Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139207 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mirza Mahendra
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sistem rantai suplai pemanfaatan BBG dan efektifitas pembakaran BBG pada mesin kendaraan serta memperoleh komposisi BBG yang aman pada sistem pembakaran kendaraan. Tahapan yang dilakukan meliputi pemodelan sistem rantai suplai, pengujian kinerja pembakaran dan penentuan komposisi CNG dan LGV untuk mesin kendaraan. Metode kinetika oksidasi dan pembakaran merupakan metode yang digunakan untuk menentukan komposisi CNG dan LGV dengan membanding hasil ignition delay time yang didapat.
Hasil penelitian ini menunjukan pengembangan infrastruktur bahan bakar gas di pulau Jawa membutuhkan 8 CNG Mother Station, 56 CNG Daughter Station dan 11 SPBG LGV. Berdasarkan data harga minyak bumi pada tahun 2012, harga keekonomian CNG Rp.3.344/LSP untuk skenario pembiayaan BaU dan Rp. 2.069/LSP untuk skenario pembiayaan pemerintah. Sedangkan harga keekonomian LGV Rp. 8.392/LSP untuk skenario BaU dan Rp. 8.035/LSP untuk skenario pembiayaan pemerintah. CNG dengan atom karbon lebih sedikit memiliki pembakaran lebih sempurna. LGV yang memiliki komposisi propana terbesar menghasilkan kinerja terbaik. Hasil simulasi komposisi CNG adalah metana minimal 80%, etana maksimal 10% serta propana dan hidrokarbon berat lainnya maksimal 15%. Sedangkan LGV dengan komposisi propana minimal 30 % dan butana maksimal 70%.

This study aims to obtain supply chain system of CNG and LGV utilization and effectiveness of these fuels combustion in vehicle engine as well as to obtain the best composition of CNG and LGV for vehicle ignition system. Steps being taken include the modeling of supply chain systems, combustion performance testing and determination of the composition of CNG and LGV for vehicle engines. Oxidation kinetics and combustion method is a used method to determine the composition of CNG and LGV by comparing the results of ignition delay time.
These results indicate that fuel gas infrastructure development in Java requires 8 CNG Mother Stations, 56 CNG Daughter Stations and 11 SPBGs LGV. Based on data from the price of oil in 2012, the economic price of CNG is Rp.3.344/LSP and Rp. 2069/LSP for financing scenarios BAU and for government financing scenarios, respectively. Meanwhile, the economic price of LGV is Rp. 8392/LSP and Rp. 8035/LSP for BAU scenario and for government financing scenarios, respectively. CNG with fewer carbon atoms shows more complete combustion, and LGV which has the largest propane composition produces the best performance. Simulation results show that the best CNG composition is at least contains of 80% methane, maximum 10% of ethane and propane and up to 15% of other heavy hydrocarbons. Meanwhile, the best LGV composition must contain at least 30% of propane and maximum 70% of butane."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
D2009
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Kurniaty
"Wilayah Jawa Barat merupakan salah satu wilayah yang mempunyai potensi sumber gas yang besar sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar khususnya untuk kendaraan bermotor dan juga terdapat beberapa kilang untuk pengolahan gas. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis pemanfataan penggunaan LPG dan CNG sebagai bahan bakar kendaraan bermotor serta analisis resiko di wilayah Jawa Barat. Analisis pemanfaatan tersebut dibagi dalam tiga sisi yaitu konsumen, produsen dan pemerintah. Pertama, Konsumen akan memperoleh penghematan bahan bakar sebesar Rp 3.400 jika menggunakan bahan bakar CNG dan Rp 2.900 jika menggunakan LGV, sedangkan biaya konversi yang dikeluarkan konsumen untuk peralatan konverter kit akan memperoleh pengembalian modal selama 2 tahun dengan menggunakan bahan bakar CNG atau LGV dengan asumsi biaya konversi sebesar Rp 12.000.000. Kedua, produsen yang berinvestasi dalam pembangunan SPBG akan memperoleh pengembalian modal selama 5 tahun jika membangun 1 unit SPBG CNG, 3 tahun lebih cepat jika membangun 1 unit SPB LGV. Ketiga, pemerintah akan memperoleh penghematan subsidi pertahun sebesar Rp 0.55 trilyun jika menggunakan bahan bakar LGV saja dan Rp 0.66 trilyun jika menggunakan CNG saja dengan asumsi keberhasilan konversi 10%. Untuk analisis resiko pada aspek konsumen memperoleh nilai total resiko keseluruhan sebesar 8.42, Produsen 8.56 sedangkan pemerintah 9.80 dengan arti bahwa tingkat resiko mencapai zona Accaptable.

