Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167467 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Ledakan ubur-ubur dan ktenofor yang dipicu oleh pemanasan global telah menjadi topic hangat di dunia. Fenomena ini sangat menarik karena menurunkan hasil tangkapan ikan di dunia. Beberapa spesies diduga berpotensi untuk dimanfaatkan. Dilakukan penelitian mengenai keanekaragaman spesies ubur-ubur dan ktenofor di perairan Indonesia dengan mengacu pada koleksi specimen di Museum Zoologi Bogor. Perairan Sendang Biru, Malang, Jawa Timur memiliki keanekaragaman spesies terbanyak, yaitu 5 spesies ubur-ubur dan ktenofor. "
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Padang Lamun di Pulau Mantehage sangat penting, terutama sebagai lahan ikan umpan untuk perikanan pantai. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2010 untuk mengetahui diversitas spesies dan kelimpahan ikan dalam kaitannya dengan jenis dan kepadatan lamun. Sejumlah 1.641 individu ikan, terdiri atas 45 spesies dari 21 famili berhasil dikumpulkan dari lima stasiun pengambilan sampel dengan metode swept area menggunakan jaring pantai. Tipe padang lamun yang berbeda mempengaruhi keragaman spesies dan kelimpahan ikan yang hidup di dalamnya. Semua padang lamun di perairan pantai Pulau Mantehage masih dalam kondisi baik sebagai habitat ikan."
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Teluk Jakarta merupakan perairan yang kondisi zat haranya selalu berubah secara dinamis akibat adanya masukan massa air tawar dari sungai-sungai di sekitarnya yang mengandung senyawa-senyawa organik dan anorganik sebagai sumber pengkayaan zat hara (eutrofikasi). Di periode awal tahun 2000-an telah terjadi beberapa kali peristiwa ledakan populasi alga berbahaya (HABs) di perairan Teluk Jakarta, salah satu faktor pemicunya kemungkinan dikarenakan terjadinya pengkayaan zat hara. Penelitian zat hara fosfat, nitrat, nitrit, dan silikat di perairan Teluk Jakarta telah dilakukan pada bulan Mei 2010 berdasarkan metode kolorimetri dengan menggunakan alat spektrofotometer Shimadzu UV-1201V. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi trofik perairan Teluk Jakarta ditinjau dari kelimpahan zat hara sebagai referensi untuk memperkirakan potensi terjadinya HABs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teluk Jakarta termasuk ke dalam perairan yang kaya akan zat hara (eutrofik). Meskipun fosfat dan nitrat di Teluk Jakarta cukup melimpah dan konsentrasinya telah jauh melampaui baku mutu air laut untuk biota laut. Namun belum berpotensi menimbulkan ledakan populasi alga berbahaya (HABs)."
OLDI 37:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Perairan Danau Batur merupakan dabau terbesar di Bali dan danau kaldera vulkanis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial dari kelimpahan fitoplankton, Total Nitrogen (TN), Total Fosfor (TF), Suspended Solid (SS), klorofil-a (klor-a), dan konduktivitas perairan. Pengamatan dilakukan pada April 2005, Agustus 2005, Oktober 2005, Mei 2006, dan Februari 2007 di lima stasiun. Contoh air diambil pada kedalaman yang berbeda dan parameter dianalisis berdasarkan metode standar. Selama pengamatan, konduktivitas perairan dan SS menunjukkan pola peningkatan, sementara klor-a, dan kelimpahan fitoplankton menunjukkan pola sebaliknya, sehingga tampaknya Danau Batur terutama lebih banyak menerima input partikel mineral daripada bahan organik. "
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Fitoplankton mempunyai peranan penting di perairan, selain sebagai dasar rantai makanan juga merupakan salah satu indikator kualitas perairan. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui komposisi dan kelimpahan fitoplankton di Teluk Jakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan April, Juni, Agustus, dan Oktober 2010 pada 7 (tujuh) stasiun di Teluk Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 52 genera fitoplankton dari 4 kelas, yaitu Chlorophyceae 3 genera, Cyanophyceae 3 genera, Dinophyceae 8 genera, dan Bacillariophyceae 38 genera dengan total kelimpahan berkisar 270.043 sampai 1.534.425 sel/L. Kelimpahan kelas Bacillariophyceae lebih tinggi dibandingkan kelas fitoplankton lainnya. Selanjutnya dari kelas Bacillariophyceae yang sering ditemukan selama penelitian di Teluk Jakarta adalah genus Chaetoceros. Kelimpahan Chaetoceros selama penelitian berkisar 37.003 sampai 656.253 sel/L, merupakan indikator bahwa perairan Teluk Jakarta tercemar."
