Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90163 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Uji Antigen-ELISA (Ag-ELISA) untuk mendiagnosis tripanosomiasis atau surra dengan menggunakan antibodi monoklonal (TE-MABs) spesifik terhadap Trypanosoma evansi buatan Centre for Tropical Veterinary Medicine (CTVM) telah dilakukan pada sampel darah yang diambil dari 4 ekor sapi Peternakan Ongole (PO) yang telah diinfeksi dengan T.evansi. Hasil uji Ag-ELISA ini kemudian dibandingkan dengan uji microhaematocrit centrifugation technique (MHCT) dan uji inokulasi pada mencit (mouse inoculation test, MI). Sensitivitas uji Ag-ELISA, MHCT, dan MI masing-masing adalah 80,8%, 38,5%, dan 82,7%. Dapat disimpulkan bahwa uji Ag-ELISA yang sedang dikembangkan memberi sensitivitas yang tidak berbeda dengan MI, tetapi lebih tinggi daripada MHCT. Namun, spesifisitas Ag-ELISA tersebut masih perlu dievaluasi lebih lanjut.
"
MPARIN 10 (1-2) 1997
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Derajat prevalensi terhadap infeksi oleh Trypanosoma evansi telah diteliti pada 273 ekor sapi peranakan Ongole yang dipelihara di delapan kelompok penggemukan sapi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Pemeriksaan parasitologik terhadap infeksi T.evansi dalam darah sapi dilakukan dengan cara microhaematocrit centrifugation technique; sedangkan pemeriksaan serologik untuk mendeteksi antibodi terhadap T.evansi dilakukan dengan cara enzyme-linked immunosorbent assay. Hasil pemeriksaan dari kombinasi kedua uji tersebut menunjukkan derajat prevalensi infeksi T.evansi di wilayah Sumber Salak 73% ; Kajar 34% ; Kacangan 20% ; Gunung Raun 15% ; Tetelan Timur 13% ; dan Kalibaru Kidul 11%, sedangkan prevalensi derajat infeksi di wilayah Jatirono Utara dan tetelan barat adalah 0%. Penelitian ini memperkuat bukti bahwa kombinasi kedua uji parasitologik dan serologik yang dipakai dalam penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui tingakat infeksi T.evansi di suatu daerah dan merupakan alat ayng berguna untuk mempelajari epidemiologi penyakit surra. "
MPARIN 10 (1-2) 1997
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu spesies jamur yang banyak dilaporkan terdapat di dalam air adalah Candida. Air yang telah tercemar Candida dapat menjadi sumber infeksi kandidiasi misalnya kandidiasis vagina. Infeksi ini diduga akan mudah berpindah jika airnya digunakan oleh umum, mislanya air kamar mandi umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi Candida pada kamar mandi umum di beberapa pasar di Jakarta yang meliputi pasar Inpres dan pasar swalayan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa 53,3% dari 60 pasar yang diteliti airnya mengandung Candida. "
MPARIN 6 (1-2) 1993
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Menemukan parasit malaria dalam darah tepi smapai saat ini masih merupakan cara diagnostik malaria yang paling diandalkan. Walaupun demikian, di daerah dengan endemisitas tinggi, hal ini merupakan suatu kendala, sebab di daerah tersebut biasanya parasit sulit ditemukan di dlaam darah, karena densitas parasitnya rendah. Keadaan ini disebabkan oleh adanya kekebalan yang meninggi pada penderita. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan pemeriksaan parasit malaria dengan metode QBC (quantitative buffy coat) dan dengan metode konvensional (pulasan Giemsa) pada penduduk daerah mesoendemi di Kepulauan Riau. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa walaupun ada kelemahannya, metode QBC cukup sensitif dan spesifik dalam mendiagnosis malaria, sehingga metode QBC dapat menggantikan metode konvensional. "
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan uji ELISA tak langsung (indirect ELISA) terhadap 423 serum sapi dan kerbau dari berbagai umur. Serum diambil dari Bank Serum milik Balivet Bogor dan berasal dari daerah Surade, Karawang, Kulonprogo, Blora, dan Tuban. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa T.evansi telah tersebar secara prevalen pada sapi dan kerbau di kelima daerah tersebut. Angka kejadian anti-bodi pada anak sapi sebesar 18%, pada sapi dewasa 51%, dan pada sapi tua 67%, sedangkan pada kerbau, kerbau dewasa dan kerbau tua masing-masing sebesar 24%, 65%, dan 56%. Angka kejadian antibodi dan titer ELISA berkecenderungan meningkat dengan bertambahnya umur hewan. "
MPARIN 6 (1-2) 1993
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian penggunaan bumbung bambu berinsektisida fenitrotion 2% terhadap kepadatan populasi pinjal telah dilakukan di kecamatan Selo, kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dari bulan Mei 1995 – Januari 1996. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan bumbung bambu berinsektisida dalam pengendalian pinjal dan mencari cara pengendalian tikus/pinjal yang dapat digunakan oleh masyarakat. Jenis tikus yang sering berkunjung ke bambu berinsektisida adalah Rattus rattus diardii, R.tiomanicus, dan R.niviventer. Jumlah umpan yang dimakan tikus sebanyak 17,29 gram/hari/bumbung bambu."
