Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129983 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Josita Mayadewi Soeyono
"Tesis ini membahas scaffolding dalam interaksi tutor-pemelajar + pemelajarpemelajar secara asinkronis dalam forum diskusi tutorial online Writing 1 Universitas Terbuka berdasarkan aspek manajemen tugas, proses balikan, dan manajemen dalam menjalin ikatan sosial. Penelitian ini adalah studi kasus yang bersifat naturalistik. Data yang digunakan berupa percakapan asinkronis, kuesioner dan wawancara.
Hasil analisis membuktikan bahwa pemelajar dapat membangun pengetahuannya secara kolaboratif melalui scaffolding dalam pemelajaran bahasa yang menggunakan media komputer (CMC) secara asinkronis. Namun demikian, kurangnya respon terhadap pertanyaan dan balikan yang dikirimkan, serta respon rekan yang tidak mengarahkan pemelajar untuk meningkatkan kemampuannya menjadikan interaksi ini tidak seluruhnya mengandung scaffolding. Hal ini dapat disebabkan oleh: tutor yang cenderung untuk menunda memberikan respon, respon rekan tidak mengandung balikan, dan pemelajar yang menunggu respon tutor karena tutor diyakini memiliki kompetensi lebih baik dibandingkan rekan, serta fitur interaksi secara asinkronis yang memungkinkan respon diberikan secara tidak simultan atau bahkan diabaikan.
Hasil analisis juga menunjukkan bahwa tidak semua pemelajar memanfaatkan scaffolding untuk segera merevisi tulisannya, karena kurang jelasnya instruksi yang diberikan maupun fitur interaksi yang berlangsung secara asinkronis.

This thesis focuses on scaffolding in tutor-learner + learner-learner interaction asynchronously on Writing 1 online tutorial discussion forum at Open University based on the following aspects: task management, feedback process, and social cohesiveness. The research is a naturalistic case study. Data are collected through asynchronous chat records, questionnaires, and interviews.
The analysis results prove learners are able to construct knowledge in collaboration through scaffolding in language learning using asynchronous computer-mediated communication (CMC). However, scaffolding is not found in the entire interaction since there is a lack of responses towards questions and feedback, and peers responses do not guide learners to substantial improvement in performance. The reasons of these are: tutor tends to delay in responding, there is often no feedback in peers? responses, learners belief in tutor's feedback instead of that of their peers, and a time-delayed frame feature of interaction which makes it possible for users not to send messages simultaneously or simply to ignore responses.
The analysis also shows that only a few of learners are using scaffolding to revise their writings immediately. There is no clear instructions about revising their writings and the asynchronous interaction feature are two reasons that make scaffolding less effective.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T43165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hisyam Athaya
"Penggusuran hunian pada suatu komunitas dapat berdampak pada rentan terjadinya penurunan kualitas hidup warga tergusur, seperti kehilangan tempat tinggal, kehilangan pekerjaan, gangguan kesehatan, serta mengalami trauma dan gangguan psikologis. Dalam konteks tersebut, respon komunitas tergusur sebagai strategi bertahan hidup menjadi penting. Penelitian-penelitian sebelumnya tentang strategi bertahan hidup komunitas tergusur dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan bentuknya, yaitu aksi protes atau demonstrasi, proses hukum, dan bekerja sama dengan pihak ketiga. Namun, ketiga jenis penelitian tersebut cenderung belum membahas mengenai kualitas relasional pada tataran internal komunitas. Oleh karena itu, studi ini ingin menyatakan bahwa pengembangan kualittas relasional dalam komunitas merupakan bentuk strategi bertahan hidup yang dinilai efektif dan dapat segera dilakukan pasca terjadinya penggusuran. Pendekatan penelitian dalam studi ini adalah kualitatif dengan jenis studi kasus yang dilakukan di Kampung Akuarium, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam pada 9 orang informan yang terdiri dari warga serta pihak NGO yang memiliki fokus pada isu-isu perkotaan.

