Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186465 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor persepsi terhadap sikap dan minat konsumen dalam hal ini nasabah asuransi untuk menggunakan layanan internet asuransi. Teknologi internet yang makin berkembang baik penggunaannya dan jumlah penggunanya di Indonesia yaitu 55 juta orang pada tahun 2012, memberikan peluang bisnis yang baik. Pada industri jasa keuangan maka industri asuransi masih baru pada tahapan awal dalam menyediakan jasa layanan produk-produk asuransi. Dengan adanya perbedaan karakteristik dari transaksi jasa layanan menggunakan media internet dibandingkan layanan transaksi langsung, merupakan suatu hal yang penting bagi pihak perusahaan jasa asuransi untuk lebih memahami hal-hal apa yang dapat mempengaruhi konsumen mereka dalam menentukan keputusan menggunakan jasa layanan transaksi internet. Metode yang digunakan untuk menganalisa pengolahan data adalah dengan SEM (Structural Equation Modelling) dengan menggunakan perangkat lunak LISREL 8.70. Penelitian ini menemukan bahwa ada pengaruh dari faktor-faktor persepsi kepercayaan, kegunaan, dan kemudahan penggunaan terhadap sikap nasabah yang kemudian mempengaruhi minat untuk menggunakan layanan internet asuransi. Juga ditemukan bahwa tidak adanya pengaruh dari faktor persepsi kepercayaan terhadap minat nasabah untuk menggunakan layanan transaksi internet asuransi. "
JOMUT 10:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes Paschalis Andie Brahmantya
"ABSTRAK
Penerapan Internet of Things (IoT) diproyeksikan akan memberikan nilai ekonomis yang besar pada bidang-bidang bisnis. Namun, berdasarkan penelitian Harvard Business Review, pertumbuhan penerapan IoT masih relatif kecil. Salah satu penyebabnya adalah belum jelasnya manfaat implentasi IoT terhadap bisnis. Internet of Things dapat diterapkan dalam berbagai bidang bisnis. Salah satu bidang yang diprediksi akan mereguk manfaat dari penerapan IoT adalah bidang kendaraan atau otomotif. Penerapan IoT pada kendaraan memerlukan alat khusus yaitu OBD-II reader yang terhubung dengan internet. Salah satu bidang usaha yang mengoperasikan armada dalam jumlah besar adalah perusahan logistik.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun manfaat terhadap bisnis dari penerapan OBD-II sebagai perangkat IoT, secara khusus pada perusahaan logistik. Penyusunan manfaat bisnis dilakukan menggunakan metodologi Value Proposition Design. Data primer yang digunakan dalam penelitian dikumpulkan dari Systematic Literature Review dan wawancara langsung. Data sekunder dikumpulkan dari studi terhadap dokumen perusahaan dan studi literatur terhadap penelitian yang relevan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi justifikasi awal bahwa OBD-II sebagai perangkat IoT mampu memberikan manfaat terhadap bisnis. Dengan kata lain, mampu membuka peluang bisnis penggunaan OBD-II sebagai perangkat IoT, khususnya pada perusahaan logistik.

ABSTRACT
The implementation of Internet of Things (IoT) was predicted to give enormous economic value to businesses. However, according to the research held by Harvard Business Review, the growth of IoT implementation is relatively small. One of the reasons is the benefit of IoT implementation for businesses is still unclear. One of the area which has been predicted to gain much benefits from IoT implementation is automotive. Implementation of IoT in a vehicle needs a specific device (i.e: OBD-II reader) which able to connect to internet. One of business fields which operate big numbers of vehicle is logistic company.
This research aimed to compile the benefits of OBD-II implementation as an IoT device to business, specifically for logistic company. The benefits were compiled using Value Proposition Design methodology. Primary data for this research was gathered from Systematic Literature Review and interview. Secondary data was gathered from study to company documents and literature review to relevant research.
