this study found that the magnitude of social capital held by households is related to the high probability of children school participation in the household."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eizar Aswad
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas hubungan modal sosial terhadap peningkatan kompetensi mahasiswa di Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta pada periode pembinaan tahun 2016-2018. Pentingnya penelitian ini didasari pada temuan studi sebelumnya mengenai peran modal sosial dalam meningkatkan kesejahteraan dalam pembangunan sumber daya manusia. Teknik pengumpulan data menggunakan survei kepada 37 responden yang dipilih melalui total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara modal sosial terhadap peningkatan kompetensi mahasiswa di Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta dengan nilai signifikansi sebesar 0,006 yang artinya terdapat hubungan antar variabel, dengan kekuatan hubungan positif sedang yakni 0,440 . Terdapat 2 dimensi modal sosial yang berhubungan positif, pertama karena tingkat kepercayaan pada Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta cukup tinggi dengan nilai signifikansi 0,045 serta dimensi kelompok dengan nilai signifikansi 0,004.

ABSTRACT
This study discusses the relationship of social capital to increase student competence in Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta in the period of coaching in 2016 2018. The importance of this study is based on the findings of previous studies on the role of social capital in improving welfare in human resource development. Data collection techniques used a survey of 37 respondents selected through total sampling. The results showed that there is a relationship between social capital to increase student competence in Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta with a significance value of 0,006 which means there is a relationship between variables, with the power of moderate relationships positive is 0,440 . There are 2 dimensions of social capital that are positively related, first because of the degree of confidence Trust in Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta high enough with significance value 0,045 as well as group dimension with significance value 0,004."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fildza Hasna Nur Shabrina
"ABSTRAK
Masyarakat nelayan merupakan salahsatu kelompok masyarakat yang paling rentan akan kemiskinan. Beragam program pembangunan yang telah dilakukan pemerintah pada kelompok masyarakat ini ternyata masih banyak menemui kegagalan. Literatur dan penelitian sebelumnya melihat kegagalan ini karena adanya kesalahan eksternal yang menghambat mobilitas eksternal sebagai salahsatu faktor penghambat pembangunan, serta adanya faktor lain yang kini harus mulai diperhitungkan dalam melihat kesejahteraan masyarakat nelayan. Perspektif itu adalah modal sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik modal sosial nelayan memang terbilang tinggi, namun tingkat kesejahteraannya masih rendah. Ini membuat hubungan antara modal sosial dan kesejahteraan ternyata masih sangat rendah.

ABSTRACT
Fishermen community has become one of the most vulnerable communities towards poverty. Various policies and programs have been implemented, yet none seem to have work. Previous literature and research shows that this might have something to do with the external factors that stunted the community rsquo s vertical mobility, and some also shows that the absence of social capital as a key factor in the planning process of the policies, played quite a significant part. The result of this research, however, shows that fishermen communities indeed have a high level of social capital, yet their welfare level is low. Thus the correlation between the two is not significant, and in some cases, almost non existent."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Fadhilah Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari perilaku diet penurunan berat badan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tersebut pada siswi SMAN 5 Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, pengambilan sampel secara random berkelompok (cluster sampling), dan dianalasis dengan menggunakan uji chi-square. Sampel penelitian ini terdiri dari 188 siswi kelas X dan XI. Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 25 Maret 2013 - 6 April 2013.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 34% responden melakukan diet penurunan berat badan. Penelitian ini juga menemukan bahwa perilaku diet penurunan berat badan berhubungan secara signifikan dengan status gizi (p-value 0.008), citra tubuh (pvalue 0.000), pengaruh keluarga (p-value 0.000), pengaruh teman dekat (p-value 0.000), dan pengaruh media massa (p-value 0.000).
Disarankan adanya program edukasi gizi seperti pelatihan penilaian status gizi dan penyuluhan tentang perilaku diet penurunan berat badan agar remaja putri dapat menilai status gizinya secara akurat dan dapat memahami konsep diet penurunan berat badan secara benar.

