Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118830 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"[Praktek Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat bertujuan untuk mengetahui tugas dan fungsi Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Barat, mengetahui tugas dan fungsi seksi Sumber Daya Kesehatan (SDK), mengetahui tata cara perizinan tenaga kesehatan kefarmasian, sarana kesehatan, serta pengelolaan perbekalan farmasi. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah untuk mengetahui dan memahami kegiatan Pelayanan Informasi Obat (PIO) yang dilakukan Apoteker di Puskesmas Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat., Pharmacist Professional Practice in Health Departement West Jakarta Administration aims to determine the duties and functions of the City Health Departement West Jakarta, knowing the duties and functions of the Health Resources Section (HRS), knowing licensing procedures pharmacy health workers, health facilities, as well as the management pharmaceuticals. While the purpose of the special task is to know and understand the activities of Drug Information Service (PIO) who performed Pharmacists in District Health Clinics Kembangan, West Jakarta]"
Lengkap +
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"[Pemerintah pusat dalam hal kesehatan memiliki peran yaitu merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat khususnya pada pelayanan
publik. Namun, sejak diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia, tugas pemerintah pusat ini dapat didelegasikan kepada pemerintah daerah dengan membentuk badan berwenang di masing-masing daerah untuk mengurus bidang kesehatan. Badan berwenang yang dibentuk di tingkat provinsi adalah Dinas Kesehatan Provinsi. Badan berwenang yang dibentuk di tingkat Kabupaten/Kota
adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di provinsi non DKI Jakarta atau Suku Dinas Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta. Suku Dinas Kesehatan merupakan perpanjangan tangan dari Dinas Kesehatan Provinsi. Tugas Suku Dinas Kesehatan adalah memberikan perizinan untuk sarana dan tenaga kesehatan yang telah memenuhi syarat, melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap
sarana pelayanan kesehatan yang telah diberi izin sehingga kualitasnya terjamin dan tetap memenuhi syarat. Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Suku Dinas
Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat yang dilaksanakan pada tanggal 8-26 September 2014 diharapkan memperluas wawasan mengenai peran dan fungsi yang berkaitan dengan kegiatan perizinan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelayanan kesehatan baik dari segi sarana prasarana maupun tenaga kesehatan yang terlibat di dalamnya. Sedangkan tujuan tugas khusus adalah memberikan konseling kepada pasien prolanis di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat., The central government had a role in health was to planed, organized, and supervise health activitas become equitable and affordable by the community, especially in
the public service. However, since the implementation of regional autonomy in Indonesia, the central government's task could be delegated to local governments to
established regulatory authorities in each region to take care of the health sector. Authority at the provincial level was the Provincial Health Office. Authority at city level was the City Health Office in the province of non Jakarta or Department of Health in DKI Jakarta. Department of Health was an extension of the Provincial Health Office. Task Health Department were granting licenses for facilities and health workers who are qualified, providing guidance, supervising and controling of health care facilities that have been given permission, so the quality is guaranteed
and remain eligible. Apothecary Internship Program for period 8 th -26 th September 2014 was expected to expand knowledge about the role and function which related to licensing activities, coaching, supervising, and controling of health care of both infrastructure and health professionals involved in it. While the purpose
of the additional assignment was to provided counseling to patients prolanis in Kembangan District Health Clinics, West Jakarta.]"