The eviction of settlements in a community can have an impact on the vulnerability of evicted community’s quality of life, such as homelessness, job loss, health problems, trauma, and psychological disorders. In that context, evicted community’s response to the decline in quality of life becomes important. Previous studies on the livelihood strategy of evictees are divided into three types based on their forms, those are protests or demonstrations, legal processes, and cooperating with third parties. However, these three types of studies tend not to discuss the relational quality at the internal level of the community. Therefore, this study wishes to state that the development of relational quality in evicted community is a form of livelihood strategy that is considered effective and can be done immediately after thee evictions. The research aproach in this study is qualitative approach with the type of case study conducted in Kampung Akuarium, Penjaringan Sub-district, North Jakarta. Data collection was conducted through in-depth interviews on 9 informants that consist of citizens of Kampung Akuarium and NGO that focus on urban issues"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Matahari Hasani
"Dalam pembelajaran kolaboratif daring melalui forum diskusi daring (FDD), pelajar mengkonstruk pemahaman personalnya secara aktif melalui serangkaian mekanisme eksplorasi dan transaksi ide. Salah satu kerangka kerja yang memodelkan kehadiran yang muncul dalam pembelajaran kolaboratif daring adalah kerangka kerja Community of Inquiry (CoI). Kerangka kerja CoI mendapat perhatian luas para peneliti dan praktisi. Namun, penelitian terkini mengenai model CoI masih terbatas pada pemetaan aktivitas instruksional dan belum diwujudkan menjadi sebuah desain interaksi suatu lingkungan belajar daring untuk pembelajaran kolaboratif yang dapat mendukung munculnya kehadiran yang terdapat pada model CoI. Penelitian ini bertujuan mengembangkan desain interaksi forum diskusi daring asinkronus dengan metode User-Centered Design (UCD) yang dikontekstualisasikan menurut pendekatan Learning-Centered Design (LCD).
Pendefinisian kebutuhan desain dalam penelitian ini melibatkan survei daring dan wawancara eksploratif mengenai pengalaman menggunakan atau mengelola FDD untuk pembelajaran. Hasil survei dan wawancara tersebut dianalisis secara kualitatif untuk memformulasikan kebutuhan desain. Tujuh skenario penggunaan dan antarmuka forum diskusi untuk memfasilitasi aktivitas perkenalan serta empat tahap inquiry dikembangkan sebagai luaran desain interaksi. Rancangan tersebut dievaluasi melalui pengujian kontekstual yang melibatkan 10 mahasiswa.
Pengujian kontekstual menunjukkan bahwa purwarupa mampu mendorong dan memfasilitasi aktivitas perkenalan (kehadiran sosial), eksplorasi gagasan, menyimpulkan (kehadiran kognitif), dan membantu partisipan diskusi yang mencari bantuan (kehadiran pengajaran). Akan tetapi, purwarupa masih belum cukup mendorong partisipan melakukan aktivitas triggering events (kehadiran kognitif), memilah dan mengintegrasikan gagasan (kehadiran kognitif), dan eksplorasi (kehadiran kognitif) sehingga diperlukan instruksi langsung dosen. Penelitian selanjutnya dapat meredesain desain usulan berdasarkan rekomendasi dan mengembangkan sistem yang berfungsi penuh yang dapat diujikan pada konteks penggunaan yang sebenarnya.

Online discussion forum (ODF) is often utilized in a collaborative online learning. Based on this learning approach, learners construct their personal understandings of a concept through involving themselves in a series of exploration and transaction of ideas. Community of Inquiry (CoI) Framework is a model that describes the presences in a collaborative learning. Despite its popularity among researchers and practitioners, the state-of-the-art of the CoI model is still limited to mapping instructional activities which are yet to be developed further into an interaction design for an online collaborative learning environment which is intended to support the CoI presences. This study is aimed at developing interaction design for an asynchronous online discussion forum using User-Centered Design (UCD) method that are contextualized to Learning-Centered Design (LCD) approach.
The design requirements were formulated based on online surveys and explorative interviews to capture their experience in using or managing the ODF for educational purposes. The results were analysed qualitatively to formulate the design requirements. Seven scenario and user interfaces were designed to facilitate an introductory activity and four phases of inquiry as the outputs of interaction design. The design was evaluated through contextual interviews involving 10 students.
