Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22296 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teripang merupakan biota laut yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu produk suplemen makanan alami dari laut. Penelitian potensi pemanfaatan teripang Stichopus veriegatus sebagai suplemen makanan telah dilakukan pada bulan Juni sampai September 2013 di Laboratorium Produk Alam Laut, Pusat Penelitian Oseanografi, LIPI. Teripang S. Variegatus yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari perairan Teluk Ratai, Lampung Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemanfaaatan teripang S. variegatus sebagai suplemen makanan yang bernilai ekonomis tinggi. Uji antiosidan dilakukan dengan metode reduksi senyawa radikal bebas 1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl (DPPH). Hasil analisis menunjukkan bahwa rendaman ekstrak teripang S. variegatus sebesar 2,78%> Golongan senyawa metabolit sekunder yang teridentifikasi adalah steroid dan saponin. Ekstrak teripang S. variegatus menunjukkan aktivitas antiosidan karena memiliki nilai IC50 lebih kecil dari 200 ug/ml."
OLDI 40:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Ketiadaan regulasi yang mengatur penangkapan dan perdagangan teripang di hampir kebanyakan negara eksportir komoditas laut ini menyebabkan populasinya di alam semakin terancam. Perkiraan mengenai terjadinya tangkap lebih dan menurunnya populasi teripang di alam semakin banyak dibicarakan hingga menjadi pembahasan khusus CITES ( Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) yang bermaksud untuk memasukkan teripang ke dalam apendik II dengan tujuan perlindungan. Dalam rangka menanggapi CITES maka setiap negara eksportir teripang perlu membuat daftar spesies teripang yang diperdagangkan yang telah dikonfirmasi secara taksonomi. Dalam kerangka ini, pengumpulan sampel teripang dalam bentuk segar dan diproses dilakukan untuk mengonfirmasi spesiesnya. Empat area di Indonesia (Karimunjawa, Situbondo, Spormonde, dan Ambon) dipilih untuk dijadikan lokasi pengumpulan dengan alasan karena keempat area tersebut merupakan lokasi penyelaman dan/atau penjualan teripang. Pengumpulan sampel dilakukan dari bulan Desember 2011 sampai Februari 2013. Identifikasi spesies menggunakan pengamatan morfologi dan spikula. Dari keempat lokasi tersebut didapatkan 27 spesies teripang, tiga spesies diantaranya Holothuria excellens, Holothuria turriscelsa dan Stichopus noctivagus belum pernah dilaporkan diperdagangkan di Indonesia maupun pasar Asia dan dunia. Perubahan komposisi spesies teripang yang ditangkap dan diperdagangkan tersebut bisa menjadi indikasi adanya tangkap lebih di habitat alaminya."
OLDI 40:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raharusun, Husin
"Maluku Tenggara saat ini memiliki potensi sumber daya perikanan laut yang cukup besar, baik dari segi kuantitas maupun diversitas. Potensi sumber daya perikanan yang besar tersebut jika pengelolaannya dilakukan secara profesional dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan. Namun, dibalik strategis dan prospek yang cerah clan potensi perikanan yang dimiliki Maluku Tenggara, ternyata hingga kini belum dapat dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal, sehingga hampir 80 persen penduduk Maluku Tenggara masih berada dalam taraf kehidupan sosial yang sangat rendah. Hal ini menarik untuk dikaji lebih mendalam guna memperoleh penjelasan mengenai kebijakan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dalam kaitannya dengan pelaksanaan pengelolaan sumber daya perikanan. Selain itu juga untuk memperoleh informasi mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendukung dalam pemanfaatan sumber daya perikanan dan mengidentifikasi pengembangan partisipasi masyarakat lokal main stakeholders dalam pemanfaatan sumber daya perikanan di Kabupaten Maluku Tenggara untuk mensejahterakan masyarakat.
Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok tertentu atau gambaran tentang gejala, atau hubungan antara dua gejala atau lebih. Informan penelitian ini adalah masyarakat pesisir (nelayan) dan kalangan stakeholder yang meliputi kalangan pemerintah daerah, lembaga legeslatif (DPRD), pihak swasta, lembaga swadaya, tokoh masyarakat/tokoh adat, dan peneliti (pakar) yang terkait dengan permasalahan pembangunan perikanan dan kesejahteraan sosial. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi di lokasi penelitian yang hasilnya kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif.
Ada tiga temuan penting panting dari penelitian ini. Pertama, kebijakan Pemda Kabupaten Maluku Tenggara mengenai pemanfataan sumber daya perikanan sudah cukup banyak, antara lain dalam bentuk: peningkatan pengawasan, pembinaan mutu hasil perikanan, pengembangan sistem Informasi, pengembangan sarana dan prasarana, pemberian kredit kepada nelayan, mengeluarkan Perda tentang Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan termasuk Retribusi Pelelangan Ikan dan SK Bupati tentang Harga Dasar Jenis-jenis Hasil Laut, pengelolaan sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil berbasis masyarakat dengan mempertimbangkan lingkungan.