MPARIN 10 (1-2) 1997
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam mengevaluasi aspergillos pada unggas selama 11 tahun (1979 – 1989), telah diperiksa 873 spesimen dengan hasil 221 spesimen (25,32%) positif aspergillos. Ada 16 jenis unggas yang diperiksa positif, meliputi ayam (ras dan buras), itik, dan berbagai jenis burung. Hasil positif terbanyak berasal dari ayam 154 spesimen (69,69%), lalu burung kakatua 24 spesimen (10,86%), kemudian itik 9 spesimen (4,0750, selebihnya burung-burung lain kurang dari 4%/ rgan tubuh yang diserang pada umumnya alat pernapasan (paru-paru dan kantong udara), organ tubuh lainnya. Komposisi hasil diagnosis aspergillos pada ayam adalah fumigatus 59,74%, flavus 32,47%, dan niger 7,79%, sedangkan hasil diagnosis pada unggas secara keseluruhan adalah fumigiatus 68,78%, flavus 24,89%, dan niger 6,33%. Selama pengamatan tidak ditemukan infeksi oleh spesies Aspergillos lain."
MPARIN 6 (1-2) 1993
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah ditemukan kasus aspergillos pada ayam hutan hijau (Gallus varius) yang mati dan diperiksa di Laboratorium Patologi Unggas, Fakultas kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor dari bulan Agustus 1992 hingga bulan Januari 1993. Dari sebanyak 62 ekor ayam yang diperiksa, 9 ekor (14,5%) di antaranya ditemukan aspergillos yang disebabkan oleh Asspergillos fumigatus. Gambaran patologik anatomi yang tampak berupa sarang-sarang radang berbentuk nodul dan bercak perkijauan berwarna putih kekuningan, serta jejar terbuka berwarna abu-abu gelap atau hijau kebiruan pada lokasi infeksi. Lokasi infeksi penyakit ini selain ditemukan pada paru-paru dan kantung udara, juga dijumpai pada hati, proventrikulus dan ventrikulus."
MPARIN 7 (1-2) 1994
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penelitian di daerah sekitar kampus UI Depok untuk mengetahui jenis-jenis ektoparasit pada Rattus spp. dan jenis-jenis tikus yang terinfestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara 55 ekor tikus yang ditangkap pada tahun 1991 dan 1992 ada dua jenis ektoparasit ialah pinjal Xebopsylla sheopis dan kutu Holopleura pasifica. Jenis-jenis tikus (Rattus) yang tertangkap dan terinfestasi ada 5 jenis, yaitu R. norvegicus, R.tiomanicus, R. rattus diardi, R.argentiventer, dan R.exulans."
MPARIN 7 (1-2) 1994
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penelitian di daerah kampus UI, Depok untuk mengetahui jenis-jenis cacing endoparasit pada saluran pencernaan bangkong (Bufo spp.) dan jenis-jenis bangkong yang terinfeksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30 ekor bangkong yang tertangkap ada 2 jenis, yaitu Bufo melanostictus 25 ekor (terinfeksi 24 ekor) dan Bufo bipocartus 5 ekor (terinfeksi semua). Cacing endo parasit terdiri dari 58 ekor Oxyuride dari kelas Phasmidia dan 149 ekor Acanthocephalus sp. filum dari Acanthocephala. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah informasi mengenai keragaman fauna cacing parasit pada Amphibia, khususnya pada bangkong di Indonesia. "
MPARIN 7 (1-2) 1994
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>