The contextual interviews revealed that the prototype could encourage and support introductory activity (social presence), idea exploration (cognitive presence), summarizing the discussion (cognitive presence), and helping other participants in the forum (teaching presence). However, it is still unable to adequately encourage the participants to respond with triggering event (cognitive presence), filtering and integrating ideas (cognitive presence), and resolution (cognitive presence) replies. As a result, further direct instruction from the facilitator is needed. Future research could be aimed at redesigning the proposed design based on the recommendations and developing a fully-functional working system to be tested in the real settings
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelya Dwi Astuti
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan perbedaan pola interaksi antara pemelajaran tatap muka dan forum diskusi asinkronus dalam blended learning di Universitas Indonesia. Vrasidas and McIsaac (1999) mendefinisikan interaksi sebagai proses yang terdiri dari tindakan timbal balik dari dua atau lebih pelaku dalam konteks yang tersedia. Pola interaksi yang dilihat adalah pelaku interaksi yang paling banyak melakukan interaksi, kategori interaksi yang paling banyak dilakukan dosen, dan kategori interaksi yang paling banyak dilakukan mahasiswa baik pada forum diskusi asinkronus maupun pemelajaran tatap muka. Konten interaksi dari sampel Matakuliah Pengembangan Terintegrasi B (MPKT B) tersebut dianalisis menggunakan Analisis Interaksi Pembelajaran Campuran. Hasil analisis konten kualitatif dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pola interaksi pada pelaku interaksi dan kategori interaksi yang paling banyak dilakukan dosen. Sementara itu, tidak ditemukan perbedaan kategori interaksi yang paling banyak dilakukan mahasiswa.

ABSTRACT
This research was conducted to find the differences of patterns of interaction in face-to-face learning and asynchronous discussion forums in blended learning at the University of Indonesia. Vrasidas and McIsaac (1999) defines the interaction as a process that consists of reciprocal action of two or more actors in the given context. Patterns of interaction which is seen are which actors who do more interactions, which category of interaction that most teachers do, and which category of interaction that most students do both on the asynchronous discussion forums and face-to-face learning. Content of interactions of the sample from Matakuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi B (MPKT B) were analyzed using the Analisis Interaksi Pembelajaran Campuran. Results of the qualitative content analysis of this research shows that there are differences in patterns of interaction of interaction actors and category of interaction that most teachers do. Meanwhile, there is no differences in the category of interaction that most students do.
"
2015
S59026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasiyah
"Para pakar sepakat bahwa forum diskusi online berpotensi memfasilitasi pembelajaran kolaboratif yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, sekelompok ahli mengajukan Model Community of Inquiry CoI sebagai kerangka kerja pembelajaran kolaboratif online. Diskusi online yang kritis dan mendalam merupakan dinamika dan interaksi timbal balik antara kehadiran sosial, pengajaran, dan kognisi. Kehadiran kognisi yang terdiri atas aktivitas triggering event, eksplorasi, integrasi, dan resolusi merupakan implementasi keterampilan berpikir kritis.Keberhasilan pembelajaran kolaboratif online membutuhkan keterampilan belajar tersendiri yang tidak terbentuk dengan sendirinya. Riset tentang bagaimana mengembangkan keterampilan tersebut masih terbatas. Penelitian ini mengusulkan metode pembekalan Model CoI dengan pendekatan cognitive apprenticeship untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menjalankan peran pembelajar dalam lingkungan pembelajaran kolaboratif melalui forum diskusi online. Penyusunan rancangan pembekalan mempertimbangkan kesiapan