Ditemukan 221798 dokumen yang sesuai dengan query
Prastissa Amallia
"Pemikiran pertama mengenai Hari Perempuan Internasional datang dari barat pada tahun 1910. Pemikiran ini menyebar dan diikuti oleh negara-negara lain, dan juga Rusia tahun 1914. Walaupun perempuan di Rusia telah memperingati Hari Perempuan Internasional sejak tahun 1914, negara di bawah kendali Tsar tidak mengakuinya dan tekanan terhadap perempuan tetap terjadi. Sehubungan dengan ide revolusioner untuk menggulingkan rezim Tsar, Lenin dan Kaum Bolshevik hadir ke permukaan dengan ideologi sosialisme-komunisme, dan mendukung emansipasi perempuan. Jurnal ini mendeskripsikan korelasi antara kedua peristiwa bersejarah tersebut, dan pengaruh propaganda Lenin terhadap Hari Perempuan Internasional. Dalam prosesnya, jurnal ini menggunakan metode studi pustaka untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan Hari Perempuan Internasional di Rusia.
The first idea of International Woman's Day came up in west in 1910. This contagious idea then followed by other countries, and Russia as well in 1914. Although women in Russia has celebrated International Woman's Day since 1914, the country under the Tsar's control, didn't legalize it and the oppression against women still happened. Along with the revolutionary ideas to upheaval Tsar's regime, Lenin and The Bolshevik came to the surface with socialism-communism ideology, and supported the emancipation of women. This journal describes the correlation between both historical event, and the influence of Lenin's propaganda on International Woman's Day. In the process, this journal uses library research method to collecting relative data about International Woman's Day in Russia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Sofhia Miranda Safredi
"Penelitian ini membahas komik sebagai media propaganda, khususnya komik Superputin! oleh Sergey Kalenik yang diterbitkan secara digital pada tahun 2010. Superputin! merupakan komik fiksi dan fantasi, tetapi komik ini merefleksikan realita yang terjadi di Rusia melalui teks, dialog, dan gambar di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi peran komik sebagai media hiburan to entertain dan fungsi komik sebagai media propaganda di Federasi Rusia khususnya menggunakan komik Superputin!, dari tahun 2010 hingga 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode analisis semiotika, yang digunakan untuk menganalisis penggunaan frasa, klausa, atau kata dalam sebuah teks. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tanda verbal dalam komik Superputin! berupa teks dialog dan tanda nonverbal dalam komik terdiri dari gambar, ekspresi fasial, dan simbol. Tanda dan pertanda yang ditemukan dalam komik Superputin! memiliki pesan-pesan propaganda yang berkaitan dengan realitas di Federasi Rusia. Penulis menyimpulkan persepsi yang dibentuk oleh Kalenik adalah Putin merupakan pemimpin yang kuat, Putin yang mampu menghadang segala problematika yang muncul di Rusia bahkan di dunia, Putin yang tidak terkalahkan.
This research discusses comics as a propaganda media, specifically Superputin! comic by Sergey Kalenik which was published digitally in 2010. Superputin! comic is a fiction and fantasy comic, yet this comic reflects the reality that happens in Russia through text, dialogue, and images in it. The purpose of this study was to explore the role of comics as an entertainment media to entertain and the function of comics as a propaganda medium in the Russian Federation specifically using the comic Superputin! From 2010 until 2018. This is a qualitative research that uses semiotic analysis methods, whereas used to analyze the use of phrases, clauses, or words in a text. It concludes that the verbal sign in the comic Superputin! consists of dialogues of texts and nonverbal signs in comics consisting of images, facial expressions, and symbols. Signifier and Signified found in the Superputin! comic have propaganda messages related to reality in the Russian Federation. Writer conclude the perception formed by Kalenik is that Putin is a strong leader, Putin is able to confront all the problems that arise in Russia even in the world, Putin is invincible."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Wade, Rex A
"Wade presents an essential overview of the Russian Revolution from its beginning in February 1917, through the numerous political crises under Kerensky, to the victory of Lenin and the Bolsheviks in the October Revolution. This thoroughly revised and expanded third edition introduces students to new approaches to the Revolution's political history and clears away many of the myths and misconceptions that have clouded studies of the period. It also gives due space to the social history of the Revolution, incorporating people and places too often left out of the story, including women, national minority peoples, peasantry, and front soldiers. The third edition has been updated to include new scholarship on topics such as the coming of the Revolution and the beginning of Bolshevik rule, as well as the Revolution's cultural context. This highly readable book is an invaluable guide to one of the most important events of modern history"
Cambridge: Cambridge University Press, 2017
947.084 WAD r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Stalin, J.V.
Moscow: Foreign Languages Publishing House, 1952
922 Sta o
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Purwati Ningsih
"Skripsi ini membahas mengenai lagu yang dijadikan sebagai alat propaganda pada masa pendudukan Jepang di Indonesia 1942-1945. Di masa pendudukan, selain sebagai media hiburan, lagu dijadikan sebagai alat provokasi dan indoktrinasi guna menghimpun dukungan rakyat Indonesia untuk membantu Jepang melawan Sekutu dalam perang Asia Timur Raya. Tema-tema propaganda pada lagu dibuat dengan disesuaikan pada pergeseran-pergeseran kebijakan pemerintah selama pendudukan. Secara garis besar, lagu-lagu propaganda pada masa pendudukan diciptakan dengan menkankan tema-tema pada pengerahan semangat bekerja petani dan buruh, semangat pertempuran dan bela Negara, serta tema-tema lainya yang ditujukan untuk memobiliasasi rakyat dalam usahanya memenangkan pertempuran.
