Ditemukan 168634 dokumen yang sesuai dengan query
"Pendugaan stok ikan ditujukan untuk mendapatkan informasi jumlah atau berat ikan di suatu perairan untuk keperluan pengelolaan berkelanjutan. Studi ini dilakukan di pesisir selatan Pulau Biak, Kepulauan Palaido Bawah dan Atas (77 stasiun) dengan tujuan mendapat gambaran tentang stok ikan karang serta dinamikanya. Sensus visual dipakai untuk menduga densitas ikan (D, jumlah ikan/m2). Luas perairan dangkal terumbu karang (A, ha) dipetakan menggunakan citra satelit ALOS AVNIR-2. Stok ikan karang (S, jumlah ikan) yang terdiri atas ikan target, indikator, dan mayor dapat diduga berdasarkan nilai S dan A. Khusus untuk ikan target stok dalam jumlah ikan dikonversikan menggunakan persamaan W= a L b . Perbandingan terhadap stok ikan karang pada tahun 2000 di lokasi yang sama menunjukkan kecenderungan menurunnya keanekaragaman jenis dan stok ikan karang akibat pemanfaatan yang tidak ramah lingkungan. Pemantauan berkala stok ikan karang, ditambah studi bioekologi ikan karang dan sosioekonomi harus dilakukan agar pengelolaan berkelanjutan ikan karang dapat terwujud.
"
OLDI 39:3 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Sumber daya ikan karang di pulau-pulau terpencil wilayah perbatasan NKRI dengan tetangga selalu rentan terhadap pencurian ikan dan perusakan habitat., ditengarai koordinasi pengawasan masih belum optimal. Di lain pihak, informasi ilmiah tentang kekayaan sumber daya ikan di sana belum banyak dipublikasikan. Penelitian ikan karang di perairan Pulau-pulau Subi, Bunguran Selatan dan Pulau Laut, Kabupaten natuna bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis, kelimpahan, sebaran, dan struktur komunitas ikan karang di daerah tersebut. Pengambilan data dilakukan bulan April 2011 di 16 lokasi yang tersebar di gugus Pulau-pulau Subi (7 lokasi), Bunguran Selatan (6 lokasi), dan pulau Laut (3 lokasi). Data dihimpun dengan menggunakan teknik Underwater Visual Census (UVC) dan metode L I T (Line Intercept Transect) dengan peralatan SCUBA. "
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Kawasan Kepulauan Seribu memiliki nilai konservasi yang tinggi karena kelimpahan, keragaman jenis dan ekosistemnya yang unik dan khas. Degradasi terumbu karang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kehidupan manusia karena mengganggu keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Penelitian foraminifera bentik ini dilakukan di sekitar Pulau Kotok Besar dan Pulau Nirwana, Kepulauan Seriu pada tahun 2008. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kelayakan lingkungan terhadap pertumbuhan terumbu karang berdasarkan komposisi foraminifera bentik yang terdapat di Pulau Kotok Besar dan Pulau Nirwana. Metoda yang digunakan adalah melalui pendekatan kelimpahan foraminifera bentik dengan menghitung FORAM (Foraminifera in Reef Assessment and Monitoring) Index. Pengambilan sampel sedimen untuk memperoleh sampel foraminifera bentik dilakukan dengan menggunakan Van Veen Grab.
"
OLDI 36:2 (2010)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Ekosistem padang lamun merupakan ekosistem laut dangkal yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan penting bagi kehidupan berbagai jenis biota laut di daerah tropis serta merupakan ekosistem bahari yang paling produktif. Berkaitan dengan hal tersebut, dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kelimpahan individu dan keragaman jenis ikan yang tertangkap di daerah padang lamun musim pada timur, peralihan timur, musim barat, dan peralihan musim barat, di pantai Bangsal kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Sejumlah 20.561 individu ikan (50kg) yang terdiri dari 108 jenis dari 37 famili berhasil dikumpulkan dari hasil tangkapan keempat musin dengan menggunakan jaring krakat. Hasil analisis sidik ragam (anova) menunjukkan bahwa musim berpengaruh terhadap jumlah dan keragaman jenis ikan hasil tangkapan. Siganus canaliculatus merupakan spesies ikan yang berlimpah di perairan padang lamun sepanjang tahun.
"
OLDI 39:3 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Biota karang mempunyai strategi untuk dapat tumbuh sesuai dengan kondisi lingkungannya. Karang dapat langsung beradaptasi terhadap lingkungan dengan berubah secara morfologi. Kepadatan dan keragaman karang juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tersebut. Pengamatan terhadap kondisi dan karakteristik karang batu telah dilakukan di perairan Teluk Prigi pada bulan Mei 2011. Tujuan studi ini adalah untuk mengamati kondisi dan karakteristik karang batu di Teluk Prigi yang dikaitkan dengan adaptasinya terhadap energy gelombang tinggi. Metode yang digunakan yaitu LIT (Line Intercept Transect) yang diterapkan di 5 stasiun. Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh rerata persentase tutupan karang hidup sebesar 14,73% atau dikategorikan buruk. Karang pembentuk terumbu didominasi oleh bentuk pertumbuhan merayap dan karang-karang yang tahan terhadap tekanan lingkungan, yaitu famili Poritidae dan Faviidae.