awal mahasiswa dan disposisi berpikir kritis. Kontribusi penelitian ini berupa rancangan pembekalan Model CoI, rekomendasi berdasarkan hasil kajian, dan usulan fitur pendukung pembentukan pengetahuan bersama. Rancangan disajikan dalam skrip kronologis untuk memandu pelaksanaan pembekalan dan supaya dapat diadaptasi pada konteks lain.Pembekalan dilakukan terintegrasi dengan mata ajar Aljabar Linier yang diselenggarakan dengan blended-learning. Partisipan terdiri atas mahasiswa semester kedua Fakultas Ilmu Komputer UI yang dibagi dalam dua kelas: dengan pembekalan dan tanpa pembekalan. Respons terhadap survei dan kuesioner metakognisi dan kesiapan belajar online, dan transkrip diskusi merupakan sumber data kuantitatif dan kualitatif yang dianalisis dengan parallel design mixed method untuk meneliti pengaruh pembekalan terhadap kemampuan self-regulation dan co-regulation, strategi belajar, tingkat berpikir kritis, dan pola interaksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembekalan meningkatkan secara signifikan kemampuan metakognisi. Capaian mahasiswa kelas dengan pembekalan dalam menjawab soal dengan argumentasi lebih tinggi. Mereka dapat mengartikulasikan proses akomodasi yang dialaminya. Melalui forum diskusi online, mereka terpapar dengan berbagai strategi belajar dan mendorongnya untuk mengubah strateginya apabila diperlukan. Pembekalan dan pengalaman belajar mampu mengubah persepsi mahasiswa terhadap pemahaman dan tingkat motivasinya sendiri, sehingga lebih menyadari keterbatasan pengetahuannya.Teknologi memfasilitasi diskursus dan merekamnya dalam bentuk transkrip yang dapat dianalisis lebih lanjut. Transkrip diskusi online kelas dengan pembekalan menunjukkan bahwa kualitas pemicu dan ketepatan waktu memberikan pemicu mempengaruhi tingkat keaktifan kelompok. Diskusi paling intensif terjadi di awal periode ketika kelompok berupaya mendefinisikan masalah. Keaktifan menurun pada periode kedua dan ketiga; ketika masalah sudah didefinisikan dan mahasiswa perlu mencari sumber informasi lain serta berpikir mendalam untuk mengintegrasikan gagasan. Keaktifan meningkat lagi menjelang periode diskusi berakhir seiring tuntutan menyelesaikan tugas tepat waktu.Pola dinamika kehadiran sosial, pengajaran, dan kognisi mengikuti pola keaktifan. Kehadiran sosial muncul paling dominan, diikuti kehadiran kognisi, dan pengajaran. Indikator tingkat berpikir kritis yang paling intensif adalah integrasi dalam bentuk mengaitkan antar konsep dan menggabungkan gagasan. Semua kelompok mencapai tingkat integrasi; namun, tidak semua mencapai resolusi. Resolusi dicapai oleh kelompok yang tingkat kehadiran kognisinya tinggi atau yang memiliki fasilitator mahasiswa yang berinisiatif mendefinisikan masalah dan mengarahkan anggota kelompok mengambil peran dalam menyelesaikan tugas.Dalam menyelesaikan tugas melalui diskusi online, mahasiswa menanggapi sekilas pesan sebelumnya kemudian fokus pada penyampaian gagasannya sendiri. Perbedaan pendapat jarang terjadi dan tidak berlangsung lama. Mereka menilai diskusi online bermanfaat memberi stimulus berpikir, memperkaya strategi belajar, dan membantu belajar secara mendalam. Batuan belajar dari sesama pembelajar dalam forum diskusi online berupa: mempermudah pemahaman dengan penjelasan dan contoh, memicu berpikir, berbagi sumber belajar, saling mengonfirmasi pemahaman, dan mendiagnosis miskonsepsi.Pembelajaran kolaboratif online merupakan pengalaman baru bagi mahasiswa, sehingga awalnya sebagian dari mereka sulit memulai diskusi dan menuangkan pemikiran. Ada rasa kekhawatiran pesan yang disampaikan baik isi maupun pilihan laras bahasa tidak memuaskan. Mereka mengakui kesulitan merangkum berbagai gagasan ketika diskusi berjalan cepat. Menjawab kendala tersebut, penelitian ini mengusulkan fitur pendukung pembentukan pengetahuan bersama dengan menyusun rangkuman secara kolaboratif. Pengembangan dan implementasi fitur tersebut dan penerapan rancangan pembekalan Model CoI pada konteks berbeda merupakan topik riset mendatang dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran kolaboratif online.

