Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68379 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damawidjaya Biksono
"Energi alternatif adalah salah satunya melalui pemanfaatan angin yaitu dengan menggunakan turbin angin sebagai penggerak pembangkit tenaga listrik, dirasa dapat mengatasi beberapa masalah energi alternatif di Indonesia. Turbin angin sebagai alat untuk mengkoversikan energi kinetik menjadi energi mekanik, mempunyai bermacam jenis yang dapat dibedakan berdasarkan kedudukan poros (Horizontal dan Vertikal) dari dua jenis turbin tersebut, maka dipilih jenis turbin dengan poros horizontal adapun tujuan penelitian ini menganalisis perubahan panjang Blade turbin angin terhadap kecepatan angin dan daya yang dihasilkan, sehingga mendapatkan daya keluaran (out put) yang optimal dari kecepatan angin yang ada.
Melalui analisis karakteristik blade turbin angin, digunakan blade sebanyak 3 buah. Dari hasil analisis, blade turbin dengan diameter 9 (sembilan) meter dapat menghasilkan daya out put yang optimal dengan kecepatan anginyang rendah, dan daya yang dihasilkan dari diameter blade 9 meter lebih besar daripada diameter blade 2 (dua) sampai dengan 8 (delapan) meter, sehingga dapat membantu pasokan energi listrik di daerah pesisir pantai."
[s.l.]: Kartika Wijaya Kusuma : Majalah Ilmiah, 2009
KWK 17:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmud
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S28346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Razak
"ABSTRAK
Turbin angin 6 sudu komersial juga telah banyak beredar di pasaran dan telah cukup banyak digunakan dalam skala kecil untuk berbagai penggunaan, terutama menghasilkan energi listrik. Namun performa dari turbin angin tersebut masih kurang optimal. Cut in speed turbin angin 6 sudu komersial nilainya masih cukup besar yaitu 5 m/s. Jika desain rotor tidak optimal maka potensi daya dari angin dengan kecepatan 5 m/s terbuang percuma. Dalam pengkonversian energi angin oleh turbin angin, desain dari rotor memegang peranan penting agar dihasilkan energi yang optimal. Erich Hau dalam Wind turbines Fundamental, technologies, Application, Economics (2013) menuliskan bahwa turbin angin dengan banyak sudu mempunyai koefisien daya paling besar yaitu 0,31 pada tip speed ratio sebesar 1,5 dalam kondisi ideal. Untuk mendapatkan angka itu diperlukan desain yang optimal dari sebuah rotor dan kondisi angin yang ideal. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengujian terhadap variasi sudut sudu 30o, 400,50o, 60o, 70, dan 80o. Dari pengujian yang dilakukan pada Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH) di laboratorium dengan variasi sudut sudu dihasilkan kondisi kinerja terbaik pada sudut sudu 700 dimana daya Turbin maksimal 1,542 watt dan efisiensi maksimal yang dicapai 19%. "
Medan: Polimedia Negeri Medan, 2018
338 PLMD 21:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Hendra Wahyudi
2010
T41430
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bunga Puspita
"Material uji merupakan turbine blade yang merupakan komponen engine gas turbin pesawat yang diaplikasikan pada temperature tinggi diperkuat dengan mekanisme pengendapan. Dalam aplikasinya pada engine pesawat, turbine blade terekspos suhu 548°C - 1044°C. Namun tidak jarang pada sistem mengalami kondisi over temperature yang disebut overheat. Setelah dilakukan penelitian tentang pengaruh temperatur overheat pada temperatur 900°, 1000°, 1100°, 1200°C dengan waktu tahan selama 1 jam, didapatkan hasil adanya perubahan struktur mikro, pertambahan panjang cacat dan peningkatan kekerasan.

Sample of this research is a turbine blade that is applied in gas turbine which is in high temperature condition, strengthened by precipitation hardening mechanism. In service, it is frequently exposed temperature 548°C - 1044°C and sometimes above that point, called overheat. Research has been done by heating the sample with increased temperature from 900 to 1200°C and the result was investigated. it obtained microstructure change, defect propagation and increased hardness number."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51666
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Karya Jatmika
"Kebutuhan akan energi yang sangat meningkat tetapi tidak diikuti dengan bertambahnya persediaan akan energi tersebut. Salah satunya adalah dengan menggunakan ice slurry sebagai media pendingin alternatif. Ice slurry adalah campuran antara fraksi es dan fraksi liquid dari suatu larutan. Ice slurry ini dapat menyediakan energi pendinginan yang lebih besar dari pada media pendingin chilled water sehingga penggunaannya akan dapat menghemat penggunaan energi dari mesin pendingin. Karena manfaatnya yang dapat menghemat energi maka perlu dilakukan penelitian terhadap ice slurry. pada penelitian ini membahas tentang sistem ice slurry generator. Ice slurry generator ini adalah alat untuk membuat ice slurry dengan memanfaatkan sistem refrigrasi. Dalam pembentukan ice slurry pada bahan pembuat ice slurry ditambahkan suatu aditif. Jenis aditif yang digunakan dan juga kosentrasinya sangat berpengaruh terhadap karakteristik dari ice slurry yang digunakan. Aditif yang digunakan pada penelitian ini adalah cream dan diethylene glycol. Selain itu juga digunakan air tanpa aditif sebagai pembanding. Dari varisi aditif tersebut dapat diketahui waktu pendinginan yang diperlukan dari masing-masing larutan untuk membentuk ice slurry. Selain itu juga dapat diketahui pengaruh aditif terhadap pembentukan ice slurry dan kristal es yang dihasilkannya, waktu peluruhan ice slurry dan juga kemampuan pompa ice slurry tersebut.

