Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124331 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andhika Rizqie Putratama
"Jurnal ini membahas analisa dan strategi pemasaran suatu produk yang di simulasikan akan di pasarkan di negara Amerika Serikat. Penulis menggunakan teori PESTLE analysis (Political, Economical, Social, Technological, Legal and Environmental) teori SWOT Analysis (Strengths, Weakness, Opportunities and Threats). Analisa PESTLE dilakukan sebagai analisa makro dan eksternal, yaitu sebagai usaha pengambilan data untuk mengetahui potensi pasar dengan melihat dari faktor luar yang mempresentasikan keadaan sekarang. Keadaa yang mana perusahaan tidak mempunyai kemampuan untuk merubahnya. Analisa PESTLE di lakukan di untuk menentukan kelayakan peluncuran produk secara gambaran besar. Analisa SWOT di lakukan sebagai ringkasan teori PESTLE, yang mana menerangkan menerangkan keadaan yang lebih detail dan dalam. Untuk mempermudah pembahasan, penulis menggunakan studi kasus Fruit Tea, salah satu produk yang mendominasi di kategorinya. Dari pembahasan ini, kita dapat memahami bagaimana menganalisa suatu produk yang akan di pasarkan di pasar yang baru dan sebagai referensi strategi yang efektif dalam pemasaran produk agar dapat mencapai angka penjualan yang maksimal.

This paper assesses analysis and marketing strategies of product, which simulated to be marketed in USA. The author used PESTLE theory (Political, Economical, Sociological, Technological, Legal and Environmental) and SWOT analysis theory (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats). PESTLE analysis will be conducted as a macro and external analysis, which is as an attempt of data search to identify market potential by looking from external factors that represent the current situation. A situation which the company doesn’t have ability to influence it. PESTLE analysis will be conducted to determine the value of the product launch in a big picture. SWOT analysis will be conducted as a summary of PESTLE macro analysis, which assessing deeper circumstances. The author used Fruit Tea brand, one of the market leader in its category. This assessment will lead us to better understanding of how to analyze our product that will be launched in a new market and as a knowledge reference of effective strategies in product marketing in purpose to acquire a maximum sale.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakfar Sadiq
"Penelitian ini membahas tentang strategi marketing kampanye iklan politik partai politik. Studi kasus yang diangkat pada penelitian ini adalah kegagalan strategi marketing kampanye iklan politik Partai Perindo dalam menghimpun suara pemilih pada Pemilihan Legislatif 2019. Kendati demikian, belanja iklan yang dikeluarkan oleh Partai Perindo terbilang cukup besar dibandingkan dengan partai-partai lain yang ada di Indonesia. Jumlah belanja iklan yang dikeluarkan oleh Partai Perindo sebesar 82,7 Miliar. Namun hal tersebut membuat Partai Perindo tidak lolos dalam tahapan Parliamentery Thershold sebesar 4%. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan serta mengidentifikasi kegagalan strategi marketing kampanye yang dilakukan untuk menghimpun suara pemilih sehingga tidak cukup mengantarkan partai lolos ke kursi DPR RI pada Pemilihan Legislatif 2019. Serta menganalisis bahwa persoalan mengenai kegagalan strategi marketing kampanye iklan politik Partai Perindo dapat mempengaruhi proses politik dalam menghimpun suara pemilih, pemilihan umum legislatif tahun 2019 melalui strategi marketing kampanye yang dilakukan. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian ini menggunakan konsep strategi kampanye Charles U Larson (1979) dan Teori Marketing Politik Adman Nursal (2004) sebagai pisau analisis untuk melihat penyebab kegagalan strategi marketing kampanye iklan politik Partai Perindo dalam menghimpun suara pemilih pada Pemilihan Legislatif 2019. Kesimpulan yang didapat adalah kombinasi dari strategi pull political marketing dan push political marketing perlu digencarkan. Dari pelaksaan kedua strategi yang dijalankan Partai Perindo maka jelas terlihat bahwa publik sasaran mereka adalah kalangan muda (baik generasi milenial maupun Gen-Z) serta kalangan masyarakat berpenghasilan rendah dalam hal ini pelaku UMKM. Oleh karena itu, jika Partai Perindo melakukan dan menggencarkan 3 pemasaran politik yang dikatakan oleh Adman Nursal (2004), Partai Perindo berpeluang untuk bisa menghimpun suara pemilih sehingga Partai Perindo dapat lolos ke parlemen sebagai partai pemenang pemilu 2019.