Lengkap +
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"[Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma Nomor 143 Depok bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan mampu menerapkan tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek. Selain itu, melalui praktek kerja ini diharapkan calon apoteker memahami tanggung jawab apoteker dalam melakukan praktek pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku khususnya pada pelayanan kefarmasian di Apotek. Tugas khusus yang diberikan berjudul Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Apotek Kimia Farma Nomor Outlet 96, 143 Dan 389. Tujuan penyusunan tugas khusus ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas layanan apotek Kimia Farma, khususnya Apotek Kimia Farma 96 Slipi, Apotek Kimia Farma 143, Margonda dan Apotek Kimia Farma 389 Nusantara., Pharmacist internship at Apotek Kimia Farma Number 143 Depok aims to know and understand the role and responsibility of Pharmacist in managing the pharmacy. In addition trough this Internship a future pharmacist also could understand the pharmaceutical care practice in pharmacy. The internship given a special assignment titled Analysis of Reumatic Arthritis Terapy Based on The Prescription of Apotek Kimia Farma Number 143 Periods of July 2014. The purpose of this particular assignment is to know the level of customer satisfaction on the quality services of Kimia Farma , especially Kimia Farma 96 Slipi , Kimia Farma 143 , Margonda and Kimia Farma 389 Nusantara.]"
Lengkap +
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ainul Mardiah
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat Periode 8 – 26 September 2014 bertujuan untuk mengetahui tugas dan fungsi Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Barat, mengetahui tugas dan fungsi seksi Sumber Daya Kesehatan (SDK), mengetahui tata cara perizinan tenaga kesehatan kefarmasian, sarana kesehatan, serta pengelolaan perbekalan farmasi. Sedangkan tugas khusus yang berjudul Pengkajian Praktik Pelayanan Kefarmasian Di Rumah (Home Pharmacy Care) Di Apotek Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat bertujuan untuk mengetahui dan memahami peran apoteker pada pelayanan kefarmasian Home Pharmacy Care dalam meningkatkan kompetensi apoteker pada pelayanan Home Pharmacy Care di sarana kesehatan.

Pharmacist Internship Program at Health Agency of West Jakarta aims to understand the duties and functions of Health Agency of West Jakarta, Understand the duties of Health Resources Section, Licensing Systems of Pharmacist, health facillities, and pharmacy management. Whereas the specific assignment by the title Pharmaceutical Practice Assessment of Home Pharmacy Care at Apotek Kembangan West Jakarta is to understand the roles of pharmacist at pharmaceutical practice in increasing pharmacict competention at Home Pharmacy Care in health facillities.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ishak Djohar
"Penelitian ini dilakukan karena dilatarbelakangi oleh suatu keinginan untuk mengetahui bagaimana persepsi para pemimpin proyek (untuk selanjutnya disingkat pimpro) pembangunan gedung-gedung milik Pemerintah Daerah dilingkungan Pemerintah Dearah DKI Jakarta terhadap kualitas pelayanan karyawan Dinas Tata Bangunan DKI Jakarta (untuk selanjutnya disingkat DTB DKl Jakarta) serta secara khusus menganalisis signifikansi korelasi dan pengaruh antara varibel-varibel kepuasan kerja, iklim organisasi dan insentif di DTB DKI Jakarta terhadap kepuasan kliennya (pelanggan), dalam hal ini para pimpro. Untuk mengumpulkan data lapangan yang diperlukan, dipilih secara sistematik random sebanyak 94 responden dari kelompok karyawan DTB DKI Jakarta dan para pimpro dilingkungan Pemerintah Daerah DKI Jakarta termasuk 5 (lima) Wilayah Kotamadya.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui korelasi dan pengaruh ketiga variabel bebas (kepuasan kerja, iklim organisasi dan insentif) terhadap variabel terikat (kepuasan klien). Analisis dilakukan dengan menggunakan model regresi linier (sederhana) dan regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan ketiga variabel bebas memberikan kontribusi signifikan sebesar 31,2 % terhadap variabel terikat yang ditunjukkan oleh koefisien diterminasi (R2 = 0,312 a= 0,05).