The increasing of energy demand but if it's not followed with the amount of the energy itself. Therefore we need to use energy sufficiently and also conservative energy is needed. One of the method is using ice slurry as an alternative secondary refrigerant. Ice slurry is a mixture of ice fraction with liquid fraction from a mixture. With ice slurry as a secondary refrigerant we can gel a larger chilling energy than chilled water. Therefore we can minimize energy the work of a refrigeration machine. Because of that benefit we need a research to develop ice slurry. Ice slurry is produced by ice slurry generator by using the refrigeration system. The making of ice slurry the addition of additive is needed and the consentration of additive in solution will effect to the characteristic of ice slurry. Additive we use in this research are cream and Diethylene Glycol. Besides we also use water as a comparitor. With varying the additive we can find out the chilling time from each solution to produce ice slurry. And We also can find out the effect of additive toward the forming of ice slurry and ice crystal, time of ice to melt and the ability of ice slurry to be pumped."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Ramses L.
"Kesempurnaan pembakaran dan kadar emisi gas buang dewasa ini Semakin menjadi perhatian dan menarik sebagian orang untuk mengadakan penelitian terhadapnya. Pembakaran yang makin eempurna dan rendahnya kadar emisi gas buang dihasilkan oleh suatu mesin akan menandakan kinerja sebenarnya dari mesin tersebut. Magnetisasi bahan bakar, terutama bensin termasuk Salah satu masalah yang hangat untuk dibicarakan. Fenomena ini sendiri sebenarnya bukanlah hal yang baru, namun sampai sekarang tetap mengundang pertentangan disebaglan pihak, terutama dl kalangan akademisi dan para produsen. Inti dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan perubahan kinerja mesin yang diakibatkan pemasangan magnet pada saluran bensinnya. Tingkat kesempurnaan pembakaran yang terindikasi dari tiga hal utama, yaitu penurunan laju aliran bensin, efisiensi thermal yang dihasilkan dan rendahnya kadar emisi gas buang merupakan sasaran utama dari analisis perbandingan terhadap kondlsi awal mesin yang benslnnya tidak dimagnetlsasi dahulu. Penelltian dilakukan terhadap dua alat magnetisasi yang dikeluarkan oleh produsen berbeda. Kuat medan magnet yang dihasllkan maslng-masing magnet juga berbeda. Pengujian dilakukan dalam beberapa variasi, terutama pada posisi penempatan magnet dan variasl putaran. Melalui pengujian dan perhitungan yang telah dllakukan terhaclap tiga indikator utama menunjukkan adanya perubahan. Perubahan rata-rata laju aliran bensin dan efisiensi thermal terbesar dihasilkan akibat pemakaian magnet Super Fuel Max. Pada putaran motor antara 1300 - 2500 rpm dan posisi penempatan magnet dekat dengan karburator, laju aliran bensln rata-rata yang dihasilkan pemakaian Super Fuel ll/lax turun sebesar 13,66 % dan efisiensl thermal rata-rata naik sebesar 4,54 %. Pengamatan terhadap indikator terakhir, yaitu kandungan emisl gas buang yang dihasilkan rnenunjukkan rata-rata peningkatan kandungan CO2 (0,91%) dan penurunan HC (12.5%) yang cukup balk. Tetapi untuk kandungan lain seperti CO, O2 dan NOx kurang menunjukkan persentase perubahan yang berarti."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusdhi Rhazhya Ramadhan
"Penelitian mengenai disturbansi 9-150 kHz semakin meningkat di beberapa tahun terakhir, ada beberapa alasan mengapa ini terjadi; diantaranya adalah adanya peningkatan penggunaan alat listrik yang bisa menghasilkan disturbansi frekuensi tinggi seperti lampu fluorescent dan solar inverter, selain itu adalah penggunaan PLC yang dipakai untuk komunikasi pada frekuensi 9-150 kHz dan alasan terakhir adalah dampak gangguan di peralatan mulai dilaporkan. Karena adanya peningkatan penggunaan solar inverter dalam beberapa tahun terakhir penulis memfokuskan penelitian mengenai pengaruh jenis beban, besaran beban terpasang, dan besaran daya yang disuplai inverter terhadap disturbansi di frekuensi 9-150 kHz. Pengukuran dilakukan pada solar inverter sunny boy yang terletak di EPES UI.Sistem terhubung dengan PLN, sehingga dikategorikan sebagai PLTS On-Grid. Untuk pengukuran daya menggunakan power quality analyzer, dan untuk pengukuran disturbansi menggunakan picoscope, yang hasilnya diubah menjadi domain frekuensi untuk mempermudah analisis. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada beban linier lampu pijar dan nonlinear lampu CFL memiliki tren yang serupa. Saat besaran beban dinaikkan maka disturbansi yang dihasilkan juga meningkat secara linear, hal yang serupa juga terjadi terhadap peningkatan daya yang disuplai dari inverter. Semakin tinggi daya yang disuplai dari inverter, semakin besar disturbansi yang dihasilkan di sistem.Kedua tren ini terjadi pada beban lampu pijar dan beban lampu fluorescent.