This research discusses marketing strategies for political advertising campaigns of political parties. The case study raised in this research is the failure of the marketing strategy of the Perindo Party's political advertising campaign in collecting voter votes in the 2019 Legislative Election. However, the advertising expenditure spent by the Perindo Party is quite large compared to other parties in Indonesia. The total advertising expenditure spent by the Perindo Party was 82.7 billion. However, this meant that the Perindo Party did not pass the Parliamentary Threshold stage of 4%. This research aims to explain and identify the failure of the campaign marketing strategy that was carried out to gather voters' votes so that it was not enough to get the party to qualify for a seat in the DPR RI in the 2019 Legislative Election. As well as analyzing the issue regarding the failure of the marketing strategy for the Perindo Party's political advertising campaign which could influence the political process in collecting voters' votes in the 2019 legislative general election through the campaign marketing strategy carried out. The approach used in this research is qualitative. This research uses the campaign strategy concept of Charles U Larson (1979) and Adman Nursal's Political Marketing Theory (2004) as analytical tools to see the causes of the failure of the Perindo Party's political advertising campaign marketing strategy in collecting voters' votes in the 2019 Legislative Election pull political marketing and push political marketing strategies need to be intensified. From the implementation of the two strategies implemented by the Perindo Party, it is clear that their target public is young people (both the millennial generation and Gen-Z) as well as low-income people, in this case MSMEs. Therefore, if the Perindo Party carries out and intensifies the 3 political marketing mentioned by Adman Nursal (2004), the Perindo Party has the opportunity to collect voters' votes so that the Perindo Party can qualify for parliament as the winning party in the 2019 election."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Yehuda
"Dunia pemasaran memasuki era baru Marketing 4.0, dimana adanya perubahan fokus kepada penciptaan dan pengelolaan interaksi dengan konsumen dan dengan demikian menciptakan proses komunikasi tingkat tinggi antara brand dan konsumen (Kotler et al., 2017). Penelitian ini bertujuan untuk memahami efektivitas Marketing 4.0 dalam industri otomotif dan fast moving consumer goods (FMCG). Penelitian ini menganalisis hubungan elemen Marketing 4.0, product category, customer satisfaction, dan purchase intention. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 660 responden melalui metode random sampling, terdiri dari 395 responden dari kategori produk FMCG dan 265 responden dari konsumen produk otomotif. Responden disaring melalui beberapa pertanyaan terkait domisili dan periode pembelian produk. PLS-SEM digunakan sebagai metode untuk menganalisis hubungan antara elemen Marketing 4.0 & purchase intention. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Brand Image dan Brand Integrity secara signifikan mempengaruhi kepuasan konsumen secara positif. Brand Integrity, Brand Interaction, dan Customer Satisfaction juga secara signifikan mempengaruhi Purchase Intention. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara hubungan elemen Marketing 4.0 dan Purchase Intention pada product category yang berbeda dalam level signifikansi 95%. Namun, penelitian ini menemukan bukti empiris perbedaan signifikan antara dua produk kategori pada hubungan Brand Identity terhadap Purchase Intention pada level signifikansi 90 %.