Experts agree that online discussion forum has the potential to facilitate collaborative learning that enhances critical thinking skills. To create meaningful learning experiences, a group of experts proposed the Community of Inquiry CoI Model as a framework for collaborative online learning. The model captures in depth and meaningful collaborative online discussion process as the dynamic and reciprocal interactions between social, cognition, and teaching presences. Cognitive presence, operationalized as critical thinking, involves triggering event, exploration, integration and resolution.Effective online collaborative learning requires different skills as compared to face to face learning activities. Research on how to develop such skills is still limited. This study proposes a training method of the CoI Model to improve students 39 ability to fulfill their role in collaborative learning through online discussion forum. Contributions of the study are a training design of the CoI Model using cognitive apprenticeship approach, recommendations based on the findings, and proposed feature to support group knowledge building. The design is presented in chronological script to guide facilitators and to be adapted in other contexts by educators if needed.The training is integrated with Linear Algebra course conducted in blended learning approach. Participants, computer science students of the second semester, are grouped into two classes with and without the training. Quantitative and qualitative data of the metacognitive and e Learning competency questionnaires, in depth survey, and discussion transcripts were analyzed with a parallel design mixed method to investigate the impact of the training on students rsquo self regulation and co regulation, learning strategies, critical thinking, and patterns of interaction.Study results show that the training significantly increase the average score of metacognition. In line with this finding, students with the training perform better in answering questions that required them to argue. They implement various learning strategies in online discussion forum and are able to articulate the process of accommodation they are going through. The learning experience changes students 39 perceptions of their own understanding and motivation level. They become more aware of the limitations of their own understanding and level of motivation.The technology of online discussion forum accommodates discourse and records it in forms of transcript, so it can be further analyzed. The online discussion transcripts of the class with the training show that timeliness and quality of triggers positvely correlated to the level of participation. The most intensive attendance occurred at the beginning, as the groups seek to define the problem. The level of participation decreases in the second and third periods, since the problem has been defined and the they need time for reflection and seach relevant information before they explore ideas and integrate them to solve the problem. Before the discussion period ends, students become more active again to complete the task on time.The pattern of the attendance levels of social, teaching, and cognitive presences follows the same pattern as the participation levels. Students exhibit highest social presence, followed by cognitive and teaching presences. The most dominant critical thinking level is integration in the forms of linking between concepts and integrate ideas within learning community. All groups reach integration level, but not all of them attain resolution. Resolution is achieved by groups of high level cognitive presence or those having voluntary student facilitators who take the role of defining the problem and directing group members to take their parts.In completing the task through online discussions, students respond to glimpse previous messages, then focus on the delivery of their own ideas. Conflicting of opinions is rare and disagreement does not last long. Most students find online discussion useful to deepen learning, stimulate thinking, and enhance learning strategies. Learning support from peers is obtained through providing examples, sharing knowledge and learning resources, stimulating thinking, confirming understanding, and diagnosing misconceptions.Online collaborative learning is a new experience for most respondents therefore, at the beginning they find it difficult to initiate a discussion and to present their thought in text. They concern the conveyed messages both content and choice of words are not satisfactory. They have difficulty summarizing the emerging ideas in the online forum. This study proposes a feature integrated with online discussion forum to facilitate shared knowledge construction by compiling a summary collaboratively. Development and implementation of this feature and an adoption of the the training method in different contexts are future research topics to improve online collaborative learning."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D2356
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.A. Triatmoko H.S.
"Penelitian ini membahas peran diskusi online (dalam jaringan/daring) asinkronus yang menerapkan kerangka kerja community of inquiry (CoI) pada keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji kerangka kerja CoI dalam peningkatan keterampilan berpikir kritis mahasiswa, serta melihat hubungan social presence, cognitive presence, dan teaching presence dengan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian kuasi eksperimental yang menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif ini dilakukan pada 45 mahasiswa angkatan 2014 dan 2 pengajar dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia yang mengikuti Mata Ajar Pengembangan Kepribadian Terintegrasi (MPKT B). Proses pembelajaran MPKT sendiri diselenggarakan secara tatap muka dan daring. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kelompok eksperimen yang diajarkan CoI tidak mendapatkan skor berpikir kritis yang lebih besar dari kelompok kontrol yang tidak diajarkan CoI. Penelitian juga menunjukkan bahwa skor berpikir kritis memiliki hubungan dengan elemen-elemen dalam CoI meski tidak signifikan.