Kedua, kebijakan Pemda Kabupaten Maluku Tenggara dalam bidang sarana dan prasarana bagi pemanfataan sumber daya perikanan cukup banyak antara lain: sarana penangkapan (bagan, hand line, gill net, dsb), sarana budidaya (tripang, rumput laut, ikan kerapu, mujaer dan ikan mas, pengolahan (pengeringan dan pendinginan), Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN), Pelabuhan Perikanan Khusus, Tempat Pelelangan Ikan (TPI), pabrik es, kapal (motor), alat tangkap (alat jaring, pancing), keramba, jalan dan jembatan, namun kebijakan tersebut dinilai kurang memadai oleh sejumlah pihak, khususnya DPRD, pihak swasta, dan LSM.
Ketiga, kebijakan Pemda Kabupaten Maluku Tenggara dalam mengembangkan partisipasi masyarakat bagi pemanfataan sumber daya perikanan antara lain terlihat dalam bentuk: kegiatan sosialisasi/penyuluhan kebijakan, kursus dan pelatihan, kegiatan magang, kunjungan promosi, dan pameran lokal maupun nasional, penyediaan dana bergulir dalam bentuk dana modal dan pandanaan, bantuan sarana penangkapan ikan.
Dengan merujuk pada temuan tersebut, maka pemda Kabupaten Maluku Tenggara perlu melanjutkan dan menyempurnakan kebijakan-kebijakan dalam bidang pemanfataan sumber daya perikanan dengan lebih banyak mengakomodasi aspirasi masyarakat dan perlunya respon secara antusias mengenai sarana dan prasarana bagi pemanfataan sumber daya perikanan yang menjadi kebutuhan aktual masyarakat nelayan. Selain itu, untuk mempercepat proses pembangunan sektor perikanan Pemda Kabupaten Maluku Tenggara perlu menggalakkan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya perikanan dengan cara melibatkan sebanyak mungkin masyarakat dalam pengambilan, pelaksanaan., pengawasan dan evaluasi kebijakan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar
"Ikan tongkol lisong (Auxis rochei) merupakan salah satu ikan pelagis dan termasuk dalam suku Scomberidae. Berdasarkan data menunjukkan produksi ikan tongkol lisong yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir mengalami fluktuasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi sumberdaya ikan tongkol lisong melalui nilai potensi maksimum lestari (MSY) dan upaya optimum dalam kegiatan penangkapan. Aspek biologi menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan tongkol lisong yang didaratkan di PPN Palabuhanratu adalah allometrik positif, yakni pertumbuhan berat lebih cepat daripada pertumbuhan panjang. Berdasarkan TKG diketahui bahwa ikan tongkol lisong yang tertangkap dalam kondisi belum matang gonad. Nisbah kelamin menunjukkan bahwa ikan tongkol lisong betina lebih banyak dibanding ikan tongkol lisong jantan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan ikan tongkol lisong belum melebihi potensi lestari (MSY) dan Jumlah Tangkap Yang Dibolehkan (JTB).

Bullet tuna (Auxis rochei) is one of the pelagic fish and are classified in the Scomberidae class. The data shows that bullet tuna production landed in National Fishing Port of Palabuhanratu experiences fluctuations within 10 (ten) years. This research aims to determine the potential resources of bullet tuna by means of the Maximum Sustainable Yield (MSY) value and optimal catch effort. The biological aspect of bullet tuna landed on National Fishing Port of Palabuhanratu shows positive allometric growth, which is weight grows faster than the growth in length. Based on gonad maturation stage of are caught in a state of immature gonads. Sex ratio shows that the number of female bullet tuna is more than the male. Results of analysis shows that bullet tuna in Palabuhanratu not exceeds of the maximum sustainable yield (MSY) and Total Allowble Catch (TAC)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T34087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmara Damayanti
"ABSTRAK
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Cyber Extension Kelautan dan Perikanan oleh penyuluh perikanan guna menunjang kompetensi mereka. Desain penelitian dengan menggunakan konstruk dari Technology Acceptance Model TAM versi Davis dan Ventakesh 1996 ditambah tiga variabel eksternal yaitu karakteristik individu, karakteristik sistem informasi dan dukungan kelembagaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Kuesioner merupakan instrumen yang digunakan untuk pengambilan data primer dengan menggunakan sampel penyuluh perikanan baik PNS maupun PBB yang bertugas di provinsi Jawa Tengah. Pengolahan data menggunakan Structural Equation Modelling SEM dengan bantuan perangkat lunak LISREL. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel eksternal berupa karakteristik individu dan karakteristik sistem informasi berpengaruh signifikan melalui persepsi manfaat, persepsi kemudahan dan niat penggunaan terhadap penggunaan nyata Cyber Extension Kelautan dan Perikanan yang kemudian memberikan pengaruh positif pada kompetensi penyuluh, sedangkan variabel eksternal yang lain yaitu dukungan kelembagaan tidak mempengaruhi pemanfaatan Cyber Extension Kelautan dan Perikanan.