The West Java is one of the areas which have a great potential source of gas, that can be used as fuel especially for vehicles and also there are several refineries for processing gas. This thesis intend to analyze of LPG and CNG usage as an automotive fuel as well as the risk of analysis in West Java. The analysis of fuel Usage is divided into three sides, that is the consumers, manufacturers and governments. First, the Consumers are will be obtain fuel savings of Rp 3.400 when use CNG and Rp 2.900 by using LGV. The spent of conversion costs for converter kit, the consumers will receive payback for 2 years by using CNG or LGV fuel costs with the conversion assumption of Rp 12,000,000. Second, the manufacturers are invest on the development of gas stations will have a payback of 5 years if the build one unit of the CNG station and 3 years sooner if build one unit of the LGV station. Third, the government will obtain annual subsidy savings of Rp 0.55 trillion if using LGV only and Rp 0.66 trillion only by using CNG with the assumption 10% conversion of success. The risk analysis on the consumer aspects of the obtaining a total value overall risk of 8.42, while the government's are 8.56 the Manufacturer are 9.80, with the meaning of that reaches the level of risk accaptable zone."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabian Mahendra Nur
"ABSTRACT
Pemodelan kinetika oksidasi dan pembakaran bahan bakar LGV (campuran propana dan butana) dilakukan untuk menghasilkan reaksi pembakaran yang representatif untuk LGV. Model tersebut dapat digunakan untuk memprediksi waktu tunda ignisi, serta pengaruh temperatur, komposisi campuran, tekanan, dan rasio ekuivalensi pada reaksi oksidasi dan pembakaran bahan bakar LGV. Model baru untuk bahan bakar LGV dikembangkan berdasarkan model mekanisme Vollmer yang telah valid. Pengembangan model dilakukan dengan menggabungkan dua mekanisme Vollmer yang masing-masing menggunakan bahan bakar propana (C3H8) dan butana (C4H10) menjadi suatu mekanisme baru yang digunakan untuk bahan bakar LGV. Mekanisme reaksi yang telah dikembangkan, kemudian disimulasi dengan variasi tekanan awal, temperatur awal, dan rasio ekuivalensi. Perangkat lunak yang digunakan adalah Chemkin 3.7.1. Hasil simulasi menunjukkan waktu tunda ignisi paling cepat terjadi pada komposisi bahan bakar 0% propana dan 100% butana, tekanan awal 10 atm, temperatur awal 1500 K, dan campuran stoikiometri (Φ = 1) sebesar 0,011 milidetik. Waktu tunda ignisi paling lambat terjadi pada komposisi bahan bakar 50% propana dan 50% butana, tekanan awal 2 atm, temperatur awal 1100 K, dan campuran rich fuel (Φ = 2) sebesar 16,1 milidetik.