The marketing world has entered a new era called Marketing 4.0, where the focus shifts towards the creation and management of interactions with consumers, thereby establishing high-level communication processes between brands and consumers (Kotler et al., 2017). This study aims to understand the effectiveness of Marketing 4.0 in the automotive and fast-moving consumer goods (FMCG) industries. The research analyzes the relationships between Marketing 4.0 elements, product category, customer satisfaction, and purchase intention using PLS-SEM. A sample of 660 respondents was obtained using random sampling, consisting of 395 respondents from the FMCG product category and 265 respondents from automotive product consumers. Respondents were filtered based on questions related to their domicile and purchase period. This study’s result indicate that Brand Image and Brand Integrity significantly influence customer satisfaction in a positive manner. Brand Integrity, Brand Interaction, and Customer Satisfaction also significantly affect Purchase Intention. Furthermore, this research shows there is no significant difference in the relationships between Marketing 4.0 elements and Purchase Intention across different product categories at 95% significance level. However, the study found empirical evidence of a significant difference between two product categories in the relationship between Brand Identity and Purchase Intention at a significance level of 90%."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Rodrick M.K.
"Saat ini bisnis logistik merupakan salah satu sektor bisnis yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi, hal ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat yang diiringi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Perusahaan X merupakan cucu perusahaan dari grup Pertamina dan merupakan anak perusahaan dari Pertamina Patra Niaga sebagai sub holding Commercial and Trading. Saat ini strategi pemasaran yang dilakukan oleh X masih kurang baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan tidak adanya pendapatan lain dan hanya bergantung pada operasional perusahaan induk. Tidak adanya strategi pemasaran khusus yang secara langsung dapat menarik pelanggan di luar perusahaan induk PT. Pertamina menjadi salah satu penyebab tidak adanya pemasukan lain selain dari perusahaan induk. Dalam memecahkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan dan menganalisis strategi pemasaran dengan menggunakan analisis eksternal dan internal. Berdasarkan hasil analisis SWOT, perusahaan membutuhkan strategi dalam kategori Pertahanan (Kombinasi W-T) dimana strateginya adalah periklanan, promosi penjualan, meningkatkan fokus pada saluran proyek dan merevitalisasi peran Departemen SDM.

Currently, the logistics business is one of the business sectors that has a high growth rate, this is in line with the increasing needs of people's lives accompanied by increasingly sophisticated technological developments. X Company is the grandson of the Pertamina group and is a subsidiary of Pertamina Patra Niaga as a Commercial and Trading sub-holding. Currently, the marketing strategy carried out by X is still not good. This can be proven by the fact that there is no other income and only depends on the operations of the parent company. There is no specific marketing strategy that can directly attract customers outside of the parent company PT. Pertamina is one of the reasons for the lack of income other than the parent company. In solving this problem, this study aims to formulate and analyze marketing strategies using external and internal analysis. Based on the results of the SWOT analysis, the company needs a strategy in the Defense category (W-T Combination) where the strategy is advertising, sales promotion, increasing focus on project channels and revitalizing the role of the HR Department.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghossan Alqurnain
"Peneleitian ini akan membahas terkait faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku negatif konsumen seperti Negative Past Experience, Symbolic Incongruity, Ideological Incompatibility, dan Rumor pada kebencian masyarakat pada suatu merek atau perusahaan. Hal ini dilakukan karena jurnal-jurnal pemasaran terdahulu menyatakan bahwa perilaku negatif konsumen memiliki peran yang sama pentingnya dengan perilaku positif konsumen. Disisi lain penelitian terkait perilaku negatif masih jarang dilakukan hingga sekarang. Subjek dari penelitian ini adalah Restoran Holywings yang telah terkena kasus cancel culture karena penerapan strategi pemasaran yang dianggap kontroversial. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan teknik purposive sampling pada 371 responden yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner secara daring. Data yang didapatkan diolah menggunakan SPSS melalui analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa pengaruh yang signifikan yaitu pengaruh ideological incompatibility terhadap brand hate, pengaruh symbolic incongruity terhadap brandhate. Telah ditemukan variabel negative past experience dan rumor tidak memilik pengaruh yang signifikan terhadap brand hate.

