Ditemukan 121895 dokumen yang sesuai dengan query
"Ekosistem padang lamun merupakan ekosistem laut dangkal yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan penting bagi kehidupan berbagai jenis biota laut di daerah tropis serta merupakan ekosistem bahari yang paling produktif. Berkaitan dengan hal tersebut, dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kelimpahan individu dan keragaman jenis ikan yang tertangkap di daerah padang lamun musim pada timur, peralihan timur, musim barat, dan peralihan musim barat, di pantai Bangsal kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Sejumlah 20.561 individu ikan (50kg) yang terdiri dari 108 jenis dari 37 famili berhasil dikumpulkan dari hasil tangkapan keempat musin dengan menggunakan jaring krakat. Hasil analisis sidik ragam (anova) menunjukkan bahwa musim berpengaruh terhadap jumlah dan keragaman jenis ikan hasil tangkapan. Siganus canaliculatus merupakan spesies ikan yang berlimpah di perairan padang lamun sepanjang tahun.
"
OLDI 39:3 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Kondisi padang lamun di perairan pantai barat Pulau Talise akan terus mengalami perubahan sebagai dampak negative dari berbagai aktifitas penduduk setempat yang tidak konservatif. Berkaitan dengan hal tersebut, pada bulan Juli 2009 (musim Barat) dilakukan penelitian mengenai komunitas ikan padang lamun untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan kelimpahan ikan serta kaitannya dengan jenis dan kepadatan padang lamun. Sejumlah 1.185 individu ikan, terdiri datas 34 jenis dari 20 famili berhasil dikumpulkan dari lima stasiun pengambilan contoh dengan menggunakan jaring pantai. Tipe asosiasi padang lamun yang berbeda mempengaruhi perbedaan keragaman jenis dan kelimpahan ikan yang hidup di dalamnya. Walaupun demikian semua padang lamun di perairan pantai barat Pulau Talise masih dalam kondisi kondusif sebagai habitat ikan."
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Informasi mengenai struktur komunitas ikan di padang lamun Pulau Tagulandang masih terbatas. Oleh karenanya pada bulan April 2012 dilakukan penelitian mengenai komunitas ikan di padang lamun Pantai Barat Pulau Tagulandang untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan kelimpahan ikan. Ikan ikan ditangkap dengan metode swept area menggunakan satu set jaring pantai (beach seine). Sejumlah 751 individu ikan, terdiri dari 49 jenis dari 32 famili berhasil dikumpulkan dari empat stasiun pengambilan contoh. Atherinomorus endrachtensis (Atherinidae) dan Halichoeres melanurus (Labridae) merupakan spesies-spesies yang dominan dan umum ditemukan. Hasil menunjukkan bahwa struktur komunitas ikan di padang lamun Pantai Barat Pulau Tagulandang memiliki keanekaragaman spesies yang sedang dengan keseragaman kelimpahan yang stabil.
"
OLDI 39:3 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Gastropoda merupakan salah satu kelompok biota penghuni tetap ekosistem padang lamun. Informasi mengenai keanekaragaman jenis gastropoda di padang lamun perairan Kema sampai dengan saat ini masih sangat sedikit. Penelitian untuk mengetahui kondisi komunitas Gastropoda di padang lamun perairan Kema, Minahasa Utara telah dilakukan pada bulan Agustus 2008 dan April 2010. Contoh Gastropoda diperoleh dengan metode transek kuadrat mulai dari tepi pantai menuju arah laut pada delapan stasiun. Hasil penelitian diperoleh 27 famili yang terdiri dari 97 jenis dan 357 individu Gastropoda. Berdasarkan hasil perhitungan dari ketiga indeks struktur komunitas menunjukkan bahwa komunitas moluska di padang lamun perairan Kema berada dalam kondisi cukup stabil."
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Padang Lamun di Pulau Mantehage sangat penting, terutama sebagai lahan ikan umpan untuk perikanan pantai. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2010 untuk mengetahui diversitas spesies dan kelimpahan ikan dalam kaitannya dengan jenis dan kepadatan lamun. Sejumlah 1.641 individu ikan, terdiri atas 45 spesies dari 21 famili berhasil dikumpulkan dari lima stasiun pengambilan sampel dengan metode swept area menggunakan jaring pantai. Tipe padang lamun yang berbeda mempengaruhi keragaman spesies dan kelimpahan ikan yang hidup di dalamnya. Semua padang lamun di perairan pantai Pulau Mantehage masih dalam kondisi baik sebagai habitat ikan."