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Perairan pesisir laut Probolinggo, Jawa Timur merupakan perairan yang direncanakan untuk kepentingan budidaya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian kualitas perairan di kawasan budidaya desa Randutata, Kalibuntu, dan Gending yang telah dilakukan pada bulan Maret 2012. Parameter mikrobiologi yang dianalisis adalah kepadatan total bakteri koli, bakteri E. Coli, bakteri pathogen, bakteri heterotrofik, bakteri halotoleran, bakteri pengurai fosfat, nitrat dan ammonia, dan total sel. Analisis total bakteri koli dan E. Coli menggunakan metode filtrasi; identifikasi bakteri pathogen menggunakan uji biokimia; analisis kepadatan bakteri heterotrofik dan halotoleran, pengurai fosfat, nitrat dan ammonia menggunakan metode tuang; analisis total sel menggunakan Acridine Orange Epifluorescence Microscopy. Walaupun ditemukan bakteri pathogen Vibrio sp. dan Salmonella sp. yang berbahaya, namun perairan laut dan tambak didominasi oleh bakteri yang tidak berbahaya, yaitu Proteus sp. dan Aeromonas sp. Kepadatan bakteri heterotrofik dan , bakteri pengurai fosfat, nitrat dan ammonia tinggi baik di perairan maupun di sedimen tambak yang menyebabkan nutrisi lingkungannya memenuhi standar untuk kehidupan biota laut."
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pulau Nusalaut merupakan salah satu pulau kecil di Perairan Maluku. Penelitian di pulau ini dilaksanakan pada bulan Mei 2009, bertujuan mengetahui kepadatan dan keragaman moluska dengan menggunakan metodectransek kuadrat. Secara keseluruhan, ditemukan 25 spesies moluska, terdiri dari 14 kelas Gastropoda (22 spesies) dan 3 suku kelas Bivalvia (3 spesies). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas yang ada memiliki keragaman yang rendah dan merata dengan tidak adanya dominasi dari satu atau lebih spesies. Nassarius pullus (Nassariidae) merupakan salah satu spesies dengan kepadatan tertinggi."
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Biota karang mempunyai strategi untuk dapat tumbuh sesuai dengan kondisi lingkungannya. Karang dapat langsung beradaptasi terhadap lingkungan dengan berubah secara morfologi. Kepadatan dan keragaman karang juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tersebut. Pengamatan terhadap kondisi dan karakteristik karang batu telah dilakukan di perairan Teluk Prigi pada bulan Mei 2011. Tujuan studi ini adalah untuk mengamati kondisi dan karakteristik karang batu di Teluk Prigi yang dikaitkan dengan adaptasinya terhadap energy gelombang tinggi. Metode yang digunakan yaitu LIT (Line Intercept Transect) yang diterapkan di 5 stasiun. Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh rerata persentase tutupan karang hidup sebesar 14,73% atau dikategorikan buruk. Karang pembentuk terumbu didominasi oleh bentuk pertumbuhan merayap dan karang-karang yang tahan terhadap tekanan lingkungan, yaitu famili Poritidae dan Faviidae.
"
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemerintah Kota Ambon melakukan percepatan pembangunan dan memberikan prioritas kebijakan pembangunan yang berorientasi kepada Ambon sebagai kota pesisir. Studi ini menerapkan metode penginderaan jauh, transek, dan menggunakan data pertumbuhan ekonomi untuk mengetahui dampak pembangunan ekonomi di Kota Ambon.terhadap tutupan lahan dan ekosistem hutan mangrove di sekitar Teluk Ambon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi berhubungan secara nyata dengan laju pembukaan lahan. Pembukaan lahan juga terjadi di kawasan hutan mangrove yang menyebabkan vegetasi hutan mangrove terfragmentasi menjadi bagian-bagian kecil. Selain itu regenerasi hutan mangrove juga terhambat akibat banyaknya sampah dan lumpur yang berasal dari pembukaan lahan. Mengacu pada kriteria baku sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004, kondisi ekosistem hutan mangrove di Teluk Ambon sudah masuk dalam kategori rusak.
"
OLDI 39:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian geomorfologi, sedimen dan aktifitas manusia di lokasi wisata bahari pantai Tanjung Setan, Morella dan Waimuli, Negeri Lima telah dilakukan pada bulan Mei 2011. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi geomorfologi, sedimen dan aktifitas manusia sebagai dasar pengembangan dan pengelolaan wilayah laut. Karakteristik pantai Tanjung Setan, Morella yaitu berpasir dan bertebing dengan morfologi sekitar berupa perbukitan terjal. Material penyusunnya berupa andesit dan gabbro serta sedimen berukuran pasir halus sampai kerikil. Kawasan pesisir Waimuli, Negeri Lima memiliki rataan pantai yang berbatu dengan morfologi sekitar berupa perbukitan landau dan perbukitan terjal. Litologi yang menyusunnya berupa endapan alluvial yang berasal dari satuan batuan vulkanik Ambon (Andesit), granit dan grabo. Sedimen pesisir pantainya berukuran pasir sampai kerikil. Kegiatan manusia yang dilakukan di pantai tersebut tidak hanya berwistaa tetapi juga mengambil pasir dan membuang sampah. Hal tersebut dapat memberikan dampak positif dan negative bagi kawasan wisata bahari. Secara keseluruhan kedua lokasi tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari dengan tetap menjaga kelestarian ekosistem pesisir dan kondisi fisik pantai.
"
OLDI 39:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>