ABSTRACT
Modeling of kinetical oxidation and combustion of LGV fuel (mixture from propane and butane) is conducted to develop a reaction mechanism which representative for LGV. The model can be used to predict the ignition delay time‟s profile, and effect of temperature, mixture composition, pressure, and equivalence ratio to oxidation and combustion reaction of LGV fuel. New model for LGV fuel is developed based on Vollmer‟s valid model mechanisms. Model development is done by combining two Vollmer‟s mechanisms each for propane (C3H8) and butane (C4H10) fuel to a new mechanism which can be applied for LGV fuel. The developed mechanism will be used for simulation of variation of initial pressure, initial temperature, and equivalence ratio. The software that used in this research is Chemkin 3.7.1. Simulation‟s result indicate that the fastest ignition delay times occurred in 0.11 miliseconds on following conditions: 0% propane and 100% butane fuel composition, initial pressure 10 atm, initial temperature 1500K and stoichiometric mixture (Φ = 1). The slowest ignition delay times occurred in 16.1 miliseconds on following conditions: 50% propane and 50% butane fuel composition, initial pressure 2 atm, initial temperature 1100K, and fuel rich mixture (Φ = 2)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadi Adli Sandika
"ABSTRAK
Pertumbuhan sektor komersial Indonesia termasuk di Jawa Timur meningkat setiap tahunnya. Hal ini berdampak pada peningkatan permintaan LPG komersial di Jawa Timur. Akan tetapi, produksi LPG di Indonesia tidak mampu memenuhi permintaan LPG. Di lain hal, cadangan gas bumi di Indonesia cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan untuk alternatif bahan bakar LPG tersebut. Terdapat dua metode penyaluran gas bumi untuk komersial yang dapat dimanfaatkan selain menggunakan pipa, yaitu CNG dan LNG. Tujuan penelitian ini adalah menentukan peran CNG dan LNG retail dalam mengatasi masalah keterbatasan pasokan LPG dan memperoleh analisis keekonomian CNG dan LNG retail yang digunakan sebagai alternatif LPG komersial. Adapun metode yang digunakan adalah dengan menggunakan perhitungan harga CNG dan LNG kemudian dilanjutkan dengan metode cash flow dengan menggunakan indikator IRR, NPV, dan Payback Period. Hasil dari penelitian ini adalah CNG dan LNG retail memiliki peran sebagai alternatif LPG. Dengan harga rata-rata CNG lebih murah sekitar 12,78% dan LNG 17,93% dari LPG. CNG dan LNG retail juga memberikan keuntungan bagi pelanggan di penelitian ini dalam masa Payback Period sebesar Rp 164.875.503 sampai Rp 28.437.023.977 dengan CNG, bila menggunakan LNG, maka keuntungan yang diperoleh berkisar pada Rp 767.859.020 sampai Rp 23.413.574.701. Adapun IRR keseluruhan CNG retail yang didapatkan adalah sebesar 23% dan LNG retail sebesar 31%. Nilai NPV keduanya bernilai positif dan Payback Period CNG adalah 4 tahun sedangkan Payback Period LNG adalah 3 tahun. Bila dibandingkan dengan listrik, rata-rata persentase selisih antara harga listrik dan CNG retail adalah sebesar 23,63 % sedangkan untuk LNG retail adalah sebesar 28,14%.

ABSTRACT
The growth of Indonesia's commercial sector, including in East Java, is increasing every year. This has an impact on increasing the demand for commercial LPG in East Java. However, LPG production in Indonesia is unable to meet LPG demand. On the other hand, natural gas reserves in Indonesia are high enough so that they can be used for alternative LPG fuels. There are two methods of distributing natural gas for commercial use that can be used in addition to using pipes, namely CNG and LNG. The purpose of this study is to determine the role of CNG and LNG in overcoming the problem of LPG supply limitations and obtain an economic analysis of retail CNG and LNG used as alternatives to commercial LPG. The method used is to use CNG and LNG price calculations and then proceed with the cash flow method using the IRR, NPV, and Payback Period indicators. The results of this study are CNG and LNG have a role as alternative LPG. With an average CNG price of around 12,78% and LNG 17,93% lower than LPG, CNG and LNG also provided benefits for customers in this study for a Payback period of Rp 164.875.503 to Rp 28.437.023.977 with CNG, if using LNG, the benefits range from Rp. 767.859.020 to Rp. 23.413.574.701. The overall IRR of CNG obtained was 23% and LNG was 31%. Both NPV values are positive and Payback Period CNG is 4 years and Payback Period LNG is 3 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bioetanol menjadi salah satu bahan bakar alternatif, terbarukan, ramah lingkungan, dan peningkat angka oktana bensin, yang diaplikasikan untuk mesin motor pembakaran dalam. Mesin kendaraan dengan kebutuhan angka oktana yang sesuai, menghasilkan kinerja mesin berupa daya, emisi gas buang, dan konsumsi bahan bakar yang optimal. Penelitian ini menyajikan pengaruh angka oktana bensin yang divariasikan dengan bioetanol terhadap karakteristik bahan bakar, performa mesin, kecepatan pembakaran laminar (Laminar Burning Velocity, LBV) dan optimasinya terhadap variasi kondisi motor Otto 150 cc. Penambahan etanol hingga 40% (E40) menghasilkan peningkatan angka oktana tertinggi pada Bensin 88, sebesar 17.3%. Kinerja mesin optimum didapatkan pada bahan bakar E40 dengan pengaturan Engine Control Unit (ECM) meliputi ignition timing sebesar +2o CA dan fuel injection duration sebesar -10%. Optimasi penambahan etanol terhadap Primary Reference Fuel (PRF), untuk mendapatkan angka oktana (RON) 84, 86, 88, 90, dan 92, menghasilkan persamaan polinomial yang menunjukkan kesesuaian dengan hasil eksperimen menggunakan mesin Cooperative Fuel Research (CFR). Rasio ekuivalen 1,1 menghasilkan LBV tertinggi dibandingkan rasio ekuivalen 1,0 dan 0,9 pada setiap titik angka oktana PRF yang dianalisis.