Sedangkan varibel bebas kepuasan kerja, iklim organisasi dan insentif scara sendiri-sendiri juga mempunyai korelasi yang signifikan pula terhadap variabel terikat kepuasan klien (pelanggan). Dari hasil penelitian didapat hubungan varibel kepuasan kerja dengan varibel kepuasan klien yang ditunjukkan korelasi (R = 0,303a=0,05), kemudian hubungan variabel iklim organisasi dengan variabel kepuasan klien menunjukkan korelasi (R=0,324a= 0,05) dan hubungan varibel insentif dengan varibel kepuasan klien menunjukkan korelasi (R = 0,382 a = 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan masing-masing varibel bebas terhadap variabel terikat menunjukkan korelasi yang signifikan. Jadi dari analisis yang telah dilakukan bahwa ketiga variabel bebas (kepuasan kerja, iklim organisasi dan insentif) di DTB DK1 Jakarta mempunyai korelasi dan pengaruh terhadap tingkat kepuasan klien."
Lengkap +
2001
T1550
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winarsih
"Penelitian Analisis Kepuasan Pelanggan Layanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Ciptomangunkusumo telah dilaksanakan pada bulan Juni 2009. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan untuk menganalisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas layanan kesehatan di Gedung A Rawat Inap Terpadu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Tidak semua pelayanan kesehatan yang ada di Gedung A Rawat Inap Terpadu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo diteliti, dibatasi pada Ruang Rawat Inap Kebidanan, Bedah dan Penyakit Dalam Lantai-6 dengan jumlah responden sebanyak 92 orang. Pengukuran kualitas layanan dengan model SERVQUAL, yang dikembangkan oleh (Parasuraman, Zeithaml dan Berry) terdiri dari lima dimensi Tangibility (Bukti Fisik), Reliability (Kesesuaian), Responsiveness (Daya Tanggap), Assurance (Jaminan), Emphaty (empati). Berdasarkan lima dimensi kualitas layanan tersebut disusun menjadi 32 (tigapuluh dua) pertanyaan dan disusun berdasarkan Skala Likert untuk mengetahui harapan dan persepsi pasien terhadap suatu layanan.
Setelah data hasil penelitian terkumpul, untuk mengetahui kualitas layanan yang diterima pasien pada setiap dimensi dilakukan dengan cara skor persepsi (skor terhadap layanan yang dialami/diterima/dirasakan pasien) dikurangi skor harapan (skor terhadap layanan yang diharapkan).Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien dilakukan dengan membandingkan skor persepsi dengan skor harapan dikalikan seratus persen (Lovelock, 1994). Dilakukan uji validitas, reliabilitas terhadap instrumen penelitian. Data dianalisis dengan korelasi dan regresi linear sederhana untuk membuktikan adanya hubungan linear antara variabel dependen dan independent, sedangkan ?uji T? untuk mengidentifikasi arah dan hubungan independensi dengan menggunakan program SPSS 15.0.
Hasil analisis data, simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa kualitas layanan yang diberikan di Gedung A Rawat Inap Terpadu RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta, Bagian (Bedah, Kebidanan dan Penyakit Dalam Lantai-6) ada hubungan yang erat antara kualitas layanan yang diberikan dengan tingkat kepuasan pasien, semakin baik kualitas layanan, maka semakin puas pasien, juga terlihat bahwa layanan yang diberikan belum sesuai harapan pasien, ini terlihat dari semua dimensi harapan lebih tinggi nilai perolehannya dibandingkan dengan dimensi persepsi pasien.

Customer Satisfaction Research Analysis in Health Services General Hospital Center for National Dr. Ciptomangunkusumo was held in June 2009. This study is a descriptive study conducted to analyze the level of customer satisfaction to quality health services in the Building ?A? Inpatient Integrated RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Not all health services in the Building ?A? Inpatient Integrated RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo examined, limited in space Inpatient Obstetric, Surgery and Internal In 6th Floor with the number of respondents was 92 people. Measuring the quality of service with the SERVQUAL model, developed by (Parasuraman, Zeithaml and Berry) consists of five dimensions Tangibility (Physical Evidence), Reliability (Declaration), Responsiveness (Power Response), Assurance (Assurance), Emphaty (empathy). Based on the five dimensions of service quality is organized into 32 (thirty two) are developed based on questions and Likert scale to determine patient expectations and perceptions of a service.