"
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Perairan pesisir laut Probolinggo, Jawa Timur merupakan perairan yang direncanakan untuk kepentingan budidaya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian kualitas perairan di kawasan budidaya desa Randutata, Kalibuntu, dan Gending yang telah dilakukan pada bulan Maret 2012. Parameter mikrobiologi yang dianalisis adalah kepadatan total bakteri koli, bakteri E. Coli, bakteri pathogen, bakteri heterotrofik, bakteri halotoleran, bakteri pengurai fosfat, nitrat dan ammonia, dan total sel. Analisis total bakteri koli dan E. Coli menggunakan metode filtrasi; identifikasi bakteri pathogen menggunakan uji biokimia; analisis kepadatan bakteri heterotrofik dan halotoleran, pengurai fosfat, nitrat dan ammonia menggunakan metode tuang; analisis total sel menggunakan Acridine Orange Epifluorescence Microscopy. Walaupun ditemukan bakteri pathogen Vibrio sp. dan Salmonella sp. yang berbahaya, namun perairan laut dan tambak didominasi oleh bakteri yang tidak berbahaya, yaitu Proteus sp. dan Aeromonas sp. Kepadatan bakteri heterotrofik dan , bakteri pengurai fosfat, nitrat dan ammonia tinggi baik di perairan maupun di sedimen tambak yang menyebabkan nutrisi lingkungannya memenuhi standar untuk kehidupan biota laut."
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Kajian tentang keanekaragaman spesies Ekhinodermata di perairan Kai kecil, Maluku Tenggara telah dilakukan pada bulan Maret 2011 di delapan lokasi dan tujuan untuk melihat komposisi spesies, struktur komunitas, zonasi, dan sebaran lokal. Pengambilan sampel biota dilakukan dengan menggunakan transek kuadrat ukuran 1 m2. Hasilnya diperoleh 19 fauna Ekhinodermata dari 8 lokasi yang mewakili 6 spesies Holothuroidea, 7 spesies Echinoidea, 3 spesies Asteroidea, dan 3 spesies Ophiuroidea. Teripang atau Holothuroidea merupakan kelompok yang paling menonjol untuk daerah lamun. Fauna Ekhinodermata di perairan Kai kecil, Maluku Tenggara, memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang rendah dibandingkan dengan di perairan Lombok Barat. Hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi eksploitasi berlebih terhadap fauna Ekhinodermata bernilai ekonomis, seperti berbagai spesies teripang.
"
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Teluk Ambon merupakan ekosistem perairan yang unik, karena antara teluk luar dan teluk dalam dipisahkan oleh daerah ambang yang sempit. Topografi Teluk Ambon ikut mempengaruhi dinamika oseanografis perairan termasuk zooplankton yang hidup di dalamnya. Penelitian ini dilakukan selama tiga tahun mulai dari tahun 2007-2009 di perairan Teluk Ambon. Tujuan penelitian untuk mengetahui distribusi dan kelimpahan Cladocera Penilia avirostris di perairan Teluk Ambon. Pengambilan contoh zooplankton menggunakan jaring NORPAC. Sampling dilakukan secara vertikal dari kedalaman 10 meter ke permukaan. Distribusi Cladocera Penilia avirostris bervariasi, diduga berkaitan dengan kondisi hidrografi perairan Teluk Ambon. Distribusinya lebih terkonsentrasi di daerah pesisir Teluk Ambon bagian dalam, bila dibandingkan dengan di daerah ambang dan daerah Teluk bagian luar. Variasi kelimpahan ini merupakan respon terhadap faktor lingkungan di perairan Teluk Ambon, di mana absennya Penilia avirostris pada waktu tertentu sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan dengan membentuk spora yang dilengkapi membran luar yang resisten.
"
OLDI 37:2 (2011)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Perairaan Teluk Ambon berdasarkan konfigurasinya dibedakan menjadi TAD (Teluk Ambon Bagian Dalam) dan TAL (Teluk Ambon Bagian Luar). Meningkatnya pembangunan dan pertambahan penduduk di sekitar perairan teluk akan mengakibatkan terjadinya perubahan ekosistem perairan sekitarnya. Penelitian fauna megabentos di perairan Teluk Ambon dilakukan pada bulan Juli dan Oktober 2009, di delapan lokasi meliputi Hunuth dan Halog, yang terletak di Teluk Ambon Bagian Dalam (TAD) serta Rmah Tiga, Kota Jawa, Hative Besar, Batu Capeu, Eri dan Liliboi, yang terletak di Teluk Ambon Bagian Luar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran jenis, kelimpahan individu, dan keanekaragaman jenis megabentos dengan menggunakan metode “Reef Check Benthos” (RCB). Sebanyak delapan megabentos yang terdiri dari kelompok karang satu jenis; ekhinodermata (tiga jenis); moluska (tiga jenis); dan krustase (satu jenis). Nilai indeks keanekaragaman yang didapat menunjukkan bahwa kondisi keanekaragaman jenis fauna megabentos di perairan Teluk Ambon berada pada tingkat yang rendah. "
OLDI 37:2 (2011)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Di dalam ekosistem terumbu karang terjadi hubungan simbiosis, baik yang bersifat mutualisme, komensalisme, maupun parasitisme. Penelitian mengenai hubungan parasitisme antara dua jenis bita laut belum banyak dilakukan di Indonesia. Penelitian hubungan parasitisme antara siput Thyca crystalline dan bintang biru laut Linckia laevigata telah dilakukan di perairan Ternate pada bbulan Oktober sampai November 2009. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan parasitisme antara Thyca crystalline sebagai parasite dan Linckia laevigata sebagai inangnya. Penelitian dilakukan pada 41 lokasi dengan metode koleksi bebas pada ekosistem terumbu karang menggunakan bantuan perlengkapan selam SCUBA. Pengukuran struktur populasi siput parasite dan inangnya dihitung dengan pendekatan morfometri dan diuji ddengan menggunakan program SPSS. Penelitan menunjukkan bahwa jumlah parasite dan ukuran maksimal parasit tidak dipengaruhi oleh ukuran tubuh inangnya.
"
OLDI 36:2 (2010)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library