Ditemukan 93115 dokumen yang sesuai dengan query
"Suatu studi mengenai pola kandungan cacing parasitik pada tikus liar telah dilakukan di Pulau Siberut, Sumatera Barat, dengan tujuan untuk mengungkap keanekaragaman jenis, habitat, inang, penyebaran dan peranannya terhadap kesehatan masyarakat. Sejumlah 513 spesimen terdiri atas 499 dan 14 spesimen (10 dan 3 jenis) cacing parasitik ditemukan pada 27 ekor tikus mentawai (Rattus lugens) dari 30 ekor yang dikoleksi (90%) dan pada 3 ekor tikus pagai (Maxomys pagensis) dari 6 ekor yang dikoleksi (50%). "
MPARIN 12 (1-2) 1999
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Telah dilakukan penelitian di daerah sekitar Kampus UI depok untuk mengetahui jenis-jenis cacing endoparasit pada saluran pencernaan tikus Rattus spp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60 tikus yang ditangkap pada tahun 1988 dan 1991 ada 4 jenis cacing endoparasit yaitu 2 dari kelas Nematoda (Rictularia sp. dan Viktorocara sp.) dan 2 jenis lainnya dari kelas Cestoda (Raillietina sp. dan larva strobilocercus Taenia taeniaeformis). Jenis-jenis tikus Rattus yang tertangkap dan terinfeksi ada 5 jenis, yaitu R.tiomanicus, R.argentiventer, R.norvegicus, R.exulans, dan R.rattus diardi
"
MPARIN 6 (1-2) 1993
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Infeksi cacing merupakan salah satu infeksi kronik yang banyak menyerang anak balita dan anak usia sekolah dasar. Pada penelitian ini ingin diketahui pengaruh infeksi cacing terhadap pertumbuhan anak balita yang kurang kalori protein. Sebanyak 90 balita yang kurang kalori protein tingkat I (KKPI) dari beberapa posyandu di kelurahan Kramat, Jakarta Pusat diperiksa tinjanya dengan cara Kato-Katz. Anak yang terinfeksi cacing diobati dengan pirantel pamoat 10 mg per kg berat badan. Setelah pengobatan, berat badan anak dipantau selama 3 bulan, untuk melihat perubahan status gizi. Agaknya pengobatan infeksi cacing saja belum dapat mengubah status gizi seluruh penderita askariasis. Mungkin jumlah kalori yang dikonsumsi anak asetiap harinya kurang mencukupi untuk kebutuhan tumbuh kembang anak."
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Penanggulangan penyakit cacing yang ditularkan melalui tanah pada murid sekolah dasar di Jakarta dilakukan dengan program penyuluhan dan pengobatan masal. Penelitian dilakukan di 3 sekolah dasar di kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Pada penelitian ini dilakukan 3 macam cara pemberian mebendezol. Di sekolah I murid-murid diobati dengan 200 mg mebendezol 2 hari berturut-turut. Di sekolah II diberikan 100 mg dosis tunggal selama 3 hari berturut-turut dan di sekolah III diberikan dosis standar berupa mebendezol 100 mg 2 kali sehari selama 3 hari berturut-turut. Pemberian mebendezol selama 3 hari berturut-turut sangat efektif untuk trikuriasis, bahkan 100 mg mebendezol dosis tunggal selama 3 hari berturut-turut, memberikan hasil optimal, pemberian obat lebih mudah dan biaya operasional lebih murah daripada dosis standar."
