Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85577 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Jum`a Khatib Nur Ali
"[ABSTRAK
Disertasi ini membahas representasi imigran oleh Uni Eropa di booklet Festival Film Europe on Screen Indonesia. Data diambil dari lima booklet festival dari tahun 2008 hingga 2011. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana imigran dalam masyarakat multikultur UE direpresentasikan kepada Indonesia dan apakah latar belakang ideologinya. Penelitian kualitatif ini menggunakan teori sirkuit budaya sebagai kerangka teori dan representasi konstruksionis dengan semiotik. Hasil penelitian menunjukkan adanya pola dan ideologi orientalis kepada Indonesia pada data penelitian.;

ABSTRACT
This dissertation discusses immigrant representation by the European Union in Indonesian Europe on screen Film Festival booklets. Data are obtained from five booklets from 2008 until 2011. The goal is to see how immigrants in European Union multicultural society are represented to Indonesia and to discover the ideological background of the representation. This research adopts circuit of culture the grand theory, with constructive representation approach, using semiotic method. Research results arising from data analysis suggest a pattern of orientalist ideology towards Indonesia found on the research data verified.;This dissertation discusses immigrant representation by the European Union in Indonesian Europe on screen Film Festival booklets. Data are obtained from five booklets from 2008 until 2011. The goal is to see how immigrants in European Union multicultural society are represented to Indonesia and to discover the ideological background of the representation. This research adopts circuit of culture the grand theory, with constructive representation approach, using semiotic method. Research results arising from data analysis suggest a pattern of orientalist ideology towards Indonesia found on the research data verified., This dissertation discusses immigrant representation by the European Union in Indonesian Europe on screen Film Festival booklets. Data are obtained from five booklets from 2008 until 2011. The goal is to see how immigrants in European Union multicultural society are represented to Indonesia and to discover the ideological background of the representation. This research adopts circuit of culture the grand theory, with constructive representation approach, using semiotic method. Research results arising from data analysis suggest a pattern of orientalist ideology towards Indonesia found on the research data verified.]"
2015
D1969
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Jendral PPG, Departemen Penerangan , 1991
791.43 IND f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salim Said, 1943-
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994
791.430 79 SAL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rista Ihwanny
"Festival film tidak lagi hanya menjadi tempat pemutaran film, tetapi juga memiliki banyak divisi di dalamnya, antara lain pasar film, pelatihan, dan program pendanaan, yang diberikan kepada sineas-sineas baru berbakat. Disertasi ini membahas program pendanaan dari festival film Eropa, yang dianggap problematis karena melibatkan relasi kuasa yang tidak sejajar antara festival film Eropa sebagai pendana dari dunia pertama dan sineas dari dunia ketiga sebagai penerima dana. Penelitian ini berfokus untuk mengungkap strategi yang digunakan para sineas penerima dana dari Indonesia dalam menghadapi praktik hegemoni dana dan selera yang beroperasi dalam program pendanaan. Teori yang digunakan adalah teori hegemoni dari Antonio Gramsci, encoding-decoding dari Stuart Hall, dan konsep kapital dan arena dari Pierre Bourdieu. Wawancara dengan sineas dan pembacaan film mereka menjadi sumber data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para sineas berstrategi dengan mengafirmasi nilai dominan untuk mendapat kapital ekonomi, akan tetapi dalam perjalanannya, mereka mendapat keuntungan lainnya berupa kapital sosial, kapital simbolik, dan akses go-international, yang lalu menjadi modal penting untuk bertarung di arena film nasional. Hasil penelitian menemukan bahwa kaum subordinat tidak dapat selalu dilihat sebagai korban pasif yang tunduk patuh pada kaum hegemon, akan tetapi merupakan kaum yang mampu berstrategi dan menjadi agen aktif dalam suatu praktik "
2019
D2539
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcia Audita
"Festival Film Indonesia FFI merupakan sebuah kompetisi antar insan perfilman sebagai wujud apresiasi bangsa kepada para pekerja film dalam rangka membangkitkan sinema Indonesia. Pelaksanaan FFI sempat mengalami masa kekosongan selama lebih dari satu dasawarsa di tahun 1993 mdash;2003. Berakhirnya masa tugas Panitia Tetap FFI serta tingkat penurunan kuantitas dan kualitas film Indonesia telah memengaruhi arus peredaran film dalam hal produksi, distribusi dan eksibisi hingga menjelang era awal masa reformasi. Masa kekosongan tersebut rupanya diisi oleh aktivitas para sineas muda yang mulai berusaha untuk kembali membangitkan produksi perfilman nasional. Keberhasilan para sineas muda dalam mengembalikan penonton Indonesia mendorong FFI untuk hadir kembali di tahun 2004 dengan puncak jumlah produksi film serta prestasi internasional diraih di tahun 2005. Pada akhirnya skripsi ini membuktikan bahwa masa kekosongan berkepanjangan FFI rupanya tidak menyurutkan dan memengaruhi para sineas untuk terus berkarya membangkitkan kembali industri perfilman nasional yang sempat merosot. Skripsi ini menggunakan pendekatan desktiptif naratif melalui 4 tahapan metode sejarah: heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi.