Diversification of biofuel with bioethanol utilization is necessary to increase energy security and improve environmental air quality. As an octane booster for gasoline, bioethanol is applied to internal combustion engine with an appropriate octane number requirements, producing an optimum engine performance, i.e., power, emissions, fuel consumption. This study investigates the effect of gasoline octane number, which is varied with bioethanol, on fuel characteristics, engine performance, laminar burning velocity (LBV) and its optimization on the Otto engine. Based on the results, the addition of 40% ethanol (E40) resulting in the highest octane number increase in Gasoline 88, up to 17.3%. Optimum engine performance is obtained on E40 fuel blend with Engine Control Unit (ECM) settings, including ignition timing of +2 oCA and fuel injection duration of -10%. Optimizing the addition of ethanol to Primary Reference Fuel (PRF) to get octane numbers (RON) of 84, 86, 88, 90, and 92 produces polynomial equations that show conformity with experimental using the Cooperative Fuel Research (CFR) engine. The 1.1 equivalence ratio resulted in the highest LBV compared to the 1.0 and 0.9 equivalence ratios at each point of the analyzed PRF octane number."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Setyo Wibowo
"Bioetanol menjadi salah satu bahan bakar alternatif, terbarukan, ramah lingkungan, dan peningkat angka oktana bensin, yang diaplikasikan untuk mesin motor pembakaran dalam. Mesin kendaraan dengan kebutuhan angka oktana yang sesuai, menghasilkan kinerja mesin berupa daya, emisi gas buang, dan konsumsi bahan bakar yang optimal. Penelitian ini menyajikan pengaruh angka oktana bensin yang divariasikan dengan bioetanol terhadap karakteristik bahan bakar, performa mesin, kecepatan pembakaran laminar (Laminar Burning Velocity, LBV) dan optimasinya terhadap variasi kondisi motor Otto 150 cc. Penambahan etanol hingga 40% (E40) menghasilkan peningkatan angka oktana tertinggi pada Bensin 88, sebesar 17.3%. Kinerja mesin optimum didapatkan pada bahan bakar E40 dengan pengaturan Engine Control Unit (ECM) meliputi ignition timing sebesar +2o CA dan fuel injection duration sebesar -10%. Optimasi penambahan etanol terhadap Primary Reference Fuel (PRF), untuk mendapatkan angka oktana (RON) 84, 86, 88, 90, dan 92, menghasilkan persamaan polinomial yang menunjukkan kesesuaian dengan hasil eksperimen menggunakan mesin Cooperative Fuel Research (CFR). Rasio ekuivalen 1,1 menghasilkan LBV tertinggi dibandingkan rasio ekuivalen 1,0 dan 0,9 pada setiap titik angka oktana PRF yang dianalisis.

Diversification of biofuel with bioethanol utilization is necessary to increase energy security and improve environmental air quality. As an octane booster for gasoline, bioethanol is applied to internal combustion engine with an appropriate octane number requirements, producing an optimum engine performance, i.e., power, emissions, fuel consumption. This study investigates the effect of gasoline octane number, which is varied with bioethanol, on fuel characteristics, engine performance, laminar burning velocity (LBV) and its optimization on the Otto engine. Based on the results, the addition of 40% ethanol (E40) resulting in the highest octane number increase in Gasoline 88, up to 17.3%. Optimum engine performance is obtained on E40 fuel blend with Engine Control Unit (ECM) settings, including ignition timing of +2 oCA and fuel injection duration of -10%. Optimizing the addition of ethanol to Primary Reference Fuel (PRF) to get octane numbers (RON) of 84, 86, 88, 90, and 92 produces polynomial equations that show conformity with experimental using the Cooperative Fuel Research (CFR) engine. The 1.1 equivalence ratio resulted in the highest LBV compared to the 1.0 and 0.9 equivalence ratios at each point of the analyzed PRF octane number."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditia Aulia
"Jumlah kendaraan bermotor yang ada di Jakarta mengalami peningkatan pada tiapmoda transportasi, dengan total prosentase peningkatan di atas 10%. Jumlahpeningkatan terbesar yang terjadi yaitu pada moda transportasi sepeda motordengan prosentase sebesar 13,11%. Peningkatan ini tidak berjalan lurus denganjumlah cadangan minyak bumi di Indonesia yang terus menurun. Maka dari itudibutuhkan bahan bakar alternatif. Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki secara eksperimental performa dan Emisi mesin Otto empat langkah menggunakancampuran etanol anhidrat dan bensin pada berbagai rasio (E0, E5, E10, dan E15).
