Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129556 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Ruang pesawat sinar-x RS Siti Aminah yang dilakukan desain ini dengan kapasitas 125 kv dan 200 ma, sebagaimana diketahui bahwa sinar-x dapat mengeluarkan radiasi pada waktu pengoperasiannya. Untuk menjaga agar paparan radiasi tidak membahayakan pekerja dan masyarakat, maka perlu dilakukan perhitungan sesuai dengan standar, prosedur yang ebrlaku dan prinsip proteksi radiasi yaitu jarak, waktu dan pelindung. Diharapkan hasil desain pelindung ini mampu menahan paparan radiasi akitab pengoperasian pesawat sinar-x dengan batas maksimum yang diizinkan. Dinding ruangan yang dirancang terbuat dari concrete dan timah hitam."
PRIMA 6:11 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Ruangan pesawat sinar-X Rumah Sakit Siti Aminah Bumi Ayu Jawa Tengah yang dilakukan disain ini dengan kapasitas 125 kV dan 200 mA, sebagaimana kita ketahui bahwa sinar-X dapat mengeluarkan radiasi pada waktu pengoperasiannya. Untuk menjaga agar paparan radiasi yang dihasilkan oleh sinar-X tidak membahayakan baik bagi pekerja radiasi maupun non-pekerja radiasi (masyarakat umum), maka perlu dilakukan perhitungan sesuai dengan standar, prosedur yang berlaku dan prinsip proteksi radiasi yaitu jarak, waktu dan shielding/pelindung. Diharapkan hasil disain pelindung/shielding ini mampu menahun paparan rediasi akibat pengoperasian pesawat sinar-X, dengan batas maksimum yang diizinkan baik bagi pekerja radiasi maupun non-pekerja radiasi. Dinding ruangan yang dirancang terbuat dari concrete dan timah hitam (Pb)."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah Prasetyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Trepti Pratiwi
"Dari pengamatan penulis bila mengunjungi rumah sakit pada umumnya, maka banyak pendamping pasien yang duduk-duduk menunggu di selasar ruang rawat inap pasien. Padahal selasar tersebut merupakan jalur lalu-Iintas penting yang harus bebas hambatan. Sehingga bila dipakai untuk duduk-duduk, selain mengganggu kelancaran alur gerak pasien, staf maupun peralatan, juga merubah esensi dan selasar tersebut. Kondisi ini jelas tidak nyaman baik bagi pendamping maupun orang yang hendak melewati seIasar tersebut.
Disini penulis ingin meneliti latar belakang yang menyebabkan fenomena ini ditinjau dan segi kultur budaya maupun sosio-psikologis masyarakat Indonesia pada umumnya. Apabila hal ini terbukti merupakan suatu kultur atau tradisi yang bersifat baik, artinya dapat mendukung kesembuhan keluarganya yang sedang dirawat, maka pendamping pasien ini perlu diperlakukan secara lebih manusiawi dengan menyediakan tempat untuk beristirahat dan melakukan kegiatan sehari-hari."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musratul Wahidin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Maulana
"Penelitian ini bertujuan membangun model bangkitan perjalanan untuk rumah sakit di kawasan padat penduduk, seperti di DKI Jakarta. Metode yang digunakan berbasis kepada ITE dan dikembangkan dengan penambahan uji statistik uji korelasi dan uji asumsi klasik pada pembangunan model regresi. Variabel bebas yang digunakan, yaitu luas lahan, luas bangunan, jumlah tempat tidur, jumlah dokter, dan jumlah karyawan. Nilai adjusted R2 digunakan untuk mengkomparasi model regresi setelah uji signifikansi, sedangkan model trip rate diseleksi dengan membandingkan standar deviasi dan weighted average trip rate terkecil maksimal 0,55. Ketika nilai R2 model regresi < 0,5 maka digunakan model alternatif berupa trip rate. Khusus rumah sakit kelas A terdapat model regresi yang sangat baik dalam menjelaskan hubungan antara jumlah dokter dengan jumlah pejalan kaki. Setelah itu diperoleh model akhir bangkitan perjalanan berupa persamaan regresi linier tunggal/berganda dan nilai trip rate baik dengan transformasi maupun tanpa transformasi data dalam satuan mobil, motor, SMP, pejalan kaki, dan total orang pada waktu jam sibuk pagi dan sore. Variabel bebas pada model akhir yang dominan adalah luas lahan, jumlah tempat tidur, dan jumlah karyawan. Kategorisasi rumah sakit kelas ldquo;A rdquo; dan kelas B di DKI Jakarta dapat digunakan untuk model trip rate sederhana, tetapi secara umum tidak cukup signifikan untuk pengembangan model regresi/terbaik. Terdapat juga model akhir regresi opsional khusus untuk rumah sakit kelas ldquo;A rdquo;. Dari serangkaian proses diatas, dihasilkan rekomendasi prosedur standar analisis bangkitan perjalanan yang dapat digunakan untuk tata guna lahan lainnya.