The output of this research is expected to be a justification that OBD-II as an IoT device can give benefit to business. In other words, it can create a new business opportunity of using OBD-II as an IoT devices, specifically for logistic company."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deot Siswantoro
"Sistem informasi saat ini menjadi suatu hal yang sangat diperlukan dalam suatu perusahaan untuk beroperasi dalam upaya melayani pelanggan serta memenangkan kompetisi dengan para pesaing. Sudah menjadi rahasia umum jika sistem informasi dijadikan competitive advantage suatu perusahaan. Investasi yang besar baik dalam bentuk penyediaan perangkat dan penyiapan sumber daya manusia menjadi suatu hal yang harus dilakukan dalam upaya membentuk budaya informasi yang baik di dalam perusahaan.
Terkait dengan operasional harian perusahaan dalam menggunakan sistem informasi, tentunya tidak terlepas dari permasalahan yang terjadi seperti gangguan, kerusakan, bahkan yang paling ditakuti adalah kehilangan baik itu akses, perangkat (lunak maupun keras) sampai kepada data informasi itu sendiri. Untuk mengantisipasi hal-hal seperti itu maka dibentuklah suatu unit yaitu unit HelpDesk yang bertujuan memberikan solusi yang end-to-end kepada pengguna sistem informasi yang membutuhkannya. Dalam mendukung tujuan ini, diperlukan mekanisme pelayanan dan standar pelayanan yang solid, sehingga diharapkan penanganan permasalahan dapat terkendali, terukur dan termonitor.
Sistem pengukuran kinerja petugas layanan HelpDesk sudah dilakukan, hal ini terkait dengan pengukuran yang dilakukan sistem informasi layanan HelpDesk. Namun pengukuran ini hanya sebatas kepada angka-angka jumlah laporan gangguan yang masuk dari pengguna, jumlah pekerjaan yang berhasil diselesaikan olch petugas, lamanya waktu respon, dan lamanya perbaikan dilakukan, yang semuanya diukur dari sisi petugas HelpDesk. Penulis dalam hal ini bermaksud melakukan pengukuran layanan HelpDesk yang dilihat dari sisi pengguna. Sudahkah kebutuhan pengguna terpenuhi oleh petugas layanan HelpDesk dan apa saja yang bclum dipenuhi oleh petugas HelpDesk, menjadi suatu yang menarik untuk dibahas. Hasil kuesioner yang disebarkan kepada pengguna untuk area Jakarta ini kemudian dibandingkan dengan hasil laporan petugas HelpDesk yang menjadi laporan rutin untuk konsumsi manajemen Information System Center. Beberapa pendekatan dan uji statistik dilakukan untuk melihat validitas clan reliabilitas dari data yang ada, sehingga dapat dilakukan analisa untuk memecahkan beberapa masalah dalam pelayanan HelpDesk kepada pengguna. Hasil yang diperoleh kemudian dipetakan dengan desain layanan HelpDesk yang selama ini telah diterapkan, kemudian dilakukan usulan-usulan perbaikan baik perbaikan cara melayani dari para petugas maupun usulan untuk perbaikan dari sistem informasi layanan HelpDesk yang ada.

Nowadays information system had become the most important thing in a company in order to operate to serve the customers and to be the winner within competitive as well. We know already that the information system as such a competitive advantage in the company. The big investment in term of supplied of hardware and software and also empowering human resources were a must to do in order to create the good culture of information in a company. In daily operation of a company in using the information system, there are the problems that can be happened, such as damage equipment, and even the worst things were losing of access, hardware and also software till the information of data itself. To anticipate the things that can be happened as mention before, Telkom had build a Helpdesk unit in order to give the end to end solution to information system users when they need it. In supporting this purpose, it needs a service mechanism and a good standard of service, then expected the problem can be controlled, measured and monitored.
The measurement system of Helpdesk service performance had already done, impacting from the implementation of Helpdesk Information System. Since the beginning of implementation, measurement has taken from the agent point of view such as how many tickets that solved per days or per weeks, how much time that needed to response the user's problem or how much time in repairing the problem. But the essence of service such as user satisfaction had never been touched in reporting for management consumption. In order to minimize the lack of that information, creating a questionnaire for information system users had a good choice in knowing what the true expected in using Helpdesk service. The questionnaire had been developed for Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi users and the result of the questionnaire had been compared to the result from the Helpdesk agents. Statistic test approached had been used in order to see the validity and reliability of the data, and then analyze them with the service blueprint model to solve the problems.
