Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171962 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Upacara Dewa Meseraman merupakan salah satu upacara sakral yang dilaksanakan secara rutin setiap 6 (enam) bulan sekali oleh masyarakat Paksabali Kalungkung. Upacara ini dilaksanakan karena masyarakat menyadari bahwa kemampuan mereka dalam menembus dunia spiritual sangat terbatas, sehingga mengambil cara lain yakni dalam bentuk seperangkat upakara. Sarana-sarana persembahan ini dimaknai oleh masyarakat secara simbolis sebagai media penghubung menuju Tuhannya berdasarkan keyakinan yang dimiliki. Betapa pentingnya memahami simbul-simbul sebuah upacara sakral demi mehgindari penyimpangan makna yang terkandung dalam upacara tersebut. Upacara Dewa Meseraman secara simbolis berfungsi sebagai penunjuk lingkaran kehidupan manusia yang dijalani oleh masyarakat setempat menuju keseimbangan hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhannya. Setiap tahapan profesi upacara dan sarana-sarana yang dipergunakan mengandung makna tersendiri tentang jalan kehidupan yang patut dipahami oleh masyarkat setempat sebagai pengempon pura."
JNANA 18:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Upacara Dewa Mesraman adalah salah satu bentuk upacara yang dilakukan oleh masyarakat Bali, khususnya yang tinggal di desa Paksabali, Kabupaten Klungkung, Bali. Penelitian upacara Dewa Mesraman menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa upacara Dewa Mesraman, tergolong upacara dewa yadnya, serta pelaksanaannya dilakukan pada hari caniscara (sabtu), wuku Kuningan (berdasarkan kalender Bali). Pelaksanaan upacara Dewa Mesraman, perlu diadakan persiapan sebelumnya, di antaranya : (1) Persiapan mengenai sarana dan prasarana upacara. dan (2) Membersihkan halaman pura, dan menghias pelinggih (bangunan) pura. Selain itu, dalam pelaksanaan upacara Dewa Mesraman, sangat membutuhkan kerjasama dari semua pihak yang ikut terlibat. Upacara Dewa Mesraman pelaksanaannya berdasarkan atas tahapannya, yaitu : 1). upacara mesucian. 2) Mesolah dan mesraman. 3) Melakukan upacara piodalan. Ketiga rangkaian upacara Dewa Mesraman tersebut, dilaksanakan secara berurutan, dan penuh semangat."
JNANA 18:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tradisi perang api merupakan salah satu tradisi yang ada di Provinsi Bali. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat di beberapa desa di Bali, salah satu di antaranya, dilaksanakan di pura Luhur Duasem, desa Subamia,Kabupaten Tabanan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, serta teknik pengumpulan data berupa : observasi, wawancara, dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa tradisi perang api yang dilaksanakan di pura Luhur Duasem, sudah dilaksanakan sejak jaman dahulu, dan merupakan warisan nenek moyang. Tradisi perang api, dilaksanakan pada hari anggara kasih tambir nuju purnama (perhitungan berdasarkan kalender Bali). Sebelum acara pelaksanaan, dilakukan persiapan terlebih dahulu, seperti : persiapan berbagai sarana dan prasarana, membentuk kelompok, serta mempersiapkan tempat untuk penyelenggaraan tradisi. Pelaksanaan tradisi perang api, mengandung makna bagi kehidupan bermasyarakat, khususnya bagi masyarakat pendukungnya. adapun makna pelaksanaan tradisi perang api, antara lain: makna kesejahteraan, makna sosial, dan makna budaya."
JNANA 19:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarauw, Elisabeth J.