ABSTRACT
This paper intends to analyze factors that influence utilization of Marine and Fisheries Cyber Extension by fisheries extension officers in order to support their competency. Technology Adoption Model TAM model proposed by Davis and Ventakesh 1996 is used as a basic theory, integrated with external variables namely, individual characteristics, system informastion characteristics and organizational support. This research used primary data that collected by questionnaire. Respondents are fisheries extension officers who work in Central Java Province. Structural Equation Modelling using LISREL software was used to analyze data. This study found that external variable which are individual characteristics and system information characteristics have significant influence through perceived usefulness, perceived ease of use and intention to use toward the usage of MFCE, then in turn the usage rsquo s impact giving positive influence on fisheries extension officer rsquo competency. "
2017
T47549
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurulludin
"Ikan kakap merupakan ikan ekonomis penting yang menjadi sasaran penangkapan perikanan rawai dasar, gill-net dan trawl ikan di Laut Arafura. Eksploitasi sumber daya ikan kakap di perairan tersebut berlangsung bebas tanpa adanya aturan dan kontrol yang jelas. Keadaan tersebut juga akan berdampak kepada terancamnya kelestarian sumber daya ikan kakap dalam jangka panjang. Tujuan penelitian adalah menganalisis tentang komposisi jenis, laju tangkap, kepadatan stok, estimasi biomassa dan potensi penangkapan, serta hubungan antara beberapa faktor oseanografi terhadap sebaran kelimpahan ikan kakap. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober sampai 20 November 2018 menggunakan Kapal Riset Bawal Putih 03 di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 718 Laut Arafura. Analisis data menggunakan metode sapuan area (trawl). Hasil penelitian menunjukkan Ikan kakap yang ditemukan di Laut Arafura sebanyak 9 spesies dari 2 genera Lutjanidae. Komposisi jenis ikan kakap adalah spesies Lutjanus johni sebesar 52,3%, Lutjanus malabaricus 33,1%, Lutjanus vitta 8,7% dan paling rendah Lutjanus lutjanus 0,24%.  Laju tangkap ikan kakap bervariasi antara 0,2 kg/jam sampai dengan 340 kg/jam dan laju tangkap paling tinggi berada pada strata kedalaman 31-40 meter sebelah utara  kepulauan Aru dan selatan Timika. Rata-rata kepadatan stok ikan kakap di Laut Arafura sebesar 448,1 kg/km2.

Snappers is an economically essential targeted fish for deep longline fisheries, gill-net and fish trawling in the Arafura Sea. The exploitation of Snapper resources in these waters happens without any clear rules and controls. This situation will also give impact and threat to its sustainability in the long term. The purpose of this study is to analyze the species composition, catch rate, stock density, biomass estimation, potential yield and the relationship between several oceanographic factors to the distribution of snapper abundance. The study was conducted from October 20 to November 20, 2018, using the Bawal Putih 03 Research Vessel in the Fisheries Management Area (WPP) 718 Arafura Sea. The data analyzed using the sweep area method and the results shown in the Arafura sea lives nine species from two genera Lutjanidae. The Species composition of snapper are Lutjanus johni species at 52.3%, Lutjanus malabaricus 33.1%, Lutjanus vitta 8.7% and the lowest Lutjanus lutjanus 0.24%. Snappers catch rates vary from 0.2 kg/hour to 340 kg/hour and the highest catch rates occur in-depth strata 31-40 meters in the north of the Aru Islands and the south of Timika. The average density of snapper stock in the Arafura Sea is 448.1 kg/km2. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmawati
"ABSTRAK
Penelitian mengenai studi populasi dan persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan kerang Anadara granosa (Linn. 1758) telah dilakukan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi pada bulan Juli 2012 sampai Desember 2012. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kepadatan, distribusi dan pola pertumbuhan Anadara granosa. Penelitian dilakukan di 3 stasiun yang berbeda ekosistem (lokasi di Suaka Kerang, lokasi di depan ekosistem mangrove, dan lokasi di depan pemukiman penduduk) dengan menggunakan metode Purposive Random Sampling. Kepadatan populasi Anadara granosa adalah 5,09 ind/m2 dengan kepadatan populasi tertinggi terdapat pada Stasiun 1 di Suaka Kerang. Pola distribusi kerang adalah seragam. Pertambahan panjang cangkang diikuti dengan penambahan berat. Terdapat perbedaan morfometri cangkang kerang darah antar stasiun. Ukuran morfometri kerang Anadara granosa adalah panjang rata-rata 3,36-3,94 cm, tinggi rata-rata 2,63-3,11cm, dan tebal rata-rata 2,41-2,91 cm. Terdapat korelasi antara panjang cangkang dengan biomassa dan antara kepadatan dengan pH dan salinitas. Penelitian mengenai persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan kerang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan lokal, pengelolaan dan pemanfaatan Anadara granosa. Penelitian dilakukan di 2 Desa yaitu Tungkal II dan Tungkal Harapan, menggunakan metode wawancara. Pemberian nama kerang berdasarkan lokasi dan cara penangkapan, pemanfaatan kerang untuk konsumsi, masyarakat masih belum mengetahui tentang konservasi dan budidaya kerang darah.