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Suatu studi untuk mengetahui tingkat infestasi tungau-tungau Tropilaelaps clareae dan varroa jacobsoni pada lebah madu Apis mellifera telah dilakukan di Apiari Pramuka, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pengamatan dilakukan dengan wawancara, perhitungan jumlah ektoparasit pada 20 sisir sarang lebah dan identifikasi parasit di laboratorium. Tingkat infestasi rata-rata tungau T.clareae dan V.jacobsoni adalah 16,313% dan 13,41% dengan larva/pupa kerugian ekonomi akibat infestasi kedua ektoparasit tersebut berupa penurunan produksi telur lebah ratu yang mengakibatkan terjadinya penurunan pengisian sel oleh “brood” (telur/larva/pupa) lebah menjadi sebesar 45,43%. Di samping itu, sejumlah kerusakan dapat dijumpai, yaitu larva yang mengering (mumifikasi), sel yang tutupnya terbuka da mati, dan pertumbuhan lebah yang abnormal. "
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Aspergillus amstelodami merupakan kapang patogenik dari kelompok Aspergillus glaucus, dan termasuk salah satu penyebab aspergillosis penting pada unggas di samping A.fumigatus, A.flavus, A.terreus, dan A.nidulans. A.amstelodami ini belum pernah berhasil diisolasi dari organ tubuh unggas yang didiagnosis positif aspergillosis adalah A.fumigatus, A.flavus dan A.niger. Kapang yang disebut terakhir ini sering juga dapat diisolasi pada pakan, komponennya dan alas kandang. Dalam suatu studi untuk mengisolasi kapang patogenik dari pakan dan komponennya yang dikoneksi dari perusahaan dan toko pakan ternak di daerah Bandung, Bogor, dan sekitarnya, A.amstelodami ini telah berhasil diidentifikasi dan diisolasi dari pakan broiler, jagung giling, tepung jagung, dan dedak. Penemuan ini merupakan petunjuk bahwa jagung, dedak, dan pakan berkadar jagung tinggi dapat dipandang sebagai substrat yang baik bagi pertumbuhan kapang ini, dan dalam keaadaan tertentu, populasi yang tinggi dari kapang ini memberi peluang cukup besar bagi terjadinya aspergillosis pada unggas, sehingga perlu diwaspadai. "
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Deskripsi ookista-ookista Eimeria illinoisensis dan Eimeria bukidnonensis dari sapi-sapi perah (Bos taurus) yanag berassal dari kabupaten Sukabumi dan kabupaten Bandung telah dibuat dan prevalensi serta waktu sporulasinya telah dilaporkan. Deskripsi ookista-ookista ini yang dibuat oleh Levine dan Ivens (1970) juga dikemukakan sebagai perbandingan.
"
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Coccidia adalah suatu golongan parasit protozoa yang hidup intra sel di dalam usus halus terutama pada vertebrata termasuk manusia. Coccidia usus yang menginfeksi manusia dapat bersifat patogen dan menimbulkan berbagai gejala terutama diare. Cryptosporidium spp dan Isospora belli mempunyai penyebaran luas terutama di daerah-daerah beriklim panas. Infeksi oleh parasit tersebut umumnya akut tetapi seringkali menjadi berat dan kronis pada orang-orang dengan sistem kekebalan menurun seperti penderita AIDS yang akan berakhir dengan kematian. Belum ada obat yang betul-betul efektif terutama untuk kriptosporidiosis. Keterangan mengenai parasit S. suihominis dan S. bovihominis masih jarang dan bagaimana cara infeksi parasit tersebut pada penderita imunodefisiensi belum banyak diteliti."
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Dalam pengendalian populasi nyamuk dewasa, insektisida telah banyak digunakan dengan berbagai cara. Meskipun secara efektif mengurangi serangan gigitan pada manusia, tetapi tidak dapat menekan perkembangan populasi nyamuk di alam. Beberapa spesies nyamuk ternyata ada yang lebih suka menghisap darah hewan, khususnya sapi dibanding manusia. Karena itu, penggunaan insektisida pada permukaan tubuh sapi merupakan salah satu cara untuk membunuh nyamuk tersebut pada saat menghisap darah. Penelitian ini dilakukan di Universitas Pertanian Malaysia pada tahun 1992. Insektisida yang digunakan adalah sihalotrin 0,005 mg/ml ; nyamuk yang diuji adalah An. Maculatus, An. Dirus ,Ma. Uniformis. Mortalitas dan persentase pengisapan darah dibaca 24 jam setelah nyamuk tersebut dipaparkan selama 10 menit ke badan sapi. Angka mortalitas dihitung pada hari ke 1, 2, 7, 14, dan 21 setelah penggunaan insektisida. Penelitian ini diulangi sebanyak 3 kali.
"
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Berbagai macam mikroorganisme, di antaranya Candida sp. tanpa disadari dapat berkumpul di bawah kuku. Organisme tersebut diduga berasal dari bagian tubuh yang lain, misalnya kulit dan vagina. Berdasarkan dugaan tersebut, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mempelajari apakah terdapat hubungan antara gejala kandidosis vagina dan keberadaan Candida sp. pada kotoran kuku penderita. Pada 141 penderita fluor albus dilakukan pemeriksaan langsung dan biakan dari sekret vagina dan kotoran kuku tangannya. Dari 81 penderita kandidosis vagina dapat diisolasi Candida sp. pada 82,7% penderita, sedangkan pada penderita trikomoniasis vagina dan vaginitis oleh bakteri, Candida sp. berhasil diisolasi masing-masing dari 66,6 % dan 45,6 % penderita. Dapat disimpulkan bahwa jamur Candida yang ditemukan dalam kotoran di bawah kuku dapat menjadi sumber infeksi kandidosis vagina.
"
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library