"Dewasa ini perhatian kita ditujukan sepenuhnya pada perkembangan nasional Indonesia yang sedang giiat-giatnya dilaksanakan. Pembangunan nasional kita ini pada dasarnya lebih dititik beratkan pada pembangunan teknologi dan jugaMasyarakat Indonesia seperti yang kita ketahui, memiliki aneka warna adat istiadat, agama, bahasa, suku-bang_sa dan ciri-ciri geografis yang berbeda yang dalam masa kini turut mewarnai corak pembangunan pada kedua bidang tersebut di atas tads. Kenekaan warna ini bisa mempenga - ruhi jalannya pembangunan, bisa mendorong dan bisa pula menghambat tercapainya tujuan pembangunan. Keaneka warnaan hal-hal tersebut di atas itu termasuk dalam faktor-faktor yang non ekonomi. Karena itu seharusnyalah kita selain memperhatikan usaha dalam bidang ekonomi dan teknologi, harus pula memperhatikan faktor-faktor yang non"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S12773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Acdian
"Tesis ini merupakan kajian terhadap siasat dan politik budaya masyarakat adat kasepuhan dalam pertarungan mendapatkan hak atas sumberdaya atas lahan dan hutan adat di kawasan konservasi Halimun-Salak, Jawa Barat dan Banten. Fokus kajian diarahkan pada sosok dan peran para pemimpin adat di dua wilayah kasepuhan, masing-masing adalah Kasepuhan Cisitu di Kabupaten Lebak, Banten dan Kasepuhan Sinar Resmi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Perhatian terhadap dua sosok pemimpin masyarakat adat itu memberikan penulis sebuah gambaran menarik tentang bentuk-bentuk siasat dan politik budaya yang menjadi sumber inspirasi dalam aksi-aksi kolektif masyarakat kasepuhan berhadapan dengan kebijakan negara, khususnya terhadap klaim atas wilayah konservasi oleh Departemen Kehutanan dan eksploitasi emas oleh PT Aneka Tambang (PT Antam). Studi ini menunjukan bahwa lebih dari sekedar sebuah gagasan adat yang statis, adat menjadi sebuah konstruksi dinamis yang bergerak sesuai dengan proses kontestasi yang terjadi antara masyarakat kasepuhan tersebut berhadapan dengan negara, diwakili oleh pemimpin mereka, dan sekaligus juga sebuah inovasi dalam menjaga dan mempertahankan lembaga adat dalam proses perubahan cepat yang terjadi dalam kehidupan masyarakat tersebut.

This thesis is a study about cultural politics and strategy of indigenous peoples (Kasepuhan) in the struggle obtain rights to resources of land and forests in the conservation areas of Halimun-Salak, West Java and Banten. The study focused on the figure and the role of traditional leaders in the two kasepuhan areas, Kasepuhan Cisitu in Lebak , Banten province and Kasepuhan Sinar Resmi, Sukabumi, West Java. The focus to the leaders role and function in designing cultural politics and strategy in their contestation against the state policies, especially the claim of conservation areas by Forestry Department and gold mining by PT Aneka Tambang, provides an interesting findings of adat as dynamic construction along with their daily struggles, as well as an inovative strategy by the leaders to maintain adat institution under rapid social changes in their environment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28974
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi siswa kelas X SMAN I Sungguminasa Kabupaten Gowa dalam hal 1) hasil belajae fisika 2) kemampuan penalaran formal 3)profil lingkungan pendidikan keluarga 4)apakah kemampuan penalaran formal mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar fisika 5)apakah lingkungan pendidikan keluarga mempunyai pengaruh positif yang signifkan terhadap hasil belajar fisika....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Bambang Santosa
"Artikel ini menjelaskan tentang pemaknaan upacara Dewa Masraman di Pura Panti Timah Paksebali Klungkung. Tujuan dari artikel ini adalah untuk melihat lebih detail seperti apa bentuk, fungsi, makna, dan nilai-nilai yang terkandung dari simbol-simbol upacara Dwa Masraman. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian berada di Pura Panti Timah Paksebali Klungkung. Konstruksi makna upacara Dewa Masraman dianalisis dalam interaksionisme simbolik yang terbagi menjadi tiga, yaitu pemaknaan upacara dipercaya untuk mewujudkan hubungan keseimbangan antara manusia dnegan Tuhan, pemaknaan waktu upacara diyakini sebagaisebuah cermin kehidupan untuk merenung agar dapat memaknai hidup dan pemaknaan tahapan upacara memperlihatkan fungsi sosial yang mengatur, mempertahankan, dan memindahkan sentimen-sentimen yang menjadi landasan kelangsungan dan ketergantungan sekalian orang dalam masyarakat yang bersangkutan, dari suatu generasi ke generasi berikutnya."
Denpasar: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, 2017
902 JPSNT 24:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Herlina
"ABSTRAK
Di Jepang, setiap tanggal tiga bulan Maret, selalu diselenggarakan hina matsuri, yakni perayaan khusus bagi anak-anak perempuan. Pada had itu, di rumah mereka di pajang satu set boneka hina beserta perlengkapannya. Suasana meriah hina matsuri sangat dapat dirasakan tidak saja di rumah-rumah yang memiliki anak perempuan, tetapi juga di toko-toko serba ada di pusat kota.
Menjelang bulan Maret, toko-toko serba ada berlomba-lomba menciptakan suasana meriah untuk menarik para pengunjung dengan memajang boneka-boneka hina terbaru yang harganya sangat mahal. Mahalnya harga boneka hina ini menimbulkan pertanyaan, seberapa pentingkah arti hina ningyo dalam perayaan hina matsuri bagi masyarakat Jepang? Apalagi mengingat perayaan ini telah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu.
