Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118992 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Nasr Hamid Abu Zayd menerapkan konsep penafsiran al-Qur'an melalui kebebasan berpikir terhadap teks-teks al-Qur'an, dan ia mengikuti pemikiran Mu'tazilah yang menegaskan bahwa al-Qur'an adalah makhluq. Dalam bukunya yang berjudul "Mafhum an-Nash", terdapat hal-hal yang membingungkan, bahkan ia menyatakan bahwa al-Qur'an adalah produk budaya, hingga akhirnya dituduh sebagai orang yang murtad. Dan pemikiran Abu Zayd dipengaruhi oleh pemikir-pemikir Barat. Bahwa metode penafsiran yang didengungan oleh Nasr Hamid Abu Zayd terhadap teks al-Qur'an sangat membingungkan, dan ia juga menegaskan bahwa penafsiran pada teks al-Qur'an dan Injil adalah sama. Dan Nasr Hamid Abu Zayd juga merujuk pada orientalis yang merivisi pemahaman terhadap al-Qur'an sebagai wahyu Allah. Dan ia menempatkan Nabi Muhammad sebagai penulis al-Qur'an. Hal itulah yang memunculkan pertanyaan kenapa Muslim dan penafsir tidak saja mempertanyakn al-Qur'an secara kontektual."
KONSTAINT 9:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Fauzi
"Dalam kajian metode istinbath hukum Islam dikenal dua corak pendekatan. Pertama, pendekatan tekstual yang menyakini bahwa apa yang tercantum dalam lahiriah teks adalah yang diinginkan oleh Allah. Tugas manusia hanya menjalankan saja. Kedua, pendekatan kontekstual yaitu bahwa untuk menemukan rumusan hukum, tidak saja berpegang pada lahiriah teks semata, tetapi harus mempertimbangkan realitas sosial demi kemaslahatan umat manusia. Kedua pendekatan ini lahir sejak abad ke 2 Hijriah yang lebih dikenal dengan istilah Ahli Hadits (tekstual) dan ahli Ra'yu (kontekstual).
Bagi kalangan tekstual pemahaman salaf dan praktek islam di zaman nabi dan shahabat dalah tipe islam ideal yang harus diikuti. Bahkan apa yang dirumuskan oleh salaf dalam kodifikasi mekanisme penyimpulan hukum dan atau memahami teks-teks hukum sebagaimana dilakukan oleo Imam Syafi'i, seringkali diposisikan sebagai bentuk akhir dan sistem bake yang bersifat mutlak dan berlaku di segala zaman.
Sementara kalangan kontekstualis meyakini bahwa antara teks dan konteks mempunyai hubungan erat yang tak bisa dipisahkan. Kelompok ini memposisikan seluruh karya salaf sebagai bagian tradisi yang terikat ruang dan waktu tertentu. Oleh karena itu, tidak serta merta bisa diterapkan, namun hams dikaji, dikritisi, dirubah bahkan diganti dengan metode yang paling sesuai dengan realitas sosial yang menjadi sandaran permasalahan.
Dewasa ini kebutuhan akan pembaruan metode istinbdth hukum Islam menjadi satu keresahan umum, ketika rumusan hukum masa lalu dan perangkat metodologi tradisional, dianggap tidak lagi mampu memberikan solusi terhadap kompleksitas permasalahan yang dihadapi. Penggunaan perangkat keilmuan kontemporer menjadi tak terhindarkan untuk menemukan metodologi yang solutif. Salah satu yang menarik banyak minat intelektual muslim adalah hermeneutika. Meskipun awalnya lahir dan berkembang dalam disiplin ilmu tafsir, namun diyakini berdampak pada proses istimbkth hukum Islam.
Dampak ini jelas terlihat ketika metode hermeneutika diterapkan pada ayat-ayat hukum. Salah satu tokoh yang menggunakan hermeneutika dalam menafsirkan teks (Al-Quran ) adalah Nashr Hamid Abu Zayd. Matra atas dasar inilah, penelitian tentang hermeneutika dan pembaruan metode istinbath hukum Islam menjadi sangat menarik untuk dikaji secara mendalam."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T17939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Rijaal Soedrajad
"Tulisan ini merupakan studi mengenai esensi kemurnian Islam dalam diskursus Islam Pribumi dan Islam Puritan yang ada di Indonesia. Berbagai peristiwa sosiologis berperiodik di wilayah Nusantara telah membuat masyarakat muslim di Indonesia kini terfragmentasi menjadi dua kelompok berbeda, berdasarkan kiblat ideal otentisitas Islam masing-masing. Sebagian ada yang menganggap bahwa esensi Islam ada pada zaman keemasan Muhammad dan berkiblat pada budaya Timur Tengah pada masa itu. Sebagian lainnya menganggap bahwa esensi Islam justru sudah hadir dan hidup di tengah transformasi sosial dan budaya di wilayah Nusantara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali seperti apa esensi dan wajah Islam di Indonesia yang seharusnya, melalui dialektika antara kedua jenis kelompok tersebut. Metode yang dipakai di dalam tulisan ini adalah studi literatur dengan pendekatan melalui hermeneutik Nasr Hamid Abu Zayd, dengan gagasannya terkait pembacaan kitab suci melalui konteks historis dan kritik teks Al-Qur’an. Esensi dan wajah Islam sesungguhnya telah hidup di Indonesia sejak awal kehadirannya di wilayah Nusantara karena Islam di Indonesia harus dapat berdialektika dengan pluralitas budaya dan masyarakatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompatibilitas gagasan Islam Pribumi dengan kondisi Indonesia, sesuai dengan pendekatan Nasr Hamid dalam melihat agama yang seharusnya dapat bersinergi dengan budaya.