"
2006
T18327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hanif Muslim
"Program Reformasi Birokrasi mengharuskan seluruh instansi pemerintah untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik adalah melalui penerapan Teknologi Informasi (TI)/e-government terintegrasi. Oleh karena itu, penerapan TI perlu dikelola secara efektif sesuai kerangka kerja tata kelola TI. Belum adanya kerangka kerja tata kelola TI di LIPI tidak hanya memberikan dampak permasalahan teknis namun juga berdampak secara sistemik terhadap implementasi TI di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Untuk itu, penelitian ini fokus pada evaluasi pengelolaan TI di lingkungan LIPI dengan menggunakan kerangka kerja COBIT 5 untuk mengukur tingkat kapabilitas proses TI LIPI sesuai permasalahan yang dihadapi. Kemudian hasil pengukuran tingkat kapabilitas proses TI LIPI digunakan sebagai dasar menyusun rekomendasi perbaikan proses tata kelola TI LIPI. Pengukuran tingkat kapabilitas menggunakan Process Assessment Model (PAM) yang dilakukan terhadap 24 proses yang relevan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa 14 proses berada pada kapabilitas tingkat 1 (performed), dan sisanya sebanyak 10 proses masih berada pada tingkat 0 (incomplete).
Rekomendasi perbaikan proses dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara hasil pengukuran saat ini dengan target yang ditetapkan. Penentuan prioritas proses perbaikan berdasarkan pemetaan permasalahan (pain point) dan proses COBIT 5 dengan target kinerja pengembangan SI/TI LIPI pada tahun 2018. Hasilnya terpilih 10 proses yang menjadi prioritas perbaikan.

The Bureaucratic Reform Program requires all government agencies to realize good corporate governance. The application of integrated Information Technology (IT) can contribute to the implementation of good corporate governance. Therefore, the implementation of IT needs to be managed effectively according to the IT governance framework. Ineffective IT governance not only has an impact on technical issues but also has a systemic impact on implementation of IT at LIPI.
For this reason, in this paper focuses on evaluating IT management by using the COBIT 5 framework to measure IT process capability level of LIPI. The results of IT process capabilities measurement of LIPI are used as a basis for formulating recommendations for improvement of IT governance process. Capability level measurements using the Process Assessment Model (PAM) carried out on 24 relevant processes. The measurement results show that 14 processes are on level 1 capability (performed), and the remaining 10 processes are still at level 0 (incomplete).
The recommendations for process improvements are formulated based on the gap between the current measurement results and the set targets. The prioritization of the improvement process are derived based on the pain point and the target of the IT development at LIPI in 2018. The results show that 10 processes were selected as prioritize improvements.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
California: O'Reilly, 1994
004.67 MAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fenty Afriyeni
"Skripsi ini membahas tentang kualitas layanan internet yang diberikan oleh Miriam Budiardjo Resource Center dari sudut harapan dan persepsi pengguna dengan atribut pengukuran terhadap empat dimensi LibQual+TM, yaitu :Access o Informasi, Affect of Service, Personal Control, dan Library as Place. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kualitas layanan internet di MBRC terhadap dimensi LibQual+TM tersebut dari sudut harapan dan persepsi pengguna, sehingga bias menjadi masukan bagi pihak Miriam Budiardjo Resource Center terhadap kualitas layanan yang telah diberikan. Penelitian mengenai kualitas layanan internet ini menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan data. Responden dalam penelitian ini diambil berdasarkan teknik pengambilan secara accidental sampling yang berjumlah 84 orang dimana seluruhnya adalah mahasiswa D3 dan S1. Kuesioner terdiri dari 22 pernyataan yang dibagikan kepada responden yang sedang memanfaatkan layanan internet pada saat penelitian dilangsungkan. Responden diminta memilih jawaban berdasarkan nilai yang telah disediakan, yaitu nilai 1-4 untuk tiap kolom harapan dan kolom persepsi. Kualitas layanan dinilai berdasarkan kesenjangan (gap) antara persepsi dan harapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan