Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76355 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Coccidia adalah suatu golongan parasit protozoa yang hidup intra sel di dalam usus halus terutama pada vertebrata termasuk manusia. Coccidia usus yang menginfeksi manusia dapat bersifat patogen dan menimbulkan berbagai gejala terutama diare. Cryptosporidium spp dan Isospora belli mempunyai penyebaran luas terutama di daerah-daerah beriklim panas. Infeksi oleh parasit tersebut umumnya akut tetapi seringkali menjadi berat dan kronis pada orang-orang dengan sistem kekebalan menurun seperti penderita AIDS yang akan berakhir dengan kematian. Belum ada obat yang betul-betul efektif terutama untuk kriptosporidiosis. Keterangan mengenai parasit S. suihominis dan S. bovihominis masih jarang dan bagaimana cara infeksi parasit tersebut pada penderita imunodefisiensi belum banyak diteliti."
Lengkap +
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penelitian di daerah sekitar Kampus UI depok untuk mengetahui jenis-jenis cacing endoparasit pada saluran pencernaan tikus Rattus spp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60 tikus yang ditangkap pada tahun 1988 dan 1991 ada 4 jenis cacing endoparasit yaitu 2 dari kelas Nematoda (Rictularia sp. dan Viktorocara sp.) dan 2 jenis lainnya dari kelas Cestoda (Raillietina sp. dan larva strobilocercus Taenia taeniaeformis). Jenis-jenis tikus Rattus yang tertangkap dan terinfeksi ada 5 jenis, yaitu R.tiomanicus, R.argentiventer, R.norvegicus, R.exulans, dan R.rattus diardi
"
Lengkap +
MPARIN 6 (1-2) 1993
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam pengendalian populasi nyamuk dewasa, insektisida telah banyak digunakan dengan berbagai cara. Meskipun secara efektif mengurangi serangan gigitan pada manusia, tetapi tidak dapat menekan perkembangan populasi nyamuk di alam. Beberapa spesies nyamuk ternyata ada yang lebih suka menghisap darah hewan, khususnya sapi dibanding manusia. Karena itu, penggunaan insektisida pada permukaan tubuh sapi merupakan salah satu cara untuk membunuh nyamuk tersebut pada saat menghisap darah. Penelitian ini dilakukan di Universitas Pertanian Malaysia pada tahun 1992. Insektisida yang digunakan adalah sihalotrin 0,005 mg/ml ; nyamuk yang diuji adalah An. Maculatus, An. Dirus ,Ma. Uniformis. Mortalitas dan persentase pengisapan darah dibaca 24 jam setelah nyamuk tersebut dipaparkan selama 10 menit ke badan sapi. Angka mortalitas dihitung pada hari ke 1, 2, 7, 14, dan 21 setelah penggunaan insektisida. Penelitian ini diulangi sebanyak 3 kali.
"
Lengkap +
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Berbagai macam mikroorganisme, di antaranya Candida sp. tanpa disadari dapat berkumpul di bawah kuku. Organisme tersebut diduga berasal dari bagian tubuh yang lain, misalnya kulit dan vagina. Berdasarkan dugaan tersebut, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mempelajari apakah terdapat hubungan antara gejala kandidosis vagina dan keberadaan Candida sp. pada kotoran kuku penderita. Pada 141 penderita fluor albus dilakukan pemeriksaan langsung dan biakan dari sekret vagina dan kotoran kuku tangannya. Dari 81 penderita kandidosis vagina dapat diisolasi Candida sp. pada 82,7% penderita, sedangkan pada penderita trikomoniasis vagina dan vaginitis oleh bakteri, Candida sp. berhasil diisolasi masing-masing dari 66,6 % dan 45,6 % penderita. Dapat disimpulkan bahwa jamur Candida yang ditemukan dalam kotoran di bawah kuku dapat menjadi sumber infeksi kandidosis vagina.