Research regarding 9-150 kHz disturbance keeps increasing in the last few years, there are numerous reasons for this occurrence, including: the rise of the usage of electronic device that can generate high frequent disturbance such as fluorescent lights and solar inverters, PLC utilization used for communication on 9-150 kHz frequencies, and lastly the emergence of reports on disturbance impacts. In consideration of the rise of solar inverter usage in the last few years, the writer focuses research accounting impacts of load type, capacity, and power supplied by the inverter to disturbance in the 9-150 kHz frequencies. The system is connected with PLN, hence its categorization as ON-Grid. For power mensuration facilitated with the PQA, and disturbance with the picoscope, which results are turned to frequency domain to ease the analysis. The results of the research show that the linear load of incandescent light bulb and nonlinear CFL bulb have similar trends. When the load capacity is increased, generated disturbance also increases linearly, a corresponding thing happening to power increase supplied from the inverter. The higher the power supplied from the inverter, the bigger the disturbance generated in the system. Both trends ensue on incandescent light bulb loads and fluorescent bulbs."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Insani Mukhlisa
"Aluminium telah memberikan peranan penting dalam dunia manufaktur karena sifatnya yang ringan dan tahan korosi. Akan tetapi, aluminium perlu ditingkatkan kekuatan mekanisnya dengan cara menambahkan paduan lain seperti Zn, Mg, Cu dll. Penggunaan material ringan seperti AlZnMgCu sangat efektif dalam meningkatkan efisiensi pembangkit listrik sistem Organic Rankine Cycle (ORC) yang diaplikasikan pada temperatur rendah (90-160oC). Turbin radial inflow biasanya diproduksi dengan permesinan namun biaya yang dibutuhkan cukup tinggi karena waktu yang lama dan banyaknya material yang terbuang. Proses permesinan dapat digantikan dengan teknologi investment casting yang dapat memproduksi produk yang presisi dan bentuk yang rumit seperti sudu turbin.
Studi ini mempelajari pengaruh penambahan Cu sebesar 1, 3 dan 5 wt.% dalam paduan Al- 9Zn-4Mg pada sudu turbin radial inflow hasil investment casting. Karakterisasi meliputi pemeriksaan visual, uji kekerasan di beberapa titik dan pengamatan struktur mikro. Struktur mikro diamati menggunakan mikroskop optik dan SEM (scanning electron microscope) yang dilengkapi dengan EDS (energy dispersive spectroscopy). Hasil pemeriksaan visual menunjukkan tidak ditemukan cacat macroporosity, retak, misrun dan shrinkage serta permukaan hasil coran yang halus. Pengujian kekerasan dilakukan untuk mengamati sifat mekanis paduan. Penambahan Cu meningkatkan nilai kekerasan secara signifikan karena terbentuk fasa, CuMgAl2, CuAl2, MgZn2 dan Mg3Zn3Al2.

Aluminium has an important role in manufactury industry because of its light-weight and high corrosion ressitant. However, the mechanical properties of aluminium needs to be improved by adding other alloying element such as Zn, Mg, Cu. The use of light materials like AlZnMgCu is effective to improve the efficiency of Organic Rankine Cycle (ORC) power plant system which is applied at low temperature (90-160 oC). Radial inflow turbine blade is generally produced by machining, but the cost is very high because of its long production time and waste. Machining process can be replaced by investment casting which can produce precision and complicated-shape products such as turbine blade.
This research studies the effect of Cu addition of 1, 3 and 5 wt.% in Al-9Zn-4Mg alloy for radial inflow turbine blade produced by investment casting. A series of testing was conducted such as : hardness and microstructural observation by optical microscope and SEM (scanning electron microscopy) which was combined with EDS (energy dispersive spectroscopy). The visual examination result showed that there was no macroporosity defect, crack, misrun, and shrinkage. In addition, the surface of casting product was enough smooth. Hardness test was done to observe the mechanical characteristics of alloys. Cu addition improves hardness value significantly because it created CuMgAl2, CuAl2, MgZn2 and Mg3Zn3Al2 phase.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>