After the results of research data collected, for the quality of services received by patients in each dimension is done with the perception scores (score on the services of experienced / received / felt by the patient) was reduced expectation score (a score of service that is expected). To know the level of patient satisfaction is done with the perception scores with the score multiplied by one hundred percent expectation (Lovelock, 1994). Conducted test validity, reliability of research instruments. Data analyzed with correlation and linear regression to demonstrate the existence of a simple linear relationship between dependent and independent variables, while the ?T test? to identify the direction of independence and the relationship with the program SPSS 15.0
The results of the analysis data, the knot that can be drawn from this research that the quality of services provided in Building "A" Inpatient Integrated RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta, Section (Surgery, Obstetric and Internal In 6th Floor) have a close relationship between the quality of services provided to the level of patient satisfaction, the better the quality of service, the more satisfied the patient, is also seen that the services provided have not been appropriate patient expectations, this is seen expectations of all dimensions higher than the value dimensional acquisition perception of the patient.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25830
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Nova Christiawan
"Akhir-akhir ini banyak sorotan terhadap kinerja aparatur pemerintah dalam melayani masyarakat. Salah satu lembaga yang memberikan pelayanan adalah penjara (Sistem Pemasyarakatan). Sebagai lembaga yang bertugas untuk melakukan pembinaan orang-orang yang dianggap melanggar hukum negara, maka salah satunya adalah dengan pemberian kesempatan untuk dikunjungi dari masyarakat luar penjara. Namun, pelayanan yang diberikan oleh penjara dianggap tidak memuaskan masyarakat. Dengan adanya pemberitaan media massa mengenai kualitas pelayanan kepenjaraan, maka dengan penelitian ini mencoba untuk menganalisa bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan penajara, dalam hal ini adalah Rutan Jakarta Pusat, kepada masyarakat. Pelayanan di sini khususnya adalah dalam memberikan pelayanan berkunjung kepada masyarakat. Isntrumen pertanayaan yang akan ditanyakan kepada para responden adalah berdasarkan pada dimensi ServQual yaitu tangibility, reliability, assurance, responsiveness dan empathy. Model analisa yang digunakan adalah Importance-Performance Grid, sedangkan analisa yang akan dipakai adalah Importance-Performance, Key Driver Analysis, Customer Satisfaction Indexs Analysis, dan Gap Analysis. Dan pada kesimpulan akan menggunakan kombinasi antara Importance-Performance Grid dengan analisa yang digunakan yaitu Importance-Performance, Key Driver Analysis, Customer Satisfaction Indexs Analysis, dan Gap Analysis.

Visitor?s Satisfaction Analysis of Detention House of Central Jakarta (Salemba) on the Service Quality Given by Salemba Detention House at Central Jakarta. Nowadays, there were many public attentions to government apparatus performance in serving public. One institution that serves is prison. As an institution that has duty of treating people who break the law, one of the tasks is giving the opportunity of visited by people from outside the prison. Yet, the service given by prison institution not satisfied the public. With the existence of news in public media concerning in quality of prison services, this research try to analyzes how is the quality of services given by the prison, in this case The Detention House of Central Jakarta to public. The service mentioned especially in giving visiting service to public. The question instrument will be asked to respondent based on ServQual dimension which are tangibility, reliability, assurance, responsiveness and empathy. The analysis method used is Importance-Performance Grid, while analysis will be used are Importance-Performance, Key Driver Analysis, Customer Satisfaction Index Analysis, and Gap Analysis. And at the conclusion, will used combination of Importance-Performance Grid and analysis used, which are Importance-Performance, Key Driver Analysis, Customer Satisfaction Index Analysis, and Gap Analysis."