ABSTRACT
Research on population study of Anadara granosa (Linn. 1758) in West Tanjung Jabung, Jambi Province was done on July to September 2012. The objectives of the study are to determine the density, distribution, morphometry and growth patterns of Anadara granosa. Data were collected by using purposive random sampling method in three stations, that had different ecosystems (locations in Suaka Kerang, in front of the mangrove ecosystem, and villages). The population density of Anadara granosa is 5.09 ind/m2 and the highest population density in Station 1 at Suaka Kerang. Distribution pattern of shells is uniform. Shell length increasing, followed by weight gain. There are differences between the blood clam shell morphometry station. Length average is 3.36-3.94 cm, the high average is 2.63-3.11cm, and the thickness average is 2.41-2.91 cm. There is a correlation between the length of the shell with biomass and density with pH and salinity. The objective of the study of the research on public perception of the use of the blood clam Anadara granosa is to determine the local knowledge on the management and utilization of Anadara granosa shellfish in Kuala Tungkal. Location of the study include in two village, Tungkal II and Tungkal Harapan. The result is a local naming shells based on the location and type of fishing gear, the use of shells by the public as a consumer, the public do not know about the blood clam conservation and cultivation."
2013
T35982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Ratna Nariswari
"Penelitian ini dilakukan untuk membuat krim yang stabil yang mengandung ekstrak cair teripang dan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi ekstrak cair teripang terhadap stabilitas fisik krim. Krim A, B dan C dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak cair teripang berturut-turut 20%, 40%, dan 60%. Evaluasi krim meliputi evaluasi organoleptis, pengukuran pH, konsistensi, diameter globul rata-rata, viskositas dan sifat alir krim. Uji stabilitas fisik dilakukan dengan menyimpan sampel-sampel pada suhu kamar (29+1ºC), suhu dingin (4+1ºC) dan suhu panas (40+1ºC) selama 8 minggu, uji sentrifugasi dilakukan padakecepatan 3800 rpm selama 5 jam, cycling test dilakukan pada suhu dingin (4+1ºC) dan suhu panas (40+1ºC) sebanyak 6 siklus. Organoleptis ketiga krim adalah berwarna putih, berbau khas dan homogen. pH dan konsistensi ketiga krim relatif stabil selama penyimpanan 8 minggu. Viskositas krim A, B dan C diukur dengan viscometer Brookefield menggunakan spindel no.5 dengan kecepatan 2 rpm pada minggu ke-0 dan minggu ke-8 menurun, dari 86000 cps, 52000 cps dan 36000 cps menjadi 84000 cps, 48000 cps dan 29000 cps dan sifat alir yaitu tiksotropik pseudopastis. Ukuran diameter globul rata-rata krim A, B and C berturut-turut 0,266 μm, 0,274 μm dan 3,46 μm diminggu ke-0 pada suhu kamar.

This research was done to make stable cream containing seacucumber liquid extract and to study the effect of sea-cucumber liquid extract concentration to stability of cream. The cream A, B And C made with concentration of sea-cucumber extract respectively 20%, 40%, and 60%. The evaluation of creams including organoleptic evaluation, pH, consistency, mean globule diameter, viscosity and rheology measurements. The physical stability test was done by stores samples at room temperature (29+1ºC), cool temperature (4+1ºC) and the hot temperature (40+1ºC) for 8 weeks, centrifugal test was done at speed of 3800 rpm during 5 hours and cycling was done at cool temperature (4+1ºC) and hot temperature (40+1ºC) as much 6 cycles.The organoleptic of these creams are white colours, specific smell and homogeneous.The pH and consistency of all creams relatively stable during stored 8 week. The viscosity of cream A , B and C measured with Brookefield viscometer using spindle no.5 and speed of 2 rpm at week-0 and week-8th, decreasing from 86000 cps, 52000 cps and 36000 cps to 84000 cps, 48000 cps and 29000 cps and rheogram is thixotrophy pseudoplastic. The mean globule diameter of cream A, B and C respectively 0,266 μm, 0,274 μm and 3,46 μm at week-0 in temperature room.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S33079
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>