This thesis discusses about the revival of the national film industry in the middle of the emptiness Indonesian Film Festival 1993 mdash 2005. Indonesian Film Festival FFI is a competition between film makers as an appreciation of the nation to film workers in order to raise Indonesian cinema. Implementation of the FFI had experienced a period of vacancy during a decade in the years 1993 mdash 2003. The Expiration of the Standing Committee of FFI and the rate of decline in the quantity and quality of Indonesian films have affected the flow of circulation of the film in terms of production, distribution and exhibition of up ahead of the beginning of the reform era. The vacancy period apparently filled by the activities of the young filmmakers who began trying to re generating national film production. The succeded of the young filmmakers in the audience restore Indonesia encouraged FFI to be present again in 2004 and the peak in the number of international film production and performance achieved in 2005. At the end of this thesis proves that the prolonged vacancy of FFI apparently did not discourage and affect filmmakers to revive the national film industry which had declined before. This thesis uses descriptive narrative approach through 4 stages of the historical method heuristic, verification, interpretation and historiography."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosihan Anwar
Jakarta: Pustaka Antara Utama , 1999
791.437 ROS r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Amelinda Dewi Priatna
"Permasalahan kondisi masyarakat sebagai potret sosial bukan lagi hal yang asing untuk diangkat dalam bentuk film. Gambaran banlieue sebagai aspek yang berkaitan dengan isu sosial di Prancis sudah menjadi potret sosial, seperti permasalahan yang terjadi di kelompok imigran. Pada perkembangannya, film Prancis banyak mengambil isu-isu mengenai imigran, terutama imigran kulit hitam. Film Banlieusards: Street Flow (2019) karya Leïla Sy dan Kery James mengisahkan tiga bersaudara dari Senegal yang tinggal di banlieue wilayah Paris dengan konflik dan permasalahan rasial yang terjadi di dalamnya. Berdasarkan paparan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan usaha tokoh melawan stigma dan bentuk tindakan rasisme imigran kulit hitam yang dihadirkan dalam film. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan struktur naratif dan sinematografis Boggs dan Pettrie untuk kajian film, teori interaksi simbolik George Herbert Mead untuk menganalisis konsep rasisme, serta teori stigmatisasi Erving Goffman untuk menganalisis konsep stigma pada film. Hasil dari analisis, ditemukan bahwa rasisme dan stigma negatif terhadap tokoh Soulaymaan, Demba, dan Noumouké dapat dilakukan oleh siapa pun tanpa memandang status dan kedudukan yang bisa mengarah pada tindakan diskriminasi. Stigma negatif dan tindakan rasisme yang Soulaymaan, Demba, dan Noumouké dapatkan sebagai imigran kulit hitam pada film Banlieusards dapat didobrak dan dibantah dengan prestasi tanpa harus mengubah budaya asli asalnya dan tradisi.