Lengkap +
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 25046
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farizan Afif
"Strategi Co-Branding merupakan cara yang paling sering digunakan untuk meningkatkan Brand Equity atau ekuitas merek pada sebuah produk atau layanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh Co-Branding terhadap Brand Equity. Penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan objek penelitian Chitato Rasa Indomie Goreng. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan penyebaran kuesioner sebagai instrumen utama, dengan responden yang memenuhi kriteria, yaitu mengetahui sekaligus pernah mengonsumsi Chitato Rasa Indomie Goreng minimal dua kali dalam 6 (enam) bulan terakhir. Tanggapan responden kemudian diolah dengan menggunakan SPSS 20.0 melalui analisis statistik deskriptif, dan analisis regresi linear sederhana. Hasil temuan dari penelitian ini ialah bahwa co-branding memiliki pengaruh positif terhadap brand equity yang dimiliki Chitato Rasa Indomie Goreng sebesar 52,8%.

Co-Branding Strategy is the most commonly way to increase Brand Equity of the products. The purpose of this study is to explain the effect of Co-Branding on Brand Equity. This research was conducted in Jakarta with the research object Chitato Indomie Goreng Flavour. This research applied quantitative approach and distributing questionnaires as the main instruments, with respondents who fit the criterias, such as knowing also had consumed Chitato Indomie Goreng Flavour, for at least twice in six months. The response from those respondents were then being processed using SPSS 20.0 through descriptive statistics analysis and simple linear regression analysis. The findings of this research were that co-branding positively affected brand equity of Chitato Indomie Goreng Flavour significantly of 52.8%."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Anggito Abimanyu
"Penelitian ini bertujuan untuk membahas pengaruh yang diberikan dari Dimensi E-Service Quality terhadap Customer Satisfaction pada pengguna Blu by BCA Digital Digital di Jakarta. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif, melalui teknik purposive-sampling yang dilakukan pada sebanyak 105 responden melalui penyebaran kuesioner secara online menggunakan sosial media dengan platform pengisian kuesioner dengan Google Form. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan IBM SPSS Statistic 20 melalui analisis statistik deskriptif dan analisis regresi sederhana. Hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang diberikan dari Dimensi E-Service Quality terhadap Customer Satisfaction pada pengguna Blu by BCA Digital Digital di Jakarta.

This study discussed the influence of the E-Service Quality Dimension on Customer Satisfaction for Blu by BCA Digital Digital users in Jakarta. This research uses a quantitative approach, through a purposive-sampling technique which is carried out on as many as 105 respondents through online questionnaires using social media with a questionnaire filling platform with Google Form. The collected data is then processed using IBM SPSS Statistic 20 through descriptive statistical analysis and simple regression analysis. The results of the data analysis show that there is an influence exerted by the E-Service Quality Dimension on Customer Satisfaction for Blu by BCA Digital Digital users in Jakarta."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Chudhoiri
"Kantor Bersama SAMSAT merupakan salah satu unit pelayanan pemerintah daerah yang bertanggung jawab pada pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor. Dengan menggunakan tipe operasi jasa lini keberadaannya selain untuk meningkatkan pendapatan daerah sebagai tujuan utama, juga untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga perlu lebih tanggap dan lebih dekat dengan jalan mendengarkan keinginan dan kebutuhan masyarakat sebagai pengguna jasa yang dilayani. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna jasa Kantor SAMSAT, namun secara keseluruhan dimensi pelayanan Tangibility, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty (Zeithami, Valerie A., et.al;1990) dapat diandalkan sebagai alat analisis yang dipergunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Penelitian ini merupakan studi eksplorasi atau penggalian dimensi-dimensi pelayanan jasa menurut Servqual menggunakan metode statistik parametrik/non parametrik dengan fasilitas SPSS for Windows 11.00. Dengan studi eksplorasi dapat dianalisis tingkat kepuasan pengguna jasa berdasarkan indikator variabel disesuaikan dengan karakteristik jasa Kantor SAMSAT Propinsi DKI Jakarta. Sedangkan pengambilan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 500 responden pengguna jasa Kantor Bersama SAMSAT dengan menggunakan metode sampling aksidental.