This paper is a study of the essence of Islam in the discourse of Puritan Islam and Indigenous Islam in Indonesia. The Muslim community in Indonesia is now fragmented into two distinct groups. The first group considers that the essence of Islam must follow Middle Eastern traditions in all its aspects. The second group considers that the essence of Islam must adapt to local traditions/cultures as long as it does not conflict with the holy text of the Qur'an and Sunnah of Muhammad SAW. The purpose of this research is to explore what the essence of Islam in Indonesia should be. The method used in this paper is a literature study through Nasr Hamid Abu Zayd's hermeneutic approach with his ideas related to the reading of the Qur’an through the historical context and criticism of Quranic verses. The results of the study indicate that the essence of Indonesian Islam is Indigenous Islam because Islam should be able to synergize with all times and places and thus be able to have a dialectic with the plurality of culture and society, so that Islam can be accepted by all, including Indonesian cultures that is different from the Middle Eastern culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jum`at, Ibrahim
"Buku ini memuat perjalan kehidupan Seketaris Pribadi dari sastrawan besar yaitu Al Harith ibn Hammam yaitu Abu Zayd al-Saruji"
Kairo: Maktabat Nahdat Misr, 1949
ARA 928.927 JUM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Sekulirisme merupakan salah satu dari gerakan yang paling penting dalam sejarah modern, membantu membedakan Barat tidak saja dari Abad Pertengahan dan era yang lebih kuno, tetapi juga dari wilayah kultural di dunia lainnya. Negara Barat modern merupakan muncul sebagian besar karena pilihan sekulerisme; bagi sebagian pilihan ini sebagai pilihan yang menggembirakan, dan menyedihkan bagi sebagian yang lain. Memahami dengan lebih baik sejarah dan kondisi alamiah sekulerisme membantu orang dapat memahami peran dan pengaruhnya dalam masyarakat akhir-akhir ini. Kendati nilai penting yang dikandungnya, selalu saja tidak ada kesepakatan tentang apa sesungguhnya sekulerisme itu. Problem itu sebagian terletak pada konsep 'sekuler' yang dapat digunakan dengan pengertian ang tidak tunggal. Sebagai sebuah doktrin, sekulerisme umumnya digunakan untuk menggambarkan pandangan filsafat yang membentuk etikanya sendiri tanpa merujuk pada dogma agama, dan sekulerisme memunculkan perkembangan sains dan seni pada kehidupan manusia."
KONSTAINT 9:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fardana Khirzul Haq
"Penelitian ini membahas pandangan Seyyed Hossein Nasr dan Fritjof Capra yang mengkritik sains modern danmemberikan pandangan baru dalam sains. Penulis juga melakukan kritik terhadap pandangan kedua tokohtersebut. Penelitian ini menggunakan teknik dokumenter. Kemudian penulis memaparkan dan menganalisapokok-pokok pemikiran dan kritik Seyyed Hossein Nasr dan Fritjof Capra dari data tersebut menggunakanmetode deskriptif analisis. Kemudian penulis menganalisis menggunakan teori hubungan agama dan sains IanBarbour. Seyyed Hossein Nasr dalam tradisonalismenya berusaha mengintegrasikan agama dan sains.Sedangkan Fritjof Capra berusaha melakukan independensi lalu menuju dialog antara agama dan sains.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Seyyed Hossein Nasr dan Fritjof Capra mengkritik empat hal dalam sainsmodern yaitu, eksistensi tuhan, alam semesta, evolusi dan ekologi. Penulis juga mengkritisi pendapat dari seyyedHossein Nasr dan Fritjof Capra terhadap empat hal tersebut. Dari kritik tersebut diharapkan mampu membangunsains yang tidak hanya memperhatikan aspek tekonologi saja namun meliputi aspek teologi, psikologi sosiologidan ekologi.

The focus of this research are Seyyed Hossein Nasr's and Fritjof Capra's views which criticize modern scienceand reveal the new perspective in science. The writer also criticizes on the views of both Seyyed Hossein Nasrand Fritjof Capra. This research utilizes documentary technique. Afterwards, the writer tries to describe and thenanalyses the main points and critics of Seyyed Hossein Nasr and Fritjof Capra from the data applying thedescriptive analysis method. Afterwards, the writer analyzes them using Ian Barbour's theory of religion andscience's relation. Seyyed Hossein Nasr in his traditionalism tries to integrate religion and science. Meanwhile,Fritjof Capra attempts to make independence between religion and science and continue it into dialogue betweenboth of them.
This research concludes that Seyyed Hossein Nasr and Fritjof Capra criticize four points in modernscience which are god's existence, the universe, evolution and ecology. The writer also criticizes Seyyed HosseinNasr's and Fritjof Capra's opinion. From these critics, it is hoped that those critics could build the science whichdoes not only focus on technological aspect, but also theological, psychological, sociological and ecologicalaspects.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T49397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UIN Jakarta Press, 2003
297.67 IAI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Murad, Musthafa
Jakarta: Zaman, 2007
953.020 92 MUR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cooper, John
Jakarta: Erlangga , 2002
297.61 COO p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Majelis Alumni Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara (MAFASYA) bekerjasama dengan Citapustaka Media, 2007
297.44 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>