This research will discuss the factors that influence negative consumer behavior such as Negative Past Experience, Symbolic Incongruity, Ideological Incompatibility, and Rumors on public hatred of a brand or company. This is done because previous marketing journals state that negative consumer behavior has an equally important role as positive consumer behavior. On the other hand, research related to negative behavior is still rarely done until now. The subject of this research is Holywings Restaurant which has been exposed to cancel culture cases due to the implementation of marketing strategies that are considered controversial. A quantitative approach was used in this study with a purposive sampling technique on 371 respondents obtained through distributing questionnaires online. The data obtained was processed using SPSS through descriptive statistical analysis and multiple linear regression analysis. The results showed that there were several significant influences, namely the influence of ideological incompatibility on brand hate, the influence of symbolic incongruity on brand hate. It has been found that the variables negative past experience and rumors do not have a significant influence on brand hate."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Dwi Saputri
"Stres merupakan pola reaksi serta adaptasi umum dalam menghadapi stresor yang dapat berasal dari luar maupun dalam diri individu tersebut. Stresor lingkungan yang menjadi variabel pada penelitian ini yaitu kepadatan bangunan, suhu udara dan jarak dari jalan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat distribusi spasial wilayah stresor lingkungan dan hubungan respon penduduk terhadap stresor lingkungan dengan masing masing stresor lingkungan. Peneliti mengambil 45 responden di wilayah Kecamatan Tambora. Metode penelitian menggunakan analisis spasial dengan teknik overlay dan analisis statstik. Untuk mengetahui hubungan respon penduduk terhadap stressor lingkungan dengan masing masing stressor lingkungan dilakukan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukan distribusi spasial wilayah stressor lingkungan tinggi cenderung memusat di kecamatan Tambora. Selain itu terdapat hubungan antara respon penduduk terhadap stresor lingkungan dengan satu stresor lingkungan yaitu kepadatan bangunan ( p value < 0,05). Dan tidak ditemukan hubungan antara respon terhadap stressor lingkungan dengan jarak dari jalan dan suhu udara ( p value > 0,05) Responden yang merasa stres dikarenakan stresor lingkungan sebanyak 32 responden dan terdapat 13 responden yang tidak merasa stres dikarenakan stresor lingkungan.

Stress is common pattern of reactions and adaptations in dealing with stressors that can come from outside and within the individual. Environmental stressors that are the variables in this study are building density, air temperature and distance from the road. This study aims to see the spatial distribution of environmental stressors and the relationship between population responses to environmental stressors and environmental stressors. Researchers took 45 respondents in the Tambora Sub-district area. The research method uses spatial analysis with overlay techniques and statistical analysis. To determine the relationship between population responses to environmental stressors with each environmental stressor, a chi square test was performed. The results of this study indicate the spatial distribution of high environmental stressor areas tends to be concentrated in the Tambora district. In addition, there is a relationship between the response of the population to environmental stressors and one environmental stressor, namely building density (p value <0.05). And there was no relationship between response of population to environmental stressor and distance from the road and air temperature (p value> 0.05). Respondents who felt stressed due to environmental stressors were 32 respondents and there were 13 respondents who did not feel stressed due to environmental stressors."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Nadia Prastika
"Generasi muda Indonesia yang berusia antara 15-34 tahun adalah pasar yang potensial bagi UNIQLO. UNIQLO memulai membuka tokonya dari tahun 2013 bersaing dengan brand terkenal lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa UNIQLO yang merupakan brand dari Jepang yang baru masuk ke Indonesia dapat dengan cepat diterima di Indonesia dan mengetahui bagaimana alur konsumen anak muda Indonesia dalam memutuskan pembelian produk UNIQLO. Penelitian ini menggunakan konsep rangsangan pemasaran dari Kotler dan alur keputusan pembelian dan metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan kajian literature dan wawancara yang dilakukan kepada lima orang konsumen anak muda kelas menengah Indonesia. Penelitian ini menemukan, strategi UNIQLO dalam memasuki pasar konsumen Indonesia berdasarkan rangsangan pemasaran Kotler, produk yang dijual UNIQLO bagi konsumen kelas menengah dengan menawarkan kenyamanan dalam berpakaian. Alur keputusan pembelian konsumen membeli UNIQLO karena menawarkan produk yang sesuai dengan konsep zen pada budaya Jepang yang mementingkan kesederhanaan dan fungsional.