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Di perairan Indonesia ada kecenderungan kondisi lamun mengalami degradasi karena aktivitas manusia. Tujuan penelitian ini mengkaji kondisi lamun sebagai tahap awal perlindungan area padang lamun. Kajian kondisi lamun dalam penelitian ini mencakup lima lokasi, yaitu perairan Pin-Pin, Watudambo, Kema-satu, Lansot, dan Lilang yang terletak di perairan selatan Kema-Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Integrasi antara data lapangan, analisis skoring dan Sistem Informasi Geografi (SIG) digunakan untuk mengkaji kondisi padang lamun dan prioritas area perlindungan lamun. Berdasarkan hasil kajian diperoleh bahwa lokasi yang dapat diusulkan menjadi area lindung padang lamun yaitu perairan Lilang. Desa Lilang selain memiliki keanekaragaman jenis, persentase tutupan lamun, biota asosiasi yang relative tinggi, juga kondisi lingkungannya masih baik belum ada aktivitas masyarakat di pesisir pantai. "
OLDI 39:3 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Padang lamun (seagrass) merupakan salah satu ekosistem perairan tropis yang sangat berperan di dalam kehidupan berbagai jenis biota laut khususnya berbagai jenis ikan yang memanfaatkannya baik sebagai daerah asuhan dan perlindungan dan sebagai tempat memijah. Maupun sebagai padang penggembalaan atau tempat mencari makan. Perairan pulau-pulau Derawan merupakan salah satu perairan di Indonesia yang memiliki ekosistem padang lamun dengan kondisi yang relatif masih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber daya ikan yang terdapat dalam padang lamun di perairan pulau-pulau Derawan, Kalimantan Timur. Ikan-ikan yang terdapat di padang lamun dikoleksi menggunakan jaring tarik (beach seine) pada enam stasiun pengamatan. Indeks Shannon dan indeks eveness dipakai untuk menilai tingkat keanekaragaman dan kekayaan jenis ikan-ikan yang ada di daerah penelitian. Seluruh hasil tangkapan dicacah per jenis lalu ditimbang kemudian dilakukan identifikasi. "
OLDI 36:2 (2010)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Perairaan Teluk Ambon berdasarkan konfigurasinya dibedakan menjadi TAD (Teluk Ambon Bagian Dalam) dan TAL (Teluk Ambon Bagian Luar). Meningkatnya pembangunan dan pertambahan penduduk di sekitar perairan teluk akan mengakibatkan terjadinya perubahan ekosistem perairan sekitarnya. Penelitian fauna megabentos di perairan Teluk Ambon dilakukan pada bulan Juli dan Oktober 2009, di delapan lokasi meliputi Hunuth dan Halog, yang terletak di Teluk Ambon Bagian Dalam (TAD) serta Rmah Tiga, Kota Jawa, Hative Besar, Batu Capeu, Eri dan Liliboi, yang terletak di Teluk Ambon Bagian Luar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran jenis, kelimpahan individu, dan keanekaragaman jenis megabentos dengan menggunakan metode “Reef Check Benthos” (RCB). Sebanyak delapan megabentos yang terdiri dari kelompok karang satu jenis; ekhinodermata (tiga jenis); moluska (tiga jenis); dan krustase (satu jenis). Nilai indeks keanekaragaman yang didapat menunjukkan bahwa kondisi keanekaragaman jenis fauna megabentos di perairan Teluk Ambon berada pada tingkat yang rendah. "
OLDI 37:2 (2011)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Pendugaan stok ikan ditujukan untuk mendapatkan informasi jumlah atau berat ikan di suatu perairan untuk keperluan pengelolaan berkelanjutan. Studi ini dilakukan di pesisir selatan Pulau Biak, Kepulauan Palaido Bawah dan Atas (77 stasiun) dengan tujuan mendapat gambaran tentang stok ikan karang serta dinamikanya. Sensus visual dipakai untuk menduga densitas ikan (D, jumlah ikan/m2). Luas perairan dangkal terumbu karang (A, ha) dipetakan menggunakan citra satelit ALOS AVNIR-2. Stok ikan karang (S, jumlah ikan) yang terdiri atas ikan target, indikator, dan mayor dapat diduga berdasarkan nilai S dan A. Khusus untuk ikan target stok dalam jumlah ikan dikonversikan menggunakan persamaan W= a L b . Perbandingan terhadap stok ikan karang pada tahun 2000 di lokasi yang sama menunjukkan kecenderungan menurunnya keanekaragaman jenis dan stok ikan karang akibat pemanfaatan yang tidak ramah lingkungan. Pemantauan berkala stok ikan karang, ditambah studi bioekologi ikan karang dan sosioekonomi harus dilakukan agar pengelolaan berkelanjutan ikan karang dapat terwujud.
"
OLDI 39:3 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Foraminifera bentik sangat potensial digunakna sebagai indikator lingkungan karena memiliki siklus hidup yang cepat dengan populasi tinggi dalam satuan luas. Kajian tentang kondisi foraminifera bentik di wilayah pesisir utara ini dilaksanakan pada 2010 di pesisir Cirebon dan Semarang, tahun 2011 di perairan Teluk Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi foraminifera bentik dari jenis Ammonia beccarii untuk digunakan sebagai bioindikator kualitas perairan pesisir. Contoh sedimen diambil dengan menggunakan Smith McIntyre Grab, lapisan permukaan setebal 2 cm diambil untuk kajian laboratorium. Pewarnaan dengan menggunakan rose Bengal dilakukan untuk mengetahui keberadaan specimen hidup. Hasil pengamatan menunjukkan adanya dominasi yang kuat dari Ammonia beccarii baik pada populasi hidup maupun dalam bentuk post-mortem di ketiga perairan tersebut yang mempunyai keragaman jenis rendah. Indikasi penting lainnya adalah terdapatnya cangkang abnormal dalam berbagai bentuk pada Ammonia beccarii. Berdasarkan temuan ini, Ammonia beccarii memiliki potensi untuk digunakan sebagai indikator alternatif dalam penilaian kualitas perairan pesisir di utara Jawa."
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library