This research aims to develop a trip generation model for hospital in high populated areas, such as in DKI Jakarta. The methods are based on ITE and developed with the addition of statistical tests correlation test and classical assumption test of the regression model. Independent variables use land area, building area, number of beds, number of doctors, and number of employees. The adjusted R2 value is used to compare the regression models after the significance test, while the trip rate model is selected by comparing the the smallest ratio between standard deviation and weighted average trip rate max. 0.55. When R2 value of regression model 0,5 then used alternative model in the form of trip rate. Specifically for A class hospitals, there is an excellent regression model for explaining the relationship between the number of doctors and the number of pedestrians. Then the final models of trip generation have the form of single linear multiple regression equation and trip rate value that transformed or without data transformation in unit of car, motorcycle, SMP, pedestrian, and total person for morning and afternoon peak hour traffic. Domination of the independent variables in final model are land area, number of beds, and number of employees. The A and B classes categorization of hospitals in DKI Jakarta can be used for developing simple trip rate models, but generally not significant enough for the development of the best regression models regression. There is also an optional final regression model for the A class hospital. From a series of analytical processes that have been tried, standard procedures recommendation can be used to analyze trip generation for other land uses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Paulina Riah Ukurta
"Meningkatkan mutu layanan pada Instalasi Rawat Inap sangat penting untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan daya saing rumah sakit serta meningkatkan pendapatan bagi rumah sakit. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rawat inap di RSUD Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya Kalimantan Tengah dengan menggunakan metode integrasi Service Quality dan Quality Function Deployment.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dimensi empati adalah dimensi dengan kesenjangan paling besar berdasarkan 26 kebutuhan pelanggan eksternal yaitu 100 orang pasien rawat inapdengan metode Servqual dan terdapat 8 aspek teknis pelayanan melalui kebutuhan pelanggan internal untuk menjawab kebutuhan pasien rawat inap tersebut.
Melalui desain House of Quality, maka didapatkan 5 aspek teknis prioritas yang perludilakukan oleh RSUD Puruk Cahu untuk meningkatkan mutu pelayanan diinstalasi rawat inap yaitu peningkatan kerjasama dan komunikasi perawat, survei kepuasan pelanggan eksternal dan internal secara rutin, program interaksi dan evaluasi evaluasi rutin secara langsung antara manajemen dengan perawat,perbaikan fasilitas, pengadaan penunjang pelayanan dan ketersediaan obat serta pendidikan dan pelatihan rutin dan merata kepada perawat.

Improving the quality of services on Inpatient Department is essential to improve customer satisfaction, improve hospital competitiveness and increase hospitalrevenues. This research is conducted as an effort to improve the quality ofinpatient service at RSUD Puruk Cahu of Kabupaten Murung Raya, Central Kalimantan by using integration Service Quality and Quality Function Deployment method.
From the research results obtained that the dimension of empathy is the dimension with the largest gap based on 26 needs of external customers that is 100 people inpatient with Servqual method and there are 8technical aspects of service through internal customer needs to answer the needsof the inpatients.