internet di Miriam Budiardjo Resource Center secara umum dinilai cukup baik walaupun belum memenuhi harapan responden. Kebanyakan responden mempunyai nilai harapan yang lebih tnggi dibandingkan dengan kinerja layanan yang dipersepsikan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai persepsi yang diperoleh sebesar 2,96 dimana nilai tersebut lebih kecil dibandingkan nilai harapan yang diperoleh yaitu sebesar 3,31. Dari kedua nilai tersebut didapatkan kesenangan negative, yaitu sebesar-0,35. Dari 4 dimensi yang ada, tidak ada satu dimensi pun yang memperoleh kesenjangan positif. Dimensi yang paling baik ada pada dimensi Personal Control dimana mendapatkan nilai kesenjangan sebesar -0,08, sedangkan dimensi Affect of Service mendapatkan nilai kesenjangan terendah, yaitu sebesar -0,51. Dimensi Affect of Service ini merupakan dimensi yang paling penting untuk di evaluasi terutama dalam hal pelayanan yang diberikan oleh petugas. Meskipun dari seluruh dimensi tidak ada yang memperoleh kesenjangan positif, namun jika dilihat satu persatu, dari 22 pernyataan yang diajukan, terdapat 10 pernyataan yang memperoleh kesenjangan positif. Sedangkan sisanya atau sebanyak 12 pernyataan memperoleh kesenjangan negative."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Rifandi
"Kualitas layanan yang relatif cepat dan reliable merupakan pertimbangan penting dalam memilih Internet provider. Aplikasi pengukur Quality of Experience (QoE) dapat menjadi salah satu cara untuk mengetahui tingkat kecepatan dan reliability dari Internet provider. Penelitian ini fokus pada pengembangan aplikasi web pengukur kecepatan dan reliability dari Internet provider dengan menggunakan HTML5 dan WebView.
Hasil dari implementasi dan pengujian aplikasi menunjukkan bahwa pengaksesan website aplikasi berjalan selama 4.652 ms, mengimplementasikan WebView untuk smartphone memakan waktu 0.00229 ms, kecepatan rata-rata pengunduhan 0.076 mbps dan kecepatan rata-rata pengunggahan 0.496 mbps. Pengujian likert scale mengimplikasikan bahwa Telkomsel, Indosat, dan XL memiliki kualitas yang cukup baik dengan skor 85%, 72.5%, dan 68.75%.

Internet speed and reliability of the Internet service is one of the most important parameters in selecting Internet provider. Quality of Experience (QoE) measuring application might provide a solution for measuring and analyzing the speed and reliability of the Internet providers. This research focused on the development of web application for measuring speed and reliability of the Internet providers utilizing HTML5 and WebView.
The implementation of the developed application showed that the access of the website took 4.652 ms, implementing WebView for smartphone took 0.00229 ms, the average of the download speed was 0.076 mbps and the avarage of the upload speed was 0.496 mbps. Likert scale method showed that Telkomsel, Indosat, and XL had a fairly good quality with the score of 85%, 72.5%, and 68.75%, respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Genta Pratama
"Teknologi Internet of Things (IoT) semakin menyebar luas, dan kegunaannya menjadi semu di berbagai bidang kehidupan dan industri dengan perkembangan jaringan 5G beberapa tahun silam. Dengannya, berbagai perangkat bisa terhubung ke Internet dan saling bertukar data. Kini, industri 4.0 sudah memanfaatkan kekuatan teknologi Internet of Things yang disebut industrial IoT. Pada umumnya, IoT tidak membutuhkan koneksi yang cepat karena data yang dikirimkan dari perangkat ukurannya tidak besar. Namun, dibutuhkan koneksi yang stabil agar data dari perangkat bisa sampai ke internet dengan waktu senyata mungkin. Melihat perkembangan IoT yang sangat pesat di berbagai bidang, penulis mengembangkan dan menganalisa sebuah purwarupa sistem IoT untuk sektor pertanian, yaitu flow control air dan pupuk cair yang mampu mengeluarkan jumlah kedua cairan dengan tepat berdasarkan kondisi kelembaban tanah, sekaligus memonitor kelembaban dan suhu udara. Sistem dikembangkan pada platform NodeMCU ESP8266. Data yang diambil adalah akurasi dari jumlah fluida yang dikeluarkan dari jumlah yang dimasukan oleh user, kemampuan alat untuk mempertahankan kelembaban tanah, dan umpan balik dari user akan alat ini. Diharapkan dari hasil ini, petani dan peserta sektor pertanian dapat memanfaatkan sistem ini dengan sepenuhnya untuk meningkatkan teknologi pertanian indonesia dan kualitas panen, serta membuat kegiatan bertani lebih mudah secara jarak jauh.