The focus of this study is to test the community of inquiry (CoI) framework on critical thinking skill development and investigates the relation between social presence, cognitive presence, and teaching presence and critical thinking. The study is conducted using quasi experimental design, which combines quantitative and qualitative approach. The participants are 45 first year students (2014) from the Faculty of Pharmacy in Universitas Indonesia, enrolled in character building course (MPKT B). The courses itself is delivered through blended mode, between face to face and online environment. is The participants are grouped into experimental group of 23 students and the control group of 22 students. The study also involed facilitators in each classes. The study exhibit the fact that the students in the experimental group do not have higher critical thinking score compared to the students of the control group. In addition to that, the critical thinking scores are related to the CoI elements, although these results are not significant."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Andriani
"Tesis ini berfokus pada strategi bertutur dalam forum daring. Data dalam penelitian ini adalah tuturan tertulis yang diambil dari diskusi yang terjadi di utas “Konsultasi: Problematika dengan Pacar”, dalam forum daring Female Daily, pada bulan Oktober 2014. Penelitian kualitatif dengan ancangan pragmatik ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana penanya dan penanggap dalam diskusi menggunakan strategi kesantunan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penanya dan penanggap menggunakan empat strategi kesantunan yang dirumuskan oleh Brown dan Levinson (1987, 1996), yaitu bertutur terus terang tanpa basa-basi, bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan positif, bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan positif, dan bertutur secara samar. Secara umum, penanya lebih banyak menggunakan strategi bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan positif dan penanggap menggunakan dua strategi bertutur, yaitu terus terang dengan basa-basi kesantunan positif dan bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan negatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa penanya cenderung mengakrabkan diri dengan penanggap dan penanggap juga berupaya untuk dapat melindungi muka penanya dari keterancaman dengan mengakrabkan diri dengan penanya dan membebaskan penanya dari pembebanan yang mungkin ditimbulkan dari pendapat atau saran yang diberikan oleh penanggap.

This thesis focuses on politeness strategies in an online forum. The data in this study is a written speech taken from the discussions in the thread "Consultation: Problems with Boyfriend", in the online forum Female Daily, in October 2014. The qualitative research under pragmatics approach examined how the enquirers and respondents in the discussion using politeness strategies. The results show that the enquirers and respondents utilized four politeness strategies formulated by Brown and Levinson (1987, 1996), namely on record, positive politeness, negative politeness, and off record. The results show that the enquirers used a mainly positive politeness strategy and the respondents used both positive politeness and negative politeness strategies in an attempt to protect the face of the enquirers from being threatened. By highlighting friendliness with the questioner and at the same time also avoiding giving offense by showing deference, freed the questioner from the burden that may have arisen from the opinion or suggestion given by the respondent."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afriani
"ABSTRACT
This article aims to present the results of analysis of the problems associated with the use of Open Educational Resources (OER) in the online tutorial at the Department of English Literature at Universitas Terbuka (UT). The method used is descriptive method to describe the actual situation in the presentation of the data and evaluate them to find answers to the research questions. The collected data have been described and studied in depth in order to obtain a greater understanding of research purposes. The research approach is a qualitative and quantitative approach. Merging the two approaches is the best way for each approach will be complementary. The data used is a questionnaire with closed questions and interviews. The findings indicate that OER contributes significantly in online tutorial and helps the participants to comprehend the material."