This thesis explains about songs that used as a propaganda tool during Japanese occupation in Indonesia 1942-1945. During Japanese occupation, besides as an entertainment media, the songs were used as provocation and indoctrination in order to amass Indonesian support to help Japanese against the Allies in the Greater East Asia war. Propaganda themes on the songs were made to be appropriated with the shifts of government policy during the occupation. Broadly, the propaganda songs was created by emphasizing themes of conscription of farmers and laborers working spirit, battle spirit and state defend, and other themes which aimed to mobilize masses in effort to win the war."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54603
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kennan, George F., 1904-
"Buku ini berisi mengenai sejarah perkembangan politik Uni Soviet selama dipimpin oleh Lenin dan Stalin. Buku ini memuat kebijakan-kebijakan luar negeri Uni Soviet dalam hubungannya dengan barat."
Boston: An Atlantic Monthly Press Book, 1961
947 KEN r (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Chitra Frahamdiyanti
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sebuah transformasi besar yang terjadi di Rusia terhadap petani perempuan yang direpresentasikan Stalin melalui poster politik propagandanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, dimana penulis mendeskripsikan gambaran petani perempuan pada masa kolektivisasi pertanian yang dicanangkan Stalin di awal tahun 1930-an. Gambaran petani perempuan yang berhasil dideskripsikan adalah ketika Stalin mulai menempatkan perempuan dalam poster propagandanya ditengah-tengah ikonografi Stalin yang bermunculan, yaitu pada masa pertanian kolektif tahun 1930-an.
The focus of this research is a major transformation that occurred in Russia against the peasant women who represented Stalin through political propaganda posters. The method used in this research is descriptive analysis, where the writer describes images of women farmers in the agricultural collectivization of Stalin proclaimed in the early 1930s. Picture of successful women farmers was described as Stallin began placing women in propaganda posters in the midst of the emerging Stalinist iconography, namely the collective farm during the 1930s."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14847
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Inggit Yullyani
"Pada masa penjajahan di Indonesia, poster merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk melakukan propaganda. Dalam penelitian ini, penulis mengambil korpus data berupa empat buah poster Belanda yang muncul pada masa pendudukan Jepang sekitar tahun 1944-1945. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan deskriptif-analitis. Melalui penelitian ini, penulis ingin menjelaskan makna dari komponen gambar dan kalimat yang terdapat dalam poster dan menjelaskan pesan yang terkandung di dalamnya.
Hasil analisis menyimpulkan bahwa di dalam poster-poster ini terdapat ikon, simbol, dan indeks yang menunjukan bahwa Jepang sebagai penjajah atau penguasa, Hindia Belanda sebagai kaum terjajah serta Belanda sebagai kaum yang membela Hindia Belanda. Di dalam poster-poster tersebut terdapat beberapa teknik propaganda yang memperlihatkan kecerdikan bangsa Belanda guna merebut kembali hati masyarakat Hindia Belanda dengan menunjukan rasa simpati dan peduli melalui kata serta gambar dalam poster.
During the colonial period in Indonesia, the poster is one of medium that was widely used for propaganda. In this study, the author takes data corpus in the form of four Dutch poster that appeared during the occupation of Japan in 1944-1945. The method of this research is studying the literature and descriptive analyzing. Through this study, the author would like to explain the meaning of the images component and words component which are contained in the posters and to explain the message contained therein. The results of the analysis conclude that in these posters, there are icons, symbols, and the indexes which show that the Japanese as occupiers or ruler, Dutch East Indies as the colonized as well as the Dutch as a defender for Dutch East Indies. In the posters mentioned, there are some propaganda techniques that show the ingenuity of the Dutch to regain the hearts of the Dutch East Indies people by showing sympathy and care through words and images in the poster. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Risky Urbach Yunita
"Keadaan masyarakat Indonesia yang mulai membenci Jepang dimanfaatkan oleh Belanda untuk menarik simpati dari masyarakat Indonesia. Belanda menggunakan propaganda-propaganda untuk mendapat dukungan dan bantuan dari masyarakat Indonesia. Salah satu media propaganda tersebut adalah melalui surat edaran yang disebarkan di beberapa daerah di Indonesia. Penelitian ini membahas teknik-teknik propaganda yang digunakan dalam surat edaran tersebut. Setelah dianalisis, ditemukan bahwa tidak semua teknik propaganda digunakan dalam surat edaran tersebut. Dari lima surat edaran yang dianalisis hanya terdapat empat teknik propaganda yang digunakan dari 13 teknik propaganda yang ada. Empat teknik propaganda tersebut adalah teknik propaganda wholesale condemnation, the use generalities applied to particulars, the doctoring of facts, dan a reputable mouthpiece.
As Indonesian society had begun hating the Japanese, the Netherlands used it to attract the sympathy from Indonesian. The Dutch used propagandas to gain some support and assistance from Indonesian. One of the propaganda media is handbill/flier which was distributed in several regions in Indonesia. This research talks about propaganda techniques used in the flier. Based on the analysis result, it was found that not all the propaganda techniques are used in the flier. From five fliers that were analyzed there are only four propaganda techniques used out of 13 techniques exist. Those four techniques are wholesale condemnation, the use generalities applied to particulars, the doctoring of facts, and a reputable mouthpiece."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Fulop-Miller, Rene
Jakarta: Balai Pustaka, 1951
920.71 FUL l
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library