Indonesian youth between 15-34 years old is a potential market for UNIQLO. UNIQLO start opening the store on 2013 compete with other popular brands. The purpose of these studies are to find out why UNIQLO, a brand from Japan, that has just entered Indonesia can quickly be accepted in Indonesia and how is the flow of Indonesian youth consumers in deciding to purchase UNIQLO products. These studies uses the concept of marketing stimuli from Kotler and the flow of buyer decision and qualitative method using literature studies and conducted the interview with five Indonesian middle class youth consumers. These studies found that UNIQLO strategy entering Indonesian consumer market base on Kotlers marketing stimuli is the products which UNIQLO sell, for middle class consumer are offering comfort in dressing. The flow of buyer decision show that consumers buying the UNIQLO because UNIQLO offering the products accordance with Japanese culture of zen concept that emphasize simplicity and functionality."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putri Diana
"Iklan margarin di Jerman memang banyak jenis dan mereknya. Berbagai produsen iklan berlomba-lomba membuat sebuah iklan menjadi semenarik mungkin agar dapat diterima di kalangan masyarakat. Seperti halnya produsen margarin bermerek Becel juga mebuat iklan sedemikian rupa sehingga iklan tersebut dikenal oleh masyarakat luas dengan ciri khasnya. Ciri khas ini kemudian yang disebut sebagai citra yang sengaja maupun tidak sengaja ditimbulkan dari komposisi gambar dan kata-kata dalam sebuah iklan. Kata-kata tersebut pastilah mempunyai makna denotatif dan konotatif yang membentuk citra suatu produk. Maka, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna dari setiap kata-kata yang terdapat pada unsur-unsur iklan tersebut agar pada akhir penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai citra tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersumber pada kajian pustaka. Hal yang dianalisis dalam penelitian ini adalah unsur-unsur dalam iklan serta makna denotatif dan konotatif dari kata-kata yang termasuk Höchwörter-Plastikwöter-Schlüsselwörter sehingga dapat ditentukan citra dari sebuah produk.
Berdasarkan hasil penelitian, citra yang ingin ditampilkan oleh produsen iklan margarin bermerek Becel adalah mengenai kesehatan tubuh manusia. Walaupun produk tersebut merupakan produk makanan namun keunggulannya bukan hanya soal rasanya melainkan juga kesehatan produknya yang sudah terjamin dapat menurunkan kolesterol meskipun produk tersebut adalah sebuah produk margarin.

Margarine advertisement in Germany has a lot of kinds and brands. Every advertising company tries to create their advertisments as interesting as possible to appeal the market. The margarine from Becel branded also creates its advertisment popular with their signatures. Then, these signatures are called as the intentional or unintional image to be showed in pictures or words in advertisment. Those words have certain denotative and connotative meanings which produce the product’s image. Therefore, the purpose of this research is to explain the meaning of each word in all part of the advertisement so we can see how the image is being produced.
In this research, the method which is used is qualitative method and as the resource is from literatures as the resource. The concern of this research is to analyze the substances of advertisements and the denotative and connotative meanings of words which is classified as Höchwörter-Plastikwöter-Schlüsselwörter. Therefore, the image of the product can be defined.