"
Lengkap +
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengisolasi bakteri patogen lokal Bacillus thuringiensis dari sampel jentik nyamuk dan sampel tanah dari berbagai habitat lubang pohon. Isolasi dilakukan pada media nutrien agar (2,3 gr/100ml), suhu 30C, selama 48 jam, diperoleh isolat B. thuringiensis. Masing-masing isolat dumurnikan dalam media antibiotik “NYPC” yang terdiri dari mutrien agar, ekstrak ragi, antibiotik polimiksin B sulfat 1,0 mg/ml dan kloramfenikol 0,1 mg/ml dan tanpa antibiotik (nutrien agar 2,3 gr/100 ml) selama 48 jam, suhu 30C. Mengingat bahwa 87,5% isolat B.thuringiensis yang dimurnikan dalam media antibiotik “NYPC” mempunyai patogenitas > 50%, maka “NYPC” lebih sensitif dan selektif daripada nutrien agar untuk mengisolasi B.thuringiensis. "
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kasus penularan dirofilariasis pada anjing sering terjadi di berbagai tempat di Indonesia tetapi informasi tentang vektor nyamuk lokal sebagai penularnya masih minim sekali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai vektor alamiah dari segi pengamatan sistematik di lapangan, khususnya di daerah Bogor yang bersifat endemik dirofilariasis. Dalam penelitian ini tiga lokasi dipilih, yaitu sekitar kandang anjing di daerah lingkungan perkotaan (urban), pinggiran kota (semi-rural), dan daerah yang kondisi alamnya masih belum banyak berubah (natural bush-land condition). Penangkapan nyamuk dilakukan dengan perangkap cahaya, dua kali sebulan selama tujuh bulan. Nyamuk yang tertangkap dibedah dan diperiksa terhadap paritas dan infeksi larva Dirofilaria immitis. Dari 9 jenis nyamuk yang tertangkap di Taman Kencana, 4 jenis di antaranya terinfeksi oleh larva D.immitis, dan 1 jenis bersifat infektif karena mengandung larva stadium III. Di lokasi pinggiran kota (Mega Mendung) dan lokasi yang masih terawat kondisi alamnya (Gunung Putri) tidak ditemukan nyamuk yang terinfeksi. Berdasarkan indeks vektor potensial diduga bahwa Culex quinquefasciatus adalah vektor utama, Culex tritaeniorhynchus vektor sekunder, dan Armigeres subalbatus serta Culex fuscocephalus adalah vektor-vektor yang bersifat minor. "
Lengkap +
MPARIN 12 (1-2) 1999
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Infeksi cacing merupakan salah satu infeksi kronik yang banyak menyerang anak balita dan anak usia sekolah dasar. Pada penelitian ini ingin diketahui pengaruh infeksi cacing terhadap pertumbuhan anak balita yang kurang kalori protein. Sebanyak 90 balita yang kurang kalori protein tingkat I (KKPI) dari beberapa posyandu di kelurahan Kramat, Jakarta Pusat diperiksa tinjanya dengan cara Kato-Katz. Anak yang terinfeksi cacing diobati dengan pirantel pamoat 10 mg per kg berat badan. Setelah pengobatan, berat badan anak dipantau selama 3 bulan, untuk melihat perubahan status gizi. Agaknya pengobatan infeksi cacing saja belum dapat mengubah status gizi seluruh penderita askariasis. Mungkin jumlah kalori yang dikonsumsi anak asetiap harinya kurang mencukupi untuk kebutuhan tumbuh kembang anak."
Lengkap +
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Suatu studi untuk mengetahui tingkat infestasi tungau-tungau Tropilaelaps clareae dan varroa jacobsoni pada lebah madu Apis mellifera telah dilakukan di Apiari Pramuka, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pengamatan dilakukan dengan wawancara, perhitungan jumlah ektoparasit pada 20 sisir sarang lebah dan identifikasi parasit di laboratorium. Tingkat infestasi rata-rata tungau T.clareae dan V.jacobsoni adalah 16,313% dan 13,41% dengan larva/pupa kerugian ekonomi akibat infestasi kedua ektoparasit tersebut berupa penurunan produksi telur lebah ratu yang mengakibatkan terjadinya penurunan pengisian sel oleh “brood” (telur/larva/pupa) lebah menjadi sebesar 45,43%. Di samping itu, sejumlah kerusakan dapat dijumpai, yaitu larva yang mengering (mumifikasi), sel yang tutupnya terbuka da mati, dan pertumbuhan lebah yang abnormal. "
Lengkap +
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penelitian terhadap spesies Candida yang berasal dari sekret vagina maupun dari tinja pada 44 penderita kandidosis vagina. Hal ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara Candida yang ditemukan sebagai saprofit pada saluran cerna dengan Candida sebagai penyebab kandidosis vagina. Identifikasi dilakukan dengan melihat gambaran morfologi Candida yang diinokulasi pada agar tajin + tween 80, pada agar eosin metilen biru, dan uji germ tube pada serum. Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan bermakna antara C.albicans yang terdapat pada tinja dengan C.albicans yang terdapat pada sekret vagina. Hal ini menguatkan dugaan bahwa tinja agaknya merupakan sumber infeksi kandidosis vagina selain fluor albusnya diobati, sebaiknya saluran pencernaannya juga dibersihkan dari jamur ini agar tidak terjadi infeksi ulang.
"
Lengkap +
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sakibies, kudis, atau budug adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Penyakit ini dapat mengakibatkan penurunan berat badan, produksi susu, kualitas daging, kulit, dan kematian pada hewan. Diagnosis pasti skabies ditetapkan dengan menemukan telur dan tungau pada kerokan kulit . Pengobatan yang paling sering dilakukan adalah suntikan secara subkutan dengan Ivermectin atau direndam memakai: komafos 0,1% , menggosokkan salep belerang 2,5% dan oli bekas pada lesi skabies."
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>