Internet of Things (IoT) Technology has become widespread, and its usability has become more apparent in a number of industrial and personal sectors with the development of the 5G network in recent years. With it, multiple devices could be connected to the internet and exchange data with one another. Now, industry 4.0 has taken full advantage of this technology, which became known as Industrial IoT. Generally, IoT doesn’t require a fast connection since the data that’s being sent are relatively small. However, it requires a stable connection to ensure the data could reach its designated destination as close to real-time as possible. Looking at the fast IoT progression in multiple sectors, the writer intends to develop and analyze an prototype IoT system on the agriculture sector, which is a flow control for water and liquid fertilizer that’s able to dispense the proper amount of both liquids depending on the current soil humidity, whilst keeping tabs on temperature and air humidity. The data taken is the accuracy of dispensed fluid based on the user’s input, the ability to maintain soil’s moisture level, and a user review regarding the tool. All of the data is uploaded to a cloud IoT platform ThingSpeak, where the live data feed of soil humidity, temperature, and air humidity can be viewed on the web-application by taking data from the cloud platform. With these results, the writer hopes for farmers and agriculture sectors’ participants to take full advantage of this system to further increase Indonesia’s agriculture technology level and the quality of crops, and makes farming possible from remote distances."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Satria Utama
"Adanya keluhan yang datang dari pengguna layanan TI di PGC, merupakan indikasi adanya masalah dalam pengelolaan TI di PGC, dengan kata lain sistem tata kelola TI diindikasikan tidak dilaksanakan secara optimal. Hal ini tentunya akan menurunkan tingkat kepuasan terhadap layanan TI yang diberikan. Permasalahan layanan TI di PGC terletak pada layanan service desk, karena service desk merupakan Single Point of Contact (SPOC) antara penyedia layanan dan pengguna. Berdasarkan permasalahan layanan TI yang terjadi di PGC saat ini maka penelitian ini akan mengukur tingkat kematangan tata kelola TI kondisi saat ini khususnya pada layanan service desk dengan menggunakan framework IT-IL V3. Ada empat proses IT-IL V3 yang akan dianalisis dalam penelitian ini seperti Service Desk (SD), Incident Management (IM), Request Fullfilment (RF), SLm (SLA). Namun mengingat bahwa IT-IL V3 model proses yang dibangun adalah Service Delivery dan Service Support termasuk dalam IT-IL V2, maka instrument ini dapat juga digunakan untuk memberikan penilaian tata kelola TI dalam lingkungan IT-IL V3. Setelah diketahui tingkat kematangannya akan dibuatkan perancangan mekanisme manajemen layanan teknologi informasi meliputi pembuatan SLA, Tools, PIC dan channel user yang dapat diterapkan di PGC untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan membantu PGC dalam meningkatkan kualitas layanan TI yang diberikan.