Dari studi ini didapatkan hasil penggunaan etanol pada berbagai rasio menyebabkan pengingkatan daya motor uji, tetapi membuat konsumsi bahan bakar lebih boros. Selain itu Penambahan etanol menyebabkan pembakaran pada ruang bakar lebih sempurna. Hal ini terbukti dengan kadar emisi CO yang berkurang dan kadar emisi CO2 yang menigkat setalah menggunakan etanol sebagai campuran bahan bakar.

The number of vehicles in Jakarta has increased in each mode of transportationwith the total percentage increase above 10%. The largest amount ofenhancement occurring in the motorcycles transportation modes with apercentage of 13.11%. This increase does not run straight with the amount of oil reserves in Indonesia, which continues to decline. Therefore needed alternative fuels. The purpose of this study is to investigate experimentally the performance and emissions of four-stroke Otto engine using a mixture of anhydrous ethanol and gasoline in various ratios (E0, E5, E10, and E15).
This study showed the use of ethanol in various ratios lead enhancement in output power, but also lead to make more fuel consumption. Then, the addition of ethanol makes the combustion in the combustion chamber more perfect. This is proven by reduced levels emissions of CO and increasing CO2 emissions after the addition of ethanol.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Yamin
"Semakin meningkatnya konsumsi minyak bumi sebagai bahan bakar membuat sumber energi yang tidak terbaharukan ini semakin menipis. Hal ini membuat kita harus mencari alternative renewable energy, salah satunya adalah bio-ethanol. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengaturan volume ethanol sebagai campuran bahan bakar melalui main jet secara terpisah dengan bensin premium untuk mengetahui pengaruhnya terhadap emisi yang dihasilkan oleh motor. Kadar ethanol yang digunakan adalah E7, E10, E13, E16, dan E20. Dari hasil penelitian ini diharapkan akan diketahui berapa banyak bio-ethanol yang dibutuhan sebagai campuran agar emisi yang dihasilkan menjadi lebih bagus.

As the consumption of petroleum keep increasing, make this unrenewable energy resources met its end. A new alternative renewable energy such as bio- ethanol is needed. In this research, control volume of bio-ethanol as a blend of fuel through main jet with gasoline will be done to find the effect on the emission it produce. The rate of bio-ethanol that will be used are E7, E10, E13, E16, and E20. From this research, how much of bio-ethanol will be needed as a blend to the fuel so the the emission it produce can be better is expected to be known."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Nurdiansyah
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi penggunaan CNG Compressed Natural Gas sebagai bahan bakar transportasi di Kota Semarang dimana potensi didapat dengan cara menentukan kebutuhan menggunakan metoda peramalan dengan menggunakan regresi linier multivariable,menentukan lokasi stasiun pengisian bahan bakar gas dengan menggunakan metoda AHP Analytical Hierarchy Process , menghitung pengurangan emisi gas buang kendaraan setelah dilakukan pengggunaan bahan bakar gas, menghitung keekonomian penggunaan bahan bakar gas untuk pribadi, masyarakat dan bisnis. Hasil penelitian menunjukkan demand penggunaan CNG rata-rata pertahun angkutan kota sebesar 251,3 mmscf/tahun, taksi sebesar 521,7 mmscf/tahun, bus sebesar 125,3 mmscf/tahun dan mobil pribadi sebesar 433,2 mmscf/tahun. Penentuan lokasi didapatkan daerah yang dapat dilakukan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas yaitu Kaligawe, Pendurungan dan Cangkiran. Pengurangan emisi gas rumah kaca didapatkan bahwa pengurangan emisi yang terbesar adalah gas CO2 kendaraan bus yaitu sebesar 1.778,93 ton/tahun 22,35, sedangkan dari penurunan emisi gas buang konvensional : NOx, HC, CO dan TSP didapatkan penurunan emisi terbesar dihasilkan gas HC mengalami penurunan sebesar 98. Penurunan biaya sosial ekonomi pada emisi gas rumah kaca CO2 equivalen sebesar 7 