Dari hasil uji reliabilitas data dengan menggunakan rumus keandalan alat ukur metode 'Cronbach' menunjukkan bahwa dari ke-22 indikator variabel terdapat 5 indikator variabel yaitu Q3, Q10, Q14 dan Q22 yang direduksi atau dihilangkan karena tidak memenuhi uji reliabilitas data sehingga hanya 17 indikator variabel yang dapat diandalkan sebagai alat untuk menganalisis tingkat kepuasan pengguna jasa Kantor SAMSAT.
Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa indikator kenyamanan dan kebersihan fasilitas fisik dalam dimensi tangibility cukup berperan dalam menunjang kepuasan pengguna jasa Kantor SAMSAT dengan skor kepuasan tertinggi. Berdasarkan kelompok sampel proses pengurusan terdapat perbedaan tingkat kepuasan yang cukup signifikan pada indikator kesungguhan Kantor SAMSAT, pemahaman pegawai kepada konsumen, keselarasan fasilitas fisik, dukungan kepada pegawai, keandalan pelayanan, kondisi peralatan, perhatian oleh pegawai dan sikap pegawai yang mengindikasikan bahwa tingkat kepuasan kelompok sampel mewakili lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok sampel mengurus sendiri. Sedangkan pada kelompok sampel lokasi pembayaran seperti yang ditunjukkan oleh hasil analisis Uji Anova terdapat perbedaan yang cukup signifikan terutama pada indikator kecepatan dalam menangani dokumen dan sikap pegawai yang mengindikasikan bahwa para pengguna jasa di lokasi pembayaran Samsat Daan Mogot mempunyai tingkat kepuasan lebih tinggi dibandingkan dengan kedua lokasi pembayaran lainnya yaitu Samsat Kebon Nanas dan Samsat Polda. Secara keseluruhan dari dimensi pelayanan tersebut menunjukkan tingkat kepuasan para pengguna jasa belum optimal yang ditandai adanya kesenjangan (Gap) sebesar -1,02 dengan rata-rata prosentase tingkat kepuasan sebesar 83,27%.
Hasil analisis faktor dengan teknik principal component analysis, mengidentifikasikan bahwa dari kelima dimensi Servqual telah terbentuk 3 faktor baru yang mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna jasa Kantor SAMSAT. Adapun ketiga faktor baru yang baru terbentuk adalah faktor 1 yang dinamakan Kualitas Jasa (Dimensi Responsiveness, Assurance dan Ernphaty), berkaitan dengan orang atau dari pihak penyaji. Faktor 2 yang dinamakan Kualitas Proses (Dimensi Tangibility, Reliability dan Emphaty), berkaitan dengan proses penyajian. Faktor 3 dinamakan Dimensi Fisik (Dimensi Tangibility dan Reliability), berkaitan dengan fasilitas peralatan dan penunjang pelayanan
Berdasarkan hasil penelitian, maka untuk meningkatkan pelayanan Kantor SAMSAT perlu diupayakan perbaikan dan peningkatan pada indikator-indikator variabel yang memiliki tingkat kepuasan negatif atau belum optimal seperti kecepatan pegawai dalam memberkan pelayanan, sikap pegawai untuk meluangkan waktu, kecepatan waktu pelayanan dan pemahaman pegawai terhadap kebutuhan konsumen serta meningkatkan indikator-indikator variabel yang dipandang oleh para pengguna jasa sudah cukup baik seperti kondisi kawasan dan gedung, kecepatan dan keakuratan dalam menangani dokumen/berkas, keselarasan fasilitas fisik. Selain itu, untuk menjamin kualitas pelayanan Kantor SAMSAT perlu menitikberatkan pada faktor proses pelayanan mengingat jenis tipe operasi jasa lini yang memerlukan adanya konsistensi proses pelayanan sehingga dapat meningkatkan kredibilitas dan image."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12282
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>