Hina ningyo memang dianggap istimewa jika dibandingkan dengan ningyo biasa. Alasannya adalah hina ningyo dianggap memiliki ukekuatan khusus_ yang mampu melindungi anak-anak perempuan agar selalu sehat dan memiliki kehidupan yang bahagia kelak setelah mereka dewasa.
Nina ningyo juga memiliki sejarah yang sangat panjang. Bentuk hina ningyo` seperti yang terlihat sekarang ini merupakan hasii bentuk gabungan katashiro dan hina. Nina yang artinya kecii_, merupakan mainan anak-anak di jaman Heian. Sedangkan katashiro adalah semacam jimat yang terbuat dari kertas yang dibentuk menyerupai bentuk manusia selalu digunakan dalam acara penyucian diri. Cara penggunaannya adalah katashiro diusapkan ke badan beberapa kali. Hai itu dipercaya sebagai cara untuk mengeluarkan semua penyakit dan kesialan dari diri manusia dan berpindah ke katashiro. Seianjutnya, katashiro dihanyutkan ke sungai atau laut supaya penyakit dan kesialan tersebut hilang.
Penulisan skripsi ini adalah untuk mendapatkan makna dan fungsi hina ningyo di setiap jaman dengan merunut kern ball sejarah hina dari jaman Heian sampai jaman moderen. Dari sejarah hina yang panjang tersebut, terlihat hina mengalami perubahan-perubahan makna dan fungsi, juga bentuk.

"
2001
S13597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandrika Vidiananda Andini Putri
"Kinmen dengan pesona alamnya merupakan salah satu kabupaten di kepulauan Formosa (Taiwan) yang kaya akan warisan budaya yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Salah satu diantaranya adalah Dewa Singa Angin yang dipercayai oleh masyarakat setempat sebagai pelindung dari badai dan roh-roh jahat. Oleh karenanya, ditemukan banyak sekali patung Dewa Singa Angin di Kinmen. Berdasarkan data yang tercatat pada kantor Pemerintah Kabupaten Kinmen, terdapat enam puluh delapan (68) patung Dewa Singa Angin yang tersebar di berbagai wilayah kabupaten tersebut. Penelitian ini memaparkan tentang Dewa Singa Angin sebagai salah satu representasi budaya di Kinmen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif melalui studi kepustakaan dengan penulisan yang bersifat deskriptif analisis. Kepustakaan diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber primer berbahasa Mandarin maupun sumber sekunder berbahasa Inggris dan Indonesia.

One of the counties in the Formosa (Taiwan) archipelago, the Kinmen Islands, with its natural beauty and rich in cultural heritage that has been last for hundred years. One of the heritage is the Wind Lion God which is believed by the local community to be the protector from storms and evil spirits. Therefore, so many statues of Wind Lion God that can be found in Kinmen. According to the data recorded by the Kinmen County Government Office, there are 68 Wind Lion God statues scattered across various areas of the county. This paper will explore the Wind Lion God as representation of culture in Kinmen. The method for this paper uses qualitative method where utilizing library research with descriptive analytical writing. The library research obtained from many kinds of sources, such as primary sources in Mandarin language and secondary sources in English and Indonesian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chandrika Vidiananda Andini Putri
"Kinmen dengan pesona alamnya merupakan salah satu kabupaten di kepulauan Formosa (Taiwan) yang kaya akan warisan budaya yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Salah satu diantaranya adalah Dewa Singa Angin yang dipercayai oleh masyarakat setempat sebagai pelindung dari badai dan roh-roh jahat. Oleh karenanya, ditemukan banyak sekali patung Dewa Singa Angin di Kinmen. Berdasarkan data yang tercatat pada kantor Pemerintah Kabupaten Kinmen, terdapat enam puluh delapan (68) patung Dewa Singa Angin yang tersebar di berbagai wilayah kabupaten tersebut. Penelitian ini memaparkan tentang Dewa Singa Angin sebagai salah satu representasi budaya di Kinmen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif melalui studi kepustakaan dengan penulisan yang bersifat deskriptif analisis. Kepustakaan diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber primer berbahasa Mandarin maupun sumber sekunder berbahasa Inggris dan Indonesia.

One of the counties in the Formosa (Taiwan) archipelago, the Kinmen Islands, with its natural beauty and rich in cultural heritage that has been last for hundred years. One of the heritage is the Wind Lion God which is believed by the local community to be the protector from storms and evil spirits. Therefore, so many statues of Wind Lion God that can be found in Kinmen. According to the data recorded by the Kinmen County Government Office, there are 68 Wind Lion God statues scattered across various areas of the county. This paper will explore the Wind Lion God as representation of culture in Kinmen. The method for this paper uses qualitative method where utilizing library research with descriptive analytical writing. The library research obtained from many kinds of sources, such as primary sources in Mandarin language and secondary sources in English and Indonesian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>