sedangkan emisi gas buang konvensional penurunan terbesar pada emisi HC mengalami penurunan biaya sebesar 98,77. Pajak karbon terbesar didapatkan taksi dengan rata-rata pertahun sebesar Rp 7.620.928.572,49. Penggunaan bahan bakar gas akan menghemat sebesar Rp 142.500,00 perhari, taksi sebesar Rp 166.250,00, bus sebesar Rp 51.250,00 dan mobil pribadi sebesar Rp 23,750.00 dan dari penghematan tersebut akan mendapat pengembalian modal pennggunaan konveter kit selama 1-3 tahun. Keekonomian pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas skenario pemerintah didapatkan IRR sebesar 17-18 sedangkan skenario BAU mendapatkan IRR sebesar 21-24.

This study aims to understand the usage potential of CNG Compressed Natural Gas as fuel in Semarang which is obtained by determining demand using multivariable linier regression prediction method, determination of gas station location by AHP Analytical Hierarchy Process method, calculation of gas emission decrement after the usage of gas fuel, calculation of economical approach for individual, public and business gas fuel usage. This study shows that the average demand of CNG usage of public transportation is 251.3 mmscf year, taxi is 521,7 mmscf year, bus is 125.3 mmscf year, and personal car is 433.2 mmscf year. Determination of study locations suggests that the development of new gas station should be in Kaligawe, Pendurungan and Cangkringan. The study shows that the largest decrement of gas emission comes from bus rsquo CO2 with 1.778,93 ton tahun 22.35 , ton year, whereas form conventional gas emission NOx, HC, TO and TSP shows that the largest emission decrement from HC decreases 98 . The largest decrement of economical social cost is on green effect gas emission CO2 equivalent is 7 and The largest decrement of economical social cost on conventional gas emission from HC is 98.77 . The largest carbon tax comes from taxi with score of Rp 7.620.928.572,49 yearly average. If it is converted to 100 , the usage of gas will save Rp. 142,500.00 each day, Rp. 166,250.00 on taxis, Rp. 51,250.00 on bus and Rp. 23,750.00 on car. From that thrift, we will get capital return of converter kit usage for 1 3 years. Economical approach of gas station development form Government rsquo s scenario will get IRR 17 18 whereas form BAU will get IRR 21 24."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carry Kharisma
"Semakin meningkatnya kebutuhan minyak bumi sebagai sumber energi primer yang tidak terbarukan memaksa manusia untuk menemukan sumber energi alternatif. Energi terbarukan merupakan salah satu solusi untuk menghadapi persoalan ini. Salah satu sumber energi yang terbarukan adalah Bioethanol. Dalam penelitian ini akan dilakukan pencampuran etanol melalui variasi jalur main jet dan pilot jet secara terpisah dengan bensin premium. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan etanol sebagai campuran bahan bakar terhadap peforma mesin Otto dinamis. Besar kadar etanol yang digunakan adalah 80%, 85%, 90%, dan 95%. Dari hasil penelitian ini diharapkan akan diketahui lewat jalur main jet atau pilot jet etanol dapat bekerja paling optimal sehingga layak digunakan sebagai campuran bahan bakar mesin Otto.
The increasing need for petroleum as a primary energy source is not renewable forcing people to find alternative energy sources. Renewable energy is one solution to deal with this issue. One source of renewable energy is Bioethanol. In this study ethanol blending will be done through a variety of courses main jet and pilot jet separately with premium gasoline. The goal is to determine the effect of the addition of ethanol as a fuel mixture of the Performance of dynamic Otto engines. Large levels of ethanol used was 80%, 85%, 90%, and 95%. From the results of this study is expected to be known via the main jet or pilot jet ethanol so it can work most optimal fit for use as a fuel mix Otto engines."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43598
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>