Tangerang: Pusat Keilmuan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Terbuka, 2018
370 JPUT 19:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tiya Hapitiawati
"Tesis ini membahas fungsi partikel pengikat wacana dan partikel modalitas bahasa Jerman yang terdapat pada forum diskusi grup akun media sosial Facebook Fernbeziehung. Die Liebe ist stärker als die Entfernung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan beberapa teori sebagai landasan teoretis. Teori-teori tersebut adalah teori Fischer (2000) tentang fungsi partikel pengikat wacana, teori Helbig (1994) dan Helbig (1996) tentang fungsi partikel modalitas dan teori Crystal (2011) tentang ciri ragam bahasa internet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar partikel pengikat wacana dalam forum diskusi grup daring tersebut memiliki fungsi take-up, yaitu memberikan timbal balik dan mengambil alih dengan mengatakan sesuatu yang relevan. Adapun sebagian besar partikel modalitas dalam forum diskusi tersebut memiliki fungsi ilokutif, yaitu fungsi yang mengindikasikan terdapatnya ilokusi.

The focus of this study is to discuss some functions of German Discourse Particle and Modal Particle used in discussion forum of Facebook group account "Fernbeziehung. Die Liebe ist stärker als die Entfernung". The purpose of this study is to find how some German discourse particles and modal particles are used in the dialogues of social media discussion forum and what their functions are. This research uses a qualitative descriptive method. By using Fischer (2000), Helbig (1994), Helbig (1996), and Crystal (2011), I analyze some functions of German Discourse Particles and Modal Particles used in the data. I also reanalyze the result of Wanner (2008)'s research about the characteristics of language used in online discussion forum.
The result of this study shows that most of the discourse particles used in the data have take-up function and most of the modal particles have illocutionary function. Those functions show that the online discussion forum has some characteristics of spoken language. However, the most of constructions of the texts that use complete sentences also show some characteristics of written language in the online discussion forum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T46039
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albizia Akbar
"ABSTRAK
Dewasa ini, terjadi perdebatan mengenai penting atau tidaknya media daring menampilkan kolom komentar dalam artikel beritanya. Kolom komentar sering dianggap sebagai tempat yang lsquo;kotor rsquo; karena berisi komentar-komentar yang ofensif dan provokatif. Selain itu, kolom komentar juga dapat dilihat sebagai sebuah pengejewantahan dari salah satu elemen jurnalisme dari Bill Kovach dan Tom Rosentiel yaitu sebagai forum bagi kritik dan dukungan publik. Salah satu bentuk diskusi publik yang muncul sebagai bentuk pengawasan terjadi pada pemberitaan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta tahun 2018. Adanya kejanggalan dalam proses pengajuan serta besaran nilai anggaran yang tidak wajar membuat publik mengkritisinya melalui kolom komentar pada media daring. Jurnal ini ditulis dengan metode kajian literatur dan observasi pada kolom komentar untuk melihat diskusi dalam kolom komentar dalam menjadi implementasi dari elemen jurnalisme yang menyebutkan pers harus menjadi forum bagi kritik dan dukungan publik dengan menggunakan dua model diskusi dari Ruiz et al. Hasilnya, ditemukan bahwa kolom komentar merupakan sebuah wadah yang memfasilitasi adanya forum publik untuk menyampaikan kritik, masukan, pengawasan sosial, serta perdebatan politik mengenai rancangan APBD DKI Jakarta 2018. Oleh karena itu, kolom komentar dalam media daring adalah bentuk dari fungsi jurnalisme yang merupakan watch dog bagi pemerintah yang berkuasa.

ABSTRACT
Nowadays, there is a debate about whether or not online media displays comment fields in their news articles. Comment columns are often regarded as dirty places as they often used to express offensive and provocative comments. However, the commentary column can also be seen as an embodiment of one of the elements of journalism from Bill Kovach and Tom Rosentiel which is a forum for criticism and public support. One form of public discussion occurred on the coverage of the draft Regional Budget of DKI Jakarta in 2018. The existence of irregularities in the process of filing and also the unreasonably enormous amount of the budget made the public criticize them through the comments on the online media. This article is written by the literature review method and observation on comment columns to see discussions on the comment columns become the implementation of the journalism element which mentions the press should be a venue for criticism and public support using two discussion models from Ruiz et al. As a result, it was found that the commentary column is a forum to facilitate the existence of public forums to convey criticism, input, social monitoring, and political debate about the draft APBD of DKI Jakarta 2018. Therefore, the comment field in the online media can be as an implementation of the function of journalism which is a watchdog for the ruling government."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>