According to the result of this research, the image which represented by advertising company of Becel branded is about the human health. Although these products are food products, but the advantages are not just a matter of taste but also the health product which is claimed to reduce cholesterol reduce cholesterol even that the product is a product of margarine.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Kurniawan
"Televisi saat ini bukan lagi sebuah barang mewah, hal tersebut sudah cukup lama terjadi dalam masyarakat Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan sebesar
7% pertahunnya dan GNP yang berada pada kisaran US$ 12.000 pertahun menimbulkan pola konsumsi masyarakat indonesia cenderung meningkat. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia yang diawali pada pertengahan tahun 1997 lalu menyebabkan banyak perubahan terhadap perekonomian Indonesia serta kesejahteraan rakyat Salah satu produk dektronìka,yang terkena dampak langsung dan pengaruh krìsis ekonomi sejak tahun 1997 di Indonesia adalah televisi.
Produksi televisi selama masa krisis mengalami penurunan yang sangat tajam karena lonjakkan harga jual televisi di dalam negeri sebagai dampak dari merosotnya nilai tukar rupiab. Produksi pesawat televisi selama tahun 1993 hingga 1997 tumbuh cukup pesat, rata-rata 16,9 persen per tahun. Angka produksi pesawat televisi pada tahun 1993 mencapai 1,22 juta unit, meningkat menjadi 2,0 Juta unit pada tahun 1996. Suatu hal yang bertolak belakang pada tahun 1997, meskipun kñsis ekonorni telah mulai meneipa Indonesia produksi televisi masjh meningkat selcitar 10 persen menjadi 2,26 juta unit. Tahun 1998 produksi televisi mengalami penurunan tajam yaitu minus 69,8 persen. Sedangkan pada untuk tahun 1999 permintaan akan televisi, khususnya dan ekspor, mengalamj peningkatan yang terutama terjadi selama kwartal tej-akhir tahun 1999.
Perkembangan yang terjadi pada saat sekarang adalah menjamurnya televisi dari China yang masuk ke pasar Indonesia, dimana televisi China ditawarkan dengan harga
yang murah. Sebagai perbandingan, tclevisi ukuran 21 Inchi merk Panasonic ditawarkan dengan harga sebesar Rp. 2.100.000,- sedangkan tdevisi Cina dengan merk Hitachi
Fujian dilepas dengan harga Rp. 1300.000,-. Selisih harga yang besar ini mengakibatkan persaingan dalam industri televisi semakin tinggi.
Panasonic sebagai salah satu merk yang sudah lama bermain di pasar produk pesawat televisi ¡ni perlu untuk mewaspadai ancaman dart produk-produk televisi Cina. Terdorong hal tersebut diatas, penulis merasa tertazik untuk meneIii Strateg PT National Panasonic Gobel Menghadapi Produk Pesawat Televisi Cina Di Pasar Indonesia, dimana PT National Panasonic Gobel selaku agen tunggal pemegang merk televisi Panasonic. Tujuan diadakannya penilitian ini adalah:
1. Untuk mengkaji strategi pemasaran yang sebaiknya dilakukan oleh PT. National Panasonic Gobel untuk menghadapi produk-produk televisi Cina di masa yang
alcan datang.
2. tlntuk menganalisa tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh PT. National Panasonic Gobel untuk mempertahankan dan meningkatkan market share yang dimiliki dalam persaingan di masa yang akan datang.
Penelitian dilakukan dengan mengolah data primer dan data sekundu yang didapaikan dan hasil studi pustaka, wawancara, observasi serta penyebaran kuisioner.
Beberapa penemuan yang didapat dari hasil penelitian ini
. Strategi yang diambil dengan dasar Matrik Daur Kehidupan Industri adalah perusahaan sebaiknya menerapkan strategi yang agresif dan oplimis memandang pasar
. Segment bagi produk Panasonic adaiah berdasar manfaat sedang segment produk china adalab berdasar demografis dan geografis. Kedua produk tersebut memiliki
segment yang berbeda."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>