The complaints came from users of IT services at the PGC.The indication of problem in the IT management at the PGC, in other words IT governance systems is not implemented optimally. It will certainly reduce the satisfaction level of IT services. Problems of IT services at PGC lies on service desk, service desk as a Single Point of Contact (SPOC) between service providers and users. Based on the IT service problems that occur in the PGC, this study will measure the level of maturity of IT governance especially in the service desk using the IT-IL V3 framework. There are four IT-IL V3 processes to be analyzed on this study such as Service Desk (SD), Incident Management (IM), Request fullfilment (RF), SLM (SLA). The IT-IL V3 process models are built by a Service Delivery and Service Support specified in IT-IL V2. The instrument can be also used to provide an assessment of IT governance by the IT-IL V3. The maturity level of the design will be created by IT Management Mechanism including the SLA, Tools, PIC and user channel. It can increase the quality of IT services at the PGC."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Betha Trimawangsari
"Pesatnya perkembangan teknologi informasi pada era global sangat berperan penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja suatu perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Oleh karena itu proses penanganan layanan TI juga perlu dikelola dengan baik agar dapat memberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan startegis perusahaan. Permasalahan muncul di PT XYZ ketika penanganan layanan TI tidak dapat memenuhi target yang telah disepakati sehingga perlu dilakukan analisis dan perbaikan proses. Sebagian besar dari permasalahan tersebut adalah terkait dengan manajemen insiden.
Pengumpulan data melalui observasi terhadap dokumen laporan TI dan wawancara kepada Kepala Divisi IT Operation PT XYZ dalam bentuk kuisioner sebanyak 31 pertanyaan yang mengacu pada Matrik Kelayakan ITIL Versi 3 untuk mengetahui tingkat kematangan proses manajemen insiden. Keluaran dari proses ini adalah kondisi manajemen insiden saat ini berada pada level 1.5 yaitu manajemen intent dan harapan dari manajemen IT Operation manajemen insiden berada di level 3.5 yaitu Quality Control. Dari kondisi tersebut, dilakukan analisis kesenjangan yang disajikan dalam bentuk tabel. Kemudian dari tabel tersebut, dilakukan perancangan proses/aktivitas yang diperlukan sesuai dengan kondisi manajemen insiden saat itu. Setelah mendapatkan rancangan proses/aktivitas, proses dilanjutkan dengan memetakan aktivitas tersebut terhadap matrik KPI manajemen insiden yang dapat digunakan sebagai acuan untuk pengukuran kinerja dari rancangan proses/aktivitas tersebut.
Hasil dari penelitian ini adalah 4 buah rancangan proses/aktivitas yaitu Klasifikasi Insiden/Work Order, Proses/Aktivitas Eskalasi dan Notifikasi, Proses/Aktivitas Penutupan Insiden/Work Order, Pencocokan Insiden dengan basis data problem known-error berserta KPI dari masing-masing rancangan proses/aktivitas. Diharapkan dengan rancangan proses/aktivitas beserta KPI-nya tersebut dapat membantu mengatasi permasalahan yang terjadi dan meningkatkan tingkat kematangan proses manajemen insiden pada divisi IT Operation PT XYZ.

The rapid development of information technology in the global era very important role to improve the efficiency and effectiveness of a company’s performance in running business processes. Therefore the IT service management process also needs to be managed properly in order to provide a positive impact on the achievement of the strategic objectives of the company. Problems arise in PT XYZ when handling IT services can not meet the agreed targets that require analysis and process improvement. Most of these problems are related to incident management.
The collection of data through observation of documents and interviews of IT reports to the Head of IT Division PT XYZ Operation in the 31- question questionnaire form that refers to the Eligibility Matrix ITIL Version 3 to determine the maturity level of the incident management process. The output of this process is the current condition of incident management at the level of 1.5 that management intent and an expectation of the management of IT Operations Management in the level of incidence of 3.5 is Quality Control. From these conditions, the gap analysis presented in table form. Then from the table, do the designing process / activities required in accordance with the conditions at the time of incident management. After getting the design process / activity , the process is followed by mapping activity to incident management KPI metrics that can be used as a benchmark for measuring the performance of design / process the event.
The results of this study are 4 pieces of the design process / activity that Incident Classification / Work Order , Process / Activity Escalation and Notification , Process / Activity Incident Closure / Work Order , Matching incident with the known- problem database error along with KPI of each design process / activity . It is expected that the design process / activity along these KPIs can help overcome problems that occur and improve the maturity level of the incident management process on the IT Operations division XYZ .
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>