The issue of the condition of society as a social portrait is no longer a strange thing to be raised in the form of a film. The image of banlieue as an aspect related to social issues in France has become a social portrait, such as the problems that occur in immigrant groups. In its development, many French films took issues about immigrants, especially black immigrants. The film Banlieusards: Street Flow (2019) by Leïla Sy and Kery James tells the story of three brothers from Senegal who live in the banlieue area of ​​Paris with conflicts and racial problems that occur in them. Based on this explanation, this study aims to show the character's efforts to fight the stigma and forms of racism of black immigrants that are presented in the film. This study uses a qualitative method by using Boggs and Pettrie's narrative and cinematographic structure for film studies, George Herbert Mead's symbolic interaction theory to analyze the concept of racism, and Erving Goffman's stigmatization theory to analyze the concept of stigma in films. The results of the analysis, it was found that racism and negative stigma against the characters Soulaymaan, Demba, and Noumouké can be done by anyone regardless of status and position which can lead to acts of discrimination. The negative stigma and acts of racism that Soulaymaan, Demba, and Noumouké get as black immigrants in the film Banlieusards can be broken and refuted with achievements without having to change their native culture and traditions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Charissa Sakina
"ABSTRAK
Film yang berjudul Fatima 2015 merupakan sebuah film Prancis karya sutradara Philippe Faucon yang mengangkat tema mengenai kehidupan imigran di Prancis. Film ini berkisah mengenai kehidupan seorang wanita asal Aljazair yang bernama Fatima. Ia menjadi imigran di Prancis bersama kedua orang anak perempuannya yang bernama Nesrine dan Souad. Tokoh Fatima selalu menggunakan bahasa Arab dalam kesehariannya. Fatima juga membawa serta kebudayaan dan tradisinya sebagai orang Arab walaupun ia tinggal di Prancis. Berbeda dengan Fatima, kedua orang anaknya menggunakan bahasa Prancis dalam kesehariannya dan juga menganut kebudayaan Prancis. Dalam film ini, kerap terjadi konflik antara tokoh Fatima dengan kedua anaknya. Film ini dianalisis melalui aspek naratif dan dihubungkan dengan aspek sinematografisnya. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori dari Boggs dan Petrie 2008 serta Hall 1990 . Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan jika penyebab konflik antara Fatima dan kedua anaknya diakibatkan perbedaan identitas mereka. Tokoh Fatima yang merupakan imigran generasi pertama masih menganut identitas asal negaranya sedangkan kedua anak Fatima berhasil terintegrasi oleh model integrasi yang diterapkan Prancis sehingga kedua anak Fatima memiliki identitas Prancis.

ABSTRACT
Fatima 2015 is a French film by Philippe Faucon with the theme of immigrant life in France. This film is about the life of an Algerian woman named Fatima. She became an immigrant in France with her daughters named Nesrine and Souad. Fatima characters always use Arabic in her daily life. Fatima also brought her culture and tradition as an Arab even though she lived in France. In contrast to Fatima, her daughters speak French in their daily life and also embrace French culture. In this film, there is often a conflict between Fatima with her two daughters. The film is analyzed through the narrative aspect and is associated with the cinematographic aspect. For the analysis theories from Boggs and Petrie 2008 and Hall 1990 were used. The results of the analysis show that the causes of the conflict between Fatima and her daughters were due to differences in their identities. Fatima who represents the first generation immigrants still adheres to the identity of their country of origin while Fatima rsquo;s daughters successfully integrated to the French integration model that applied so they have French identity. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Kinanti Rizadi
"Aljazair memiliki cukup banyak kebudayaan dan sebagiannya mereka rayakan dengan mengadakan festival. Salah satu festival tahunan yang rutin diadakan di Aljazair adalah festival FiSahara. FiSahara didirikan pada 2003 oleh sahrawi bersama dengan aktivis solidaritas Spanyol dan pembuat film dari Spanyol yang mengunjungi kamp Sahrawi di Aljazair. Penelitian ini mengkaji permasalahan tentang isu Hak Asasi Manusia dalam festival FiSahara. Dalam mewujudkan penelitian ini, penulis menggunakan teori hak asasi manusia dan kebudayaan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa festival FiSahara adalah festival film Hak Asasi Manusia di Aljazair. Sahrawi memperjuangkan hak asasi manusia orang-orang Sahara Barat melalui festival FiSahara. Pemutaran film-film karya Sahrawi di festival FiSahara bertujuan untuk meningkatkan kesadaran internasional tentang krisis hak asasi manusia yang terlupakan. Festival FiSahara melatih dan mendukung para aktivis dan orang Sahrawi untuk menggunakan video secara aman, etis, dan efektif untuk mengungkap pelanggaran hak asasi manusia dan memperjuangkan perubahan hak asasi manusia.

Algeria has quite a lot of culture and part of it they celebrate by holding festivals. One of the annual festivals that are regularly held in Algeria is the FiSahara festival. FiSahara was founded in 2003 by sahrawi together with Spanish solidarity activists and filmmakers from Spain who visited the Sahrawi camp in Algeria. This study examines the issue of human rights in the FiSahara festival. In realizing this research, the author uses the theory of human rights and culture. The method used is a qualitative method using a literature study approach. The results showed that the FiSahara festival is a Human Rights film festival in Algeria. Sahrawi fights for the human rights of the Western Sahara people through the FiSahara festival. The screening of Sahrawi's films at the FiSahara festival aims to raise international awareness about the forgotten human rights crisis. The FiSahara Festival trains and supports activists and Sahrawi people to use video safely, ethically and effectively to expose human rights abuses and fight for human rights change."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Toubiana, Serge
Paris: Cahiers du cinéma Sarl, 2011
R 791.430 79 TOU c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>