Through the House of Quality design, five priority technical aspects needed to be undertaken by RSUD Puruk Cahu to improve the quality ofservice in inpatient department dare increased cooperation and nurse communication, routine internal and internal customer satisfaction survey, interaction and evaluation program of routine evaluation directly between management and nurse, facility improvement, procurement service support and availability of drugs and education and training routine and evenly to the nurse.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Umaiyah
"Peng-optimalisasi-an dalam merancang suatu struktur bangunan sangat diperlukan untuk mendapatkan bangunan yang kuat terhadap struktur, tidak mahal biaya pembuatan dan perawatannya serta baik tingkat pelayanan yang diberikannya. Karena banyaknya aspek yang perlu ditinjau, maka pembatasan optimalisasi juga sangat diperlukan dalam penganalisaan. Bentuk optimasi yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah optimalisasi dimensi struktur atas dan bangunan rumah toko empat lantai yang mempunyai denah tertentu dengan menggunakan konstruksi beton bertulang serta memiliki spesifiksi perencanaan tertentu. Pada perancangan awal telah didapatkan tebal pelat yang memenuhi syarat ketebalan pelat berdasarkan peraturan SKSNI T-15-1991-03 mengenai Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Untuk balok dan kolom dicoba masing-maing 3 dimensi penampang yang kemudian dikombinasikan untuk mendapatkan penampang yang optimum. Dalam melakukan perhitungan gaya dalam optimum dari struktur baik optimum positif maupun negatif, maka digunakan bantuan Structural Analysis Program (SAP), dan peninjauan portal dua dimensi secara static equivalent Hasil dari gaya dalam tersebut diberikan dalam bentuk tabel agar memudahkan dalam penggunaannya. Sistem coba-coba yang diterapkan {trial and error) pada saat penentuan dimensi balok dan kolom yang optimum dapat menjadi lebih sederhana pengerjaannya apabila dibuat dalam suatu program untuk peng-optimalisasi-nya. Hal ini dapat dilakukan untuk jenis peninjauan yang berbeda, apabila sistem yang digunakan adalah trial and error."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Atmodiwirjo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Yuliarti Isabella
"Tegel adalah sebuah benda berbentuk pipih dan tipis, terbuat dari tanah liat yang dibakar, umumnya digunakan untuk bahan atap, lantai, dan perapian, juga dapat digunakan sebagai hiasan pada dinding untuk ruang dalam dan luar dari suatu bangunan. Berdasarkan jenisnya tegel dibagi menjadi, dua yaitu tegel polos dan berhias.
Hiasan yang terdapat pada tegel ada dua jenis yaitu hiasan lepas yang terdiri dari ragam hias flora, fauna, geometris, manusia serta pemandangan. Untuk jenis kedua adalah hiasan naratif berupa hiasan berisi adegan-adegan cerita yang memperlihatkan sejumlah peristiwa dari Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Tegel dengan hiasan naratif ini seperti yang didapati di landhuis Reinier de Klerk, Jakarta Barat.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: memperoleh gambaran tentang tegel-tegel yang berada di landhuis Reinier de Klerk beserta kisah-kisah dari Alkitab yang dimunculkan pada tegel serta maksud keberadaannya di landhuis tersebut.
Metode yang dipakai untuk mencapai tujuan yang dikehendaki adalah: (1) studi kepustakaan, (2) pengamatan terhadap tegel dengan memperhatikan semua yang digambarkan pada keseluruhan adegan cerita yang ditampilkan. Pada saat melakukan pengamatan yang harus diperhatikan adalah: tokoh yang dimunculkan, atribut tokoh tersebut, dan sikap tokoh sehingga dapat diketahui kisah yang digambarkan pada tegel tersebut.
Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: berdasarkan hasil identifikasi terhadap 819 buah yang menghiasi dinding landhuis Reinier de Klerk didapatkan 120 adegan cerita yang berbeda dan 1 tegel yang bukan merupakan adegan cerita, yaitu sebuah tegel yang menggambarkan sumur. Adegan cerita yang dapat diketahui kisahnya sebanyak 113 adegan, sedangkan 7 adegan cerita tidak dapat diketahui kisahnya.Berdasarkan 113 cerita yang digambarkan pada tegel, 56 kisah dari Perjanjian Lama dan 57 kisah dari Perjanjian Baru. Secara keseluruhan kisah-kisah dari Perjanjian Lama terdapat pada 394 tegel, sedangkan kisah-kisah dari Perjanjian Baru terdapat pada 392 tegel. Cerita yang tidak dapat diidentifikasi terdapat pada 31 buah tegel. 2 tegel kondisinya rusak, sehingga samasekali tidak memberi informasi apapun.
Kesimpulan-kesimpulan yang dicapai dalam penelitian ini adalah: penempatan tegel-tegel yang menghiasi dinding Landhuis Reinier de FClerk tidak sesuai dengan urutan cerita yang terdapat di dalam Alkitab. Ada dua yang menyebabkannya: pertama; karena adanya perpindahan posisi tegel, yaitu scat landhuis digunakan oleh pemerintah sebagai gedung Fertambangan. Sehingga mungkin ketika perubahan terjadi, tegel tidak dipasang kembali sesuai urutan ceritanya. Kedua; karena memang tidak ada aturan yang mengharuskan tegel bergambar cerita Alkitab dipasang sesuai dengan urutan cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S11575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>