The aim of this study is to determine the percentage of dieting behavior and its correlates among students (adolescent girls) at SMAN 5 Tasikmalaya. This study uses cross-sectional design, cluster sampling method, and analyzed using the chi-square test. The study sample consisted of 188 students of class X and XI. This study was conducted on March 25, 2013 - April 6, 2013.
The result of this study shows that 34% of respondents doing a diet. This study also found that dieting behavior has been associated with nutritional status (p-value 0.008), body image (p-value 0.000), family influence (p-value 0.000), peer group influence (pvalue 0.000), and influence of the mass media (p-value 0.000).
The researcher suggests the existence of nutrition education programs such as training about nutritional status assessment and counseling about dieting behavior so that adolescent girls can assess the nutritional status accurately and understand the concept of dieting behavior correctly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Dhani Syarif
"Dalam beberapa tahun terakhir, laju pengurangan kemiskinan relatif lebih lambat karena tingkat kemiskinan telah menurun. Ini karena kebijakan pengentasan kemiskinan hanya fokus pada modal fisik, modal finansial dan modal manusia. Karena itu, revitalisasi kebijakan dengan mendorong modal sosial adalah penting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran ikatan modal sosial dan menjembatani dalam mendorong pengentasan kemiskinan yang dinamis di Indonesia menggunakan metode logistik tertata dan studi lapangan. Hasilnya menunjukkan bahwa menjembatani modal sosial berperan dalam mengurangi kemungkinan rumah tangga jatuh ke dalam kemiskinan. Sementara itu, modal ikatan sosial ditemukan hanya berperan dalam mengurangi kemungkinan rumah tangga menjadi miskin di wilayah desa.

In recent years, the pace of poverty reduction has been relatively slower because poverty rates have declined. This is because poverty alleviation policies only focus on physical capital, financial capital and human capital. Therefore, revitalizing policies by encouraging social capital is important. This study aims to analyze the role of social capital ties and bridging in encouraging dynamic poverty reduction in Indonesia using orderly logistics methods and field studies. The results show that bridging social capital plays a role in reducing the likelihood that households fall into poverty. Meanwhile, social bond capital was found to only play a role in reducing the likelihood of households becoming poor in the village area."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Aminiah
"ABSTRAK
Modal sosial, sumber daya yang mungkin kurang berguna untuk sebagian orang, bisa memberi segalanya untuk sebagian orang lain. Modal tersebut merupakan sumber daya yang sedang menarik untuk diteliti karena input konvensional cenderung kurang bisa menjelaskan perbedaan penghasilan, yang variabelnya didekati dengan pengeluaran. Meski definisinya belum disepakati, namun ada benang merah yang bisa ditarik untuk mencirikan keberadaan modal sosial.Indonesia, sebagai negara keempat terpadat di dunia yang belakangan ini baru melewati proses reformasi, dapat menghadapi masalah karena keberagamannya dalam rentang geografi, etnisitas, agama, dan kemajuan pembangunan. Kombinasi ini bahkan dapat menjadi alasan menarik untuk mempelajari modal sosial negeri ini.Penelitian ini menegaskan penelitian sebelumnya yang membuktikan relevansi modal sosial dalam menghasilkan keuntungan ekonomi di negeri ini. Studi ini juga membuktikan hubungan penting antara modal sosial dan sumber daya manusia yang bisa digunakan untuk membangun kebijakan yang efektif untuk modal sosial. Selain itu, kajian ini menunjukkan bahwa, dengan menggunakan variabel tertentu, modal sosial dapat mempengaruhi kesejahteraan tanpa masalah endogenitas.

ABSTRACT
Social capital, which might not mean anything for certain people, can give everything to some others. It is the capital that current researchers are interested in since the conventional input could not explain much of differences in income, proxied by expenditure. Although its definition is not yet unanimously agreed upon, agreement does exist as to indicate characteristics of social capital. Indonesia, the fourth most populous country in the world that recently went through a series of reforms, may face problems caused by heterogeneity regarding geography, ethnicities, religions, and development progress. This combination is yet another interesting reason to study the country rsquo s social capital. This research confirms the previous empirical literature justifying the economic returns of social capital in the country. It also proves the important relationship between social and human capital that can be used to build effective policy for this new type of capital. Ultimately, it demonstrates that, by using certain variables as instruments, social capital can improve welfare without endogeneity problem. "
2016
T47205
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>